95
3. Uji Coba Instrumen
Setelah penetapan dan penyusunan alat pengumpul data selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah uji coba angket. Kegiatan ini penting dilakukan oleh
peneliti untuk menilai angket yang telah disusunnya apakah representatif atau tidak. Angket diujicobakan kepada responden yang sama atau yang memiliki
karakteristik yang sama dengan responden yang sebenarnya. Uji coba ini dilakukan terhadap 30 responden.
Setelah uji coba dilaksanakan, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya, sehingga hasil
penelitian yang dimaksudkan betul-betul dapat dipertanggungjawabkan. a.
Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur Sugiyono, 2004:137. Pengujian validitas ini dilakukan
dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada setiap item dengan skor total. Rumus yang dipergunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang
lebih dikenal dengan sebutan Rumus Korelasi Product Moment, yaitu:
ℎ
= ∑XY
− ∑X
. ∑Y . ∑X
2
− ∑X
2
. ∑Y
2
− ∑Y
2
Riduwan, 2007:98 Dimana: r
hitung
= Koefisien korelasi ∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total seluruh item n = Jumlah responden
96
Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan di atas diuji dengan menggunakan uji t untuk memberi taraf signifikansinya, dengan rumus berikut:
ℎ
=
√
− 2 1 −
2
Riduwan, 2007:98 Dimana: t = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi hasil r
hitung
n = Jumlah responden
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan bantuan Program Microsoft Excel dengan menggunakan tingkat kepercayaan 5, dapat
diketahui validitas dari ketiga variabel penelitian sebagai berikut: lihat lampiran 1
Variabel Kepemimpinan Pejabat Struktural X
1
a Koefisien korelasi r terendah diperoleh sebesar 0,328, dari nilai r ini
selanjutnya diperoleh t hitung terendah sebesar 1,51 item no. 18, sedangkan t tabel
α= 5, dk= n-2= 28 = 1,701. b
Dengan memperhatikan nilai r hitung dan r tabel di atas, maka untuk variabel Kepemimpinan Pejabat Struktural X
1
terdapat 1 item pernyataan yang tidak valid item no. 18
2 Variabel Iklim Organisasi X
2
a Koefisien korelasi r terendah diperoleh sebesar 0,35, dari nilai r ini
selanjutnya diperoleh t hitung terendah sebesar 1,977 item no. 17, sedangkan t tabel
α= 5, dk= n-2= 28 = 1,701. b
Dengan memperhatikan nilai r hitung dan r tabel di atas, maka untuk variabel Iklim Organisasi X
2
dinyatakan valid semua.
97
3 Variabel Produktivitas Kerja Y
a Koefisien korelasi r terendah diperoleh sebesar 0,324 dan 0,335, dari
nilai r ini selanjutnya diperoleh t hitung terendah sebesar 1,479 dan 1,558 item no. 22 25, sedangkan t tabel
α= 5, dk= n-2= 28 = 1,701. c
Dengan memperhatikan nilai r hitung dan r tabel di atas, maka untuk variabel Produktivitas Kerja Y
terdapat 2 item pernyataan yang tidak valid item no. 22 24
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Setelah kriteria validitas diketahui, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen. Mengingat karakteristik data yang telah diambil dengan skala Likert
dengan rentangan skor 1-5, maka untuk menguji reliabilitasnya penulis menggunakan rumus Alpha sebagai berikut;
=
+
, , − 1
- +
1 − ∑S
i
S
t
-
Riduwan, 2007:115 Dimana: r
ii
= Nilai Reliabilitas ∑S
i
= Jumlah varians skor tiap-tiap item S
t
= Varians total k = Jumlah item
Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan Program Microsoft Excel, maka reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1 Reliabilitas variabel X
1
diperoleh indeks korelasi r hasil 0,886 alpha lebih besar dari r tabel
α= 5, dk= n-1= 29 = 0,367;
98
2 Reliabilitas variabel X
2
diperoleh indeks korelasi r hasil 0,886 alpha lebih besar dari r tabel
α= 5, dk= n-1= 29 = 0,367; 3
Reliabilitas variabel Y diperoleh indeks korelasi r hasil 0,892 alpha lebih besar dari r tabel
α= 5, dk= n-1= 29 = 0,367; Dengan memperhatikan hasil perhitungan ketiga variabel tersebut, maka
semua instrumen dinyatakan reliabel.
F. Pengolahan Data Penelitian