6.1 Kesimpulan
Tingkat produktivitas petani di Desa Tanjung Beringin cukup tinggi yaitu 68.836,92 kg untuk biji merah dan 23.292,35 kg untuk biji putih per tahun. Modal pedagang besar dan pedagang
pengumpul berasal dari modal sendiri dalam menjual kopi arabika biji merah dan biji putih. Harga kopi arabika biji merah yang terbentuk di Desa Tanjung Beringin adalah Rp 6.000 dan
harga kopi arabika biji putih adalah Rp 18.000. Bentuk akhir dari kopi arabika yang dijual di Desa Tanjung Beringin adalah berupa biji merah cherry red dan biji putih biji kering.
Dalam saluran tataniaga kopi arabika di Desa Tanjung Beringin, tiap lembaga pemasaran yang terlibat saling berhubungan erat dan tetap karena tingginya potensi daerah tersebut
dalam menghasilkan kopi arabika dengan kualitas terbaik. Jaringan agribisnis yang terbentuk dalam perdagangan kopi arabika biji merah gelondong dan biji putih biji kering adalah
jaringan agribisnis yangindependen bebas. Dimana, tiap lembaga yang terkait didalamnya tidak hanya memperoleh biji kopi arabika dari satu lembaga, akan tetapi dapat juga diperoleh
dari lembaga pemasaran lain. Keuntungan rata-rata yang dimilki petani yang menjual kopi arabika biji merah yaitu Rp 3.935,34 dengan share margin sebesar 65,17 dan keuntungan
petani yang menjual kopi arabika biji putih yaitu Rp 11.863,46 dengan share margin 64,94 . Keuntungan rata-rata pedagang pengumpul yang menjual kopi arabika biji merah yaitu Rp
440 dengan share margin sebesar 6,77 dan keuntungan pedagang pengumpul yang menjual kopi arabika biji putih yaitu Rp 1.700 dengan share margin sebesar 8.5 . Keuntungan rata-
rata pedagang besar dalam menjual kopi arabika biji putih biji kering yaitu Rp 7.602 dengan share margin sebesar 95,7.
Jaringan agribisnis diartikan sebagai suatu rangkaian dari beberapa subsistem agribisnis, yaitu subsistem hulu, subsistem usahatani dan subsistem hilir. Subsistem hulu dan subsistem
usahatani dilakukan oleh petaniprodusen. Pada subsistem ini, petaniprodusen menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
biji kopi arabika sebagai barang yang akan didistribusikan atau diperjualbelikan. Selanjutnya, subsistem hilir dilakukan oleh lembaga perantara yaitu pedagang pengumpul, pedagang
besar, pedagang pengecer dan eksportir. Dari subsistem inilah, biji kopi arabika merah dan putih akan dipasarkan kepada konsumen yang membutuhkannya.
6.2 Saran