7
cukup menjadi bahan yang perlu dikaji dan menjadi pokok permasalahan pendidikan yang ada di daerah Kabupaten Bandung.
Tabel 1.4 Hasil Ujian Nasional 2008
Propinsi : Jawa Barat
Jumlah Sekolah : 94
Kabupaten : Bandung
Jumlah Peserta : 6007
Jenis Sekolah : SMA NegeriSwasta Jur : IPS
Jumlah Lulus : 5959 99,20
Statistik Nilai
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika Ekonomi
Sosiologi
Geografi
Jumlah Nilai
Klasifikasi B
B A
A A
B A
Rata-rata 7,47
7,27 7,47
7,99 8,03
6,66 45,16
Terendah 4,00
1,80 1,00
2,25 4,25
3,00 30,45
Tertinggi 9,60
9,40 10,00
10,00 10,00
9,00 53,90
St.Deviasi 0,92
0,93 0,98
0,83 0,75
0,83 3,19
Sumber : Publikasi Hasil Ujian Nasional 2008 oleh PUSPENDIK
Untuk itu agar dapat memahami fenomena ini secara lebih akurat dan mendalam, perlu dilakukan suatu penelitian tentang “ Peran Forum Musyawarah
Guru Mata Pelajaran Terhadap Kompetensi Guru di MGMP Geografi Tingkat SMA Kabupaten Bandung ”.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah guru-guru geografi yang tergabung dalam MGMP Geografi SMA di Kabupaten Bandung. Aspek yang akan diteliti yaitu
persepsi guru geografi terhadap eksistensi MGMP, partisipasi guru geografi dalam kegiatan MGMP, kompetensi profesional geografi guru, hubungan
partisipasi guru geografi dalam kegiatan MGMP dengan kompetensi profesional geografi guru, dan hubungan persepsi guru geografi terhadap
eksistensi MGMP dengan kompetensi profesional geografi guru.
8
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimana persepsi guru geografi terhadap eksistensi MGMP tingkat SMA di Kabupaten Bandung ?
2. Bagimana partisipasi guru geografi dalam kegiatan MGMP di Kabupaten Bandung ?
3. Bagaimana kompetensi profesional geografi guru di Kabupaten Bandung ? 4. Bagaimana hubungan antara partisipasi guru geografi dalam kegiatan
MGMP dengan kompetensi profesional geografi guru ? 5. Bagaimana hubungan persepsi guru geografi terhadap eksistensi dengan
kompetensi profesional geografi guru ? 6. Bagaimana hubungan antara partisipasi guru geografi dalam kegiatan
MGMP dan persepsi guru geografi terhadap eksistensi MGMP dengan kompetensi profesional geografi guru ?
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Dari permasalahan pokok di atas maka terdapat variabel pokok yang terbagi ke dalam variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
independen dalam penelitian ini adalah persepsi guru geografi terhadap eksistensi MGMP X1, partisipasi guru geografi dalam kegiatan MGMP
X2, sedangkan variabel terikat dependen adalah kompetensi profesional
geografi guru Y.
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini, dapat didefinisikan dan dijelaskan sebagai berikut :
9
1. MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran adalah suatu wadah
asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran pada jenjang SMP dan SMA, yang berada disuatu sanggar, kabupatenkota yang berfungsi
sebagai sarana untuk saling berkomunikasi, belajar, dan bertukar pikiran dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai
praktisipelaku perubahan reorientasi pembelajaran di kelas Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, 2004:1.
2. Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberikan makna kepada lingkungan mereka. Persepsi guru geografi
terhadap eksistensi MGMP merupakan proses pemahaman guru geografi terhadap sesuatu yang diterimanya dalam hal ini dalam forum MGMP,
berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan kepribadian yang ada pada diri guru geografi. Pada intinya persepsi merupakan suatu ekspresi sikap
individu guru geografi terhadap obyek atau lingkungan tertentu MGMP sehingga menjadi suatu keyakinan bagi dirinya.
3. Eksistensi adalah hal berada, keberadaan Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Ketiga Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002. Dalam konteks penelitian ini keberadaan yang dimaksud adalah
keberadaan MGMP sebagai wadah asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran pada jenjang SMP dan SMA.
10
4. Partisipasi adalah : perihal turut berperan serta di suatu kegiatan ;
keikutsertaan; peran serta; berpartisipasi : melakukan partisipasi: berperan serta dalam kegiatan. Sedangkan Partisipan adalah orang yang
ikut berperan serta di suatu kegiatan pertemuan, konferensi, seminar, dan sebagainya. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002. Sumber lain mengatakan bahwa Partisipasi adalah suatu gejala demokratis dimana
orang diikutsertakan dalam perencanaan serta pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggungjawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat
kewajibannya Poerbawakatja 1982, dalam Nyni Makaliwe, 2003:48. Partisipasi guru geografi dalam MGMP diartikan sebagai keterlibatan
mentalpikiran dan emosiperasaan seseorang guru geografi didalam situasi kelompok forum MGMP geografi yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.
5. Kompetensi Profesional Guru adalah merupakan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang
menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya PP No. 19 Tahun 2005 pasal 28 ayat 3 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
11
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengidentifikasi dan memberi gambaran yang kongkrit bagaimana peran MGMP Geografi SMA di Kabupaten Bandung dalam meningkatkan
kompetensi profesional geografi guru. Kondisi yang akan diteliti adalah persepsi guru geografi terhadap eksistensi MGMP, partisipasi guru geografi
dalam kegiatan MGMP, dan kompetensi profesional geografi guru.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi teoritis dan praktis, sehingga dapat diharapkan :
1. Secara teoritis-akademis, penelitian ini memberikan peluang bagi perluasan kajian akademik berkaitan dengan peran forum Musyawarah
Guru Mata Pelajaran MGMP Geografi SMA dalam meningkatkan kompetensi profesional geografi guru serta sebagai bahan untuk penelitian
lebih lanjut. 2. Secara
praktis menjadi
referensi yang
dapat dipakai
untuk mengembangkan program-program pemberdayaan MGMP ke depan, baik
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, LPMP, P4TK, maupun pihak- pihak terkait.
12
G. Hipotesis Penelitian