Pengertian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koping

gagal menerima kenyataan, terpaku pada kematian, konfusi waktu time confusion, iritabilitas mudah tersinggung. Efek sosial yaitu menarik diri dari aktivitas normal, isolasi emosi dan fisik dari pasangan, keluarga dan teman-teman. Stres pada wanita yang mengalami abortus dapat disebabkan karena wanita tersebut tidak mengetahui apa yang terjadi pada janinnya dan prosedur perawatan yang mengharuskan wanita tersebut beristirahat di tempat tidur tanpa penjelasan lebih lanjut Llewellyn-Jones, 2005. Pada wanita yang mengalami abortus untuk pertama kalinya akan timbul kekhawatiran bahwa mereka tidak dapat memiliki anak lagi. Rasa marah juga dapat timbul setelah kehilangan kehamilan. Perasaan ini dapat ditujukan pada diri wanita itu sendiri ataupun kepada orang-orang disekitamya termasuk kepada profesional kesehatan Henderson Jones, 2006. Worden 1991 dalam Bennett Brown, 1999 mengidentifikasi empat tahap tugas individu yang berduka yaitu menerima realitas kehilangan, menerima sakitnya rasa duka, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan melanjutkan kehidupan reorganisasi.

3. Koping

3.1 Pengertian

Koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan keinginan yang akan dicapai dan respon terhadap situasi yang menjadi ancaman bagi diri individu Mustikasari, 2007. Universitas Sumatera Utara Keliat 1999 mendefenisikan koping sebagai cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam. Sedangkan menurut Lazarus 1985, dalam Mustikasari, 2006 koping adalah perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi tuntutan internal atau eksternal khususnya yang melelahkan atau melebihi sumber individu.

3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koping

Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu meliputi Fachri, 2009: Kesehatan fisik, kesehatan merupakan hal yang penting karena selama dalam usaha mengatasi stres, individu dituntut untuk mengarahkan tenaga yang cukup besar. Keyakinan atau pandangan yang positif, keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib eksternal locus of control yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan helplessness yang akan menurunkan kemampuan strategi koping yang berfokus pada masalah. Keterampilan memecahkan masalah, keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan altematif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai dan akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat. Universitas Sumatera Utara Keterampilan sosial, ketnampuan ini meliputi kemampuan berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Dukungan sosial, dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orangtua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitamya. Materi, dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang, atau layanan yang biasanya dapat dibeli.

3.3 Klasifikasi Koping