PENENTUAN STANDAR WAKTU KERJA DAN HARGA JUAL PRODUK MENGGUNAKAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus: Memen Furniture Jl. Solo-Jogja Km 14 Gatak, Sukoharjo).
LAPORAN TUGAS AKHIR
PENENTUAN STANDAR WAKTU KERJA DAN
HARGA JUAL PRODUK MENGGUNAKAN MODEL
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Studi Kasus: Memen Furniture Jl. Solo-Jogja Km 14 Gatak, Sukoharjo)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh: ARIF WIBOWO
D 600 030 054 03.6.106.03064.5.054
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
(2)
HALAMAN PENGESAHAN
PENENTUAN STANDAR WAKTU KERJA DAN HARGA JUAL PRODUK MENGGUNAKAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus: Memen Furniture Jl. Solo-Jogja Km 14 Gatak, Sukoharjo)
Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan Disyahkan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Studi S-1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Hari : ...
Tanggal : ...
Disusun Oleh: NAMA : Arif Wibowo NIM : D 600 030 054 NIRM : 03.6.106.03064.5.054 JURUSAN : Teknik Industri
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
(3)
HALAMAN PERSETUJUAN
PENENTUAN STANDAR WAKTU KERJA DAN HARGA JUAL PRODUK MENGGUNAKAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus: Memen Furniture Jl. Solo-Jogja Km 14 Gatak, Sukoharjo) Telah dipertahankan pada sidang pendadaran tingkat Sarjana Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hari : ... Tanggal : ...
Menyetujui,
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Indah Pratiwi, ST. MT ______________
(Ketua)
2. Muchlison Anis, ST. MT ______________
(Anggota)
3. Much. Djunaidi, ST. MT ______________
(Anggota)
4. Siti Nandiroh, ST ______________
(Anggota)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Industri
Ir. Sri Widodo, MT Munajat Tri Nugroho, ST. MT
(4)
MOTTO
Jika kita tidak yakin pada diri kita berarti kita tidak mempunyai kebanggaan. (Arsene Wenger)
Saling memberi dan menerima adalah kunci untuk membina hubungan yang berhasil.
(E. M. Forster)
Jalanilah hidup dengan rasa optimisme.
(James Branch Cabell)
Orang yang memiliki pengetahuan tentang alam semesta, tetapi tidak mengenal dirinya sendiri sama dengan tidak tahu apa-apa.
(Jean de la Fontaine)
Sukai diri kita dengan segala kelebihan dan kekuranganya.
(5)
PERSEMBAHAN
Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk:
Bapak Ibu tercinta di rumah yang telah memberikan doa restu dan selalu mendukungku.
Adekku ‘Bunga’ makasih buat dukungan dan semangat yang diberikan.
(6)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan ridho-Nya, Tugas Akhir yang berjudul: “Penentuan Standar Waktu Kerja dan Harga Jual Produk Menggunakan Model Sistem Informasi Manajemen” dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langung. Untuk itu perkenankanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. H. Sri Widodo MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Munajat Tri Nugroho ST. MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Bapak Indah Pratiwi ST. MT, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingannya dalam penulisan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Muchlison Anis, ST. MT, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingannya dalam penulisan Tugas Akhir ini.
5. Teman-temanku di ”Wisma Ardilla” (Bose_Jujuk, Jekek, Rossy, Sigit ‘Gondrong’, Pakde Taufik, Hartono, Najib, Pak Budi, Alfan, Taufik Picolo, Sidiq, Dadang, Gendut) terimakasih atas kebersamaan dan dukungannya. 6. Teman tercintaku Indri di Wonogiri terimakasih atas doa dan dukungannya.
(7)
7. Bapak Memen selaku pimpinan Memen Furniture yang telah membantu dalam melakukan penelitian di perusahaan.
8. Seluruh kawan-kawan pekerja di Memen Furniture yang telah membantu dalam melakukan penelitian.
Akhirnya, semoga amal baik Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima oleh Allah SWT dan mendapat balasan yang setimpal. Amien.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 20 Desember 2007
(8)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
ABSTRAKSI ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
1.7 Tinjauan Pustaka ... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi ... 9
2.2 Pengertian Perencanaan Produksi ... 10
(9)
2.3.1 Definisi dan Pengertian-Pengertiannya ... 12
2.3.2 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja ... 13
2.4 Penyederhanaan Kerja (WorkSimplification) ... 14
2.5 Pengukuran Kerja... 16
2.5.1 Pengukuran Kerja Menggunakan Direct Stop Watch Time Study... 16
2.6 Penyesuaian dan Kelonggaran ... 18
2.7 Pengukuran Kerja Dengan Metode Sampling Kerja ... 22
2.7.1 Data Waktu Baku... 22
2.8 Pengertian Sistem Informasi ... 26
2.9 Perancangan Basis Data ... 27
2.10 Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Manajemen Produksi ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.3 Langkah Penelitian... 32
3.4 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ... 32
3.5 Kerangka Pemecahan Masalah ... 41
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data ... 42
4.2 Pengolahan Data Produk ... 52
4.2.1 Uji Kecukupan Data Produk Kursi LP-31 ... 52
4.2.2 Uji Kecukupan Data Produk Bade Side LP-03 ... 56
(10)
4.2.4 Uji Keseragaman Data Produk Bade Side LP-03 ... 65
4.2.5 Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Produk Kursi LP-31 ... 70
4.2.6 Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Produk Bade Side LP-03 ... 74
4.3 Pembuatan Sistem Informasi ... 78
4.3.1 Penentuan Sistem Informasi ... 78
4.3.2 Data Perancangan Program ... 79
4.3.3 Perancangan Program ... 86
4.3.3.1 Data Komponen ... 86
4.3.3.2 Data Per Komponen ... 86
4.3.3.3 Query Komponen ... 87
4.3.3.4 Data Produk ... 87
4.3.3.5 Data Transaksi ... 87
4.3.3.6 Query Transaksi ... 88
4.3.3.7 Form Data Komponen ... 88
4.3.3.8 Form Data Komponen, Waktu, Kebutuhan dan Biaya Bahan Baku per Komponen ... 89
4.3.3.9 Form Data Produk, Waktu Penyelesaian, Kebutuhan dan Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Lain-lain, dan Harga Jual ... 90
4.3.3.10 Form Transaksi ... 91
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa TimeStudy... 92
(11)
5.1.1 Perhitungan Standar Waktu Kerja ... 92
5.1.2 Perhitungan Standar Pembuatan Produk ... 93
5.2 Analisa Sistem Informasi Manajemen ... 93
5.3 Proses Pengoperasian Sistem ... 93
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 97
6.2 Saran ... 98 DAFTAR PUSTAKA
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penyesuaian Menurut Shumard ... 20
Tabel 3.1 Produk ... 39
Tabel 3.2 Biaya ... 39
Tabel 3.3 Bukti Laporan Pembuatan Produk ... 40
Tabel 4.1 Data Komponen dan Standar Proses Operasi Kursi (LP-31) ... 42
Tabel 4.2 Data Komponen dan Standar Proses Operasi Bade Side (LP-03) .... 42
Tabel 4.3 Waktu Operasi Top (3x45x50) ... 43
Tabel 4.4 Waktu Operasi Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ... 44
Tabel 4.5 Waktu Operasi Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) ... 44
Tabel 4.6 Waktu Operasi Palang (3x4x50) ... 44
Tabel 4.7 Waktu Operasi Palang (3x5x50) ... 45
Tabel 4.8 Waktu Operasi Palang (3x3x50) ... 45
Tabel 4.9 Waktu Operasi Palang (2x5x50) ... 45
Tabel 4.10 Waktu Operasi Assembling... 46
Tabel 4.11 Waktu Operasi Amplas ... 46
Tabel 4.12 Waktu Top (3x45x45)... 47
Tabel 4.13 Waktu Operasi Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60)... 47
Tabel 4.14 Waktu Operasi Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) ... 48
Tabel 4.15 Waktu Operasi Palang (3x4x50) ... 48
Tabel 4.16 Waktu Operasi Gedekan (1,5x40x40)... 48
(13)
Tabel 4.18 Waktu Operasi Lis (3x3x45)... 49
Tabel 4.19 Waktu Operasi Muka Laci (2x15x30) ... 49
Tabel 4.20 Waktu Operasi Samping Laci (2x15x35) ... 50
Tabel 4.21 Waktu Operasi Belakang Laci (2x10x30)... 50
Tabel 4.22 Waktu Operasi Bawah Laci (1x30x35)... 50
Tabel 4.23 Waktu Operasi Assembling... 51
Tabel 4.24 Waktu Operasi Amplas ... 51
Tabel 4.25 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Top (3x45x50) ... 53
Tabel 4.26 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ... 54
Tabel 4.27 Rekapitulasi Kecukupan Perhitungan Data Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) ... 54
Tabel 4.28 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x4x50) ... 54
Tabel 4.29 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x5x50) ... 55
Tabel 4.30 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (2x5x50) ... 55
Tabel 4.31 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x3x50) ... 55
Tabel 4.32 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Assembling... 56
Tabel 4.33 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Amplas ... 56
Tabel 4.34 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Top (3x45x45) ... 58
Tabel 4.35 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) ... 58
Tabel 4.36 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) ... 58
(14)
Tabel 4.37 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x4x50) ... 59
Tabel 4.38 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Gedekan (1,5x40x40).. 59
Tabel 4.39 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Dempeng (2x45x60) ... 59
Tabel 4.40 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Lis (3x3x45)... 59
Tabel 4.41 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Muka Laci (2x15x30) . 60 Tabel 4.42 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Samping Laci (2x15x35) 60 Tabel 4.43 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Belakang Laci (2x10x30)60 Tabel 4.44 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Bawah Laci (1x30x35) 60 Tabel 4.45 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Assembling... 61
Tabel 4.46 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Amplas ... 61
Tabel 4.47 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Top (3x45x50) ... 63
Tabel 4.48 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) ... 63
Tabel 4.49 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ... 63
Tabel 4.50 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x4x50) ... 64
Tabel 4.51 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x5x50) ... 64
Tabel 4.52 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (2x5x50) ... 64
Tabel 4.53 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x3x50) ... 65
Tabel 4.54 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Assembling... 65
Tabel 4.55 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Amplas... 65
(15)
Tabel 4.57 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Depan Ka/Ki
(4x17x45) ... 67
Tabel 4.58 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ... 67
Tabel 4.59 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x4x50) ... 68
Tabel 4.60 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Gedekan (1,5x40x40) 68 Tabel 4.61 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Dempeng (2x45x60) 68 Tabel 4.62 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Lis (3x3x45) ... 68
Tabel 4.63 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Muka Laci (2x15x30) 69 Tabel 4.64 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Samping Laci (2x15x35) ... 69
Tabel 4.65 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Belakang Laci (2x10x30) ... 69
Tabel 4.66 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Bawah Laci (1x30x35) ... 69
Tabel 4.67 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Assembling... 70
Tabel 4.68 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Amplas... 70
Tabel 4.69 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Top (3x45x50) ... 71
Tabel 4.70 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ... 71
Tabel 4.71 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) ... 72
(16)
Tabel 4.73 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x5x50)... 72
Tabel 4.74 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (2x5x50)... 73
Tabel 4.75 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x3x50)... 73
Tabel 4.76 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Assembling... 73
Tabel 4.77 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Amplas... 73
Tabel 4.78 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Top (3x45x45) ... 75
Tabel 4.79 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) ... 75
Tabel 4.80 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Depan Ka/Ki (3x5x60) 75 Tabel 4.81 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x4x50)... 76
Tabel 4.82 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Gedekan (1,5x40x40) ... 76
Tabel 4.83 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Dempeng (2x45x60) ... 76
Tabel 4.84 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Lis (3x3x45) ... 76
Tabel 4.85 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Muka Laci (2x15x30) ... 77
Tabel 4.86 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Samping Laci (2x15x35) ... 77
Tabel 4.87 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Belakang Laci (2x10x30) .. 77
Tabel 4.88 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Bawah Laci (1x30x35) ... 77
Tabel 4.89 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Assembling... 78
Tabel 4.90 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Amplas... 78
Tabel 4.91 Desain Tabel Komponen... 79
Tabel 4.92 Kebutuhan Bahan Baku dan Biaya per Komponen ... 80
Tabel 4.93 Kebutuhan Bahan Baku dan Biaya Komponen... 81
(17)
Tabel 4.95 Data Waktu Baku Komponen Bade Side LP-03... 82
Tabel 4.96 Desain Tabel Biaya Komponen ... 82
Tabel 4.97 Rekapitulasi Standar Pembuatan Produk ... 83
Tabel 4.98 Desain Tabel Produk... 84
Tabel 4.99 Desain Tabel Transaksi... 84
Tabel 5.3 Rekapitulasi Pembuatan Produk ... 93
(18)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Perencanaan dan Pengendalian Produksi... 10
Gambar 2.2 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja ... 14
Gambar 2.3 Proses Informasi... 27
Gambar 3.1 ContextDiagram Aktual ... 34
Gambar 3.2 ContextDiagram Usulan... 36
Gambar 3.3 Data Flow Diagram... 37
Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram... 38
Gambar 3.5 Kerangka Pemecahan Masalah... 41
Gambar 4.1 Tabel Komponen ... 86
Gambar 4.2 Tabel Biaya per Komponen... 86
Gambar 4.3 Query Komponen ... 87
Gambar 4.4 Tabel Produk ... 87
Gambar 4.5 Tabel Transaksi ... 87
Gambar 4.6 Query Transaksi ... 88
Gambar 4.7 Formulir Komponen... 88
Gambar 4.8 Formulir Biaya Komponen... 89
Gambar 4.9 Formulir Produk ... 90
Gambar 4.10 Formulir Transaksi ... 91
Gambar 5.1 Hasil Data Komponen ... 95
Gambar 5.2 Hasil Data Produk ... 95
(19)
ABSTRAKSI
Dalam perusahaan Memen Furniture yang bergerak dalam bidang furniture setengah jadi faktor ketepatan dan kecepatan untuk memperoleh informasi produksi yang dibutuhkan pimpinan perusahaan. Maka dengan penelitian ini diukur waktu kerja dan ditentukan biaya-biaya yang menyangkut proses produksi serta merancang databasenya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan standar waktu kerja untuk memberikan informasi tambahan terhadap proses produksi pembuatan produk selain data biaya produksi dan harga jualnya sehingga mudah dalam menentukan pekerjaan produksi terhadap permintaan konsumen. Waktu kerja diukur menggunakan time study. Hasil standar perhitungan waktu kerja dengan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya lain-lain, kebutuhan bahan baku serta harga jual digabungkan menggunakan sistem informasi database menggunakan software MicrosoftAccess 2007.
Dari hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh hasilnya untuk Produk Kursi LP-31: waktu penyelesaian 3,11 jam, kebutuhan bahan baku 0,0314 m3, biaya bahan baku Rp. 62.600,-, biaya tenaga kerja Rp. 23.000,-, Biaya lain-lain Rp. 9.000,-, harga jual Rp. 100.000,-, dan Produk Bade Side LP-03: waktu penyelesaian 5,13 jam, kebutuhan bahan baku 0,0513 m3, biaya bahan baku Rp. 72.200,-, biaya tenaga kerja Rp. 32.000,-, Biaya lain-lain Rp. 10.000,-, harga jual Rp. 135.000,-.
Berdasarkan hasil standar proses pembuatan dua produk diatas kemudian dirancang ke dalam sistem database. Kemudian dalam database dapat diketahui nilai-nilai diatas terhadap permintaan pesanan konsumen.
Kata kunci: Time Study, standar pembuatan produk, sistem database, Microsoft Access 2007.
(20)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan semakin banyaknya usaha yang bergerak dibidang permebelan menyebabkan persaingan antar perusahaan furniture sangat ketat. Dengan demikian perlu adanya inisiatif dari masing-masing perusahaan untuk mengembangkan produknya baik dari segi model maupun bahan baku yang digunakan. Disamping itu penggunaan dana dan waktu yang efektif dan efisien mungkin agar keuntungan yang diperoleh perusahaan optimal.
Memen Furniture adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang permebelan. Untuk dapat mempertahankan usahanya dari berbagai pesaing, maka perusahaan tersebut berinisiatif menggunakan bahan baku yang sebelumnya kurang diperhatikan. Bahan baku yang dipilih adalah kayu mangga disamping harganya lebih murah dibandingkan kayu jati, kayu mangga memiliki tekstur yang khas yaitu memiliki guratan-guratan yang bagus sehingga jika dilakukan proses finishing yang baik maka akan tampak seperti tiga dimensi. Dengan kekhasan kayu mangga Memen Furniture
banyak mendapat pesanan dari eksportir. Hasil produksi Memen Furniture
selalu diekspor dan tidak melayani permintaan dalam negeri. Negara-negara tujuan ekspor kebanyakan berasal dari kawasan Eropa seperti Belanda, Prancis dan Inggris. Memen Furniture berlokasi di Jalan Raya Solo-Jogja
(21)
Km 14 tepatnya di belakang BRI pasar Klewer. Untuk menambah output
produksinya Memen Furniture telah membuat pabrik baru yang direncanakan akan menggantikan pabrik yang lama. Hal tersebut juga terkait dengan meningkatnya jumlah pesanan dari konsumen. Memen Furniture
hanya menghasilkan produk setengah jadi sedangkan proses finishingnya dilakukan di Semarang. Memen Furniture memiliki 23 orang karyawan yang bekerja dengan sistem borongan dan 4 tempat pengrajin yang telah bekerja sama dengan perusahaan tersebut untuk mengerjakan setiap pesanan yang diterima. Karena sistem yang diterapkan perusahaan adalah borongan, maka output yang dihasilkan berbeda dari masing-masing pekerja baik dalam hal waktu penyelesaian maupun produk yang dihasilkan.
Dengan semakin banyaknya pesanan dari mancanegara Memen Furniture dituntut agar bisa memberikan informasi yang lebih cepat dalam menangani permintaan konsumen. Hal ini agar lebih mudah dalam memberikan informasi kepada kosumen serta memudahkan proses perencanaan operasi. Dengan adanya standar penetapan informasi waktu kerja, biaya produksi, ongkos penjualan terhadap jumlah permintaan maka secara teknis dapat membantu mengetahui secara tepat faktor-faktor tersebut kepada pihak manajemen. Menelaah permasalahan-permasalahan diatas maka dalam Tugas Akhir untuk penelitian di Memen Furniture penulis ingin membuat standar informasi yang terkait pada proses produksi pembuatan produk dengan menetapkan standar waktu kerja, biaya produksi dan penjualan.
(22)
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah cara menentukan standar waktu kerja serta biaya pembuatan produk dan dari hasil data standar pengukurannya dirancang sistem informasi manajemen menggunakan basis data yang terintegrasi untuk memudahkan perencanaan produksi terhadap permintaan konsumen?.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini diperlukan batasan masalah untuk lebih fokus dan terarah terhadap bahasannya. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pengamatan waktu kerja pada jenis produk yang paling banyak dipesan, dibuat, dan dijual pada periode tertentu menggunakan metode jam henti. 2. Standar operasi komponen berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. 3. Data standar pengukuran waktu kerja, biaya produksi dan biaya
penjualan dimasukkan dalam rancangan basis data menggunakan software MicrosoftAccess.
4. Data pengukuran waktu kerja diasumsikan sudah cukup dan seragam. 1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui waktu proses operasi tiap unit produk yang dikerjakan.
2. Memudahkan bagian manajemen untuk mengetahui informasi yang lebih cepat dalam penyelesaian tiap produk terhadap permintaan konsumen.
(23)
3. Untuk mengetahui standar waktu kerja proses produksi, biaya produksi, biaya penjualan dalam menentukan informasi terhadap permintaan konsumen.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi dalam perencanaan dan waktu proses produksi guna memenuhi permintaan konsumen. 2. Bagi peneliti dapat dijadikan bahan untuk menambah wawasan dalam
menyelesaikan permasalahan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian yang menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang beberapa teori mengenai time study
serta sistem informasi manajemen yang melandasi penelitian, baik yang berhubungan dengan penganalisaan dan penjabaran konsep-konsep untuk pengolahan data.
(24)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang obyek penelitian, teknik pengumpulan data, alat yang digunakan serta analisis yang digunakan untuk menyelesaiakan masalah dan kerangka pemecahan masalah.
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Dalam bab ini menyajikan data yang diperoleh diperlukan dalm pemecahan masalah serta pembahasan tentang hasil-hasil analisa dari data yang diperoleh di tempat penelitian.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisa data yang diperoleh serta saran yang dapat dijadikan masukan bagi penulis ataupun perusahaanyang dijadikan tempat penelitian.
(25)
1.7 Tinjauan Pustaka
Beberapa Penelitian yang berhubungan dengan permasalahan ini adalah sebagai berikut:
No Nama Piput Hendrawan D 600 095 030
Judul Penelitian Penentuan Waktu Standart dan Analisa Jalur Kritis pada PT. Sunindo Prima Rekayasa di Sukoharjo Obyek Penelitian PT. Sunindo Prima Rekayasa Sukoharjo
1
Bahasan Penelitian Dalam Penelitian Tugas akhir ini peneliti melakukan pengukuran standar waktu kerja untuk mengetahui standar waktu kerjanya serta melakukan analisa jalur kritis hasil dari penetapan pengukuran waktu kerja sehingga didapat waktu standar tiap produknya dan jalur kritisnya.
No Nama Andi Prasetyo Nugroho D 600 020 067 Judul Penelitian Penentuan Standar Waktu Kerja
Dan Perbaikan Proses Persiapan
Untuk Meminimasi Waktu Penyelesaian. Obyek Penelitian Memen Furniture Jalan Raya Solo-Jogja km 14 2
Bahasan Penelitian Dalam penelitian Tugas Akhir ini peneliti melakukan pengukuran waktu kerja dan melakukan minimasi kerja menggunakan hasil pengukuran waktunya yaitu dengan mengurangi waktu set-up.
(26)
No Nama M. Djoko Subriantoro D 600 095 045
Judul Penelitian Meningkatkan Efisiensi Kerja Melalui Penentuan Waktu Baku Berdasarkan Studi Gerak dan Pengukuran Waktu Kerja di PT. Aneka Adhilogam Karya Klaten. Obyek Penelitian PT. Aneka Adhilogam Karya Klaten
3
Bahasan Penelitian Dalam penelitian Tugas Akhir ini peneliti melakukan penentuan waktu baku berdasarkan studi gerak operator dan melakukan pengukuran waktu kerja.
No Nama Iing Jaelani D 600 095 019
Judul Penelitian Studi Gerakan dan Pengukuran Waktu Kerja Sebagai Usaha Meningkatkan Output Produk Pada Proses Penyortiran Surat Biasa di PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
Obyek Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta. 4
Bahasan Penelitian Dalam Penelitian Tugas Akhir ini peneliti melakukan pengukuran waktu berdasarkan studi gerakan operator dalam proses penyortiran agar memperoleh waktu yang lebih cepat sehingga outputnya juga semakin meningkat.
(27)
No Nama Parlindungan Guruh Prasetya Adi D 600 000 021 Judul Penelitian Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian di
Perusahaan Pengolahan Kayu ”Mulyo” Obyek Penelitian Pengolahan Kayu “Mulyo”
5
Bahasan Penelitian Dalam Penelitian Tugas Akhir ini peneliti melakukan perancangan sistem informasi pada bagian
kepegawaian untuk memudahkan pemberian informasi yang cepat mengenai data-data pegawai.
(28)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Proses Produksi
Proses produksi merupakan tahap yang diperlukan dalam pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi untuk menciptakan nilai tambah atau kegunaan bahan dan jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi dan sumber daya yang ada dalam proses produksi di Memen Furniture ini dilakukan oleh bagian produksi. Jadi dalam produksinya terdapat adanya hubungan keterkaitan antara bahan, tempat kerja dan mesin dimana itu semua dibutuhkan untuk kelancaran suatu produksi. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka kita akan selalu berusaha memanfaatkan semua sumber daya tersebut untuk mewujudkan sesuatu secara maksimal dengan memadukan sumber dan hasil dalam bentuk yang optimal.
Proses produksi dapat dinyatakan sebagai serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mengolah ataupun merubah sekumpulan masukan
(input) menjadi sejumlah keluaran (output) yang memiliki nilai tambah. Pengolahan ataupun perubahan yang terjadi disini bisa secara fisik ataupun non fisik, dimana perubahan tersebut bisa terjadi terhadap bentuk, dimensi ataupun sifat-sifatnya. Mengenai nilai tambah yang dimaksudkan disini adalah nilai dari keluaran yang bertambah dalam pengertian nilai fungsional (kegunaan) atau nilai ekonomisnya. (Wignjosoebroto, 1995: 2)
(29)
Defenisi proses produksi adalah sebagai sumber kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna. (Ahyari, 1979)
2.2 Pengertian Perencanaan Produksi
Perencanaan dan pengendalian produksi diterjemahkan dari istilah
ProductionPlanningand Control merupakan aktivitas manajemen produksi atau industri yang bertujuan untuk merencanakan (plan) dan mengendalikan (control) aliran material (khususnya bahan baku) yang masuk, melalui berbagai tahapan proses, kemudian keluar dari pabrik, seperti digambarkan dalam bagan berikut ini. (Wignjosoebroto, 1995:335)
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Output
(Finished Goods Product) Input
(bahan baku/material)
Proses Produksi (transformasi/ni
lai tambah)
Information
Direction
(30)
Dari perencanaan proses produksi menurut bagan di atas maka dapat dijadikan referensi untuk menentukan standar proses produksi untuk mendapatkan informasi yang aktual di lapangan.
Perencanaan proses mempunyai kaitan yang erat dengan perencanaan produk, dalam suatu sistem produksi. Selain perencanaan produk juga harus merencanakan proses untuk membuat produk tersebut. Perencanaan produksi adalah suatu aktivitas untuk menetapkan apa yang harus diproduksi, berapa banyak produksi, kapan diproduksi dan sumber-sumber apa yang dibutuhkan dalam produksi. Pada Memen Furniture
perencanaan proses juga meliputi perencanaan jumlah mesin yang digunakan dan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
Fungsi yag terlibat dalam masalah perencanaan produksi diantaranya : 1. Menyiapkan rencana produksi perusahaan.
2. Menjadwalkan penyelesaian produk spesifik
3. Merencanakan produksi, pembelian komponen dan bahan baku 4. Menjadwalkan urutan proses stasiun kerja atau mesin.
Sedangkan tujuan utama perencanaan dan pengendalian produksi adalah :
1. Memaksimalkan pelayanan dengan konsumen. 2. Meminimumkan investasi pada persediaan.
(31)
2.3 Pengertian dan Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja 2.3.1 Definisi dan Pengertian-Pengertiannya
Teknik tata cara kerja adalah suatu ilnu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat kemampuan-kemampuannya, bahan, perlengkapan dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.
Telah dikemukakan bahwa teknik tata cara merupakan hasil perpaduan antara teknik-teknik pengukuran waktu dan prisip-prinsip studi gerakan sebagaimana masing-masing dikembangkan oleh para pemulanya. Dalam perkembangan-perkembangan selanjutnya ciri masing-masing tetap ada walaupun dalam cakupan yang cukup lebih luas. Walaupun tidak hanya pengukuran waktu, pengukuran tetap dilakukan dengan teknik-teknik pengukurannya. Prinsip-prinsip yang adapun bukan hanya menganalisa gerakan atau di sekitar itu, tetapi juga menyangkut banyak prinsip lain dan perancangan sistem kerja seperti perancangan tata letak tempat kerja dan peralatan dalam lingkungannya dengan manusia pekerjanya.
(32)
2.3.2 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja
Bila akan kita tinjau lebih lanjut maka ruang lingkup ilmu teknik tata cara kerja dapat dibagi kedalam dua bagian besar masing-masing pengaturan kerja dan pengukuran kerja.
Pengaturan kerja berisi prinsip-prinsip mengatur komponen-komponen sistem kerja untuk mendapatkan alternatif-alternatif sistem kerja terbaik. Di sini komponen-komponen sistem kerja diatur sehingga secara bersama-sama berada dalam suatu komposisi yang baik yaitu yang dapat memberikan efisien dan produktivitas tertinggi. Jadi pada bagian pengaturan ini kita dipersenjatai dengan prinsip-prinsip yang harus siperhatikan dan diusahakan pelaksanaannya. Dengan prinsip-prinsip ini kita akan mendapatkan alternatif-alternatif sistem kerja terbaik.
(33)
Teknik Tata Cara Kerja
Teknik-Teknik Pengukuraan Kerja: Pengukuran Waktu
Pengukuran Tenaga Pengukuran Psikologis Pengukuran Sosiologis
Prinsip-Prinsip Pengaturan Kerja: Faktor-faktor Manusia
Studi Gerakan Ekonomi Gerakan
Beberapa Alternatif Sistem Kerja Terbaik
Sistem Kerja Terbaik
Gambar 2.2 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja
2.4 Penyerderhanaan Kerja (Work Simplification)
Penyerderhanaan kerja pada hakekatnya bertujuan untuk mencari cara kerja yang lebih mudah, lebih cepat, lebih efisien dan menghindari pemborosan-pemborosan material, waktu, tenaga, dan lain-lain. Untuk melakukan penyederhanaan kerja dapat dinyatakan dalam 5 langkah sebagai berikut:
1. Pemilihan kegiatan kerja yang diperbaiki.
Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak efisien, penyelesainnya lambat dan lain-lain akan merupakan perkembangan pokok dengan pemilihan obyek studi.
(34)
2. Pengumpulan dan pencatatan data/fakta.
Langkah kedua adalah mengumpulkan dan mencatat semua data/fakta yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan menyangkut antara lain informasi-informasi yang berkaitan dengan urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout, dan lain-lain.
3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja.
Metode kerja yang sekarang dilaksanakan dianalisa. Langkah-langkah yang dinilai tidak efisien dicari sebab-sebabnya dan dicari alternatif pemecahannya agar menjadi lebih baik. Beberapa elemen-elemen kerja yang dianggap tidak produktif bisa dieleminir atau digabungkan. Untuk mempermudah proses analisa maka pembuatan peta kerja akan sangat banyak manfaatnya.
4. Usulan dan pengujian alternatif metode kerja yang lebih baik.
Dari langkah analisis yang dilaksanakan sebelumnya maka diusulkan kemudian langkah atau metode kerja yang dianggap lebih efektif dan efisien. Sebelum usulan tersebut diputuskan sebagai alternatif terpilih terlebih dahulu perlu diujicobakan.
5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru.
Langkah terakhir adalah mengaplikasikan alternatif metode kerja yang lebih baik untuk menggantikan metode kerja yang lama dan kemudian mengevaluasinya kembali bila dirasakan perlu perbaikan.
(35)
2.5 Pengukuran Kerja (Macam dan Prosedur Penetapan Waktu Kerja) Kegunaan atau keuntungan pokok dari pemakaian standar data dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :
Pelaksanaan time study akan lebih cepat dan murah.
Konsistensi dari hasil yang diperoleh bisa tetap dijaga untuk setiap aktivitas time study. Demikian juga dengan kemungkinan terjadi error
pada studi bisa dikurangi.
Tidak diperlukan time study analyst yang terlalu trampil di dalam penentuan waktu standar.
Bisa dimanfaatkan untuk mengestimasikan biaya dan merencanakan kegiatan produksi sebelum kegiatan itu sendiri dilaksanakan.
Mengurangi kericuhan yang mungkin terjadi di lapangan seperti halnya yang biasa dijumpai setiap kali aktivitas time study dilaksanakan.
Kerugian utamanya adalah proses penghimpunan standar data yang harus dilaksanakan secara intensif pada aktivitas study sebelumnya yang mana dalam hal ini akan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
2.5.1 Pengukuran Kerja Dengan Menggunakan ”Direct Stop Watch Time Study”
Pengukuran Waktu kerja (Time Study) pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang diperlukan oleh seorang operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.(Wignjosoebroto, 1995: 340)
(36)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini digunakan sebagai standar penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melakukan pekerjaan yang sama. Pada dasarnya teknik- teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi menjadi dua: 1. Secara Langsung
Dianggap secara langsung karena pengukurannya dilakukan secara langsung yaitu dilakukan di tempat dimana pekerjaan bersangkutan dijalankan. Yang termasuk dalam pengukuran langsung adalah pengukuran waktu dengan jam henti dan sampling pekerjaan.
2. Secara Tidak Langsung
Pengukuran kerja secara tidak langsung melekukan perhitungan tanpa harus berada di tempat pekerjaan tersebut dijalankan yaitu dengan cara membaca tabel- tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen pekerjaan atau elemen gerakan .
Dalam konteks pengukuran waktu kerja, metode directstop watch time merupakan teknik pengukuran kerja dengan menggunakan stop watch sebagai alat pengukur waktu yang ditunjukkan dalam penyelesaian aktivitas yang diamati (actualtime). Waktu yang berhasil diukur dan dicatat kemudian dimodifikasikan
(37)
dengan mempertimbangkan tempo kerja operator dan menambahkannya dengan allowences.
Untuk kelancaran kegiatan pengukuran dan analisis nantinya maka selain stop watch sebagai timing device diperlukan
time study form guna mencatat data waktu yang diukur tersebut. Pengukuran dan pencatatan biasanya menggunakan metode continue. Kegiatan kerja yang akan diukur terlebih dahulu harus dibagi-bagi ke dalam elemen-elemen kerja secara detail. Dengan mengamati kegiatan yang akan diukur, kemudian pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan elemen kerja tersebut diukur dan dicatat.
2.6 Penyesuaian dan Kelonggaran a. Faktor Penyesuaian
Maksud dimasukkannya faktor penyesuaian adalah untuk menjaga kewajaran kerja, sehingga tidak akan terjadi kekurangan waktu karena terlalu idealnya kerja yang diamati. Faktor penyesuaian dalam pengukuran waktu kerja dibutuhkan untuk menentukan waktu normal dari operator yang berada dalam sistem tertentu. Andai kata ketidakwajaran ada maka pengukur harus mengetahuinya dan menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Penilaian perlu diadakan karena berdasarkan inilah penyesuaian dilakukan. Jadi jika pengukur mendapatkan harga rata-rata siklus yang diketahui diselesaikan dengan kecepatan tidak wajar oleh operator, maka agar harga
(38)
rata-rata tersebut menjadi wajar, pengukur harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian. Untuk memudahkan pemilihan konsep wajar, seorang pengukur dapat mempelajari bagaimana bekerjanya seorang operator yang dianggap normal itu yaitu: jika seorang operator yang dianggap berpengalaman bekerja tanpa usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari bekerja, menguasai cara kerja yang ditetapkan, dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya. Disamping konsep-konsep yang dikemukakan oleh
International Labour Organization ini, terdapat juga konsep yang lebih terperinci yaitu yang dikemukakan oleh Lawry Maynard dan Stegemarten melalui cara penyesuaian Westinghouse. Mereka berpendapat bahwa ada empat faktor yang menyebabkan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu ketrampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Walaupun usaha–usaha membakukan konsep bekerja wajar telah dilakukan, namun penyesuaian tetap tampak sebagai suatu yang subyektif. Memang hal inilah yang dipandang sebagai kelemahan pengukuran waktu dilihat secara alamiah. Namun bagaimanapun penyesuaian harus dilakukan karena ketidakwajaran yang menghasilkan ketidaknormalan data merupakan suatu hal yang biasa terjadi.
Biasanya penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata atau waktu elemen rata-rata dengan suatu harga p yang disebut faktor penyesuaian. Besarnya harga p tentunya
(39)
sedemikian rupa sehingga hasil perkalian yang diperoleh mencerminkan waktu yang sewajarnya atau normal. Bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja di atas normal maka harga p nya akan lebih besar dari satu (p>1); sebaliknya jika operator dipandang bekerja di bawah normal maka harga p akan lebih kecil dari satu (p<1). Seandainya pengukur berpendapat bahwa operator bekerja dengan wajar maka harga p nya sama dengan satu (p=1).
Beberapa metode dalam menentukan besar faktor penyesuaian, antara lain:
- Metode Shumard
- Metode Westinghouse
- Metode Obyektif
- Metode Bedaux atau Sintesis
Tabel 2.1 Penyesuaian Menurut Shumard Kelas Penyesuaian Superlast 100
Fast + 95
Fast 90
Fast - 85
Excellent 80
Good + 75
Good 70
Good - 65
Normal 60
Fair + 55
Fair 50
Fair - 45
(40)
Rating performance pada dasarnya diaplikasikan untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat kecepatan berubah-ubah. Dalam penelitian ini digunakan metode westing house untuk menentukan faktor penyesuaian.
Westing House mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran dalam bekerja. Setiap faktor dibagi dalam kelas yang nilainya berbeda.
b. FaktorKelonggaran (allowance)
Pemberian kelonggaran ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada operator untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukannya, sehingga waktu baku yang diperoleh dapat dikatakan data waktu kerja yang lengkap dan mewakili sistem kerja yang diamati. Kelonggaran yang diberikan antara lain:
- Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
- Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah (fatique)
- Kelonggaran yang tidak dapat dihindarkan
Pemberian faktor kelonggaran dan penyesuaian secara bersama-sama, selayaknya dapat dirasakan adil (fair), baik dari sisi operator maupun dari sisi manajemen. Faktor kelonggaran juga diperlukan untuk ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja serta meminimumkan resiko kesalahan serta
(41)
supaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat.(Nurmianto, 1996: 2)
2.7 Pengukuran Kerja Dengan Metode Sampling Kerja
Sampling kerja adalah suatu aktivitas pengukuran waktu kerja untuk mengestimasikan proporsi waktu yang hilang selama siklus siklus kerja berlangsung atau untuk melihat proporsi kegiatan tidak produktif yang terjadi.(Wignjosoebroto, 1995: 135)
2.7.1 Data Waktu Baku
Penentuan waktu baku untuk menentukan target produksi ini dilakukan dengan cara pengukuran langsung dengan menggunakan jam henti. Pengukuran dilakukan dikarenakan di dalam melakukan pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak dapat dihindari baik faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Adapun langkah-langkah didalam menentukan waktu baku antara lain :
1. Memilih karyawan secara acak untuk diteliti atau diamati waktu yang digunakannya untuk menyelesaikan proses produksi.
2. Menghitung waktu rata-rata yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan.
(42)
4. Menghitung waktu normal, yaitu waktu yang digunakan oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan satu unit produk.
5. Menghitung waktu cadangan, yaitu waktu yang diperlukan seorang karyawan yang disebabkan berbagai hal seperti : gangguan mesin, kelelahan dan lain-lain.
6. Menghitung waktu baku yang diperhitungkan atas penjumlahan waktu normal dan waktu cadangan.
Penjabaran dari langkah-langkah dalam menentukan waktu baku diantaranya yang disebutkan diatas sebagai berikut :
1. Memilih dan mengambil karyawan secara acak untuk diteliti atau diamati waktu yang dipergunakannya untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan, dimana karyawan yang diambil sebagai sampel adalah karyawan yang bekerjanya sesuai dengan waktu rata-rata, tidak terlalu cepat ataupun tidak terlalu lambat dalam menyelesaikan pekerjaannya baru setelah itu dihitung waktu rata-ratanya. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung waktu rata-rata adalah sebagai berikut :
−
X =
∑
N Xi……….(2.1) Keterangan :
X = Waktu rata-rata. Xi = Data pengukuran
(43)
2. Uji Keseragaman Data
Di dalam pengukuran idealnya memperoleh data yang seragam. Uji keseragaman data bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengamatan tersebut seragam atau tidak seragam. Data dikatakan seragam jika semua data berada diantara dua batas kontrol, yaitu batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Dari data seragam itulah nanti akan dilakukan untuk mencari waktu yang diharapkan. Adapun perumusan dari batas kontrol atas dan kontrol bawah adalah sebagai berikut ( Sutalaksana, 1979: 133) : BKA = X+ 3 SD...(2.2) BKB = X- 3 SD... (2.3)
Sd =
( )
1
2
− −
∑
n x x
...(2.4)
Keterangan :
BKA = Batas Kontrol Atas BKB = Batas Kontrol Bawah
X = Harga rata-rata data pengamatan SD = Standar deviasi data pengamatan 3. Kecukupan Data
Dalam penelitian ini yang dicari adalah waktu yang sebenarnya dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tingkat keyakinan atau ketelitian adalah merupakan pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan
(44)
untuk tidak melakukan jumlah pengukuran yang banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.
N1=
2 2 2
1 ( )
/ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ −
∑
∑
∑
X X X N S K ...(2.5)Keterangan :
N' = jumlah data yang dibutuhkan N = jumlah pengamatan yang dilakukan. xi = data pengukuran
i =1,2,3…….n
s = Tingkat ketelitian yang digunakan k = harga indeks
Apabila tingkat keyakinan 90 %, maka s = 10 % (berarti harga indeks 0,1)
Apabila tingkat keyakinan 95 %, maka s = 5 % (berarti harga indeks 0,05)
Apabila tingkat keyakinan 99 %, maka s = 1 % (berarti harga indeks 0,01) (Wignjosoebroto, 1995: 198)
4. Penentuan Waktu Baku
Sebagai langkah selanjutnya adalah menghitung waktu baku dengan rumus sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995: 210)
Wb = Wn x
Allowences −
100%
100%
(45)
Keterangan
Wb = Waktu Baku
Wn = Waktu Normal
Allowences = Nilai Kelonggaran
2.8 Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem informasi merupakan sekumpulan hal atau elemen atau subsistem atau bagian yang yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian yang satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu, untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan berupa data kemudian mengolahnya dan menghasilkan keluaran berupa informasi yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya, sebagai dasar bagi proses pengambilan keputusan, mendukung kegiatan manajemen dan operasional, dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya yang ada dan tersedia bagi proses tersebut guna mencapai tujuan.(Sutanta, dalam Kurniawan, 1998: 30)
Dalam aktivitas sistem informasi terdiri dari 4 bagian, yaitu: 1. Input
Adalah mengumpulkan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan eksternal organisasi.
2. Proses
(46)
3. Output
Adalah memberikan informasi hasil proses kepada orang atau aktivitas yang akan menggunakannya.
4. Feedback
Adalah di mana output akan dikembalikan kepada pihak yang tepat untuk membantu dalam proses evaluasi atau untuk memperbaiki tahapan
input.
Input Process Output
Feedback
Gambar 2.3 Proses Informasi
2.9 Perancangan Basis Data
Basis data adalah suatu kumpulan data matang yang dapat dibagi dan dihubungkan satu sama lain. Ruang lingkup sistem terdiri dari dua yaitu, level dan fungsi. Level yang digunakan dalam penelitian adalah kategori level Operational level system (Transaction Processing Systems/TPS). Sedangkan fungsi yang digunakan dalam proses pembuatan sistem informasinya adalah digunakan untuk memudahkan manajemen operasional untuk lebih cepat mengetahui waktu kerja serta proses operasi terhadap permintaan konsumen yang semakin meningkat.
(47)
2.10 Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Manajemen Produksi Secara umum manajemen produksi meliputi kegiatan yang berkaitan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan secara tepat, baik jenis, mutu, jumlah maupun waktunya, disertai dengan biaya yang minim. Dalam rangka memenuhi tugas manajemen produksi seperti disebutkan di atas, SIM produksi berperan untuk memberikan informasi berbagai fasilitas produksi secara benar, lengkap, dan tepat waktu, sehingga pimpinan perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang efektif dalam upaya melaksanakan operasi produksi. Dalam hubungan ini ketepatan langkah keputusan (decision making) dalam manajemen produksi dapat berhasil bila memperhatikan beberapa faktor keberhasilan dalam pengelolaan produksi. Adapun faktor-faktor keberhasilan (keysuccessarea) dalam bidang produksi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produksi 2. Mutu barang 3. Jumlah barang 4. Waktu penyelesaian 5. Biaya
6. Kesejahteraan buruh/karyawan
Informasi produksi yang baik meliputi hal-hal sebagai berikut (Prawirosentono, 1997: 298):
Berisi informasi yang penting saja (highlight).
(48)
Teratur dan tepat waktu.
Teliti
Bentuk formula sederhana tetapi lengkap.
”ExceptionReport” menentukan hal-hal yang bersifat pengecualian Dalam sistem informasi manufaktur di atas menjelaskan ada dua subsistem di dalamnya yaitu subsistem input dan output. Subsistem input
terdiri dari rekayasa industri yang di dalamnya terdapat para industrial engineer, atau IE yang mempelajari proses produksi agar lebih efisien. IE menghabiskan banyak waktu mereka merancang sistem produksi fisik dengan menentukan lokasi pabrik, cara mengatur jalur produksi, dan urutan proses yang dilaksanakan. IE juga terlibat dalam sisitem konseptual seperti penjadwalan dan persediaan. Data dan informasi yang disediakan oleh IE menggambarkan subsistem rekayasa industri. Subsistem intelejen manufaktur menyediakan data dan informasi mengenai dua elemen dalam lingkungan perusahaan, pemasok dan serikat buruh. Dalam kedua hal tersebut, data dan informasi dapat dikumpulkan melalui penelitian khusus yang dilengkapi dengan pertemuan pribadi. Empat subsistem output
mengukur secara terpisah dimensi-dimensi proses produksi. Subsistem produksi mengukur proses produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya. Subsistem persediaan mengukur
volume kegiatan produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi barang dalam proses dan akhirnya barang jadi. Subsistem kualitas mengukur kualitas bahan saat mereka diubah. Bahan mentah diperiksa kualitasnya saat
(49)
menerima dari pemasok, pemeriksaan mutu dilakukan pada berbagai titik dalam proses produksi, dan pemeriksaan terakhir dilakukan pada barang jadi sebelum meninggalkan pabrik. Subsistem biaya mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi.(Mc Leod, 1996: 39)
(50)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Memen Furniture yang berlokasi di Jl. Raya Solo-Jogja Km 14, produknya adalah perabotan furniture dengan bahan baku khusus dari kayu mangga.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan dan pengumpulan data secara langsung di perusahaan yang bersangkutan.
2. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data berdasarkan dari referensi atau literatur yang berhubungan dengan bahasan masalah.
3. Wawancara
Dalam metode ini pengumpulan data diperoleh lewat tanya jawab secara langsung kepada pihak perusahaan yang terkait.
4. Dokumentasi
Dalam metode ini pengumpulan data diperoleh dari hasil situasi secara langsung di lapangan melalui gambar, dan foto.
(51)
3.3 Langkah Penelitian 1. Pra Penelitian
Peneliti melakukan survey ke obyek penelitian dengan mengamati kondisi nyata di lapangan secara menyeluruh.
2. Proses penelitian
a. Menentukan produk yang akan diukur waktu kerjanya.
b. Melakukan pengukuran waktu kerja per komponen pada tiap produknya menggunakan metode langsung dengan stop watch. Hal ini dilakukan untuk mengetahui waktu kerja operator terhadap perhitungan keseragaman dan kecukupan data.
c. Apabila data belum seragam atau belum cukup maka dilakukan pengukuran waktu kerja kembali agar datanya seragam dan cukup. d. Mengambil data mengenai biaya produksi dan biaya penjualan
produknya pada Bapak Memen.
3.4 Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data merupakan data-data serta urutan proses yang digunakan dalam memecahkan masalah. Dalam penyusunan laporan ini digunakan metode pengolahan dan analisa datanya adalah sebagai berikut : 1. Pengolahan dan analisa data menggunakan studi waktu kerja.
a. Menghitung waktu rata-rata (waktu siklus) −
X =
∑
N Xi
(52)
b. Melakukan uji keseragaman data
BKA = X+ 3 SD ...(3.2) BKB = X - 3 SD ...(3.3)
Sd =
( )
1 2 − −
∑
n x x ...(3.4)2. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji keseragaman dan kecukupan data.
a. Melakukan uji kecukupan data
N1=
2 2 2 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ ∑ − ∑ Xj ) Xj ( ) Xj ( N s k ...(3.5)
b. Menentukan waktu normal
Wn = Ws rata-rata x Penyesuaian ...(3.6) c. Menentukan waktu baku
Wb = Wn x
allowences −
100%
100%
...(3.7) 3. Membuat rancangan sistem informasi
a. Kondisi sistem informasi sekarang
Sistem produksi pada Memen Furniture saat ini masih menggunakan sistem laporan data tiap produk terhadap kebutuhan komponen, bahan baku, dan biaya produksi. Semua wewenang pengambilan keputusan dilakukan oleh pihak tunggal yaitu seorang pimpinan perusahaan.
(53)
Model pengambilan keputusan oleh pimpinan: - Memonitor proses produksi.
- Membuat laporan pembuatan produk. - Menentukan jumlah biaya produksi.
- Menentukan biaya terhadap jumlah permintaan produk. - Menentukan pembuatan produk.
b. ContextDiagram Aktual
Informasi Pembuatan Produk Pimpinan
Konsumen
Pekerja
Jumlah biaya produksi
Data komponen
Biaya produk
Laporan pembuatan
produk
Kebutuhan permintaan Kebutuhan permintaan
Data pembuatan produk
Gambar 3.1 ContextDiagram Aktual
Dari context diagram diatas dijelaskan bahwa proses informasi pembuatan produk di Memen Furniture memiliki entity
(54)
c. Tahapan pengembangan sistem informasi
Untuk mengembangkan sistem informasi pembuatan produk yang bertujuan untuk dapat mengetahui waktu penyelesaian dan biaya penjualan dari permintaan konsumen di Memen Furniture
mempunyai tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu: 1. Pengajuan kebutuhan permintaan dari konsumen. 2. Mengetahui waktu penyelesaian tiap produk. 3. Mengetahui jumlah biaya terhadap permintaan.
4. Membuat sistem informasi pembuatan produk secara lengkap terhadap permintaan konsumen.
(55)
d. ContextDiagram Usulan
Informasi Pembuatan Produk Pimpinan
Konsumen
Pekerja Jumlah biaya
produksi
Data komponen
Jumlah biaya penjualan dari permintaan Laporan
pembuatan produk
Kebutuhan permintaan Kebutuhan permintaan
Data pembuatan produk
Estimasi waktu penyelesaian permintaannya
Gambar 3.2 ContextDiagram Usulan
Dari gambar context diagram usulan diatas terjadi penambahan proses sistem informasinya yaitu, memberikan informasi estimasi waktu penyelasaian dan jumlah biaya penjualan dari permintaan konsumen agar lebih cepat memprediksi waktu penyelesaian dan jumlah biaya penjualan.
(56)
e. Data Flow Diagram
Pelaporan
Konsumen
Pekerja
Data komponen
Pimpinan
Data waktu penyelesaian produk
Data biaya produksi
Input data waktu penyelesaian produk
Rekapitulasi waktu penyelesaian produk
Kebutuhan permintaan
Penentuan pembuatan produk Input data
komponen Penentuan pembuatan produk
Laporan pembuatan produk
Input data biaya produksi
Estimasi waktu penyelesaian dari permintaan Jumlah biaya penjualan dari permintaan
Gambar 3.3 Data Flow Diagram
f. Rancangan basis data
Rancangan basis data yang dibuat memerlukan data-data yang diperlukan sebagai input data untuk sistem informasi. Adapun data-data yang dibutuhkan antara lain:
1. Tabel Produk - Nama produk - Nama komponen - Waktu per komponen - Waktu penyelesaian per unit
(57)
2. Tabel Biaya Produksi - Ongkos pekerja - Ongkos produksi 3. Tabel Biaya Penjualan
- Biaya penjualan produk
g. Membuat Entity Relationship Diagram
EntityRelationshipDiagram digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data berdasarkan persepsi obyek-obyeknya.
Produk Nama
Waktu Per Komponen Waktu Penyelesaian Per Unit
Biaya Biaya Pekerja Biaya Produksi Biaya Penjualan
Bukti Laporan Produk Nama
Waktu Per Komponen Waktu Penyelesaian Per Unit
Biaya Produksi Jumlah Biaya Penjualan
Jumlah Permintaan
(58)
h. Rancangan input
Rancangan Tabel Input
Perancangan formulir input bertujuan untuk memudahkan dalam memasukkan data ke dalam komputer. Formulir input
merupakan media penghubung yang akan memasukkan data tambahan dari masing-masing entity ke dalam data pusat utama.
Tabel 3.1 Produk
Field name Type data Description
Nama
Waktu Per Komponen
Waktu Penyelesaian Per Unit
Text
Number
Number
Tabel 3.2 Biaya
Field name Type data Description
Biaya Pekerja Biaya Produksi Biaya Penjualan
Number
Number
(59)
i. Rancangan output
Tabel 3.3 Bukti Laporan Pembuatan Produk
Field name Type data Description
Nama
Waktu Per Komponen
Waktu Penyelesaian Per Unit Biaya Produksi
Jumlah Biaya Penjualan Jumlah Permintaan
Text
Number
Number
Number
Number
Number
5. Pengolahan dan analisa data sistem informasi waktu proses produksi menggunakan sistem database dengan software MicrosoftAccess.
(60)
3.5Kerangka Pemecahan Masalah
Tidak Mulai
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Pengumpulan Data: - Data Primer:
timestudy, biaya produksi - Data Sekunder:
dokumentasi
Penentuan Informasi Standar Proses Produksi: - Waktu Pengerjaan Tiap Produk
- Biaya Tiap Produk
Penyusunan Sistem Informasi: Menggunakan SoftwareMicrosoftAccess
Analisa Data
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Uji Keseragaman Data Uji Kecukupan Data
Menentukan Rancangan Basis Data Diterima
Ya
(61)
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Dalam sub bab ini data yang diambil untuk dilakukan pengukuran
time study pada Memen Furniture produknya berdasarkan jumlah pesanan terbanyak dan paling banyak dibuat pada bulan Agustus 2007 adalah Kursi (LP-31) dan Bade Side (LP-03).
Adapun data proses operasi pembuatan produknya adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Komponen dan Standar Proses Operasi Kursi (LP-31 B)
Komponen Ukur Potong I Potong II Serut I Serut II Ukur Purus
Potong
I Bobok
Top (3x45x50) √ √ √ √ √ √
Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) √ √ √ √ √ √
Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) √ √ √ √ √ √
Palang (3x4x50) √ √ √ √ √ √ √
Palang (3x5x50) √ √ √ √ √ √ √
Palang (3x3x50) √ √ √ √ √ √ √
Palang (2x5x50) √ √ √ √ √ √ √
Tabel 4.2 Data Komponen dan Standar Proses Operasi Bade Side (LP-03)
Komponen Ukur
Potong
I Serut I Serut II Ukur Purus
Potong I
Pluk
Ril Pasah Plengseng Panil Bobok Profil
Top (3x45x45) √ √ √ √ √ √
Kaki Belakang Ka/Ki
(3x5x60) √ √ √ √ √ √
Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) √ √ √ √ √ √
Palang (3x4x50) √ √ √ √ √ √ √ √
Gedekan (1,5x40x40) √ √ √ √
Dempeng (2x45x60) √ √ √ √ √
Lis (3x3x45) √ √ √ √ √ √ √
Muka Laci (2x15x30) √ √ √ √ √ √
Samping Laci (2x15x35) √ √ √ √ √
Belakang Laci (2x10x30) √ √ √ √ √
(62)
Keterangan Alat:
1. Ukur : penggaris, meteran,pensil 2. Potong I : mesin serkel
3. Potong II : gergaji uter 4. Serut I : jointer 5. Serut II : planner 6. Purus : spindle 7. Pluk Ril : hand tool 8. Pasah : hand tool 9. Plengseng : hand tool 10. Panil : hand tool 11. Bobok : mesin bobok 12. Profil : mesin profil
13. Amplas : kertas amplas, mesin amplas
Data Waktu Operasi Tiap Komponen Produk Kursi LP-31 yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Top (3x45x50)
Tabel 4.3 Waktu Operasi Top (3x45x50) (detik)
No Ukur Potong Serut I Serut II Ukur Potong
1 17 16 12 28 33 12
2 14 14 11 22 37 14
3 15 19 13 23 33 14
4 14 14 13 26 33 15
5 15 17 11 25 32 12
6 16 15 13 25 30 15
7 15 18 14 27 30 14
8 11 16 13 24 30 14
9 13 19 13 26 37 14
(63)
2. Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110)
Tabel 4.4 Waktu Operasi Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) (detik)
No Ukur Potong II Serut I Serut II Ukur Bobok
1 26 97 15 22 60 105
2 21 94 16 26 66 103
3 22 98 17 25 60 102
4 20 99 17 26 63 102
5 20 94 15 27 63 104
6 22 94 15 27 62 103
7 20 95 16 26 62 102
8 23 97 14 24 61 103
9 21 96 16 27 61 100
10 21 96 16 25 63 102
3. Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45)
Tabel 4.5 Waktu Operasi Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) (detik) No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
1 14 12 10 24 51 91
2 14 11 13 22 49 88
3 13 14 13 20 49 88
4 15 13 14 20 45 90
5 15 13 14 23 45 87
6 15 14 11 24 47 89
7 13 12 11 21 46 89
8 12 12 11 21 46 91
9 14 14 12 21 50 90
10 14 13 13 23 48 89
4. Palang (3x4x50)
Tabel 4.6 Waktu Operasi Palang (3x4x50) (detik)
No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
1 10 9 9 20 34 38 14
2 12 12 12 23 33 33 13
3 11 13 12 19 33 38 12
4 14 11 15 21 31 36 13
5 10 12 11 21 29 34 10
6 10 9 13 17 30 34 10
7 12 12 13 17 30 32 13
8 13 14 12 20 27 33 10
9 13 10 12 18 34 33 12
(64)
5. Palang (3x5x50)
Tabel 4.7 Waktu Operasi Palang (3x5x50) (detik)
No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
1 12 9 10 21 30 44 15
2 12 12 12 17 33 42 13
3 10 13 12 16 30 44 13
4 15 11 14 18 31 42 14
5 12 11 11 21 28 42 14
6 13 12 12 20 33 43 12
7 11 12 12 18 30 45 12
8 11 11 13 15 30 43 14
9 12 14 13 16 32 45 13
10 12 11 10 16 30 45 14
6. Palang (3x3x50)
Tabel 4.8 Waktu Operasi Palang (3x3x50) (detik)
No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
1 10 10 13 16 31 37 13
2 11 10 15 18 29 35 16
3 12 12 16 21 30 34 12
4 12 12 16 20 32 34 12
5 12 13 13 18 26 35 13
6 10 12 14 16 29 35 14
7 13 10 14 17 27 35 14
8 13 11 13 20 30 32 12
9 11 11 13 20 29 34 12
10 12 11 15 19 29 37 12
7. Palang (2x5x50)
Tabel 4.9 Waktu Operasi Palang (2x5x50) (detik)
No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
1 10 11 14 19 35 38 12
2 12 15 21 19 30 38 11
3 11 14 14 17 29 38 10
4 11 13 12 20 29 39 9
5 11 12 12 17 31 37 12
6 13 12 16 16 30 36 11
7 10 14 16 16 33 36 11
8 10 13 15 18 33 38 10
9 14 13 15 18 31 38 14
(65)
8. Assembling
Tabel 4.10 Waktu Operasi Assembling (detik) No Ass I Ass II Ass III Ass IV
1 1884 966 740 719
2 1890 940 733 724
3 1950 970 751 698
4 1910 962 744 691
5 1899 960 740 703
6 1932 957 745 716
7 1894 952 736 688
8 1898 955 748 720
9. Amplas
Tabel 4.11 Waktu Operasi Amplas (detik) No Amplas
1 1143 2 1200 3 1126 4 1172 5 1208 6 1186 7 1210 8 1169 Keterangan Assembling:
a. Assembling I : Kaki Belakang Kanan/Kiri (4x17x110) + Palang Atas (3x 4x50) + Palang Tengah (2x5x50) + Palang Bawah (3x5x50) + Palang Bawah (3x3x50).
b. Assembling II : Kaki Depan Kanan/Kiri (4x17x45) + Palang Bawah (3x5x50) + Palang Bawah (3x3x50).
c. Assembling III : Top (3x45x50) + Assembling I. d. Assembling IV : Assembling II + Assembling III.
(66)
Data Waktu Operasi Tiap Komponen Produk Bade Side LP-03 yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Top (3x45x45)
Tabel 4.12 Waktu Top (3x45x45) (detik)
No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Panil 1 19 28 14 16 47 118 2 22 25 12 16 44 127 3 17 22 12 14 45 122 4 18 26 12 15 46 120 5 19 27 14 15 46 120 6 20 26 15 16 50 117 7 17 25 14 15 47 125 8 18 28 15 16 45 124 9 20 30 15 17 51 124 10 20 27 12 19 47 120 2. Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60)
Tabel 4.13 Waktu Operasi Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) (detik) No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
1 11 15 14 12 56 140
2 10 14 13 14 60 133
3 9 14 14 13 56 132
4 12 16 16 11 59 139
5 12 15 16 12 54 140
6 11 13 13 13 52 135
7 10 13 15 13 59 136
8 10 17 12 14 57 137
9 9 15 15 11 56 134
(67)
3. Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60)
Tabel 4.14 Waktu Operasi Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) (detik) No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
1 11 13 19 15 55 143
2 9 17 14 20 61 135
3 10 14 16 17 60 134 4 10 15 15 15 57 140 5 12 16 16 13 58 136
6 9 14 14 14 55 134
7 10 13 17 16 50 139 8 11 15 15 14 53 138 9 10 15 16 15 50 141 10 10 13 16 14 55 140 4. Palang (3x4x50)
Tabel 4.15 Waktu Operasi Palang (3x4x50) (detik)
No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I Pluk Ril 1 15 14 18 13 39 44 12 63 2 12 11 15 14 44 49 11 67 3 16 15 20 12 36 45 14 66 4 13 13 19 10 34 48 17 63 5 14 12 17 12 45 44 13 67 6 11 14 17 11 40 46 13 68 7 14 14 15 13 41 47 14 63 8 13 12 16 11 38 48 15 63 9 14 11 20 11 40 49 16 62 10 13 13 19 10 36 47 13 66
5. Gedekan (1,5x40x40)
Tabel 4.16 Waktu Operasi Gedekan (1,5x40x40) (detik) No Ukur Potong I Pasah Plengseng
1 17 85 121 74
2 13 85 117 70
3 17 83 113 66
4 19 78 120 77
5 12 80 115 68
6 16 89 116 66
7 16 88 118 70
8 18 90 120 72
9 17 77 114 68
(68)
6. Dempeng (2x45x60)
Tabel 4.17 Waktu Operasi Dempeng (2x45x60) (detik) No Ukur Potong I Pasah Panil
1 24 22 140 92
2 20 33 142 108
3 21 25 142 98
4 18 29 140 92
5 25 30 137 103
6 22 27 140 102
7 20 26 140 98
8 22 27 140 96
9 23 28 142 104
10 24 26 138 96
7. Lis (3x3x45)
Tabel 4.18 Waktu Operasi Lis (3x3x45) (detik)
No Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Potong I Profil 1 17 11 20 12 34 14 82 2 11 12 17 10 28 18 77 3 13 10 16 14 33 13 84 4 14 12 13 12 30 14 76 5 18 10 14 13 31 12 72 6 20 11 15 12 30 15 80 7 15 12 11 11 32 16 76 8 14 14 12 10 30 12 78 9 16 12 15 14 28 14 80 10 14 14 14 13 28 13 80
8. Muka Laci (2x15x30)
Tabel 4.19 Waktu Operasi Muka Laci (2x15x30) (detik) No Ukur Potong I Serut I Serut II Setel Pluk Purus
1 60 22 14 11 284 25 42
2 55 20 13 10 268 24 44
3 64 19 15 12 275 19 42
4 51 16 11 12 280 23 41
5 55 17 15 10 285 26 45
6 58 14 14 13 275 22 43
7 60 15 14 11 282 23 44
8 62 13 15 10 276 24 42
9 57 15 15 11 280 22 41
(69)
9. Samping Laci (2x15x35)
Tabel 4.20 Waktu Operasi Samping Laci (2x15x35) (detik) No Ukur Potong I Serut I Serut II Pluk Ril
1 44 19 12 11 76 2 38 17 14 10 74 3 45 14 15 13 71 4 40 16 13 14 76 5 41 15 13 12 75 6 42 20 15 12 74 7 38 16 16 15 74 8 44 17 12 12 72 9 40 15 12 14 74 10 38 15 15 12 74 10.Belakang Laci (2x10x30)
Tabel 4.21 Waktu Operasi Belakang Laci (2x10x30) (detik) No Ukur Potong I Serut I Serut II Pluk
1 66 14 10 11 64 2 58 15 13 11 65 3 55 14 12 10 60 4 60 16 10 14 60 5 63 12 14 13 63 6 62 12 12 10 62 7 62 15 13 12 63 8 64 15 15 11 62 9 60 14 16 10 60 10 58 13 14 12 60 11.Bawah Laci (1x30x35)
Tabel 4.22 Waktu Operasi Bawah Laci (1x30x35) (detik) No Ukur Potong I Pasah Plengseng
1 28 11 89 65
2 22 12 96 67
3 20 10 92 64
4 21 13 88 64
5 26 12 90 65
6 27 10 92 64
7 27 12 86 64
8 25 11 84 66
9 26 10 88 67
(70)
12.Assembling
Tabel 4.23 Waktu Operasi Assembling (detik) No Ass I Ass II Ass III Ass IV
1 2520 413 1410 352
2 2536 426 1336 360
3 2479 420 1380 346
4 2500 422 1420 348
5 2540 425 1326 350
6 2530 416 1385 354
7 2536 422 1388 340
8 2534 410 1340 346
13.Amplas
Tabel 4.24 Waktu Operasi Amplas (detik) No Amplas
1 2121 2 2017 3 2114 4 2110 5 2008 6 1996 7 2120 8 1997
Keterangan Assembling
a. Assembling I : Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) + Palang Samping Kanan/Kiri (3x4x50) + Palang Tengah (3x4x50) + Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) + Dempeng (2x45x60) + Gedekan (1,5x40x40) + Top (3x45x45).
b. Assembling II : Assembling I + Lis (3x3x45)
c. Assembling III : Setel Laci (Muka Laci (2x15x30) + Samping Laci (2x15x35) + Belakang Laci (2x10x30) + Bawah Laci (1x30x35). d. Assembling IV : Assembling II + Assembling III + Tumpuan Bade
(71)
4.2 Pengolahan Data Produk
4.2.1 Uji Kecukupan Data Produk Kursi LP-31
Rumus: NI =
2 2 2 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ ∑ − ∑ Xj ) Xj ( ) Xj ( N s k Keterangan :
Tingkat keyakinan 90%, Maka: K (confidencelevel) = 1,65
S = 90% , berarti 10% = 0,1 NI < N = Data Cukup
Contoh Perhitungan Kecukupan Data Komponen Top (3x45x50): - Proses Operasi Ukur
NI =
(
) (
)
2 144 20736 2098 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
= 3,2
- Proses Operasi Potong
NI =
(
) (
)
2 166 27556 2788 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
= 2,89
- Proses Operasi Jointer
NI =
( ) (
)
2 124 15376 1548 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
(72)
= 1,82
- Proses Operasi Planner
NI =
(
) (
)
2 255 65025 6545 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
= 1,78
- Proses Operasi Ukur
NI =
(
) (
)
2 325 105625 10629 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
= 0,76
- Proses Operasi Potong
NI =
( ) (
)
2 137 18769 1887 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
= 1,46 1. Top (3x45x50)
Tabel 4.25 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Top (3x45x50)
No Proses
Operasi Nilai Kecukupan Data
1 Ukur 3,2 Cukup
2 Potong I 2,89 Cukup
3 Serut I 1,82 Cukup
4 Serut II 1,78 Cukup
5 Ukur 0,76 Cukup
(73)
2. Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110)
Tabel 4.26 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110)
No Proses
Operasi Nilai Kecukupan Data
1 Ukur 1,77 Cukup
2 Potong II 0,08 Cukup
3 Serut I 0,89 Cukup
4 Serut II 0,94 Cukup
5 Ukur 0,2 Cukup
6 Bobok 0,04 Cukup
3. Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45)
Tabel 4.27 Rekapitulasi Kecukupan Perhitungan Data Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45)
No Proses
Operasi Nilai Kecukupan Data
1 Ukur 1,25 Cukup
2 Potong I 1,6 Cukup
3 Serut I 3,21 Cukup
4 Serut II 1,18 Cukup
5 Ukur 0,7 Cukup
6 Bobok 0,05 Cukup
4. Palang (3x4x50)
Tabel 4.28 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x4x50)
No Proses
Operasi Nilai Kecukupan Data
1 Ukur 3,6 Cukup
2 Potong I 5,13 Cukup
3 Serut I 3,88 Cukup
4 Serut II 2,6 Cukup
5 Ukur 1,37 Cukup
6 Purus 1,07 Cukup
(74)
5. Palang (3x5x50)
Tabel 4.29 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x5x50)
No Proses
Operasi Nilai Kecukupan Data
1 Ukur 3,025 Cukup
2 Potong I 3,3 Cukup
3 Serut I 2,86 Cukup
4 Serut II 3,75 Cukup
5 Ukur 0,64 Cukup
6 Purus 0,21 Cukup
7 Potong I 1,27 Cukup
6. Palang (2x5x50)
Tabel 4.30 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (2x5x50)
No Proses
Operasi Nilai Kecukupan Data
1 Ukur 3,43 Cukup
2 Potong I 2,59 Cukup
3 Serut I 7,22 Cukup
4 Serut II 1,43 Cukup
5 Ukur 0,98 Cukup
6 Purus 0,38 Cukup
7 Potong I 3,82 Cukup
7. Palang (3x3x50)
Tabel 4.31 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x3x50)
No Proses
Operasi Nilai Kecukupan Data
1 Ukur 2,1 Cukup
2 Potong I 2,08 Cukup
3 Serut I 1,84 Cukup
4 Serut II 2,27 Cukup
5 Ukur 0,88 Cukup
6 Purus 0,44 Cukup
(75)
8. Assembling
Tabel 4.32 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Assembling
No Proses
Operasi Nilai Kecukupan Data
1 Ass I 0,03 Cukup
2 Ass II 0,02 Cukup
3 Ass III 0,02 Cukup
4 Ass IV 0,09 Cukup
9. Amplas
Tabel 4.33 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Amplas
No Proses
Operasi Nilai Kecukupan Data
1 Amplas 0,15 Cukup
4.2.2 Uji Kecukupan Data Produk Bade Side LP-03
Rumus: NI =
2 2 2 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ∑ ∑ − ∑ Xj ) Xj ( ) Xj ( N s k Keterangan :
Tingkat keyakinan 90%, Maka: K (confidencelevel) = 1,65
S = 90% , berarti 10% = 0,1 NI < N = Data Cukup
Contoh Perhitungan Kecukupan Data Komponen Top (3x45x45): - Proses Operasi Ukur
NI =
(
) (
)
2 190 36100 3632 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
(76)
- Proses Operasi Potong
NI =
(
) (
)
2 264 69696 7012 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
= 1,65
- Proses Operasi Jointer
NI =
( ) (
)
2 135 18225 1839 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
= 2,46
- Proses Operasi Planner
NI =
(
) (
)
2 159 25281 2545 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
= 1,82
- Proses Operasi Ukur
NI =
(
) (
)
2 468 219024 21946 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
= 0,5
- Proses Operasi Panil
NI =
(
) (
)
2 1217 1481089 148203 10 1 0 65 1 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − , ,
(77)
1. Top (3x45x45)
Tabel 4.34 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Top (3x45x45) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 1,65 Cukup
2 Potong I 1,65 Cukup
3 Serut I 2,46 Cukup
4 Serut II 1,82 Cukup
5 Ukur 0,5 Cukup
6 Panil 0,17 Cukup
2. Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60)
Tabel 4.35 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 1,99 Cukup
2 Potong I 2,14 Cukup
3 Serut I 2,14 Cukup
4 Serut II 4,2 Cukup
5 Ukur 1,12 Cukup
6 Bobok 0,12 Cukup
3. Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60)
Tabel 4.36 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 3 Cukup
2 Potong I 1,84 Cukup
3 Serut I 2,1 Cukup
4 Serut II 2,9 Cukup
5 Ukur 0,46 Cukup
(78)
4. Palang (3x4x50)
Tabel 4.37 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x4x50) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 2,76 Cukup
2 Potong I 2,76 Cukup
3 Serut I 2,85 Cukup
4 Serut II 3,2 Cukup
5 Ukur 1,94 Cukup
6 Purus 3,27 Cukup
7 Potong I 4,23 Cukup
8 Pluk Ril 1,5 Cukup
5. Gedekan (1,5x40x40)
Tabel 4.38 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Gedekan (1,5x40x40) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 4,47 Cukup
2 Potong I 0,71 Cukup
3 Pasah 0,68 Cukup
4 Plengseng 0,6 Cukup
6. Dempeng (2x45x60)
Tabel 4.39 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Dempeng (2x45x60) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 2,43 Cukup
2 Potong I 2,93 Cukup
3 Pasah 1,05 Cukup 4 Panil 0,69 Cukup 7. Lis (3x3x45)
Tabel 4.40 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Lis (3x3x45) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 7,25 Cukup
2 Potong I 3,44 Cukup
3 Serut I 7,57 Cukup
4 Serut II 3,5 Cukup
5 Ukur 1,19 Cukup
6 Potong I 4,23 Cukup
(79)
8. Muka Laci (2x15x30)
Tabel 4.41 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Muka Laci (2x15x30) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 1,03 Cukup
2 Potong I 7,04 Cukup
3 Serut I 2,1 Cukup
4 Serut II 1,04 Cukup
5 Setel 0,08 Cukup
6 Pluk 1,68 Cukup
7 Purus 2,27 Cukup
9. Samping Laci (2x15x35)
Tabel 4.42 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Samping Laci (2x15x35) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 1,04 Cukup
2 Potong I 3,28 Cukup
3 Serut I 2,91 Cukup
4 Serut II 3,57 Cukup
5 Pluk Ril 1,19 Cukup
10. Belakang Laci (2x10x30)
Tabel 4.43 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Belakang Laci (2x10x30)
No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 0,7 Cukup
2 Potong I 2,22 Cukup
3 Serut I 5,7 Cukup
4 Serut II 3,43 Cukup
5 Pluk 1,34 Cukup
11. Bawah Laci (1x30x35)
Tabel 4.44 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Bawah Laci (1x30x35) No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ukur 3,08 Cukup
2 Potong I 3,15 Cukup
3 Pasah 0,39 Cukup
(80)
12. Assembling
Tabel 4.45 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Assembling
No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Ass I 0,26 Cukup
2 Ass II 0,04 Cukup
3 Ass III 0,16 Cukup
4 Ass IV 0,07 Cukup
13. Amplas
Tabel 4.46 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Amplas No Proses Nilai Kecukupan Data
Operasi
1 Amplas 0,2 Cukup
4.2.3 Uji Keseragaman Data Produk Kursi LP-31
Rumus: α =
1
2
− − ∑
N ) X Xj (
BKA = X + 3α BKB = X - 3α
Contoh Perhitungan Keseragaman Data Komponen Top (3x45x50) - Proses Operasi Ukur
BKA = 14,4 + 3 (2,71) = 22,53 detik
BKB = 14,4 - 3 (2,71) = 6,27 detik - Proses Operasi Potong
BKA = 16,6 + 3 (3,6) = 27,4 detik
(81)
BKB = 16,6 – 3 (3,6) = 5,8 detik - Proses Operasi Jointer
BKA = 12,4 + (1,15) = 15,85 detik BKB = 12,4 – (1,15)
= 8,95 detik - Proses Operasi Planner
BKA = 25,5 + (4,72) = 39,66 detik BKB = 25,5 – (4,72)
= 11,34 detik - Proses Operasi Ukur
BKA = 32,5 + (4,25) = 42,15 detik BKB = 32,5 – (4,25)
= 16,65 detik - Prosees Operasi Potong
BKA = 13,7 + (1,06) = 16,88 detik BKB = 13,7 – (1,06)
(1)
4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup.
5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan dipekerjaan itu sejak lama.
6. Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi banyak tidak terlalu yakin.
7. Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri.
8. Jika tidak bekerja sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah.
9. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya.
POOR SKILL : 1. Tidak bisa mengkoordinasikan tenaga dan pikiran.
2. Gerakan-gerakannya kaku.
3. Kelihatan ketidakyakinannya pada urut-urutan gerakan.
4. Seperti tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan.
5. Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaannya.
(2)
6. Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan kerja.
7. Sering melakukan kesalahan-kesalahan. 8. Tidak adanya kepercayaan pada diri
sendiri.
9. Tidak bisa mengambil inisiatif pada diri sendiri.
Untuk usaha atau effort westing house membagi juga atas kelas dengan ciri masing-masing. Yang dimaksud usaha ini adalah kesungguhan yang ditujukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaan.
EXCESSIVE EFFORT : 1. Kecepatan sangat berlebihan.
2. Usahanya sangat bersungguh-sungguh. 3. Kecepatan yang ditimbulkan tidak dapat
dipertahankan sepanjang hari kerja. EXCELLENT EFFORT : 1. Jelas terlihat kecepatan kerjanya sangat
tinggi.
2. Gerakan-gearakn lebih ekonomis dari pada operator- operator biasa.
3. Penuh perhatian pada pekerjaannya. 4. Banyak memberi saran-saran
5. Menerima saran dan petunjuk dengan senang.
(3)
6. Percaya kepada kebaikan maksud pengukuran waktu
7. Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari.
8. Bangga atas kelebihannya.
9. Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali
10. Bekerjanya sistematis
11. Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen ke elemen lain tidak terlihat. GOOD EFFORT : 1. Bekerjanya berirama
2. Saat-saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang-kadang tidak ada.
3. Penuh perhatian pada pekerjaannya 4. Senang pada pekerjaannya.
5. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari.
6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu.
7. Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang.
8. Dapat memberi saran untuk perbaikan kerja.
(4)
9. Tempat kerjanya diatur dengan baik dan rapi.
10. Menggunakan alat-alat yang tepat dan baik.
11. Memelihara dengan baik kondisi peralatan.
AVERAGE EFFORT : 1. Tidak sebaik good tapi lebih baik dari poor.
2. Bekerja dengan stabil.
3. Menerima saran-saran tetapi tidak dilaksanakan.
4. Set up dilaksanakan dengan baik.
5. Melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan.
FAIR EFFORT : 1. Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal.
2. Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya
3. Kurang sungguh-sungguh
4. Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya.
5. Tidak sedikit penyimpangan dari cara kerja baku.
(5)
6. Alat-alat yang dipakainya tidak selalu yang terbaik.
7. Terlihat adanya kecenderungan kurangnya perhatian pada pekerjaannya. 8. Terlampau hati-hati.
9. Sistematika kerjanya biasa-biasa saja. 10. Gerakan-gerakannya tidak terencana POOR EFFORT: 1. Banyak membuang-buang waktu.
2. Tidak memperhatikan adanya minat pekerja.
3. Tidak mau menerima saran-saran. 4. Tampak malas dan lambat bekerja.
5. Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan bahan.
6. Tempat kerjanya tidak diatur rapi.
7. Tidak peduli pada cocok/baik tidaknya peralatan yang dipakai.
8. Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur.
9. Set up kerjanya terlihat tidak baik. 10. Menggunakan alat-alat yang tepat dan
(6)