Klasifikasi Koping Koping Terhadap Kehilangan Abortus

Keterampilan sosial, ketnampuan ini meliputi kemampuan berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Dukungan sosial, dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orangtua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitamya. Materi, dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang, atau layanan yang biasanya dapat dibeli.

3.3 Klasifikasi Koping

Menurut Lazarus dan Folkman 1985, dalam Keliat, 1999 koping dapat dikaji dari berbagai aspek, salah satunya adalah aspek psikososial yaitu: Koping berorientasi pada masalah tugas, mencakup penggunaan kemampuan kognitif untuk mengurangi stres, memecahkan masalah, menyelesaikan konflik, dan memenuhi kebutuhan. Perilaku berorientasi tugas memberdayakan seseorang untuk secara realistik menghadapi tuntutan stresor. Tiga tipe umum perilaku yang berorientasi pada tugas adalah perilaku menyerang, perilaku menarik diri, dan perilaku kompromi. Koping berorientasi pada emosi Mekanisme pertahanan ego, adalah perilaku tidak sadar yang memberikan perlindungan psikologis terhadap peristiwa yang menegangkan. Mekanisme ini digunakan untuk membantu melindungi dari perasaan tidak berdaya. Kadang mekanisme pertahanan diri dapat menyimpang Universitas Sumatera Utara dan tidak lagi mampu untuk membantu seseorang dalam menghadapi stresor. Universitas Sumatera Utara 17 Menurut Stuart 2007; Stuart Sundeen 1995 dalam Mustikasari 2006 menggolongkan koping menjadi dua, yaitu : Koping Adaptif, adalah koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar, dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang, dan aktifitas konstruktif. Koping Maladaptif, adalah koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi, dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah makan berlebihan tidak makan, bekerja berlebihan, dan menghindar. Respon maladaptif adalah respon kronis dan berulang atau pola respon sesuai dengan berjalannya waktu tidak menunjukkan sasaran adaptasi. Sasaran adaptasi dapat dikategorikan kedalam tiga area yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Respon maladaptif yang membahayakan sasaran tersebut meliputi kesalahan penilaian dan koping yang tidak memadai Lazarus, 1991 dalam Murwani, 2008.

3.4 Koping Terhadap Kehilangan Abortus

Cara seseorang berespon terhadap kehilangan bergantung kepada usia, jenis kelamin, budaya, agama, status sosial ekonomi, cara individu lain di lingkungannya berespon terhadap kehilangan dan koping individu tersebut terhadap kehilangan sebelumnya Bobak, 2005. Sedangkan Hidayat 2006 menyatakan bahwa koping seseorang terhadap kehilangan yang dihadapi dipengaruhi oleh : Universitas Sumatera Utara Faktor Genetik, individu yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga dengan riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi suatu permasalahan termasuk dalam menghadapi perasaan kehilangan. Kesehatan fisik, individu dengan kesehatan fisik yang baik serta pola hidup yang teratur cenderung mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mengatasi perasaan kehilangan dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan kesehatan fisik. Kesehatan mental, Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama yang mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya dan pesimis, akan sulit dalam menghadapi situasi kehilangan. Pengalaman kehilangan di masa lalu, kehilangan atau perpisahan dengan orang yang dicintai pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi kemampuan individu dalam mengatasi perasaan kehilangan pada masa dewasa. Struktur kepribadian, individu dengan konsep diri yang negatif dan perasaan rendah diri akan menyebabkan berkurangnya rasa percaya diri dan tidak objektif terhadap kehilangan yang dihadapi. Adanya stresor perasaan kehilangan, stresor ini dapat berupa stresor yang nyata ataupun imajinasi individu itu sendiri, seperti kehilangan biopsikososial. Koping yang sering digunakan individu dengan respon kehilangan antara lain : pengingkaran, regresi, intelektualisasi, disosiasi, supresi dan proyeksi. Dalam keadaan yang patologis maladaptif, koping yang digunakan sering secara berlebihan atau tidak memadai Hidayat, 2006. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka Konseptual Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengidentiflkasi koping wanita yang mengalami abortus di Kota Tapaktuan. Pada wanita yang mengalami abortus dapat timbul efek psikologis kehilangan dan berduka ; kecemasan, stres dan depresi yang disebabkan oleh berakhirnya kehamilan, kurangnya pengetahuan akan keadaan yang dialaminya, atau masa istirahat yang dijalaninya selama perawatan Llewellyn Jones, 2002. Dalam mengatasi keadaan psikologisnya tersebut, wanita yang mengalami abortus menggunakan koping. Dalam penelitian ini koping digolongkan menjadi dua yaitu koping adaptif dan koping maladaptif. Penyebab Abortus: • Maternal • Janin • Sperma • Penyebab eksterna • Penyebab yang tidak diketahui i Respon :Kehilangan dan Berduka Faktor-faktor Koping: • Kesehatan Fisik • Keyakinan yang positif • Keterampilan memecahkan masalah • Keterampilan sosial • Dukungan social • Materi Adaptif Maladaptif Skema3.1 Kerangka Konseptual Karakteristik Koping Wanita yang Mengalami Abortus : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti 19 1 Koping Universitas Sumatera Utara 20

2. Defenisi Operasional