E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka yang menjadi tujuan penelitian adalah
1. Mengetahui aktifitas belajar siswa dengan menggunakan teknik Critical
Insident pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan.
2. Mengetahui persepsi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan teknik Critical Insident materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan.
3. Mengetahui permasalahan apa yang dihadapi guru dengan menggunakan
teknik Critical Insident pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan.
4. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik Critical
Insident pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bahan masukan bagi guru dalam pengembangan pembelajaran formal dengan
menggunakan metodeteknik pembelajaran yang sesuai sebagai upaya memperoleh hasil yang optimal.
2. Pengetahuan tentang metodeteknik yang efektif dan efesien dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Lingkungan Hidup.
3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian lainnya khusus mengenai tekni yang
sama pada waktu dan tempat yang berbeda 4.
Bahan masukan bagi peneliti sendiri sebagai calon pendidik untuk menggunakan teknik pembelajaran kepada siswa agar lebih mudah dalam
mempelajari Geografi
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Aktivitas Belajar siswa melalui Proses pembelajaran dengan menggunakan
Teknik Critical Insident dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup meningkat sebesar 77,78, dari siklus I sebesar
85,19 menjadi 7,41 pada siklus II. 2.
Persepsi siswa pada pembelajaran menggunakan Tekik Critical Insident menunjukkan bahwa siswa yang menyatakan persepsi positif 80,9 siswa
lebih banyak dibandingkan siswa yang menyatakan persepsi negatif 19,1 siswa. Dari persepsi tersebut terlihat bahwwa siswa senang dan tertarik
dengan pembelajaran menggunakan Teknik Critical Insident. 3.
Permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran menggunakan Teknik Critical Insident yaitu sulitnya membentuk kelompok yang disebabkan oleh
banyaknya murid 1 kelas, kelompok yang ditetapkan pun menjadi terlalu banyak sehingga dalam mempresentasi hasil diskusi kelompok dibutuhkan
waktu yang lebih banyak pula, tidak seimbangnya besar ruangan kelas dengan jumlah muatannya sehingga presentasi dilakukan di tempat duduk
masing-masing kelompok, dalam pembentukan kelompok siswa tidak mau bergabung bersama kelompok yang telah ditentukan guru, kurangnya media
pembelajaran yang menarik perhatian siswa, dan kurangnya keterampilan guru dalam mengoperasikan Infokus dalam pembelajaran.
88