Faktor Kelonggaran allowance Pengertian Sistem Informasi

Rating performance pada dasarnya diaplikasikan untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat kecepatan berubah-ubah. Dalam penelitian ini digunakan metode westing house untuk menentukan faktor penyesuaian. Westing House mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran dalam bekerja. Setiap faktor dibagi dalam kelas yang nilainya berbeda.

b. Faktor Kelonggaran allowance

Pemberian kelonggaran ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada operator untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukannya, sehingga waktu baku yang diperoleh dapat dikatakan data waktu kerja yang lengkap dan mewakili sistem kerja yang diamati. Kelonggaran yang diberikan antara lain: - Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi - Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah fatique - Kelonggaran yang tidak dapat dihindarkan Pemberian faktor kelonggaran dan penyesuaian secara bersama-sama, selayaknya dapat dirasakan adil fair, baik dari sisi operator maupun dari sisi manajemen. Faktor kelonggaran juga diperlukan untuk ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja serta meminimumkan resiko kesalahan serta supaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat.Nurmianto, 1996: 2

2.7 Pengukuran Kerja Dengan Metode Sampling Kerja

Sampling kerja adalah suatu aktivitas pengukuran waktu kerja untuk mengestimasikan proporsi waktu yang hilang selama siklus siklus kerja berlangsung atau untuk melihat proporsi kegiatan tidak produktif yang terjadi.Wignjosoebroto, 1995: 135

2.7.1 Data Waktu Baku

Penentuan waktu baku untuk menentukan target produksi ini dilakukan dengan cara pengukuran langsung dengan menggunakan jam henti. Pengukuran dilakukan dikarenakan di dalam melakukan pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak dapat dihindari baik faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan. Adapun langkah-langkah didalam menentukan waktu baku antara lain : 1. Memilih karyawan secara acak untuk diteliti atau diamati waktu yang digunakannya untuk menyelesaikan proses produksi. 2. Menghitung waktu rata-rata yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan. 3. Menguji keseragaman dan kecukupan data hasil pengukuran. 4. Menghitung waktu normal, yaitu waktu yang digunakan oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan satu unit produk. 5. Menghitung waktu cadangan, yaitu waktu yang diperlukan seorang karyawan yang disebabkan berbagai hal seperti : gangguan mesin, kelelahan dan lain-lain. 6. Menghitung waktu baku yang diperhitungkan atas penjumlahan waktu normal dan waktu cadangan. Penjabaran dari langkah-langkah dalam menentukan waktu baku diantaranya yang disebutkan diatas sebagai berikut : 1. Memilih dan mengambil karyawan secara acak untuk diteliti atau diamati waktu yang dipergunakannya untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan, dimana karyawan yang diambil sebagai sampel adalah karyawan yang bekerjanya sesuai dengan waktu rata-rata, tidak terlalu cepat ataupun tidak terlalu lambat dalam menyelesaikan pekerjaannya baru setelah itu dihitung waktu rata- ratanya. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung waktu rata-rata adalah sebagai berikut : − X = ∑ N Xi ……………………………………………….2.1 Keterangan : X = Waktu rata-rata. Xi = Data pengukuran N = Jumlah data pengukuran. 2. Uji Keseragaman Data Di dalam pengukuran idealnya memperoleh data yang seragam. Uji keseragaman data bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengamatan tersebut seragam atau tidak seragam. Data dikatakan seragam jika semua data berada diantara dua batas kontrol, yaitu batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Dari data seragam itulah nanti akan dilakukan untuk mencari waktu yang diharapkan. Adapun perumusan dari batas kontrol atas dan kontrol bawah adalah sebagai berikut Sutalaksana, 1979: 133 : BKA = X + 3 SD.............................................................2.2 BKB = X - 3 SD.............................................................. 2.3 Sd = 1 2 − − ∑ n x x ...........................................................2.4 Keterangan : BKA = Batas Kontrol Atas BKB = Batas Kontrol Bawah X = Harga rata-rata data pengamatan SD = Standar deviasi data pengamatan 3. Kecukupan Data Dalam penelitian ini yang dicari adalah waktu yang sebenarnya dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tingkat keyakinan atau ketelitian adalah merupakan pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan untuk tidak melakukan jumlah pengukuran yang banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. N 1 = 2 2 2 1 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ∑ ∑ ∑ X X X N S K .................................2.5 Keterangan : N = jumlah data yang dibutuhkan N = jumlah pengamatan yang dilakukan. xi = data pengukuran i =1,2,3…….n s = Tingkat ketelitian yang digunakan k = harga indeks Apabila tingkat keyakinan 90 , maka s = 10 berarti harga indeks 0,1 Apabila tingkat keyakinan 95 , maka s = 5 berarti harga indeks 0,05 Apabila tingkat keyakinan 99 , maka s = 1 berarti harga indeks 0,01 Wignjosoebroto, 1995: 198 4. Penentuan Waktu Baku Sebagai langkah selanjutnya adalah menghitung waktu baku dengan rumus sebagai berikut Wignjosoebroto, 1995: 210 Wb = Wn x Allowences − 100 100 .................................2.6 Keterangan Wb = Waktu Baku Wn = Waktu Normal Allowences = Nilai Kelonggaran

2.8 Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem informasi merupakan sekumpulan hal atau elemen atau subsistem atau bagian yang yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian yang satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu, untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan berupa data kemudian mengolahnya dan menghasilkan keluaran berupa informasi yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya, sebagai dasar bagi proses pengambilan keputusan, mendukung kegiatan manajemen dan operasional, dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya yang ada dan tersedia bagi proses tersebut guna mencapai tujuan.Sutanta, dalam Kurniawan, 1998: 30 Dalam aktivitas sistem informasi terdiri dari 4 bagian, yaitu: 1. Input Adalah mengumpulkan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan eksternal organisasi.

2. Proses

Adalah mengubah input menjadi sesuatu yang lebih baik. 3. Output Adalah memberikan informasi hasil proses kepada orang atau aktivitas yang akan menggunakannya. 4. Feedback Adalah di mana output akan dikembalikan kepada pihak yang tepat untuk membantu dalam proses evaluasi atau untuk memperbaiki tahapan input. Input Process Output Feedback Gambar 2.3 Proses Informasi

2.9 Perancangan Basis Data