12
G. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut : 1. H
: Tidak terdapat hubungan antara persepsi guru geografi terhadap eksistensi MGMP dengan kompetensi profesional geografi guru.
H
1
: Terdapat hubungan yang positifsignifikan antara persepsi guru geografi terhadap eksistensi MGMP dengan kompetensi profesional
geografi guru 2. H
: Tidak terdapat hubungan antara partisipasi guru geografi dalam kegiatan MGMP dengan kompetensi profesional geografi guru.
H
1
: Terdapat hubungan yang positifsignifikan antara partisipasi dalam kegiatan MGMP dengan kompetensi profesional geografi guru.
3. H : Tidak terdapat hubungan antara persepsi guru geografi terhadap
eksistensi MGMP dan partisipasi guru geografi dalam kegiatan MGMP dengan kompetensi profesional geografi guru.
H
1
: Terdapat hubungan yang positifsignifikan antara persepsi guru geografi terhadap eksistensi MGMP dan partisipasi guru geografi
dalam kegiatan MGMP dengan kompetensi profesional geografi guru.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif descriptive research dengan pendekatan kuantitatif yang bermaksud untuk mengungkap, menguji dan
13
menyajikan pemahaman tentang fenomena yang sementara ini baru sedikit diketahui. Fenomena yang akan diungkap adalah persepsi guru geografi
terhadap eksistensi MGMP dan partisipasi guru geografi dalam kegiatan MGMP dalam meningkatkan kompetensi profesional geografi guru. Data
yang dikumpulkan diperoleh melalui alat ukur berupa instrumen tes dan instrumen kuesioner untuk dianalisis secara kuantitatif dengan statistika
korelasioal.
I. Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kabupaten Bandung Gambar 1.1, sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “ Peran Forum
Musyawarah Guru Mata Pelajaran Terhadap Kompetensi Guru di MGMP Geografi Tingkat SMA Kabupaten Bandung ”. Populasi dalam penelitian
ini adalah guru-guru geografi SMA NegeriSwasta yang tergabung di MGMP geografi di Kabupaten Bandung, sedangkan sampel yang diambil
adalah guru-guru geografi tingkat SMA yang terlibat sebagai pengurus dan anggota MGMP geografi dengan teknik simple random sampling
pengambilan sampel secara acak.
14
6º41 LS 107º22 BT
108º05 BT
107º22 BT 6º41 LS
7º19 LS 108º05 BT
7º19 LS
Gambar 1.1. Peta Lokasi Penelitian
Sumber : Situs web resmi: http:www.bandungkab.go.id
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT
PETA LOKASI PENELITIAN
KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT
SKALA 1 : 389.000
0 3,89 7,78 11,67 KM
Dilayout kembali oleh : ROBERT SITOMPUL NIM 0706403
Batas kecamatan Batas kabupaten
Lokasi Penelitian
LEGENDA :
75
BAB III METODE PENELITIAN
Telah dikemukakan pada bagian pendahuluan bahwa penelitian ini adalah penelitian deskriptif descriptive research dengan pendekatan kuantitatif yang
bermaksud untuk mengungkap, menguji dan menyajikan pemahaman tentang fenomena yang sementara ini baru sedikit diketahui. Fenomena yang akan
diungkap adalah peran MGMP geografi dalam mendukung upaya peningkatan kompetensi guru geografi.
Penelitian deskriptif sebagaimana ditunjukkan oleh namanya, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu
kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Biasanya, penelitian deskriptif seperti ini menggunakan
metode survei AthertonKlemmack, 1982 dalam I. Soehartono, 2002:35. Penelitian deskriptif meliputi :
1. penelitian yang menggambarkan karakteristik atau masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu.
2. penelitian yang mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. 3. penelitian yang memperkirakan proporsi orang yang mempunyai pendapat,
sikap, atau bertingkah laku tertentu. 4. penelitian yang menggambarkan penggunaan fasilitas masyarakat.
5. penelitian yang berusaha untuk melakukan semacam ramalan.
76
A. Lokasi dan Subyek PopulasiSampel Penelitian