BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan semakin banyaknya usaha yang bergerak dibidang permebelan menyebabkan persaingan antar perusahaan furniture sangat
ketat. Dengan demikian perlu adanya inisiatif dari masing-masing perusahaan untuk mengembangkan produknya baik dari segi model maupun
bahan baku yang digunakan. Disamping itu penggunaan dana dan waktu yang efektif dan efisien mungkin agar keuntungan yang diperoleh
perusahaan optimal. Memen Furniture adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang permebelan. Untuk dapat mempertahankan usahanya dari berbagai pesaing, maka perusahaan tersebut berinisiatif menggunakan bahan baku
yang sebelumnya kurang diperhatikan. Bahan baku yang dipilih adalah kayu mangga disamping harganya lebih murah dibandingkan kayu jati, kayu
mangga memiliki tekstur yang khas yaitu memiliki guratan-guratan yang bagus sehingga jika dilakukan proses finishing yang baik maka akan tampak
seperti tiga dimensi. Dengan kekhasan kayu mangga Memen Furniture banyak mendapat pesanan dari eksportir. Hasil produksi Memen Furniture
selalu diekspor dan tidak melayani permintaan dalam negeri. Negara-negara tujuan ekspor kebanyakan berasal dari kawasan Eropa seperti Belanda,
Prancis dan Inggris. Memen Furniture berlokasi di Jalan Raya Solo-Jogja
Km 14 tepatnya di belakang BRI pasar Klewer. Untuk menambah output produksinya Memen Furniture telah membuat pabrik baru yang
direncanakan akan menggantikan pabrik yang lama. Hal tersebut juga terkait dengan meningkatnya jumlah pesanan dari konsumen. Memen Furniture
hanya menghasilkan produk setengah jadi sedangkan proses finishingnya dilakukan di Semarang. Memen Furniture memiliki 23 orang karyawan
yang bekerja dengan sistem borongan dan 4 tempat pengrajin yang telah bekerja sama dengan perusahaan tersebut untuk mengerjakan setiap pesanan
yang diterima. Karena sistem yang diterapkan perusahaan adalah borongan, maka output yang dihasilkan berbeda dari masing-masing pekerja baik
dalam hal waktu penyelesaian maupun produk yang dihasilkan. Dengan semakin banyaknya pesanan dari mancanegara Memen
Furniture dituntut agar bisa memberikan informasi yang lebih cepat dalam menangani permintaan konsumen. Hal ini agar lebih mudah dalam
memberikan informasi kepada kosumen serta memudahkan proses perencanaan operasi. Dengan adanya standar penetapan informasi waktu
kerja, biaya produksi, ongkos penjualan terhadap jumlah permintaan maka secara teknis dapat membantu mengetahui secara tepat faktor-faktor tersebut
kepada pihak manajemen. Menelaah permasalahan-permasalahan diatas maka dalam Tugas Akhir untuk penelitian di Memen Furniture penulis ingin
membuat standar informasi yang terkait pada proses produksi pembuatan produk dengan menetapkan standar waktu kerja, biaya produksi dan
penjualan.
1.2 Perumusan Masalah