Kekerasan Tablet Waktu Hancur Tablet

commit to user rendah yang kurang optimal 5:1, sehingga matriks kurang kompaktibel dan mudah terkikis oleh adanya gesekan antar partikelnya. Dalam perbandingan yang kurang optimal tersebut menyebabkan banyaknya kitosan yang ada di permukaan partikel granul sehingga menyebabkan kerapuhan di tablet. Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan P0,05. Selanjutnya dilakukan uji ANOVA satu jalan dimana menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara formula satu dengan yang lain, dengan nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kerapuhan tablet antar formula tidak berbeda secara signifikan sehingga sifat fisis tabletnya seragam.

3. Kekerasan Tablet

Suatu tablet hendaknya memiliki kekerasan tertentu agar tahan terhadap berbagai macam goncangan mekanik pada saat pembuatan, pengemasan, maupun pengangkutan saat distribusi. Kekerasan tablet dapat berpengaruh pada waktu hancur dan uji disolusi. Semakin keras suatu tablet maka waktu hancur tablet akan semakin lama, namun semakin tidak keras suatu tablet maka tablet tersebut akan banyak kehilangan berat oleh karena tidak tahan terhadap guncangan. Dalam penelitian ini, kekerasan tablet dari ketiga formula dikendalikan antara 6-7 kg. Bila suatu tablet dibuat sangat keras maka penetrasi air kedalam tablet akan sulit, sehingga butuh waktu yang lama untuk melepaskan zat aktifnya. Diagram kekerasan tablet teofilin dapat dilihat pada Gambar 10 dan diuraikan lebih lanjut pada Lampiran 3c. 41 commit to user Gambar 10. Diagram Kekerasan Tablet Teofilin Dari hasil diagram pada gambar 10, dapat dilihat bahwa ketiga formula mempunyai kekerasan antara 6-7 kg, dimana kekerasan tablet telah memenuhi ketentuan yang ada. Untuk hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan P0,05. Selanjutnya dilakukan uji ANOVA satu jalan dimana tidak ada perbedaan bermakna antara formula satu dengan yang lain, dengan nilai signifikansi 0,05. Dalam hal ini ketiga formula tidak berbeda secara signifikan, sebab yang dikendalikan adalah kekerasannya sehingga dihasilkan kekerasan tablet yang seragam pada tiap formula.

4. Waktu Hancur Tablet

Suatu obat harus dalam bentuk terlarut agar bisa diabsorbsi oleh tubuh, sehingga perhitungan waktu hancur perlu dipertimbangkan agar kecepatan kelarutan obat di dalam tubuh dapat diketahui. Pelepasan obat dengan alat disintegrator tester ini dapat mengetahui pelepasan obat di dalam tubuh manusia. Waktu hancur dapat dipengaruhi oleh kekerasan dan banyaknya bahan pengikat yang ditambahkan, semakin keras suatu tablet dan semakin banyak bahan pengikat maka tablet tersebut akan sulit hancurnya. 42 commit to user Menurut Farmakope Indonesia edisi III, waktu hancur tablet tidak bersalut adalah tidak lebih dari 15 menit. Dan setelah dilakukan pengujian, waktu hancur rata-rata untuk formula I sampai III secara berturut-turut adalah 47,67 detik; 01,52 menit; dan 01,21 menit. Ketiga formula mempunyai waktu hancur kurang dari 15 menit, dimana telah sesuai dengan literatur yang ada. Tabel waktu hancur ketiga formula dapat dilihat pada Lampiran 3d. Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan P0,05. Selanjutnya dilakukan uji ANOVA satu jalan, menunjukkan adanya perbedaan bermakna formula satu dengan yang lain, dimana nilai signifikansi 0,05. Hal ini berarti penambahan matriks pada tiap formula memberikan pengaruh pada waktu hancur tablet. Kemudian uji t LSD menunjukkan perbedaan bermakna antara formula I dengan formula II. Formula I mengandung matriks HPMC, bersifat hidrofilik sehingga penetrasi air kedalam tablet akan lebih mudah. Sedangkan formula II merupakan formula tanpa matriks yang lebih banyak mengandung laktosa, dimana sifat laktosa cenderung sangat pelan larut dalam air sehingga penetrasi air kedalam tablet lebih lama.

E. Uji Disolusi Tablet