Perumusan Masalah Manfaat PENDAHULUAN

aktivator Kalium Hidroksida KOH terhadap kualitas karbon aktif kulit durian sebagai adsorben logam Fe pada air gambut, yang menurunkan konsentrasi logam Fe sebanyak 85,38, dari 2,6 mgL menjadi 0,38 mgL dengan waktu kontak 24 jam. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengembangkan penggunaan kulit durian menjadi briket yang digunakan sebagai media dalam menurunkan kadar besi Fe air sumur. Dimana berdasarkan pengamatan yang dilakukan bahwa air sumur yang ada di Perumahan Milala Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan terlihat bercak kuning-coklat, menimbulkan bau yang kurang enak dan menyebabkan warna kuning pada dinding bak kamar mandi serta manimbulkan noda atau bercak-bercak kuning pada pakaian, sehingga penulis ingin menelitinya.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka timbul pertanyaan seberapa efektifkah briket kulit durian dalam menurunkan kadar besi Fe air sumur. 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui efektivitas briket kulit durian dalam menurunkan kadar besi Fe air sumur.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui kadar besi Fe air sumur sebelum dilakukan penyaringan dengan media briket kulit durian. Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui kadar besi Fe air sumur sesudah dilakukan penyaringan dengan media briket kulit durian dengan ketebalan lapisan briket adalah 45 cm, 50 cm, 55 cm dan 60 cm. 3. Untuk mengetahui persentase penurunan kadar besi Fe setelah dilakukan penyaringan dengan media briket kulit durian. 4. Untuk mengetahui ketebalan media filter briket kulit durian yang paling efektif untuk menurunkan kadar besi Fe pada air sumur yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416MenkesPerIX1990.

1.4. Manfaat

1. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kulit durian dapat digunakan sebagai briket yang dapat digunakan sebagai media penyaringan dalam menurunkan kadar besi Fe air. 2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mencanangkan program penyediaan dan penyehatan air bersih. 3. Menambah wawasan penulis dan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air 2.1.1. Pengertian Air Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga perempat bagian dari tubuh manusia terdiri dari air. Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65 dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara lain otak 74,5, tulang 22, ginjal 82,7, otot 75, 6, dan darah 83. Air digunakan untuk mendukung hampir seluruh kegiatan manusia. Sebagai contoh, air digunakan untuk minum, memasak, mandi,mencuci dan membersihkan lingkungan rumah. Air juga dimanfaatkan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi dan transportasi. Air dibutuhkan organ tubuh untuk membantu terjadinya proses metabolisme, sistem asimilasi, keseimbangan cairan tubuh, proses pencernaan, pelarutan dan pengeluaran racun dari ginjal, sehingga kerja ginjal menjadi ringan Chandra, 2007.

2.1.2. Siklus Hidrologi Air

Siklus hidrologi merupakan suatu fenomena alam. Hidrologi sendiri merupakan suatu ilmu yang mempelajari siklus air pada semua tahapan yang dilaluinya Chandra, 2007. Menurut Sutrisno 2010, jumlah air di alam ini tetap ada dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi. Dalam siklus ini dengan adanya 6 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Efektivitas Biji Kelor (Moringa oleifera) dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Sumur Gali di Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2012

18 149 84

Analisis Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Bor Dikelurahan Gedung Johor, Medan Johor, Medan

12 114 61

Perbedaan Penurunan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Dengan Cara Aerasi Bertingkat, Aerator Dan Oksidator (KMnO4)

5 56 79

Perbedaan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Bor Yang Disaring Dengan Zeolit Dan Karbon Aktif

4 99 67

Efektivitas Alat Pemurni Air Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Bedasarkan Variasi Waktu Tinggal Pada Air Sumur Gali.

0 3 14

KEEFEKTIFAN WAKTU AERASI MENGGUNAKAN BUBBLE AERATOR DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR Keefektifan Waktu Aerasi Menggunakan Bubble Aerator Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Desa Kebarongan Kemranjen Banyumas Tahun 2016.

0 3 14

KEEFEKTIFAN WAKTU AERASI MENGGUNAKAN BUBBLE AERATOR DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR Keefektifan Waktu Aerasi Menggunakan Bubble Aerator Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Desa Kebarongan Kemranjen Banyumas Tahun 2016.

0 3 16

KEEFEKTIFAN MEDIA FILTER SPON DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR DI Keefektifan Media Filter Spon Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Di Desa Pabelan Kartasura Sukoharjo.

1 2 12

Efektivitas Biji Kelor (Moringa oleifera) dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Sumur Gali di Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2012

0 0 14

EFEKTIVITAS BRIKET KULIT DURIAN DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR DI PERUMAHAN MILALA KELURAHAN LAU CIH KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 13