Hasil Kuesioner PENYAJIAN DATA

73

IV.2 Hasil Kuesioner

Dalam penelitian ini peneliti membagikan 60 angket kepada 60 informan di 15 lingkungan dimana setiap lingkungan diwakili 4 orang. Tabel IV.2.1 : Distribusi jawaban informan tentang pengertian pajak bumi dan bangunan No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Mengetahui 40 66.7 2 Kurang mengetahui 15 25 3 Tidak mengetahui 5 8.3 Total 60 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 Berdasarkan tabel IV.2.1 di atas dapat diketahui sebanyak 40 informan 66,7 sudah mengetahui pengertian dari pajak bumi dan bangunan, 15 informan 25 mengatakan kurang mengerti apa itu pajak bumi dan bangunan, sedangkan informan yang tidak mengetahui sama sekali pengertian dari pajak bumi dan bangunan berjumlah 5 orang 8,3. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar informan di Kelurahan Tegal Sari Mandala sudah mengetahui pengertian dan informasi tentang pajak bumi dan bangunan melalui media massa dan dan sosialisasi yang dilakukan pemerintah daerah beserta Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 74 Tabel IV.2.2 : Distribusi jawaban informan tentang pengetahuan sebagai wajib pajak bumi dan bangunan No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Mengetahui 30 50 2 Kurang mengetahui 20 33.3 3 Tidak mengetahui 10 16.7 Total 60 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 Berdasarkan tabel IV.2.2 di atas dapat diketahui bahwa 30 informan 50 sudah mengetahui kewajibannya sebagai wajib pajak PBB, dan sebanyak 20 informan 33,3 kurang mengetahui kewajibannyasedangkan informan yang sama sekali tidak mengetahui kewajibannya sebagai wajib pajak PBB berjumlah 10 orang 16,7. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata masyarakat Kelurahan Tegal Sari Mandala II sudah mengetahui kewajibannya sebagai wajib pajak PBB. Tabel IV.2.3 : Distribusi jawaban informan tentang tujuan dari pembayaran pajak bumi dan bangunan No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Mengerti 10 16.7 2 Kurang Mengerti 40 66.6 3 Tidak Mengerti 10 16.7 Total 60 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 Universitas Sumatera Utara 75 Berdasarkan tabel IV.2.3 di atas diketahui sebanyak 10 informan 16,7 mengerti akan tujuan dari pembayaran pajak bumi dan bangunan, yang kurang mengerti tentang tujuan dari pembayaran pajak bumi dan bangunan berjumlah 40 orang 66,7 dan informan yang tidak mengerti sama sekali ada 10 orang 16,6. Jadi dapat disimpulkan bahwa masih banyak dari informan yang belumkurang mengerti tujuan dari pembayaran pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya. Padahal tujuan utama dari pembayaran pajak bumi dan bangunan adalah untuk membiayai pengeluaran pembangunan daerah seperti pembangunan sarana dan prasarana kepentingan umum. Tabel IV.2.4 : Distribusi jawaban informan tentang pengetahuan prosedur pembayaran pajak bumi dan bangunan No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Mengetahui 60 100 2 Kurang mengetahui 3 Tidak mengetahui Total 60 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2014 Berdasarkan tabel IV.2.4 di atas dapat disimpulkan bahwa 60 informan 100 sudah mengetahui prosedur pembayaran pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya. Informasi mengenai prosedur pembayaran pajak bumi dan bangunan tersebut diperoleh dari aparatur kelurahan serta kepala lingkungan setempat. Universitas Sumatera Utara 76 Tabel IV.2.5 : Distribusi jawaban informan tentang keberatan atas pajak terutang No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sering 35 58.3 2 Kadang-kadang 15 25 3 Tidak Pernah 10 16.7 Total 60 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 Berdasarkan tabel IV.2.5 dapat diketahui bahwa jumlah informan yang sering mengalami keberatan atas pajak terutang 35 orang 58,3, 15 informan 25 mengatakan kadang-kadang merasakan keberatan atas beban yang dikenakan sedangkan informan yang tidak pernah mengalami keberatan atas pajak terutang ada 10 orang 16,7. Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kelurahan Tegal Sari Mandala II memiliki tingkat kesadaran yang kurang dalam hal pembayaran pajak bumi dan bangunan karena masih banyak yang mengalami keberatan atas beban pajak yang dikenakan. Serta masih ada sebagian dari informan yang mengatakan bahwa beban pajak yang tertera di Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT tidak sesuai dengan kenyataan dimana luas tanah dan bentuk bangunan dari wajib pajak yang satu memiliki persamaan dengan wajib pajak yang lain tetanggaan namun beban yang dikenakan berbeda dan ada juga wajib pajak yang melapor ke pihak Kelurahan dengan alasan bahwa ia hanya memiliki tanah kosong lahan tetapi beban yang dikenakan terlalu besar. Universitas Sumatera Utara 77 Tabel IV.2.6 : Distribusi jawaban informan tentang kesesuaian tarif PBB dengan kemampuan ekonomi No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sesuai 14 23.3 2 Kurang Sesuai 37 61.7 3 Tidak Sesuai 9 15 Total 60 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 Berdasarkan tabel IV.2.6 diketahui bahwa 14 informan 23,3 menyatakan tarif pajak bumi dan bangunan sudah sesuai dengan kemampuan ekonominya, 37 informan 61,7 merasakan jika tarif yang ditetapkan masih kurang sesuai dengan pendapatan ekonominya sedangkan informan yang menyatakan jika tari pajak bumi dan bangunan tidak sesuai dengan kemampuan ekonominya berjumlah 9 orang 15. Jadi dapat disimpulkan rata-rata wajib pajak di Kelurahan Tegal Sari Mandala II merasa bahwa tarif pajak bumi dan bangunan yang tertera di SPPT kurang sesuai dengan kemapuan ekonomi masyarakat. Hal ini dilatarbelakangi karena sebagian besar dari informan atau wajib pajak masih berpenghasilan jauh dibawah UMR Kota Medan sehingga masyarakat sering mengalami keberatan atas beban pajak atau tarif yang dikenakan dan kebanyakan dari masyarakat lebih memilih untuk mengutamakan terlebih dulu kebutuhan hidup sehari- hari dari pada membayar pajak bumi dan bangunan. Universitas Sumatera Utara 78 Tabel IV.2.7 : Distribusi jawaban informan tentang keaktifan Kepala Lingkungan untuk mengajak masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sering 60 100 2 Kadang – kadang - - 3 Tidak pernah - - Total 60 100 Sumber : Hasil Kuesioner 2014 Berdasarkan tabel IV.2.7 di atas diketahui 60 informan 100 mengatakan bahwa Kepala Lingkungan selalu atau sering mengajak masyarakat untuk membayar pajak bumi dan bangunan. Informan juga mengatakan bahwa Kepala Lingkungan selalu menghimbau wajib pajak untuk melunasi pembayaran pajak bumi dan bangunan sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini dilakukan kepala lingkungan setiap diadakannya gotong royong dan saat menyerahkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang SPPT kepada wajib pajak. Universitas Sumatera Utara 79 Tabel IV.2.8 : Distribusi jawaban informan tentang kemudahan membayar pajak bumi dan bangunan No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Mudah 40 66,7 2 Cukup Mudah 20 33,3 3 Tidak mudah - - Total 60 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 Berdasarkan tabel IV.2.8 diketahui jumlah informan yang merasakan kemudahan dalam membayar pajak bumi dan bangunan ada 40 orang 66,7, sedangkan 20 informan mengatakan bahwa merasakan cukup mudah dalam membayar pajak bumi dan bangunan dengan adanya petugas Kelurahan yang bertugas menagih ke setiap rumah. Jadi dapat disimpulkan sebagian besar dari wajib pajak sudah merasakan kemudahan dalam membayar pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya dikarenakan adanya pihak Kelurahan terutama Kepala Lingkungan yang selalu aktif menagih pajak terutang sebelum dan sesudah tanggal jatuh tempo bahkan terkadang kepala lingkungan membantu wajib pajak untuk membayarkan pajak terutang ke bank sumut dan mengembalikan STTS. Universitas Sumatera Utara 80 Tabel IV.2.9 : Distribusi jawaban informan tentang sistem komunikasi aparatur Kelurahan No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 40 66.7 2 Cukup baik 20 33.3 3 Kurang baik Total 60 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2014 Berdasarkan tabel IV.2.9 di atas diketahui 40 informan 66,7 mengatakan bahwa sistem komunikasi aparatur kelurahan dalam memberikan informasi kepada masyarakat dalam hal pembayaran pajak bumi dan bangunan sudah baik sedangkan 20 informan 33,3 mengatakan sistem komunikasi aparatur kelurahan cukup baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari informan mengatakan jika sistem komunikasi yang dilakukan aparatur kelurahan terkait pembayaran pajak bumi dan bangunan terlaksana dengan baik dimana pihak kelurahan selalu menghimbau dan memotivasi masyarakat untuk segera melunasi pajak terutang sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini dilakukan aparatur kelurahan bagi setiap masyarakat yang sedang mengurus surat baik pengurusan Kartu Keluarga, Surat Keterangan Kurang Mampu dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 81 Tabel IV.2.10 : Distribusi jawaban informan tentang keterlambatan dalam membayar pajak bumi dan bangunan No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sering 30 50 2 Kadang- Kadang 16 26.7 3 Tidak Pernah 14 23.3 Total 60 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2014 Berdasarkan tabel IV.2.10 di atas diketahui sebanyak 30 infroman 50 mengatakan sering terlambat untuk membayar pajak bumi dan bangunan, informan yang hanya kadang-kadang saja terlambat untuk membayar pajak bumi dan bangunan ada 16 orang 26,7 sedangkan jumlah wajib pajak yang merasa tidak pernah terlambat untuk membayar pajak bumi dan bangunan setiap ditagih ada 14 orang 23,3. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesadaran dan kepatuhan dari wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya masih sangat rendah hal ini terlihat jelas dengan banyaknya informan yang mengatakan sering terlambat untuk membayar pajak terutang. Sebagian dari wajib pajak beralasan bahwa keterlambatan untuk membayar pajak bumi dan bangunan dilatarbelakangi jumlah penghasilan yang diperoleh tiap bulannya saja belum mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan keperluan sekolah. Universitas Sumatera Utara 82 Tabel IV.2.11 : Distribusi jawaban informan tentang pengenaan sanksi bagi wajib pajak yang belum melunasi pajak terutang sampai tanggal jatuh tempo No Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase 1 Mengetahui 60 100 2 Kurang mengetahui - - 3 Tidak mengetahui - - Total 60 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2014 Berdasarkan tabel IV.2.11 di atas dapat diketahui bahwa informan yang mengetahui adanya pengenaan sanksi sebanyak 60 orang 100 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua informan di Kelurahan Tegal Sari Mandala II sudah mengetahui akan pengenaan sanksi jika tidak melunasi pajak bumi dan bangunan sampai tanggal jatuh tempo dimana sanksi berupa denda administrasi sebesar 2 setiap bulan dari jumlah pajak yang terhutang yang tidak dibayar.

IV.3 Hasil Wawancara

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Tebing Tinggi

2 92 74

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan

2 52 67

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

0 34 83

Evaluasi Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan di Kecamatan Medan Selayang

5 85 116

Evaluasi Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan di Kecamatan Medan Selayang

12 90 115

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KE

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN.

0 1 8

(ABSTRAK) PENGARUH PENGHASILAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 11

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 44