Teknik Tata Cara Kerja
Teknik-Teknik Pengukuraan Kerja: Pengukuran Waktu
Pengukuran Tenaga Pengukuran Psikologis
Pengukuran Sosiologis Prinsip-Prinsip Pengaturan Kerja:
Faktor-faktor Manusia Studi Gerakan
Ekonomi Gerakan
Beberapa Alternatif Sistem Kerja Terbaik
Sistem Kerja Terbaik
Gambar 2.2 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja
2.4 Penyerderhanaan Kerja Work Simplification
Penyerderhanaan kerja pada hakekatnya bertujuan untuk mencari cara kerja yang lebih mudah, lebih cepat, lebih efisien dan menghindari
pemborosan-pemborosan material, waktu, tenaga, dan lain-lain. Untuk melakukan penyederhanaan kerja dapat dinyatakan dalam 5 langkah sebagai
berikut: 1.
Pemilihan kegiatan kerja yang diperbaiki. Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilaksanakan.
Kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak efisien, penyelesainnya lambat dan lain-lain akan merupakan perkembangan pokok dengan pemilihan
obyek studi.
2. Pengumpulan dan pencatatan datafakta.
Langkah kedua adalah mengumpulkan dan mencatat semua datafakta yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan
menyangkut antara lain informasi-informasi yang berkaitan dengan urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout, dan lain-lain.
3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja.
Metode kerja yang sekarang dilaksanakan dianalisa. Langkah-langkah yang dinilai tidak efisien dicari sebab-sebabnya dan dicari alternatif
pemecahannya agar menjadi lebih baik. Beberapa elemen-elemen kerja yang dianggap tidak produktif bisa dieleminir atau digabungkan. Untuk
mempermudah proses analisa maka pembuatan peta kerja akan sangat banyak manfaatnya.
4. Usulan dan pengujian alternatif metode kerja yang lebih baik.
Dari langkah analisis yang dilaksanakan sebelumnya maka diusulkan kemudian langkah atau metode kerja yang dianggap lebih efektif dan
efisien. Sebelum usulan tersebut diputuskan sebagai alternatif terpilih terlebih dahulu perlu diujicobakan.
5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru.
Langkah terakhir adalah mengaplikasikan alternatif metode kerja yang lebih baik untuk menggantikan metode kerja yang lama dan kemudian
mengevaluasinya kembali bila dirasakan perlu perbaikan.
2.5 Pengukuran Kerja Macam dan Prosedur Penetapan Waktu Kerja
Kegunaan atau keuntungan pokok dari pemakaian standar data dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :
Pelaksanaan time study akan lebih cepat dan murah.
Konsistensi dari hasil yang diperoleh bisa tetap dijaga untuk setiap
aktivitas time study. Demikian juga dengan kemungkinan terjadi error pada studi bisa dikurangi.
Tidak diperlukan time study analyst yang terlalu trampil di dalam
penentuan waktu standar.
Bisa dimanfaatkan untuk mengestimasikan biaya dan merencanakan kegiatan produksi sebelum kegiatan itu sendiri dilaksanakan.
Mengurangi kericuhan yang mungkin terjadi di lapangan seperti halnya
yang biasa dijumpai setiap kali aktivitas time study dilaksanakan. Kerugian utamanya adalah proses penghimpunan standar data yang
harus dilaksanakan secara intensif pada aktivitas study sebelumnya yang
mana dalam hal ini akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. 2.5.1 Pengukuran Kerja Dengan Menggunakan ”Direct Stop Watch
Time Study”
Pengukuran Waktu kerja Time Study pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang
diperlukan oleh seorang operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.Wignjosoebroto, 1995: 340
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini
digunakan sebagai standar penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melakukan pekerjaan yang sama. Pada dasarnya
teknik- teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi menjadi dua: 1.
Secara Langsung Dianggap secara langsung karena pengukurannya dilakukan
secara langsung yaitu dilakukan di tempat dimana pekerjaan bersangkutan dijalankan. Yang termasuk dalam pengukuran
langsung adalah pengukuran waktu dengan jam henti dan sampling pekerjaan.
2. Secara Tidak Langsung
Pengukuran kerja secara tidak langsung melekukan perhitungan tanpa harus berada di tempat pekerjaan tersebut dijalankan yaitu
dengan cara membaca tabel- tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen pekerjaan atau
elemen gerakan . Dalam konteks pengukuran waktu kerja, metode direct stop
watch time merupakan teknik pengukuran kerja dengan
menggunakan stop watch sebagai alat pengukur waktu yang ditunjukkan dalam penyelesaian aktivitas yang diamati actual time.
Waktu yang berhasil diukur dan dicatat kemudian dimodifikasikan
dengan mempertimbangkan tempo kerja operator dan menambahkannya dengan allowences.
Untuk kelancaran kegiatan pengukuran dan analisis nantinya maka selain stop watch sebagai timing device diperlukan
time study form guna mencatat data waktu yang diukur tersebut. Pengukuran dan pencatatan biasanya menggunakan metode continue.
Kegiatan kerja yang akan diukur terlebih dahulu harus dibagi-bagi ke dalam elemen-elemen kerja secara detail. Dengan mengamati
kegiatan yang akan diukur, kemudian pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan elemen kerja tersebut diukur dan
dicatat.
2.6 Penyesuaian dan Kelonggaran