BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Sampel
Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling sampling dengan maksud
tertentu, yaitu pemilihan sampel yang dipilih benar-benar representatif. Adapun yang menjadi pertimbangannya adalah pertama, desa merupakan salah satu sentra tanaman kopi
arabika. Kedua, luasan daerah panen kopi dimiliki langsung oleh petani setempat. Ketiga, dari hasil pra survey yang dilakukan peneliti, akses data ke wilayah ini mampu menyediakan
data yang dibutuhkan.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Populasi penelitian adalah petani dan pedagang perantara kopi arabika di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi.Berdasarkan data Dinas Perkebunan 2010,
jumlah petani kopi arabika di wilayah penelitian adalah sebanyak 480 kepala keluarga. Sampel petani produsen ditetapkan secara puposive dengan pertimbangan teknis dan non-
teknis di lapangan Sinulingga, 2011.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan petani dan pedagang yang
menjadi sampel dengan menggunakan daftar kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder yang diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait
seperti Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik BPS,dan Koperasi Unit Desa KUD. Adapun
Universitas Sumatera Utara
data yang akan dikumpulkan adalah data luas lahan kopi arabika yang dimiliki petani kopi arabika dan jumlah populasi petani arabika.
3.4 Metode Analisis Data
Secara umum alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan sesuai dengan tujuan masing-masing. Untuk tujuan 1a yaitu mengenai
tinggi rendahnya tingkat produktivitas petani kopi arabika. Untuk tujuan 1b yaitu mengenai asal modal yang dimiliki pedagang perantara middleman. Untuk tujuan 1c yaitu mengenai
harga kopi arabika yang terbentuk di pasar. Untuk tujuan 1d yaitu mengenai hubungan yang terbentuk dalam jaringan agribisnis kopi arabika mulai dari tingkat produsen, pedagang
perantara middleman hingga konsumen akhir. Untuk tujuan 1e yaitu mengenai bentuk produk akhir kopi arabika yang akan dijual.Untuk tujuan 2 yaitu mengenai besarnya margin
pemasaran tataniaga akan digunakan analisis Price Spread marketing cost yang terdiri dari ongkos – ongkos dalam penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Price spread pada
masing-masing lembaga pemasaran dapat digunakan model sebagai berikut :
�� = Pr − �� ���� : �� = � �� + � ��
� �=1
� �=1
Keterangan : MP
= Margin Pemasaran Pr
= Harga di tingkat pengecer Pf
= Harga di tingkat petani produsen ∑
��
� �=1
= Jumlah biaya tiap lembaga perantara ke − i
� ��
� �=1
= Jumlah keuntungan tiap lembaga perantara ke − i
Universitas Sumatera Utara
Share biaya SB
i
masing – masing lembaga perantara menggunakan model : SB
i
=
�� Pr
−��
� 100 Share keuntungan SK
i
masing – masing lembaga perantara menggunakan model : SK
i
=
�� Pr
−��
� 100
Share petani produsen S
f
masing – masing lembaga perantara menggunakan model : S
f
=
�� ��
� 100 Untuk analisis nisbah margin keuntungan, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
� ���
Keterangan : I = keuntungan masing – masing lembaga tata niaga
bti = biaya tata niaga masing – masing lembaga Sihombing, 2011 . Untuk mengetahui tingkat efisiensi tata niaga digunakan rumus :
� = � + ��
� + ��
Keterangan : e = efisiensi tata niaga
Z = profit middleman pedagang perantara Rp Zm = profit petani Rp
C = biaya tata niaga Rp Cm = biaya produksi Rp
Tata niaga dikatakan efisien jika : e 1 : efisien
e ≤ 1 : tidak efisien
Mustafid, 2002 .
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi dan Batasan Operasional