Butuh terapi tambahan Identifikasi Drug Related Problems DRPs

Hasil identifikasi masing-masing kriteria Drug Related Problems DRPs dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Drug Related Problems DRPs yang terjadi pada penderita diabetes melllitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Langsa selama bulan Januari 2011 – Desember 2011 No Jenis-jens DRPs DRP + DRP - Total Jumlah Jumlah Jumlah 1 Butuh terapi tambahan 5 15,61 27 84,37 32 100 2 Terapi obat yang tidak perlu 13 40,62 19 59,37 32 100 3 Terapi obat yang tidak efektif 16 50 16 50 32 100 4 Dosis terlalu rendah 1 3,12 31 96,87 32 100 5 Reaksi obat merugikan 10 31,24 22 68,75 32 100 6 Dosis terlalu tinggi 2 6,25 30 93,75 32 100 7 Kepatuhan pasien - - - - - - Keterangan : DRPs + = Terjadi Drug Related Problems DRPs - = Tidak terjadi Drug Related Problems Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat kriteria Drug Related Problems DRPs yang ditemukan adalah butuh terapi tambahan 15,61, terapi obat yang tidak perlu 40,62, terapi obat yang tidak efektif 50, dosis terlalu rendah 3,12, reaksi obat merugikan 31,24, dosis terlalu tinggi 6,25.

4.3.1 Butuh terapi tambahan

Butuh terapi tambahan yang terjadi pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Langsa selama bulan Januari 2011 – Desember 2011 dapat dilihat pada Tabel 4.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Pasien tidak mendapatkan terapi tambahan yang terjadi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Langsa selama bulan Januari 2011 – Desember 2011 No Penyebab Obat Jumlah Butuh terapi tambahan untuk mendapatkan efek sinergisme Glucodex KGDS I : 347 KGDS II : 285 1 3,12 Actrapid Inj KGDS I : 513 KGDS II : 422 1 3,12 Metformin KGDS I : 311 KGDS II : 261 1 3,12 Captropil TD I : 190100 TD II : 16080 TD I : 18090 TD II : 16070 2 6,25 Jumlah 5 15,61 Keterangan KGDS I : Kadar Gula Dalam Darah Sewaktu hari pertama masuk rumah sakit mgdl. KGDS II : Kadar Gula Dalam Darah Sewaktu hari kedua di rumah Sakit mgdl. TD I : Tekanan Darah hari pertama masuk rumah sakit. TD II : Tekanan Darah hari kedua masuk rumah sakit. Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pasien yang membutukan terapi tambahan untuk mencapai efek sinergisme adalah 15,61. Pasien dengan kondisi kesehatan yang membutuhkan kombinasi farmakoterapi untuk mencapai efek sinergisme pada penelitian ini didapatkan 3 kasus pada pasien dengan kadar gula darah sewaktu yang tinggi waktu pertama masuk rumah sakit yang diberikan terapi obat tunggal antidiabetik oral glucodex KGDS 347 mgdl, metformin KGDS 311 mgdl dan antidiabetik parenteral insulin actrapid injeksi KGDS 531 mgdl hari kedua dirumah sakit kadar gula darah pasien tidak menunjukkan penurunan secara berarti tetapi tidak diberikan kombinasi obat untuk mencapai Universitas Sumatera Utara efek sinergisme. Kombinasi insulin dan sulfonilurea ternyata lebih baik daripada hanya insulin, dan dosis insulin yang diperlukan ternyata lebih rendah. Dengan memberikan insulin kerja sedang dimalam hari produksi glukosa hati di malam hari dapat dikurangi sehingga kadar glukosa darah puasa dapat lebih rendah. Selanjutnya kadar glukosa darah siang hari dapat diatur dengan pemberian sulfonilurea. Kombinasi sulfonilurea dan metformin juga merupakan kombinasi yang rasional karena keduanya memiliki cara kerja yang berbeda dan saling aditif, sehingga dapat menurunkan kadar glukosa lebih banyak daripada pengobatan tunggal Soegondo, 2010. Pada penelitian ini juga didapatkan 2 kasus pasien yang tidak mendapatkan tambahan terapi obat pada pasien dengan tekanan darah yang tinggi waktu pertama masuk rumah sakit diberikan terapi obat tunggal captropil TD 190100 mmHg dan 18090 mmHg, hari kedua pasien dirumah sakit juga tidak menunjukkan penurunan tekanan darah secara berarti. Sebaiknya pasien diberikan terapi kombinasi, karena kebanyakan pasien diabetes membutuhkan tiga atau lebih terapi kombinasi antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah optimal. Pada pasien yang membutuhkan terapi kombinasi, Calcium Chanel Blocker CCB merupakan obat yang berguna untuk dikombinasikan dengan antihipertensi yang lain Saseen dan Carter, 2005.

4.3.2 Terapi obat yang tidak perlu

Dokumen yang terkait

Evaluasi drug related problems obat antidiabetes pada pasien geriatri dengan diabetes melitus tipe 2 di ruang rawat inap rumah sakit umum pelabuhan periode januari-juni 2014

4 24 164

Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hubungannya Dengan Kualitas Hidup Pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

2 43 121

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

1 9 19

Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hubungannya Dengan Kualitas Hidup Pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

0 0 2

Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hubungannya Dengan Kualitas Hidup Pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

0 2 6

Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hubungannya Dengan Kualitas Hidup Pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

0 2 20

Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hubungannya Dengan Kualitas Hidup Pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

1 4 4

Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hubungannya Dengan Kualitas Hidup Pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

0 14 38

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Komplikasi Hipertensi dan Diabetes Retinopati di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik

0 0 8

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Komplikasi Hipertensi dan Diabetes Retinopati di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik

0 0 15