IDENTIFIKASI PERMASALAHN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEKNIK CRITICAL INSIDENT PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS XI IPS SMA SWASTA LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN.

(1)

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

TEKNIK CRITICAL INSIDENT PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP

DI KELAS XI IPS SMA SWASTA LAKSAMANA

MARTADINATA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUNIRA KESUMA WARDANI NIM. 0812 3331 0007

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Munira Kesuma Wardani

Nim : 081233310007

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagi hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan/ plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012

Saya yang membuat pernyataan

Munira Kesuma Wardani NIM. 081233310007


(5)

vi

ABSTRAK

Munira Kesuma Wardani, NIM 081233310007. Identifikasi Permasalahan

Pembelajaran Menggunakan Teknik Critical Insident Pada Materi Lingkungan Hidup Di Kelas XI IPS SMA Swasta Laksamana Martadinata. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan Tahun 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Aktifitas belajar geografi siswa dengan menggunakan Teknik Critical Insident pada Materi Lingkungan Hidup. (2) Persepsi siswa setelah mengikuti pembelajaran mengguunakan Teknik Critical Insident. (3) Permasalahan yang dihadapi guru dalam menggunakan Teknik Critical Insident. (4) Hasil belajar geografi siswa dengan menggunakan Teknik Critical Insident pada Materi Lingkungan Hidup Di Kelas XI IPS SMA Swasta Laksamana Martadinata Medan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelas XI IPS-4 yang berjumlah 54 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar observasi, angket persepsi, lembar wawancara, laporan diskusi kelompok dan tes tertulis sebagai alat mengevaluasi aktivitas, persepsi, pemasalahn guru serta hasil belajar dan data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Teknik Critical Insident meningkat sebesar 7,41% (77,78% pada siklus I menjadi 85,19% pada siklus II). (2) Persepsi siswa terhadap pembelajaran menggunakan Teknik Critical Insident menunjukkan persepsi yang positif, terlihat dari banyaknya siswa menyatakan setuju (80,9%) dengan pernyataan yang telah diajukan dibandingkan pernyataan yang tidak setuju (19,1%). (3) Permasalahan yang dihadapi guru dalam penerapan teknik Critical Insident ialah a) banyaknya siswa menyebabkan banyaknya kelompok, b) membutuhkan waktu yang panjang untuk menerapkan tektik Critical Insident, c) tidak seimbangnya luas kelas dengan jumlah siswa, dan d) kurangnya pengetahuan tentang penggunaan infokus. (4) Hasil belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup dengan menggunakan Teknik Critical Insident juga meningkat, sebesar 16,67% (70,37% pada siklus I menjadi 87,04% pada siklus II). Dengan demikian hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian dapat diterima. Artinya bahwa dengan menggunakan Teknik Critical Insident Pada Materi Lingkungan Hidup dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, memberikan Persepsi yang positif dari siswa dan hasil belajar siswa di SMA Swasta Laksamana Martadinata Medan.


(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmad dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selanjudnya salawat beriring salam penulis sampaikan keharibaan junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa dan menuntun umat manusia dari alam kebodohan kepada alam yang penuh peradaban dan berilmu pengetahuan.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak menerima masukan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Restu, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai pembimbing skipsi yang telah membimbing, memberikan arahan, serta masukan-masukan yang sangat membangun.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan 1 Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji yang telah membimbing dalam penulisan skripsi.

6. Bapak Drs. Ardin Siallagan selaku pembimbing akademik dan Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku dosen penguji yang telah membimbing dalam penulisan skripsi.

7. Bapak, Ibu dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu yang berharga selama penulis menjadi mahasiswa.

8. Bapak Kepala Sekolah DR. Ir. H. Suditama MT, Sutego, SE selaku PKS dan Ibu Lusi Nasution, S.Pd selaku guru geografi yang telah mengizinkan melakukan penelitian di sekolah SMA Swasta Laksamana Martadinata.


(7)

v

9. Teristimewa Ayahanda Abdullah Hasan dan Ibunda Darmiwati tercinta. Terima kasih untuk cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan, nasihat dan doa yang tiada pernah hentinya. Semoga penulis dapat memberikan yang terbaik bagi mereka.

10.Kepada Abangku Mahdar Azhari, Kakakku Morinda Rahmadani dan Adikku Muhammad Furqan yang telah banyak memberi keceriaan, kehangatan, kebersamaan, dukungan, semangat dan doa kepada penulis.

11.Seluruh teman-teman stambuk 2008 kelas AB Reguler dan AB Ekstensi yang telah banyak memberi bantuan selama dalam penyelesaian skripsi ini, terutama Sahabat tercinta Sri Nursiti, Faisal Afandy, M. Taufiq Bahari, Umi Hayati Lubis, Candra Mahardika, Zaitun Harahap, Nanda Sabrino, Rosita Syahpin, Adri, M. Zusandri Batubara, Ari Irmansyah Putra, Rena A Tampubolon dan Reni A Tampubolon. Terima kasih atas perhatian, kesabaran, doa, nasehat, kerjasama dan dorongan semangat yang telah diberikan serta persaudaraan yang terjalin selama ini, kalian tak akan terlupakan.

12.Buat teman satu bimbingan Sholatiyah Fitri, Edi Priyoko, Mulhadi Putra dan Puput Rahayu. Terima kasih Semangat dan perjuangannya.

13.Buat keluarga Alm. Bapak Ricaldo Sebastian dan Ibu Salmi serta adik-adik ku di kost Gg. Langgar No.8, M. Riski Yusuf Ricaldo, Sailana Mira Rangkuti, Fadila Salha Daulai, Marta Tinambunan, Ratih Dewi Syahputri dan Purwanti.

14.Seluruh teman-teman PPL di Yayasan Perguruan PABAKU yang tak dapat disebutkan satu per satu namanya terima kasih telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis. Serta keluarga Bapak Basuki selaku guru Pamong di Yayasan Perguruan PABAKU yang telah memberikan nasehat pada Penulis. Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapat imbalan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat menjadi masukan bagi pembaca khususnya jurusan Pendidikan Geografi.

Medan, Agustus 2012 Penulis

Munira Kesuma Wardani Nim. 081233310007


(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBER PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan Masalah ... 7

F. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Penelitian Relevan ... 34

C. Kerangka Berfikir ... 35

D. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Lokasi Penelitian ... 39

B. Subjek dan Objek ... 39

C. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional ... 39

D. Jenis penelitian ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

F. Teknik Analisa Data ... 50

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 51

A. Kondisi Fisik... 51


(9)

viii

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

B. Pembahasan ... 84

BAB VI PENUTUP ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Penerapan Teknik Critical Insident ... 22

2. Keunggulan Dan Kekurangan Teknik Critical Insident ... 22

3. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 41

4. Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur Dan Tahap Siklus I ... 42

5. Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur Dan Tahap Siklus II ... 43

6. Format Observasi Aktivitas Siswa ... 45

7. Skala Indiktor Aktivitas ... 45

8. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I ... 46

9. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II ... 47

10. Angket Persepsi Siswa ... 48

11. Daftar Nama Guru Dan Pegawai... 51

12. Rekapitulasi Menurut Jenis Kelamin, Agama Dan Tingkat Pendidikan Guru/Pegawai ... 53

13. Keadaan Siswa SMA Swasta Laksamana Martadinata ... 54

14. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 64

15. Frekuasi Rentang Nilai Individu Siswa Siklus I ... 65

16. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 67

17. Hasil Observasi Aktivitas Belajar siswa Siklus II ... 72

18. Frekuensi Rentang Nilai Individu Siswa Siklus II ... 74

19. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 78


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Kerusakan Tanah Akibat Penebangan Pohon ... 27

2. Pencemaran Tahan Akibat Sampah ... 27

3. Pemcemaran Air Diakibatkan Sampah ... 28

4. Seorang Petugas Kebersihan Sedang Membersihkan Sampah Yang Ada Di Sungai ... 28

5. Pencemaran Udara Akibat Asap Kendaraan ... 29

6. Pencemaran Udara Akibat Asap Buangan Dari Industri... 29

7. Pelestarian Lingkungan Dengan Menanam Pohon ... 31

8. Siswa Siswi SMA Sedang Menanam Pohon Untuk Pelestarian Lingkungan ... 31

9. Rumah Yang Berwawasan Lingkungan ... 33

10. Skema Kerangka Berfikir ... 37

11. Skema Penelitian Tindakan kelas... 41

12. Siswa Serius Memperhatikan Penjelasan Guru Siklus I ... 60

13. Siswa berdiskusi Dalam Kelompok ... 61

14. Siswa Mempresentasikan Laporan Diskusi Kelompok Siklus I ... 62

15. Siswa Sedang Mengerjakan Post Tes Siklus I ... 63

16. Grafik Frekuensi aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 64

17. Observer Sedang Mengamati Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 65

18. Garfik Frekuensi Rentang Nilai Individu Siswa siklus I ... 66

19. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 67

20. Siswa Sedang Memperhatikan Penjelasan Guru siklus II ... 69

21. Siswa Berdiskusi Memecahkan Masalah Kritis ... 70

22. Siswi mempresentasikan Laporan Diskusi Kelompok Siklus II ... 70

23. Siswa Sedang Mengerjakan Post Tes Siklus II ... 71

25. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 73

26. Grafik Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I KeSiklus II ... 73

27. Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I KeSiklus II ... 74

28. Grafik Frekuensi Rentang Nilai Individual Siswa Siklus II ... 76


(12)

xi

30. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I KeSiklus II ... 78 31. Grafik Frekuensi Persepsi Siswa Terhadap Teknik Critical Insident ... 79 32. Grafik persentase Siswa Terhadap Teknik Critical Insiden ... 80


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Silabus ... 92

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 94

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 97

4. Laporan Diskusi Kelompok Siklus I ... 101

5. Laporan Diskusi Kelompok Siklus II ... 103

6. Validitas Tes Siklus I ... 105

7. Validitas Tes Siklus II ... 106

8. Perhitungan Uji Validitas Tes Siklus I ... 107

9. Perhitungan Reliabilitas Tes Siklus I ... 109

=10. Perhitungan Uji Validitas Tes Siklus II ... 111

11. Perhitungan Reliabilitas Tes Siklus II ... 113

12. Soal-soal Post Test Siklus I ... 115

13. Soal-soal Post Test Siklus II ... 118

14. Kunci Jawaban Post Tes Siklus I Siklus II ... 121

15. Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal Siswa Siklus I... 122

16. Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal Siswa Siklus II ... 123

17. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 124

18. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 127

19. Angket Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Teknik Critical I nsident ... 130

20. Frekuensi Persepsi Siswa Terhadap Teknik Critical Insident ... 131

21. Pertanyaan Wawancara Terhadap Penerapan Teknik Critical Insident dan RPP ... 133

22. Daftar Nama Kelompok ... 135

23. Daftar Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 136

24. Daftar Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 138


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Oleh karena itu pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumberdaya manusia agar dapat bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena pentingnya bidang pendidikan tersebut maka komponen yang berhubungan dengan dunia pendidikan baik keluarga, masyarakat, dan pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar ialah meningkatkan mutu pembelajaran agar tercipta peningkatkan mutu pendidikan.

Kegiatan belajar mengajar di kelas bukan hanya sebuah kegiatan transfer ilmu semata, tapi lebih jauh lagi dalam hal penyiapan dan pembentukan generasi yang lebih kompeten pada bidang yang dipilihnya. Karena itu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas tidaklah semudah yang dipikirkan, tiba-tiba menjadi pintar tanpa upaya maksimal baik dari guru, siswa, sekolah dan pihak lainnya yang mempengaruhi pendidikan. Dibutuhkan dukungan dari semua pihak yang menjadi faktor penentu keberhasilan kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah tingkat kemampuan guru dalam mengatasi kesulitan pembelajaran yang ditimbulkan oleh berbagai aspek.(http://www.hendriono.web.id/2010/06/ke mampuan-guru-mengatasi-kesulitan.html/ diakses pada tanggal 13 April 2012 pukul 10.15 am)


(15)

2

Pada proses belajar mengajar, guru bukanlah semata-mata menyampaikan ilmu dan pengetahuan kepada siswa, di dalamnya juga terkandung makna menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yaitu lingkungan belajar yang memungkinkan siswa dan guru berinteraksi secara penuh untuk menentukan makna belajar yang berarti dan memngkinkan siswa belajar dengan sukarela dan motivasi yang tinggi.

Guru seringkali mengalami kesulitan dalam menerapkan hal-hal yang telah dipelajari dari berbagai macam teori belajar. Situasi dan kondisi yang dijelaskan dalam teori seringkali berbeda dengan situasi dan kondisi kelas sebenarnya. Permasalahan yang sering ditemui oleh guru ialah kurangnya fasilitas seperti buku, media dan alat peraga lainnya yang menunjang kegiatan belajar, kurang cukupnya waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran sesuai karakter materi, sulitnya mengelola kelas yang baik, kurangnya persiapan materi yang ingin diajarkan, guru dihadapai pada karakter siswa yang beragam dan dan guru harus dapat mendiaknosis berbagai macam kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Untuk itu, guru tidak saja dituntut mampu melakukan transformasi ilmu kepada siswa tetapi juga mampu memilih strategi, metode, teknik, serta model pembelajaran yang efektif dan efesien.

Proses belajar mengajar (PBM) merupakan suatu bentuk komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa. Dari komunikasi tersebut terjadi pembentukan dan pengalihan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai guru kepada siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengalaman penulis ketika menjalani program PPL tahun 2011, proses belajar mengajar sekarang ini banyak terlihat fenomena guru mengajar konvensional dan


(16)

3

kurang bervariasi, kurangnya persepsi positif dari siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung, interaksi guru dengan siswa sering berjalan searah, dimana guru merupakan pihak yang aktif sementara siswa pasif, demikian juga interaksi siswa dengan siswa dalam pembelajaran jarang sekali terjadi, kurangnya media pembelajaran, kurang aktifnya siswa dalam berdiskusi, bertanya, menjawab, dan mengemukakan pendapat sehingga hasil belajar siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan.

Belajar merupakan suatu proses yang dijalani seseorang dalam usahanya untuk memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Untuk itu proses kegiatan belajar mengajar diupayakan dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan. Karena itu persepsi siswa perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran, jika pembelajaran yang dilakukan tidak dapat menarik perhatian siswa maka implementasi siswa aktif (active learning) sulit diciptakan. Sebaliknya apabila persepsi siswa positif terhadap pembelajaran akan lebih mudah melaksanakan proses pembelajaran.

Wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 28 Februari 2012 dengan guru bidang studi geografi di SMA Swasta Laksamana Martadinata Medan, yaitu Ibu Lusi Nasution S.Pd, menurut beliau diketahui bahwa aktivitas siswa masih rendah terlihat dari interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa jarang terjadi saat proses pembelajaran. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja sama dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Setelah dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa ternyata dengan pendekatan pembelajaran yang kurang bervariasi hasil belajar siswa dirasa belum


(17)

4

maksimal. Hal ini tampak pada pencapaian nilai akhir siswa. KKM yang di tetapkan ialah 75. Dalam satu tahun belakangan ini siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas tidak lebih 50% dari 85% yang ditargetkan sekolah pada materi upaya pelestarian lingkungan hidup dan kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Rendahnya pencapaian nilai akhir siswa ini, menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Nilai akhir dari evaluasi belajar belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

Berdasarkan permasalahn diatas maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mencoba menerapkan Pembelajaran Partisipatif teknik Critical Insident. Critical Insident ialah suatu teknik yang menggambarkan pengalaman atau masalah seseorang yang disusun untuk memancing perhatian atau perasaan para peserta didik. Teknik Critical Incident merupakan suatu teknik mengajar dimana teknik ini dapat mengajak siswa berperan aktif dalam PBM. Materi upaya pelestarian lingkungan hidup dan hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan merupakan materi belajar yang banyak dan telah dialami siswa pada kehidupan mereka sehari-hari. Berdasarkan pengalaman ini siswa dilatih untuk melakukan analisis tentang masalah pelestarian lingkungan hidup dan hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan.

Melalui Pembelajaran Partisipatif teknik Critical Insident diharapkan siswa memberikan persepsi positif pada pelaksanaan PBM dengan menunjukkan peran aktif dalam kegiatan diskusi, berani mengemukakan pendapat, dan menghargai pendapat orang lain. Berbagai kegiatan siswa aktif lainnya, dengan demikian tujuan pembelajaran yang diterapkan dapat dicapai dengan lebih baik.


(18)

5

Selain menerapkan teknik Critical Insident dalam pembelajaran agar tercapai ketuntasan minimal perlu juga dilakukan identifikasi permasalahan pembelajaran melalui teknik Critical Insident agar dapat diketahui permasalahan atau kendala apa saja yang dihadapi guru saat menerapkan teknik Critical Insident. Hal tersebut harus mendapat perhatian mengingat pentingnya posisi guru dalam proses pembelajaran. Karena keberhasilan pembelajaran dalam kelas akan tercapai jika berbagai permasalahan siswa serta guru dalam pembelajaran dapat diminimalisir. Tetapi pada kenyataannya berbagai penelitian dilakukan hanya melihat kesulitan yang dialami siswa dan sering kali mengabaikan kesulitan guru.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: (1) Metode dan teknik pembelajaran geografi yang diterapkan selama ini pada umumnya menggunakan metode/teknik yang kurang bervariasi dan cenderung monoton, (2) Interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa tidak berjalan baik, (3) Kurangnya persepsi positif dari siswa terhadap pembelajaran, (4) Siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran, (5) Siswa belum aktif karena masih banyak siswa yang kurang berani bertanya, menjawab, menanggapi dan memberi pendapat, siswa kurang bisa bekerja sama dalam kelompok, (6) Hasil belajar yang dicapai siswa hanya 50% yang belum mencapai KKM dan (7) Kurangnya perhatian terhadap kesulitan guru saat pembelajaran.


(19)

6

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan pada penelitian ini adalah: Identifikasi Permasalahan Pembelajaran menggunakan teknik Critical Insident pada materi Lingkungan Hidup di kelas XI IPS SMA Swasta Laksamana Martadinata Medan

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik Critical Insident pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan?

2. Bagaimana persepsi siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan teknik Critical Insident materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan?

3. Permasalahan apa yang dihadapi guru dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik Critical Insident pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan?

4. Bagaimana hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan teknik Critical Insident pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan?


(20)

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka yang menjadi tujuan penelitian adalah

1. Mengetahui aktifitas belajar siswa dengan menggunakan teknik Critical Insident pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan.

2. Mengetahui persepsi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik Critical Insident materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan.

3. Mengetahui permasalahan apa yang dihadapi guru dengan menggunakan teknik Critical Insident pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan.

4. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik Critical Insident pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS Swasta Martadinata Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bahan masukan bagi guru dalam pengembangan pembelajaran formal dengan menggunakan metode/teknik pembelajaran yang sesuai sebagai upaya memperoleh hasil yang optimal.

2. Pengetahuan tentang metode/teknik yang efektif dan efesien dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Lingkungan Hidup.


(21)

8

3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian lainnya khusus mengenai tekni yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda

4. Bahan masukan bagi peneliti sendiri sebagai calon pendidik untuk menggunakan teknik pembelajaran kepada siswa agar lebih mudah dalam mempelajari Geografi


(22)

88

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Aktivitas Belajar siswa melalui Proses pembelajaran dengan menggunakan Teknik Critical Insident dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup meningkat sebesar 77,78%, dari siklus I sebesar 85,19% menjadi 7,41% pada siklus II.

2. Persepsi siswa pada pembelajaran menggunakan Tekik Critical Insident menunjukkan bahwa siswa yang menyatakan persepsi positif (80,9% siswa) lebih banyak dibandingkan siswa yang menyatakan persepsi negatif (19,1% siswa). Dari persepsi tersebut terlihat bahwwa siswa senang dan tertarik dengan pembelajaran menggunakan Teknik Critical Insident.

3. Permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran menggunakan Teknik Critical Insident yaitu sulitnya membentuk kelompok yang disebabkan oleh banyaknya murid 1 kelas, kelompok yang ditetapkan pun menjadi terlalu banyak sehingga dalam mempresentasi hasil diskusi kelompok dibutuhkan waktu yang lebih banyak pula, tidak seimbangnya besar ruangan kelas dengan jumlah muatannya sehingga presentasi dilakukan di tempat duduk masing-masing kelompok, dalam pembentukan kelompok siswa tidak mau bergabung bersama kelompok yang telah ditentukan guru, kurangnya media pembelajaran yang menarik perhatian siswa, dan kurangnya keterampilan guru dalam mengoperasikan Infokus dalam pembelajaran.


(23)

89

4. Hasil Belajar siswa melalui proses pembelajaran dengan menggunakan Teknik Critical Insident dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup sebesar 16,67% dari siklus I sebesar 70,37% menjadi 87,04% pada siklus II (tuntas secara klasikal).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh diatas maka penulis memberi beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada Guru: a) Berpedoman pada hasil penelitian ini disarankan kepada guru khususnya guru geografi hendaknya menggunakan Teknik Critical Insident terutama pada sub materi Lingkungan Hidup di dalam proses belajar mengajar, sehingga diharapkan dengan penggunaan teknik pembelajaran tersebut aktivitas dan hasil belajar siswa dapat terus ditingkatkan. b) Diharapkan kepada guru geografi agar dapat melatih sikap mental siswa untuk memiliki keberanian dalam aktivitas memberikan tanggapan dan aktivitas lainnya yang dapat menunjang pendidikan menjadi lebih baik. c) Diharapkan pada guru geografi untuk belajar lebih banyak tetang teknologi yang dapat meningkatkan keterampilan guru, mencari lebih banyak bahan ajar dan teknik pembelajaran yang menarik. d) Diharapkan kepada guru geografi agar dapat mengetahui persepsi siswa terhadap proses pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan baik dan menyenangkan.


(24)

90

2. Kepada siswa, hendaknya lebih aktif dalam proses belajar mengajar terutama tidak malu memberikan tanggapan untuk mengembangkan kemampuan verbalnya.

3. Kepada kepala sekolah agar menyarankan kepada guru-guru untuk dapat menerapkan teknik pembelajaran yang bervariasi guna peningkatan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti lain diharapkan dapat meneliti dan mengembangkan teknik critical insident untuk materi lainnya pada mata pelajaran geografi, agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pendidikan geografi.


(25)

90

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Asrori, Muhammad. 2009. Penelitian Tidakan Kelas, Bandung: CV Wacana Prima.

Buiyanto, Agus, Krisno. 2010. implementasi pembelajaran critical incident untuk meningkatkan pencapaian kompetensi mata kuliah ilmu gizi. Jurnal penelitian dan jurnal pendidikan, volum 1, nomor 1, September 2011 Dimyanti, dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful dan Zain, Anwar. 1995. Strategi Belajar Mengajar.

Banjarmasin: Rineka Cipta

Flanagan, JC. 1954. The critical incident technique. Teknik kritis insiden. Psychological Bulletin, Wikipedia 51 (4), 327-358. Psychological Bulletin, 51 (4), 327-358. http:// translate,google.co.id/ translate?hl=id&langpair =en|id&u =http : // en.wikipedia.org/wiki/Critical_Incident_Technique//09 maret 2012).

Fleming, dan Levie. 1978. Pengertian Persepsi. http://www.infoskripsi.com/ Article/ Pengertian-Persepsi.html// diakses pada tanggal 29 April 2012 Hamalik, 2012. http:// kekerjakan dan pemahaman.blogsppot.com // 2012/01/

pengertian-respon.html//12 Maret 2012

Hendrianto, 2010. http://www. hendriono. web.id/ 2010/ 06/ kemampuan- guru-mengatasi-kesulitan.html/ diakses pada tanggal 13 April 2012 pukul 10.15 http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipeda

.org/wiki/Critical_Incident_Technique//9 maret 2012

Listiani. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Dengan Strategi Critical Insident pada Siswa Kelas VII B MTS Negeri Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2012. Skripsi: jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesi dan Daerah Universitas Muhammadiyah Surakarta

Maider, 1958. Pengertian Peersepsi. http://www.infoskripsi.com/ Article/ Pengertian-Persepsi.html// diakses pada tanggal 29 April 2012

Muhyadi, 1989. http://www. infoskripsi.com /Article/Pengertian-Persepsi.html// diakses pada tanggal 28 April 2012


(26)

91

Muklis. 2011. Kendala-Kendala Yang Dialami Guru Dalam Pembelajaran Ips Di

Kelas Iv Pada Sd Negeri Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh

.

Skripsi: Jurusan PGSD Universitas Syiah Kuala

Priyitno. http: / / umanradieta.blogspot.com / p /masalah-masalah-dalam-belajar, html // diakses pada tanggal 01-05-2012

Sabari, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar &Micro Teaching, Ciputat: Quantum Teaching

Sardiman, 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers Slameto, 2010. Belajar & Faktpr-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:

Rineka Cipta

Sudjana, 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production.

Sugiyanto. 2008. Mengkaji Ilmu Geografi 2, solo: Platinum

Supriono, Agus. 2010. Cooperatif Lerning, Yogyakarta: Pustaka Belajar Syarifiddin, Ahmad. 2011. Efektifitas Strategi Critical incident dalam

pembelajaran bahasa Arab untuk Meningkatkan Keterampilan Kalam Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Tubanâe. Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Sunan Apel

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif, Jakarta: Kencana


(1)

3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian lainnya khusus mengenai tekni yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda

4. Bahan masukan bagi peneliti sendiri sebagai calon pendidik untuk menggunakan teknik pembelajaran kepada siswa agar lebih mudah dalam mempelajari Geografi


(2)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Aktivitas Belajar siswa melalui Proses pembelajaran dengan menggunakan Teknik Critical Insident dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup meningkat sebesar 77,78%, dari siklus I sebesar 85,19% menjadi 7,41% pada siklus II.

2. Persepsi siswa pada pembelajaran menggunakan Tekik Critical Insident menunjukkan bahwa siswa yang menyatakan persepsi positif (80,9% siswa) lebih banyak dibandingkan siswa yang menyatakan persepsi negatif (19,1% siswa). Dari persepsi tersebut terlihat bahwwa siswa senang dan tertarik dengan pembelajaran menggunakan Teknik Critical Insident.

3. Permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran menggunakan Teknik Critical Insident yaitu sulitnya membentuk kelompok yang disebabkan oleh banyaknya murid 1 kelas, kelompok yang ditetapkan pun menjadi terlalu banyak sehingga dalam mempresentasi hasil diskusi kelompok dibutuhkan waktu yang lebih banyak pula, tidak seimbangnya besar ruangan kelas dengan jumlah muatannya sehingga presentasi dilakukan di tempat duduk masing-masing kelompok, dalam pembentukan kelompok siswa tidak mau bergabung bersama kelompok yang telah ditentukan guru, kurangnya media pembelajaran yang menarik perhatian siswa, dan kurangnya keterampilan guru dalam mengoperasikan Infokus dalam pembelajaran.


(3)

4. Hasil Belajar siswa melalui proses pembelajaran dengan menggunakan Teknik Critical Insident dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup sebesar 16,67% dari siklus I sebesar 70,37% menjadi 87,04% pada siklus II (tuntas secara klasikal).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh diatas maka penulis memberi beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada Guru: a) Berpedoman pada hasil penelitian ini disarankan kepada guru khususnya guru geografi hendaknya menggunakan Teknik Critical Insident terutama pada sub materi Lingkungan Hidup di dalam proses belajar mengajar, sehingga diharapkan dengan penggunaan teknik pembelajaran tersebut aktivitas dan hasil belajar siswa dapat terus ditingkatkan. b) Diharapkan kepada guru geografi agar dapat melatih sikap mental siswa untuk memiliki keberanian dalam aktivitas memberikan tanggapan dan aktivitas lainnya yang dapat menunjang pendidikan menjadi lebih baik. c) Diharapkan pada guru geografi untuk belajar lebih banyak tetang teknologi yang dapat meningkatkan keterampilan guru, mencari lebih banyak bahan ajar dan teknik pembelajaran yang menarik. d) Diharapkan kepada guru geografi agar dapat mengetahui persepsi siswa terhadap proses pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan baik dan menyenangkan.


(4)

2. Kepada siswa, hendaknya lebih aktif dalam proses belajar mengajar terutama tidak malu memberikan tanggapan untuk mengembangkan kemampuan verbalnya.

3. Kepada kepala sekolah agar menyarankan kepada guru-guru untuk dapat menerapkan teknik pembelajaran yang bervariasi guna peningkatan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti lain diharapkan dapat meneliti dan mengembangkan teknik critical insident untuk materi lainnya pada mata pelajaran geografi, agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pendidikan geografi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Asrori, Muhammad. 2009. Penelitian Tidakan Kelas, Bandung: CV Wacana Prima.

Buiyanto, Agus, Krisno. 2010. implementasi pembelajaran critical incident untuk meningkatkan pencapaian kompetensi mata kuliah ilmu gizi. Jurnal penelitian dan jurnal pendidikan, volum 1, nomor 1, September 2011 Dimyanti, dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful dan Zain, Anwar. 1995. Strategi Belajar Mengajar.

Banjarmasin: Rineka Cipta

Flanagan, JC. 1954. The critical incident technique. Teknik kritis insiden. Psychological Bulletin, Wikipedia 51 (4), 327-358. Psychological Bulletin, 51 (4), 327-358. http:// translate,google.co.id/ translate?hl=id&langpair =en|id&u =http : // en.wikipedia.org/wiki/Critical_Incident_Technique//09 maret 2012).

Fleming, dan Levie. 1978. Pengertian Persepsi. http://www.infoskripsi.com/ Article/ Pengertian-Persepsi.html// diakses pada tanggal 29 April 2012 Hamalik, 2012. http:// kekerjakan dan pemahaman.blogsppot.com // 2012/01/

pengertian-respon.html//12 Maret 2012

Hendrianto, 2010. http://www. hendriono. web.id/ 2010/ 06/ kemampuan- guru-mengatasi-kesulitan.html/ diakses pada tanggal 13 April 2012 pukul 10.15 http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipeda

.org/wiki/Critical_Incident_Technique//9 maret 2012

Listiani. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Dengan Strategi Critical Insident pada Siswa Kelas VII B MTS Negeri Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2012. Skripsi: jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesi dan Daerah Universitas Muhammadiyah Surakarta

Maider, 1958. Pengertian Peersepsi. http://www.infoskripsi.com/ Article/ Pengertian-Persepsi.html// diakses pada tanggal 29 April 2012

Muhyadi, 1989. http://www. infoskripsi.com /Article/Pengertian-Persepsi.html// diakses pada tanggal 28 April 2012


(6)

Muklis. 2011. Kendala-Kendala Yang Dialami Guru Dalam Pembelajaran Ips Di

Kelas Iv Pada Sd Negeri Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh

.

Skripsi: Jurusan PGSD Universitas Syiah Kuala

Priyitno. http: / / umanradieta.blogspot.com / p /masalah-masalah-dalam-belajar, html // diakses pada tanggal 01-05-2012

Sabari, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar &Micro Teaching, Ciputat: Quantum Teaching

Sardiman, 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers Slameto, 2010. Belajar & Faktpr-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:

Rineka Cipta

Sudjana, 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production.

Sugiyanto. 2008. Mengkaji Ilmu Geografi 2, solo: Platinum

Supriono, Agus. 2010. Cooperatif Lerning, Yogyakarta: Pustaka Belajar Syarifiddin, Ahmad. 2011. Efektifitas Strategi Critical incident dalam

pembelajaran bahasa Arab untuk Meningkatkan Keterampilan Kalam Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Tubanâe. Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Sunan Apel

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif, Jakarta: Kencana


Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Data Guru Pada SMA Laksamana Martadinata Medan

8 64 67

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN SGD PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DI KELAS XI IPS SMA N 3 TEBING TINGGI T.A 2015/2016.

0 2 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF SCRIPT TERHADAP PEMAHAMAN WACANA NARASI SISWA KELAS XI SMA LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 23

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII SMP LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 16

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA ALWASLIYAH 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 4 24

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN MAKE A MATCH ( MAM ) PADA SUB MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPASMA LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN T.

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI HIDROSFER DI KELAS X SMA SWASTA LAKSAMANA MARTADINATA.

0 1 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 1 SMA SWASTA LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 29

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP MELALUI PENERAPAN METODE STUDENT CREATED CASE STUDIES KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 MEDAN.

0 1 23

PENGARUH STRATEGI INSTRUKSIONAL DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XI SMA LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN.

0 1 24