2.2.2.3 Okurigana
Okurigana ialah huruf kana yang ditulis langsung setelah huruf kanji untuk menentukan cara baca pada waktu menulis wago menggunakan huruf kanji. Misalnya huruf
む pada kata
読む , huruf-huruf
み dan
き pada kata
読み dan
書き , dan sebagainya Kindaichi, dalam
Sudjianto dan Ahmad Dahidi 2007:89. Untuk menuliskan okurigana tersebut telah dibuat aturan-aturannya dalam bentuk
Okurigana no Tsukekata ‘Cara-Cara Penulisan Okurigana’ yang ditetapkan sebagai maklumat kabinet tahun 1973 yang dijadikan dasar untuk penulisan okurigana dalam surat
kabar, majalah, buku-buku pelajaran, dan sebagainya. Iwabuchi Tadasu, dalam Sudjianto dan Ahmad dahidi 2007:90 menyimpulkan intisari aturan-aturan tersebut sebagai berikut :
a. Okurigana dipakai untuk menuliskan katsuyoo gobi pada kata-kata yang dapat
berubah, misalnya : 読む
, 食べる
, 高い
. b.
Keiyooshi yang berakhir dengan gokan shi, okurigana-nya ditulis dimulai silabel し
, misalnya :
美しい ,
珍しい .
c. Keiyoodooshi yang mengandung
か ,
やか ,
らか , okurigananya ditulis dimulai dari
silabel-silabel tersebut, misalnya : 静かだ
, 明らかだ
, 穏やかだ
. d.
Meishi dan daimeishi tidak memakai okurigana, misalnya : 月
, 男
, 彼
. e.
Fukushi dan setsuzokushi memakai satu silabel okurigana pada bagian akhir katanya, misalnya :
必ず ,
但し .
f. Bagian kata yang ada kemungkinan susah atau terjadi salah baca, banyak memakai
okurigana, misalnya : 後ろ
, 少ない
. g.
Kata-kata yang berasal dari kata lain memakai okurigana kata asalnya, misalnya : 重たい
, 大きさ
, 必ずも
.
Universitas Sumatera Utara
h. Kata-kata yang terbentuk dari gabungan kata yang dapat berubah, memakai
okurigana pada masing-masing asal katanya, misalnya : 聞き苦しい
, 移る変わる
. i.
Fukugoo meishi ‘nomina majemuk’ yang mengandung bagian kata yang dapat berubah, pada masing-masing bagian kata yang dapat berubah tersebut memakai
okurigana, misalnya : 教え子
, 大写し
, 山登り
. j.
Nomina yang sudah tetap sebagai kata yang biasa dipakai sehari-hari tidak memakai okurigana, misalnya :
話 ,
光 ,
場合 .
Penjelasan di atas adalah cara pemakaian okurigana berdasarkan honsoku dan reigai dari Okurigana no Tsukekata. Honsoku adalah aturan-aturan dasar pemakaian okurigana,
sedangkan reigai adalah cara pemakaian okurigana yang dilakukan sebagai kebiasaan yang tidak berdasarkan atau tidak sesuai dengan honsoku. Namun, selain itu ada juga yang disebut
kyoyoo yaitu cara pemakaian okurigana yang dilakukan sebagai kebiasaan bersamaan dengan bentuk yang berdasarkan pada honsoku. Contoh bentuk kyoyoo dapat kita lihat pada kata-kata
yang berada diluar tanda kurung seperti : 表わす
表す ,
起る 起こす
, 当り
当たり ,
申込む 申し込む
.
2.2.2.4 Furigana