Bentuk Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

45

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

II.1 Bentuk Penelitian

Dalam sebuah proses penelitian, metodologi penelitian sangatlah dibutuhkan agar dapat menemukan, mengolah maupun memperoleh data yang akurat sehubungan dengan penelitian tersebut. Dengan adanya data yang akurat, maka proses pencapaian hasil penelitian semakin baik sebab peneliti menggunakan data sebagai sumber acuannya. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif. Menurut Hamidi 2005 : 14, penelitian kualitatif lebih menggunakan perpektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para responden dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa, pandangan para responden. Danim 2002 : 41 memberikan beberapa cirri dominan dari penelitian deskriptif yaitu : 1. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat factual. Adakalanya penelitian ini dimaksudkan hanya membuat deskripsi atau narasi semata-mata dari suatu fenomena, tidak untuk mencari hubungan antarvariabel, menguji hipotesis, atau membuat ramalan; 2. Dilakukan secara survei. Oleh karena itu, penelitian deskriptif sering disebut juga sebagai penelitian survei. Dalam arti luas, penelitian deskriptif dapat mencakup seluruh metode penelitian, kecuali yang bersifat historis dan eksperimental; 3. Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail; Universitas Sumatera Utara 46 4. Mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung; dan 5. Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan. Dalam penelitian ini, alasan penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif ialah dikarenakan penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan yang terjadi dilapangan yang kemudian penulis melakukan analisa data untuk memberikan kebenaran dan fakta-fakta dari data yang telah diperoleh sehingga peneliti dapat memberikan gambaran dengan jelas bagaimana Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkotaan di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai – Kota Medan.

II.2 Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Tebing Tinggi

2 92 74

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan

2 52 67

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

0 34 83

Evaluasi Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan di Kecamatan Medan Selayang

5 85 116

Evaluasi Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan di Kecamatan Medan Selayang

12 90 115

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KE

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN HUKUM WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) SEKTOR PEDESAAN DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN.

0 1 8

(ABSTRAK) PENGARUH PENGHASILAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 11

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 44