59 tahun. Data ini sejalan dengan penelitian di Makasar tahun 2004 menemukan persentase pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan hipertensi terbesar pada
kelompok umur 50-59 tahun Fasli, dkk., 2008.
4.1 Penggunaan Obat Antidiabetik
Frekuensi penggunaan antidiabetik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Langsa selama bulan
Januari 2011 – Desember 2011 dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Frekuensi penggunaan obat antidiabetik pada pasien diabetes mellitus
tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Langsa
NO Nama Obat
Frekuensi
1 Antidiabetik Parenteral
a. Actrapid
b. Novomix
c. Levemir
d. Novorapid
5 4
7 2
10 8
14 40
Jumlah 18
36
2 Antidiabetika Oral
a. Glucodex gliklazid
b. Gimepirid
c. Glibenklamide
d. Gliquidone
e. Metformin
12 2
2 3
13 24
4 4
6
26
Jumlah 32
64 Total
50 100
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ditemukan 50 penggunaan obat antidiabetik, dan dapat dilihat ada pasien yang mendapatkan lebih dari satu
macam obat antidiabetik. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pasien banyak mendapatkan obat antidiabetik oral 64 dari pada terapi insulin 36.
Hal ini disebabkan karena defisiensi insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2 hanya bersifat relatif, jadi dalam penanganannya umumnya tidak memerlukan
terapi pemberian insulin Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Penggunaan Obat Antihipertensi
Frekuensi penggunaan obat antihipertensi pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Langsa selama
bulan Januari 2011 – Desember 2011 dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Frekuensi penggunaan obat antihipertensi pada pasien diabetes mellitus
tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Langsa
NO Nama Obat
Frekuensi
1 Antihipertensi Parenteral
Furosemid Injeksi 5
8,62
Jumlah 5
8,62 2
Antidiabetika Oral a.
Captropil b.
Furosemid c.
Amlodipine d.
Diltiazem e.
Bisoprolol f.
Propanolol g.
Valsartan h.
Noperten Lisinopril i.
Adalat oros Nifedipine j.
Spironolakton k.
Hidroklortiazid l.
Ramipril 16
7 6
2 5
2 1
3 1
2 3
5 27,58
12,06 10,34
3,44 8,62
3,44 1,75
5,17 1,75
3,44 5,17
8,62
Jumlah 53
91,38 Total
58 100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa ditemukan 58 penggunaan obat antihipertensi, dari tabel dapat kita lihat ada penderita yang mendapatkan obat
antihipertensi lebih dari satu macam obat. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi banyak
mendapatkan captropil sebagai antihipertensi. Penggunaan captropil pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dapat mencegah kardiovaskular dan memperlambat
progress penyakit ginjal kronis Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2006.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Identifikasi Drug Related Problems DRPs