Pengolahan dan Analisis Data

Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan pernyataan. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat mengamati dan mencatat objek yang diteliti aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Tidak hanya itu lembar observasi juga dipergunakan peneliti untuk melihat keterampilan proses yang dilakukan siswa untu memperoleh pengetahuanya dalam proses belajar belajar mengajar 4. Wawancara Wawancara dipergunakan apabila data deskripsi aktivitas guru dan siswa tidak dimengerti oleh peneliti sehingga peneliti mewawancarai observer untuk keakuratan proses pembelajaran pada saat penelitian.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Data-data dari penelitian ini setelah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Data diperoleh dari RPP, lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan lembar observasi keterampilan proses sains. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian lalu diolah, pertama-tama mensleksi data dan mereduksi data memilih mana data yang diperlukan dan mana data yang tidak diperlukan. Yang kedua mengkalsifikasi data, ketiga mendeskripsikan data dan yang terakhir menginterpretasikan data: 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif berasal dari penilaian lembar observasi sesuai dengan indikator-indikator pada setiap aspek. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut. a. Pengolahan data keterampilan proses sains Data diperoleh pada saat proses pengerjaan lembar kerja siswa LKS data yang diperoleh saat melihat proses pengerjaan LKS dimasukan Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kedalam lembar observasi. Untuk menentukan persentase keberhasilan setiap aspek digunakan rumus Keterangan : B= skor yang diperoleh N= skor maksimal poerwanti endang, 2008 Selain itu penilaian keterampilan proses sains juga dilakukan secara keseluruhan dengan menggunakan rumus b. Menghitung Persentase Ketuntasan keterampilan proses sains Ketuntasan keterampilan proses sains ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan. Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus : ∑ Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70 n : Banyak siswa 100 : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajarpoerwanti endang, 2008 2. Data Kualitatif Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan item pertanyaan pernyataan pada lembar observasi. Dalam penelitian ini dilibatkan lima pengamat, dengan tujuan untuk mengurangi bias data hasil pengamatan. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban pengamat yang perlu diklarifikasi dari setiap item pertanyaan. Kemudian Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan pernyataan. Jika banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian. Dari hasil analisis data kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan apakah semua tahap dalam model collaborative teamwork learning telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi terhadap siswa Kelas IV SDN 3 Cikidang Kab Bandung Barat. Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai model collaborative teamwork learning untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa Kelas IV SDN 3 Cikidang Kec. Lembang Kab. Bandung Barat dalam pembelajaran IPA tentang Materi energi panas dan energi bunyi dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model collaborative teamwork learning ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan lima tahapan model collaborative teamwork learning yang meliputi lima tahapan yaitu tahap forming pembentukan kelompok, tahap stroming memprediksi tujuan kegiatan, tahap norming mengerjakan kegiatan, tahap performing menginformasikan kembali, tahap adjourning menganalisis perbedaan jawaban disetiap kelompok dan penguatan materi. Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa LKS, lembar observasi terbuka guru dan siswa dan lembar observasi keterampilan proses sainsnya 2. Pelaksanaan pembelajaran, dilakukan dengan model collaborative teamwork learning. Pada setiap siklus terlihat peningkatan keterampilan proses sains dengan menggunakan model collaborative teamwork learning. Pelaksanaan pembelajaran siswa pada setiap siklus membuat siswa semakin aktif untuk menemukan pengetahuannya berdasarkan pengamatan, tidak hanya itu siswa siswa suda mulai terbiasa dengan belajar kelompok dan sudah bisa menyatakan pendapatnya mengenai hasil pengamatan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, tahapan yang sesuai pada siklus I adalah pada tahap performing dan pada tahap adjourning. Pada tahap ini siswa mampu menginformasikan kembali hasil pengamatan dan kelompok siswa yang lain sibuk mencatat perbedaaan jawaban antara jawaban kelompoknya dan