Deskripsi Karakteristik Koping Wanita yang Mengalami Abortus di Kota Tapaktuan

1.2 Deskripsi Karakteristik Koping Wanita yang Mengalami Abortus di Kota Tapaktuan

Gambar2.1 Karakteristik koping wanita yang mengalami abortus di Kota Tapaktuan. Hasil penelitian Karakteristik Koping Wanita yang Mengalami Abortus di Kota Tapaktuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki koping yang adaptif n=45, 90 dan selebihnya memiliki koping yang maladaptif n=5, 10. 1.2.1 Deskripsi Koping Wanita yang Mengalami Abortus Berdasarkan Tabapan Berduka Kubler-Ross {denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance Pada tabel berikut ini ini tergambar respon wanita yang mengalami abortus pada setiap tahap berduka cfe«««pengingkaran, angermarah, bargainingtawar-menawar, depressiondepresi, dan acceptancepenerimaan. Universitas Sumatera Utara Pernyataan 1 sd 12 Universitas Sumatera Utara merupakan perayataan positif dan pemyataan 13 sd 23 merupakan pemyataan negatif. TM PMS PMTS TMSS Perayataan f f f f 1. Berdiskusi dengan dokterperawat 48 3366 918 48 2. Mencobamengambilhikmah 2448 1428 1224 3. Berjanji pada diri sendiri menjaga 12 1630 918 2448 Kehamilan. 4. Menerima dukungan dan pengertian dari suami, keluarga, dan teman. 5. Dapat menerima kehilangan 6. Merasa lebih baik dengan berdoa, Relaksasi, dan latihan seimbang. 7. Merasa hidup lebih berarti dengan Ketabahan dan kesabaran. 8. Berharap dapat hamil kembali 9. Dapat menerima kehilangan 10. Merasa lebih baik dengan berdoa, Relaksasi, dan latihan seimbang. 11. Merasa hidup lebih berarti dengan Ketabahan dan kesabaran. 12. Berharap dapat hamil kembali 13.Tidakpercaya Universitas Sumatera Utara 36 13 12 19 38 15 30 1836 14 28 18 36 1734 14 28 19 38 24 17 34 10 20 21 42 36 13 12 19 38 15 30 1836 14 28 18 36 1734 14 28 19 38 24 1734 10 20 21 42 16 32 30 60 24 24 Universitas Sumatera Utara TM PMS PMTS TMSS Pernyataan fy jy H.Merasabingung 0 37 74 1020 3 6 15.Merasasedihdanmenangis 12 2652 1734 612 16.Marahkepadatuhan 2856 1632 48 24 17. Tidak mau mematuhi prosedur pengobatanperawatan 3264 1122 12 612 18.Menyalahkandirisendiri. 2448 816 918 918 19. Menyalahkan petugas kesehatan 3162 1428 510 20.Berharapterjadikeajaiban 48 23461428 918 21.Seandainyaberhati-hati. 12 26541224 1122 22. Tidak mempunyai semangat hidup 26 52 1224 6 12 6 Universitas Sumatera Utara 23. Tidak bisa tidur dan beristirahat dengan tenang. _________________ 2040 1428 1020 6 12 Tabel 1.2.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Koping Wanita Yang Mengalami Abortus Di Kota Tapaktuan Berdasarkan Tahapan Berduka Kubler-Ross Denial, Anger, Bargaining, Depression, Acceptance. Keterangan: TM : tidak pernah merasakanmengalami. PMS : pernah merasakanmengalami tetapi sebentar saja beberapa jamhari. PMTS : pernah merasakanmengalaminya dalam waktu yang cukup lama beberapa hariminggu tetapi sekarang tidak dirasakan lagi. TMSS : terus merasakan sampai sekarang. Universitas Sumatera Utara Pada tahap tfeoaZpengingkaran, 60 wanita abortus pernah mengalami rasa tidak percaya terhadap abortus yang terjadi pada dirinya, dan 32 wanita abortus tidak merasakan hal tersebut, 74 wanita abortus pemah merasakan kebingungan dan tidak tahu harus berbuat karena perdarahan yang dialaminya, dan 20 wanita abortus merasakan hal tersebut dalam waktu cukup lama. Rasa sedih dan menangis karena kehilangan janin dalam kandungannya dialami oleh 52 wanita abortus, 34 merasakan dalam waktu cukup lama, dan 12 terus merasakan sampai dengan dilakukannya penelitian. Lebih dari separuh yakni 66 wanita abortus melakukan diskusi dengan tenaga kesehatan mengenai abortus yang dialaminya dan 18 wanita abortus meiakukannya dalam waktu yang cukup lama. Pada tahap angermarah, 56 wanita abortus tidak pernah menyalahkan tuhan dan 32 wanita abortus pernah merasakan bahwa tuhan tidak adil terhadap dirinya. Lebih separuh yakni 64 wanita abortus tidak pernah menolak prosedur pengobatanperawatan dan 22 wanita abortus tidak mau mematuhi prosedur pengobatanperawatan, 12 wanita abortus meiakukannya hingga penelitian dilakukan. Sejumlah 48 wanita abortus tidak pernah menyalahkan diri mereka sendiri, 16 wanita abortus pernah menyalahkan diri mereka sendiri, 18 merasakan hal tersebut dalam waktu yang cukup lama dan 18 wanita abortus meiakukannya hingga penelitian dilakukan. Sejumlah 62 wanita abortus tidak pernah menyalahkan petugas kesehatan, 28 wanita abortus pernah menyalahkan Universitas Sumatera Utara petugas kesehatan dan hanya 10 wanita abortus merasakan hal tersebut dalam waktu yang cukup lama. Pada tahap bargainingtawar-memwaT, 46 wanita abortus pernah mengharapkan akan terjadi suatu keajaiban sehingga abortus yang dialaminya dapat ditunda atau dihilangkan, 28 wanita abortus merasakn hal itu dalam waktu yang cukup lama, dan 18 wanita abortus terus merasakannya hingga dilakukan penelitian. Sejumlah 52 wanita abortus pernah mengungkapkan, seandainya ia berhati-hati menjaga kehamilannya pasti abortus tidak terjadi pada dirinya, 24 merasakannya dalam waktu yang cukup lama dan 22 terus merasakan hal itu hingga penelitian dilakukan. 48 wanita abortus mencoba mengambil hikmah dari kejadian abortus yang dialaminya, 28 wanita abortus merasakan hal itu dalam waktu cukup lama dan 24 terus merasakannya hingga penelitian dilakukan. Pada tahap depressiondepresi, 24 wanita abortus pernah merasakan tidak mempunyai semangat hidup, 12 wanita abortus mengalaminya dalam waktu cukup lama, dan 12 wanita abortus terus merasakan hingga dilakukan penelitian, 52 wanita abortus tidak merasakan hal tersebut. Sejumlah 28 wanita abortus tidak dapat beristirahat dengan tenang dan mengalami gangguan tidur, 20 wanita abortus mengalaminya dalam waktu yang cukup lama dan 12 wanita abortus terus merasakan hal tersebut sampai dilakukannya penelitian ini. 40 wanita abortus tidak mengalami hal tersebut. dan jumlah abortus yang dialami. Universitas Sumatera Utara Sebanyak 28 wanita abortus menghindari pembicaraan yang menyangkut tentang abortus, 20 wanita abortus merasakan hal ini dalam waktu yang cukup lama, 8 wanita abortus terus melakukannya hingga penelitian dilakukan. Sejumlah 30 wanita abortus mendapatkan dukungan dan pengertian dari suami, keluarga dan teman-temannya, 30 mendapatkan dukungan tersebut dalam waktu cukup lama dan 13 wanita abortus mendapatkan dukungan terus- menerus dari suami, keluarga, dan teman-temannya hingga dilakukannya penelitian. Pada tahap acceptancepenerimaan, 26 wanita abortus dapat menerima kehilangan yang dialamianya, penerimaan tersebut dirasakan oleh 38 wanita abortus dalam waktu cukup lama dan 30 wanita abortus dapat menerima kehilangan yang dialaminya tersebut hingga saat dilakukannya penelitian. Sebanyak 36 wanita abortus merasa lebih baik dengan berdoa, relaksasi dan latihan seimbang, 28 wanita abortus melakukannya dalam waktu yang cukup lama, dan 36 wanita abortus terus melakukannya hingga penelitian dilakukan. Sejumlah 34 wanita abortus merasakan hidup lebih berarti dengan ketabahan dan kesabaran, 28 wanita abortus merasakannya dalam waktu yang cukup lama dan 38 terus merasakannya hingga saat penelitian. Sebanyak 34 wanita abortus berharap dapat hamil kembali, 10 wanita abortus berharap dalam waktu yang cukup lama dan 42 wanita abortus terus berharap dapat hamil kembali hingga saat penelitian dilakukan Universitas Sumatera Utara

2. Pembahasan