commit to user untuk setiap formula, ada beberapa tablet yang belum memenuhi standar
kekerasan, namun tidak untuk kontrol negatif. Kompresibilitas mempunyai hubungan dengan indeks pengetapan, semakin kecil indeks pengetapan suatu
granul, maka mempunyai nilai kompresi yang baik. Dan ketetapan ini berlaku untuk kontrol negatif.
D. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisis Tablet
Pemeriksaan sifat fisis tablet bertujuan untuk mengetahui kualitas suatu tablet yang dihasilkan, sesuai atau tidak dengan standar yang telah ditetapkan.
Pemeriksaan sifat fisis tablet meliputi : uji keseragaman bobot tablet, kerapuhan, kekerasan dan uji waktu hancur.
1. Keseragaman Bobot Tablet
Suatu tablet yang seragam bobotnya, biasanya mengandung zat aktif yang seragam pula. Oleh sebab itu, keseragaman bobot suatu tablet sangat penting
untuk menjamin keseragaman terapi suatu obat. Keseragaman bobot ini dipengaruhi oleh sifat alir granulnya, semakin baik sifat alir suatu granul, maka
granul tersebut akan mengalir secara kontinyu dari hopper kedalam ruang kompresi sehingga bobot tablet yang dihasilkan akan seragam pula.
Menurut Farmakope Indonesia edisi III, ketentuan keseragaman bobot untuk tablet tidak bersalut dengan bobot rata-rata tablet lebih dari 300 mg adalah jika
ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang lebih dari 5 dan tidak satu tabletpun menyimpang lebih
dari 10 dari bobot rata-ratanya. Hasil percobaan diperoleh untuk bobot rata-rata formula I sebesar 495,65 mg; formula II sebesar 478,7 mg; dan formula III
37
commit to user sebesar 491,35 mg. Penyimpangan 5 ditunjukkan sebagai kolom A dan 10
sebagai kolom B. Rentang bobot dapat dilihat pada tabel IV dan diuraikan lebih lanjut pada Lampiran 3a.
Tabel IV. Rentang Bobot Berbagai Formula pada Kolom A dan Kolom B
Formula Rentang bobot tablet mg
Kolom A Kolom B
I 470,867
– 520,433 446,085
– 545,215 II
454,765 – 502,635
430,830 – 526,570
III 466,783
– 515,917 442,215
– 540,485 Dari hasil perhitungan keseragaman bobot tablet pada ketiga formula, tidak
ada satu tablet yang menyimpang lebih dari 5 dan tidak satu tabletpun yang menyimpang lebih dari 10 dari bobot rata-ratanya. Sehingga dapat dikatakan
ketiga formula memenuhi persyaratan keseragaman bobot dalam Farmakope Indonesia edisi III.
Coefficient of Variation CV merupakan suatu parameter untuk mengetahui variasi dari bobot beberapa tablet, bila ha
rga CV ≤ 5, maka tablet dikatakan mempunyai keseragaman yang baik. Suatu tablet bila mempunyai keseragaman
bobot yang baik, maka kandungan zat aktif dalam tablet akan seragam pula. Bentuk diagram CV untuk keseragaman bobot dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Diagram CV untuk Keseragaman Bobot Tablet Teofilin
38
commit to user Semakin kecil nilai CV, tablet akan semakin seragam. Biasanya suatu tablet
yang mempunyai sifat alir yang baik, akan mempunyai harga CV yang rendah. Dari hasil penelitian, diperoleh harga CV yang paling rendah adalah formula II
diikuti dengan formula I dan III. Hal ini sesuai dengan harga pengetapannya, dimana semakin kecil harga pengetapan suatu granul, maka sifat alir granul
tersebut makin baik dan dihasilkan tablet dengan variasi bobot yang rendah pula. Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi
normal dengan P0,05. Selanjutnya dilakukan uji ANOVA satu jalan dimana menunjukkan adanya perbedaan bermakna formula satu dengan yang lain, dengan
nilai signifikansi 0,05. Hal ini berarti penambahan matriks pada tiap formula memberikan pengaruh pada keseragaman bobot tablet. Kemudian uji t LSD
menunjukkan perbedaan bermakna antara ketiga formula. Jika dilihat pada waktu alir secara statistik ANOVA, hasilnya tidak ada
perbedaan bermakna dan seharusnya menghasilkan tablet dengan keseragaman yang sama antar formula. Namun jika dianalisa secara kualitatif, waktu alir yang
ditunjukkan tiap formula berbeda, dimana formula I dan formula II mempunyai sifat alir tidak sebaik pada formula III sehingga keseragaman bobot yang
dihasilkan juga berbeda.
2. Kerapuhan Tablet