Penetapan Sampel Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

89 bagian, yaitu: 1 Sub bagian Umum; 2 Sub bagian Keuangan; 3 Sub bagian Kepegawaian; 4 Bidang Bina Program; 5 Bidang Pendidikan TKSD; 6 Bidang Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan Dikmenumjur; dan 7 Bidang Pendidikan Non Formal lihat tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Penyebaran Populasi Penelitian NO NAMA SUB BAGIANBIDANG POPULASI GOl II GOL III SMA D1-D3 S1 Jml SMA D1-D3 S1 S2 Jml 1. Sub Bagian Umum 4 - - 4 - 1 6 - 7 2. Sub Bagian Keuangan 8 - 2 10 - 5 1 - 6 3. Sub Bag. Kepegawaian 8 1 - 9 3 1 2 - 6 4. Bidang Bina Program 4 - 3 7 - - 5 1 6 5. Bidang Pend. TKSD 15 1 1 17 1 - 6 1 8 6. Bidang Dikmenumjur 10 - 5 15 1 - 4 - 5 7. Bid. Pend. Non Formal 10 - - 10 - 1 5 - 6 JUMLAH 59 2 11 72 5 8 29 2 44 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Subang 2009

2. Penetapan Sampel Penelitian

Setelah populasi ditetapkan, selanjutnya ditentukan sampel agar segera dapat dilakukan pengumpulan data. Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian, yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono 2008:118 mengemukakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil 90 penelitiannya. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Kemudian agar data yang diperoleh dari sampel tersebut dapat berlaku umum bagi keseluruhan populasi, maka perlu cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga pengambilan sampel dari populasi itu representatif. Dalam penelitian ini besarnya sampel yang menjadi fokus penelitian ditentukan dengan rumus Yamane Akdon Hadi, 2005:107. = + 1 Ket: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d 2 = Presisi yang ditetapkan Dalam penelitian-penelitian sosial besar presisi biasanya antara 5 - 10. Pada penelitian ini peneliti mengambil presisi sebesar 10 sehingga diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: = 116 1160,1 + 1 = 53,7 ≈ 54 Jadi jumlah sampel penelitian minimal sebanyak 54 orang dibulatkan. Dalam menarik sampel dari populasi, agar sampel representatif, maka diupayakan bahwa setiap subjek dalam populasi memiliki peluang yang sama menjadi unsur sampel. Sedangkan mengenai keabsahan sampel dinyatakan bahwa, Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15 atau 20 - 25 Arikunto, 2002:120. 91 Kemudian agar data yang diperoleh dari sampel tersebut dapat berlaku umum bagi keseluruhan populasi, maka perlu memakai teknik sampling sehingga pengambilan sampel dari populasi itu representatif. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diperoleh dengan cara-cara tertentu sehingga sumber data yang diperoleh dari sampel tersebut diharapkan representatif dan berlaku secara umum bagi keseluruhan populasi. Teknik sampling yang dilakukan adalah dengan metode proportional random sampling, yaitu sebuah sampel yang diambil dari tiap unit penelitian dari populasi secara proporsional. Teknik sampling ini menggunakan rumus dari Sugiyono 1999 sebagaimana dikutip Akdon dan Hadi 2005:108. = . Ket: n i = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya N i = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya Dengan perhitungan berdasarkan formulasi di atas, maka didapatkan sebaran sampel sebagai berikut; Sub Bagian Umum = . 54 = 5,12 Sub Bagian Keuangan = . 54 = 7,44 Sub Bagian Kepegawaian = . 54 = 6,98 Bidang Bina Program = . 54 = 6,05 Bidang Pendidikan TKSD = . 54 = 11,63 Bidang Dikmenumjur = . 54 = 9,31 92 Bidang Pendidikan Non Formal = . 54 = 7,44 Sehingga dari hasil perhitungan di atas jumlah sampel secara proporsional adalah; 5,12 + 7,44 + 6,98 + 6,05 + 11,63 + 9,31 + 7,44 = 53,97 dibulatkan menurut kaidah matematika menjadi 54. Setelah dilakukan penghitungan dengan teknik sampling, ternyata jumlah sampel yang diperoleh telah sesuai dengan rumus Yamane sebelumnya yaitu minimal sejumlah 54 orang responden, sehingga dapat ditetapkan menjadi sampel penelitian. Berdasarkan penentuan sampel secara proporsional tersebut, maka diperoleh penyebaran sampel hasil pembulatan yang telah ditentukan. Penyebaran populasi dan sampel dapat diketahui secara sistematis pada tabel 3.3 di atas dan Tabel 3.4 berikut; Tabel 3.4 Penyebaran Sampel Penelitian N O NAMA SUB BAGIANBIDANG SAMPEL GOl II GOL III Jml SMA D1-D3 S1 Jml SMA D1-D3 S1 S2 Jml 1. Sub Bag. Umum 2 - - 2 - 1 2 - 3 5 2. Sub Bag. Keuangan 4 - 1 5 - 2 1 - 3 8 3. Sub Bag. Kepegawaian 3 1 - 4 1 1 1 - 3 7 4. Bid. Bina Program 2 - 1 3 - - 2 1 3 6 5. Bid. Pend. TKSD 5 1 1 7 1 - 2 1 4 12 6. Bid. Dikmenumjur 4 - 2 6 1 - 2 - 3 9 7. Bid. Pend. Non Formal 5 - - 5 - 1 2 - 3 8 JUMLAH 25 2 5 32 3 5 12 2 22 54 93

E. Proses Pelaksanaan Penelitian