commit to user 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II ini akan menjelaskan mengenai tinjauan pustaka, kaitan board of directors dengan operational risk disclosure, kerangka konseptual, serta
pengembangan hipotesis dalam penelitian ini.
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini menerangkan literatur yang mendasari komponen maupun variabel penelitian, yaitu 1 Annual Report dan Disclosure, 2
Operational Risk Disclosure, 3 Basel II, dan 4 Board of Directors.
1. Annual Report Laporan Tahunan dan Disclosure Pengungkapan
Laporan tahunan annual report adalah media utama untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dan informasi lainnya dari pihak
manajemen kepada pihak di luar perusahaan Suhardjanto dan Miranti, 2009. Menurut Suwardjono 2005, secara umum tujuan pengungkapan adalah
menyajikan informasi yang diperlukan dalam mencapai tujuan pelaporan keuangan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda.
Meek, Roberts, dan Gray 1995 menyatakan pengungkapan informasi dalam laporan tahunan dikelompokkan menjadi 2 dua jenis yaitu pengungkapan wajib
mandatory disclosures dan pengungkapan sukarela voluntary disclosure. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh
peraturan yang berlaku. Pengungkapan sukarela, seperti corporate social
commit to user 11
responsibility CSR disclosure dan intellectual capital disclosure merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan untuk pembuatan keputusan oleh para
pengguna laporan tahunannya. Peraturan mengenai praktik pengungkapan informasi perusahaan di
Indonesia, khususnya yang bersifat wajib mandatory diatur oleh Bapepam dan Ikatan Akuntan Indonesia Benardi, Sutrisno, dan Assih, 2009. Laporan
keuangan merupakan mekanisme komunikasi antara manajer dengan investor Hastuti, 2005 sehingga pengungkapan informasi melalui laporan keuangan
menjadi penting untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas publik Suharli dan Amrullah, 2007.
Pengungkapan informasi berguna untuk membantu pengguna laporan keuangan memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan
Rahayu, 2008. Pengungkapan informasi yang memadai dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang cermat dan cepat Suharli dan Amrullah,
2007. Peraturan tentang standar pengungkapan informasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik, yaitu Peraturan No.
VIII.G.7 tahun 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Peraturan tersebut didukung dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17PM1995, yang
selanjutnya diubah melalui Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-38PM1996. Peraturan tersebut diperbaharui dengan Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-
02PM2002 yang mengatur tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik untuk setiap jenis industri, yaitu
commit to user 12
manufaktur, investasi, rumah sakit, jalan tol, perhotelan, restoran, telekomunikasi, konstruksi, perdagangan, transportasi, real estate, peternakan, dan perkebunan.
Industri perbankan di atur dalam Surat Edaran Ketua Bapepam dengan Nomor: SE-02BL2008 yang dikeluarkan tanggal 31 Januari 2008. Salah satu
jenis pengungkapan informasi dalam annual report adalah pengungkapan mengenai operational risk. Informasi risiko, termasuk operational risk, penting
bagi perusahaan karena dapat menyediakan informasi masa depan, mendorong manajemen risiko yang lebih baik, mengurangi biaya modal, dan meningkatkan
akuntabilitas ICAEW, 2002.
2. Operational Risk Disclosure