Fe juga dapat diakumulasi dalam alveoli dan menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru Slamet, 2011.
Hemokromatis merupakan penyakit akibat kelebihan zat besi. Biasanya penyakit ini memiliki tanda-tanda diantaranya kulit berwarna merah, kanker hati,
diabetes, impotensi, kelelahan dan gangguan jantung. Seseorang yang telah mendapat penyakit tersebut akan lebih rentan terhadap serangan jantung, stroke, dan gangguan
pembuluh darah Widowati, 2008. Pada Hemokromatis primer besi yang diserap, disimpan dalam jumlah yang
berlebihan dalam tubuh. Feritrin berada dalam keadaan jenuh akan besi sehingga kelebihan mineral ini akan disimpan dalam bentuk kompleks dengan mineral lain
yaitu hemosiderin. Akibatnya terjadilah sirosis hati dan kerusakan pancreas sehingga menimbulkan diabetes. Hemokromatis sekunder terjadi karena transfusi yang
berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk kedalam tubuh sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan besi ini tidak disekresikan.
2.4.2. Teknologi Penurunan Kandungan Besi Pada Air
Pengolahan air secara fisika yang mudah dilakukan adalah penyaringan, pengendapan dan absorpsi Kusnaedi, 2010. Beberapa Metode yang dapat dilakukan
untuk menurunkan kadar Fe dalam air adalah : a.
Koagulasi Koagulasi merupakan proses penggumpalan melalui reaksi kimia. Reaksi
koagulasi dapat berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi koagulan sesuai zat terlarut. Koagulan yang banyak digunakan adalah kapur, tawas dan kaporit.
Universitas Sumatera Utara
Pertimbangannya karena garam-garam seperti Ca, Fe dan Al bersifat tidak larut dalam air sehingga mampu mengendap bila bertemu dengan sisa-sisa basa.
b. Aerasi
Aerasi merupakan suatu sistem oksigenasi melalui penangkapam O2 dari udara pada air olahan yang akan diproses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar
oksigen dapat bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi kation dan oksigen menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut dalam air
sehingga dapat mengendap. c.
Oksidasi dengan khlorine khlorinisasi Khlorin, CL
2
dan ion hipokrit OCL- adalah merupakan oksidator yang kuat meklipun pada kondisi Ph rendah dan oksigen terlarut sedikit tetap dapat
mengoksidasi dengan cepat. Untuk melakukan khlorinasi, chlorine dilarutkan dalam air yang jumlahnya diatur dengan melalui flowmeter atau dosimeter yang
disebut khlorinator. Pemakaian kaporit atau kalsium hipoklorit untuk mengoksidasi atau menghilangkan Fe relatip mudah, karena kaporit berupa
serbuk atau tablet yang mudah larut dalam air. d.
Penghilangan Fe Dengan Cara Pertukaran Ion Penghilangan besi dan mangan dengan cara pertukaran ion yaitu dengan cara
mengalirkan air baku yang mengandung Fe melalui suatu media penukaran ion. Sehingga Fe akan bereaksi dengan media penukaran ionnya. Sebagai media
penukaran ion yang sering dipakai zeolite alami yang merupakan senyawa hydrous silikat aluminium dengan calsium dan natrium Na.
Universitas Sumatera Utara
e. Penghilangan Fe dengan Mangan Zeolit
Air baku yang mengandung besi dan mangan dialirkan melalui suatu filter beda yang media filternya terdiri dari mangan-zeolite K2Z.MnO.Mn2O7. Mangan
Zeolit berfungsi sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan besi yang ada dalam air teroksidasi menjadi bentuk ferri-oksida yang tak larut dalam air.
Reaksi penghilangan besi mangan zeolite tidak sama denganp roses pertukaran ion, tetapi merupakan reaksi dari Fe2+ dengan oksida mangan tinggi higher
mangan oxide. Filtrat yang terjadi mengandung mengandung ferri-oksida dan mangan-dioksida yang tak larut dalam air dan dapat dipisahkan dengan
pengendapan dan penyaringan. Selama proses berlangsung kemampunan reaksinya makin lama makin berkurang dan akhirnya menjadi jenuh. Untuk
regenerasinya dapat dilakukan dengan menambahkan larutan kalium permanganat kedalam zeolite yang telah jenuh tersebut sehingga akan terbentuk
lagi mangan zeolit K2Z.MnO.Mn2O7. f.
Filtrasi Penyaringan merupakan proses pemisahan antara padatankoloid dengan cairan.
Proses penyaringan bisa merupakan proses awal primary treatment atau penyaringan dari proses sebelumnya, misalnya penyaringan dari hasil koagulasi.
Apabila air yang akan disaring berupa cairan yang mengandung butiran halus atau bahan-bahan yang larut sebelum proses penyaringan sebaiknya dilakukan
proses koagulasi atau netralisasi yang menghasilkan endapan. Dengan demikian bahan-bahan tersebut dapat dipisahkan dengan filtrasi Kusnaedi, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses penjernihan air minum diketahui dua macam filter, yaitu saringan pasir lambat slow sand filter dan saringan pasir cepat rapid sand filter.
1. Saringan Pasir Lambat slow sand filter Saringan pasir lambat dapat digunakan untuk menyaring air keruh ataupun air
kotor. Saringan pasir lambat sangat cocok untuk komunitas skala kecil atau skala rumah tangga. Hal ini tidak lain karena debit air bersih yang dihasilkan
relatif kecil. Ada dua jenis proses penyaringan yang terjadi pada saringan pasir lambat, yakni secara fisika dan secara biologi. Partikel-partikel yang ada
dalam sumber air yang keruh secara fisik akan tertahan oleh lapisan pasir, disisi lain, bakteri-bakteri dari genus pseudomonas dan trichoderma akan
tumbuh dan berkembang biak. Saat proses filtrasi pathogen yang tertahan oleh saringan akan dimusnahkan oleh bakteri tersebut. Secara berkala pasir dan
kerikil harus dibersihkan, hal ini untuk menjaga kualitas air bersih yang dihasilkan selalu terjaga dan yang terpenting adalah tidak terjadi penumpukan
patogenkuman pada saringan. Untuk disenfeksi kuman dalam air dapat digunakan berbagai cara seperti brominasi, ozonisasi, penyinaran ultraviolet
ataupun menggunakan aktif karbon Aimyaya, 2009. 2. Saringan Pasir Cepat rapid sand filter
Merupakan saringan air yang dapat menghasilkan debit air hasil penyaringan yang lebih banyak daripada saringan pasir lambat. Walaupun demikian,
saringan ini kurang efektif untuk mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang disaring. Secara umum bahan lapisan saringan pasir cepat sama dengan
pasir lambat yakni pasir, kerikil dan batu. Perbedaan yang terlihat jelas adalah
Universitas Sumatera Utara
pada arah aliran air ketika penyaringan. Saringan pasir lambat arah aliran airnya dari atas kebawah, sedangkan pada saringan pasir cepat dari bawah
keatas up flow. Selain itu saringan pasir cepat umumnya dapat melakukan backwash atau pencucian saringan tanpa membongkar saringan Aimyaya,
2009.
2.4.3. Proses Pengolahan Air Dengan Filter Karbon Aktif