Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai model collaborative teamwork learning untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa Kelas IV
SDN 3 Cikidang Kec. Lembang Kab. Bandung Barat dalam pembelajaran IPA tentang Materi energi panas dan energi bunyi dapat ditarik simpulan sebagai
berikut: 1.
Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model collaborative teamwork learning ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan lima
tahapan model collaborative teamwork learning yang meliputi lima tahapan yaitu tahap forming pembentukan kelompok, tahap stroming memprediksi
tujuan kegiatan, tahap norming mengerjakan kegiatan, tahap performing menginformasikan kembali, tahap adjourning menganalisis perbedaan
jawaban disetiap kelompok dan penguatan materi. Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa LKS, lembar observasi terbuka guru dan siswa
dan lembar observasi keterampilan proses sainsnya 2.
Pelaksanaan pembelajaran, dilakukan dengan model collaborative teamwork learning. Pada setiap siklus terlihat peningkatan keterampilan proses sains
dengan menggunakan model collaborative teamwork learning. Pelaksanaan pembelajaran siswa pada setiap siklus membuat siswa semakin aktif untuk
menemukan pengetahuannya berdasarkan pengamatan, tidak hanya itu siswa siswa suda mulai terbiasa dengan belajar kelompok dan sudah bisa
menyatakan pendapatnya mengenai hasil pengamatan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, tahapan yang sesuai pada siklus I adalah pada
tahap performing dan pada tahap adjourning. Pada tahap ini siswa mampu menginformasikan kembali hasil pengamatan dan kelompok siswa yang lain
sibuk mencatat perbedaaan jawaban antara jawaban kelompoknya dan
Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
jawaban kelompok yang persentasi. Tahapan yang sesuai pada siklus II adalah kedua tahapan yang berhasil di siklus I ditambah dengan tahap
forming dan norming. Pada tahap forming. Siswa lebih kondusif dikelompokan menjadi 8 kelompok, dan pada tahap norming pemberian dua
kegiatan sederhan dan saling berhubungan mampu membuat siswa lebih fokus dengan pengamatannya. Pada siklus III semua kegiatan sesuai dengan
semua tahapan model collaborative teamwork learning. 3.
Terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa Kelas IV SDN 3 Cikidang dari siklus I, siklus II dan siklus III. Pada siklus I persentase
keberhasilannya sebesar 44,5 . Pada siklus II persentase keberhasilannya sebesar 72,5 dan pada siklus III persentase keberhasilannya sebesar 92.
Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi
bunyi dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menggunakan model collaborative teamwork learning.
B. Saran