Pembuatan Granul Penabletan HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Granul

Pembuatan granul dalam penelitian ini menggunakan metode granulasi basah dengan bahan pengikat musilago amili 10. Musilago amili dibuat dengan cara mencampur 10 gram amprotab dalam 100 ml aquades. Penambahan bahan pengikat ini bertujuan untuk meningkatkan kohesivitas antar partikel serbuk agar semua serbuk dapat menyatu membentuk bundaran sferis yang disebut massa granul. Massa granul ini kemudian diayak dengan ayakan ukuran 16 mesh dan dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C selama 3 jam. Pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam granul. Setelah kering, granul selanjutnya diayak menggunakan ayakan ukuran 18 mesh. Pengayakan dilakukan dua kali, dimana pengayakan pertama untuk membentuk granul, sedangkan pengayakan kedua untuk menyeragamkan ukuran granul.

B. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisis Granul

Pemeriksaan ini dilakukan pada granul kering yang telah melewati ayakan 18 mesh. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah granul telah memenuhi persyaratan yang ada sehingga dapat menghasilkan mutu tablet yang baik. Pemeriksaan sifat fisis granul meliputi : waktu alir granul, sudut diam, dan pengetapan. 29 commit to user

1. Waktu alir granul

Waktu alir granul merupakan waktu detik yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir. Suatu granul yang mempunyai sifat alir yang baik, dapat menghasilkan sediaan tablet yang seragam. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa aliran granul yang baik dapat mengisi ruang kompresi secara konstan, tidak ada rongga dalam tablet, sehingga dapat dihasilkan bobot tablet yang seragam dan kandungan zat aktif yang seragam pula. Granul yang baik juga mengandung fines serbuk halus tidak lebih dari 10 Soetopo dkk, 2006. Fines disini berfungsi untuk memperbaiki sifat alir granul serta mengisi celah antar partikel granul, sehingga dihasilkan suatu tablet yang padat. Selain itu dapat ditambahkan pula bahan pelicin untuk memperbaiki sifat alirnya. Waktu alir granul yang baik adalah kurang dari 10 detik untuk 100 gram granul Voigt, 1995. Diagram waktu alir dapat dilihat pada Gambar 5 dan diuraikan lebih lanjut pada Lampiran 2a. Gambar 5. Diagram Perbandingan Waktu Alir Granul Tanpa Pelicin dan Dengan Penambahan Pelicin Berbagai Formula 30 commit to user Hasil pemeriksaan waktu alir yang dilihat pada gambar 5 menunjukkan bahwa granul pada formula I dan formula II tidak sesuai dengan standar, yaitu lebih dari 10 detik, namun pada formula III telah memenuhi standar. Formula I adalah granul yang mengandung matriks HPMC kontrol positif, formula II granul tanpa matriks kontrol negatif, dan formula III merupakan granul yang mengandung matriks Na-montmorillonit terpilar kitosan BM rendah terpilar rendah. Cepat tidaknya waktu alir granul dapat dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk partikel, kelembapan, serta berat jenis partikel. Semakin besar, berat dan kering suatu granul, maka sifat alirnya akan semakin baik. Tanpa adanya penambahan bahan pelicin, formula I dan II mempunyai sifat alir yang buruk, sedangkan formula III sudah mempunyai sifat alir yang baik. Suatu granul yang mengandung matriks HPMC memang mempunyai sifat alir yang buruk Saraswati, 2009. Namun dengan adanya penambahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir granul formula I, begitu pula untuk granul pada formula II maupun formula III. Dengan ditambah suatu pelicin dapat mempercepat waktu alir suatu granul, dengan mekanisme mengurangi gesekan antar partikel sehingga granul lebih mudah untuk jatuhmengalir. Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan P0,05. Selanjutnya dilakukan uji T-Test yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna antara perbandingan waktu alir granul tanpa pelicin dan dengan penambahan pelicin, dimana nilai signifikansi 0,05. Namun dengan uji ANOVA tidak ada perbedaan bermakna antara formula satu dengan yang lainnya dimana P0,05, sebab waktu alir granul dengan pelicin dan tanpa 31 commit to user pelicin dari ketiga formula hampir sama sehingga sifat alirnya seragam. Dari sifat alir yang seragam akan dihasilkan tablet dengan karakteristik yang hampir sama pula. Data uji statistik dapat dilihat pada Lampiran 6.

2. Sudut diam granul

Sudut diam merupakan sudut yang dibentuk oleh suatu tumpukan granul setelah diberikan perlakuan. Perlakuan yang dimaksud disini sejumlah granul dilewatkan dalam corong dengan ketinggian 10 cm dari dasar dan diukur diameter beserta tinggi tumpukan granul. Sudut diam merupakan suatu rangkaian dalam pengujian waktu alir granul, dimana granul yang mempunyai sifat alir yang baik apabila mempunyai sudut diam antara 25º-45° dan semakin kecil nilai sudut diamnya menunjukkan karakteristik yang lebih baik Siregar dan Wikarsa, 2010. Semakin kecil sudut diam yang dibentuk, maka sifat alirnya semakin baik sehingga tablet yang dihasilkan akan seragam. Diagram sudut diam granul dapat dilihat pada Gambar 6 dan diuraikan lebih lanjut pada Lampiran 2b. Gambar 6. Diagram Perbandingan Sudut Diam Granul Tanpa Pelicin dan Dengan Penambahan Pelicin Berbagai Formula 32 commit to user Hasil pengamatan sudut diam granul tanpa pelicin maupun dengan pelicin seperti pada gambar 6, menunjukkan bahwa sudut diam pada ketiga formula berada pada kisaran 28,325° sampai 29,173°, dimana telah sesuai dengan rentang pada standarnya, yaitu antara 25°-45°. Penambahan bahan pelicin bisa memperkecil sudut diamnya, ditandai dengan turunnya besar diagram batang. Namun pada formula II yang merupakan kontrol negatif mengalami kenaikan sudut diam setelah ditambah bahan pelicin. Hal ini bisa saja dikarenakan oleh pencampuran bahan pelicin yang kurang homogen dan kurang teliti dalam pengamatan tumpukan granul, sehingga mempengaruhi besar pengukurannya. Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan P0,05. Selanjutnya dilakukan uji T-Test yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna antara perbandingan sudut diam granul tanpa pelicin dan dengan penambahan pelicin, dimana nilai signifikansi 0,05. Namun dengan uji ANOVA tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara formula satu dengan yang lainnya dimana P0,05, sebab sudut diam granul dengan pelicin dan tanpa pelicin dari ketiga formula hampir sama sehingga sifat alir yang dihasilkan seragam. Dari sifat alir yang seragam akan dihasilkan tablet dengan karakteristik yang hampir sama pula.

3. Pengetapan granul

Pengetapan merupakan suatu penurunan volume sejumlah granul setelah diberikan suatu hentakan dan getaran secara konstan. Suatu granul dikatakan baik apabila memiliki harga pengetapan kurang dari 20 Lachman dkk, 1994. 33 commit to user Diagram indeks pengetapan granul dapat dilihat pada Gambar 7 dan diuraikan lebih lanjut pada Lampiran 2c. Gambar 7. Diagram Indeks Pengetapan Granul Hasil pengetapan yang ditunjukkan pada gambar 7, dapat dilihat bahwa ketiga formula telah memenuhi syarat, dimana indeks pengetapannya kurang dari 20. Semakin kecil indeks pengetapan suatu granul, maka sifat alir granul tersebut semakin baik. Suatu granul yang mendapatkan hentakan dan getaran akan mengisi atau menempati sedemikian rupa pada ruang kosong antar granul, sehingga dihasilkan volume yang mampat. Dari ketiga formula, formula II mempunyai indeks pengetapan yang paling kecil, sehingga dapat dikatakan mempunyai sifat alir yang paling baik. Namun jika dilihat dari uji waktu alir, kontrol negatif mempunyai sifat alir tidak sebaik pada kontrol positif. Kontrol positif mempunyai bentuk granul yang sferis, namun tidak mempunyai rongga antar partikel yang bagus, sehingga indeks pengetapannya menjadi besar oleh karena mengisi rongga-rongga antar partikelnya. Sedangkan untuk kontrol negatif, meskipun granulnya tidak sferis tetapi rongga antar partikelnya baik, sehingga indeks pengetapannya rendah. 34 commit to user Untuk formula III yang mengandung matriks Na-montmorillonit terpilar kitosan BM rendah memiliki harga pengetapan lebih baik dari formula I, sebab waktu alirnya juga lebih baik. Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dengan P0,05. Selanjutnya dilakukan uji ANOVA satu jalan dimana menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara formula satu dengan yang lain, dengan nilai signifikansi 0,05. Hal ini berarti indeks pengetapan formula satu dengan yang lain tidak jauh berbeda, karena ketiga formula mempunyai sifat alir yang hampir seragam, sehingga indeks pengetapannya pun seragam.

C. Penabletan

Dalam proses penabletan dilakukan dengan mengendalikan kekerasan yang sama untuk tiap formula. Kekerasan dikendalikan antara 6-7 kg dan bobot tablet dibuat 500 mg. Untuk mengendalikan kekerasan perlu dilakukan uji kompresibilitas terlebih dahulu, yaitu dengan mengukur kedalaman punch atas waktu turun ke ruang die sehingga dapat diatur kekerasan tabletnya. Data kompresibilitas dapat dilihat pada tabel III. 35 commit to user Tabel III. Data Kompresibilitas Tablet Kedalaman Punch Atas mm Kekerasan Tablet kg F I F II F III P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 2,25 - - - - - - - 0,1 - 3,38 - - 0,4 - 0,2 0,2 - 0,3 - 4,5 0,1 0,3 1,4 0,35 1 0,85 0,4 2,1 - 5,63 1,1 3,2 4,2 1,4 2,6 2,7 1 - 1,5 5,76 - - 5,6 - - - - - - 5,92 - - 9,5 - - - - - - 6,19 - 7 13,2 - 7 7 - 6,5 4,1 6,47 - - - - - - - - 9,2 - - - - - - - - 6,7 6,75 9,1 14 - 8,6 - - 8 12,3 15,6 6,6 8,1 - 13,7 - - 8 8,4 12,1 - 13 - - 5,2 12,6 - - - - - - - Keterangan : P1 = Percobaan 1 P2 = Percobaan 2 P3 = Percobaan 3 F I = Formula tablet dengan matriks HPMC kontrol positif F II = Formula tablet tanpa matriks kontrol negatif F III = Formula tablet dengan matriks Na-montmorillonit terpilar kitosan BM rendah Dari data pada tabel III, dapat dilihat bahwa ketiga formula mempunyai nilai kompres yang berbeda untuk mencapai kekerasan 6-7 kg. Dalam hal ini, kedalaman punch dibuat berbeda-beda agar membentuk kekerasan yang sama, sebab yang dikontrol adalah kekerasannya. Semakin kecil ukuran kedalaman punch yang dibutuhkan untuk membuat tablet dengan kekerasan yang besar maka formula tersebut makin baik. Artinya dengan tekanan sedikit saja, granul tersebut sudah dapat dibentuk menjadi tablet. Dari ketiga formula, yang mempunyai nilai kompresibilitas yang paling baik adalah kontrol negatif. Sebab jika dilihat pada kedalaman punch atas 6,19 mm 36 commit to user untuk setiap formula, ada beberapa tablet yang belum memenuhi standar kekerasan, namun tidak untuk kontrol negatif. Kompresibilitas mempunyai hubungan dengan indeks pengetapan, semakin kecil indeks pengetapan suatu granul, maka mempunyai nilai kompresi yang baik. Dan ketetapan ini berlaku untuk kontrol negatif.

D. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisis Tablet