commit to user 43
dari luar perusahaan dari seluruh ukuran komite audit perusahaan Cety dan Suhardjanto, 2010.
100 Audit
Komite Independen
Audit Komite
Independen Audit
Komite Komposisi
x
å å
=
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
bantuan program SPSS release 16.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif terdiri dari penghitungan mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum. Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran mengenai distribusi dan perilaku data Ghozali, 2006.
2. Pengujian Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, goodness of fit suatu model dapat diukur
dari nilai koefisien determinasi R
2
, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik dikatakan signifikan apabila nilai uji statistiknya berada
dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima
Ghozali, 2006.
commit to user 44
Persamaan regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah
ORD = α + β
1
J.KOM + β
2
KOM_KOMIND + β
3
KOM_KOMWAN + β
4
RPTDekom + β
5
PROF + β
6
KOM_KAIND + e Keterangan Persamaan Regresi Berganda
Simbol Keterangan
ORD Operational Risk Disclosure
J.KOM Ukuran Dewan Komisaris
KOM_KOMIND Komposisi Komisaris Independen
KOM_KOMWAN Komposisi Komisaris Wanita RPTDekom
Jumlah Rapat Dewan Komisaris PROF
Profitabilitas KOM_KAIND
Komposisi Komite Audit Independen α
β Konstanta
Koefisien Regresi e
Error
a Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Koefisien
determinasi digunakan untuk menguji goodness of fit model regresi. Nilai koefisien determinasi R
2
dilihat pada hasil pengujian regresi linier berganda untuk variabel independen terhadap variabel dependennya. Untuk jumlah
variabel independen lebih dari dua, lebih baik menggunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu adjusted R
2
Ghozali, 2006. b Nilai F
Merupakan pengujian untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen
Ghozali, 2006. Dengan pengujian ini dapat diketahui apakah ukuran dewan
commit to user 45
komisaris, komposisi komisaris independen, komposisi komisaris wanita, dan jumlah rapat dewan komisaris berpengaruh secara simultan terhadap
operational risk disclosure. c Nilai t
Dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. Nilai t dalam
penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5. Variabel independen ukuran dewan komisaris, komposisi komisaris independen, komposisi
komisaris wanita, dan jumlah rapat dewan komisaris dikatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen operational risk disclosure apabila
nilai signifikan p-value lebih kecil dari 5. Dengan demikian, H
1
, H
2
, H
3
, dan H
4
diterima apabila nilai signifikan p-value lebih kecil dari 5. Sebagai persyaratan pengujian regresi berganda dilakukan uji asumsi
klasik untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien Gujarati, 2003. Uji asumsi klasik sebagai
berikut: 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006.
Hasil pengujian data dilakukan dengan menguji Kolmogorov-Sminorv. Kriteria pengujian apabila p-value 0,05, maka data berdistribusi normal,
sedangkan apabila p-value 0,05 data tidak berdistribusi normal. Hal ini didukung juga dengan tampilan grafik histogram dan normal probability plot.
commit to user 46
2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah masalah yang
sering muncul dalam analisis regresi terjadi, yaitu dimana terdapat korelasi yang tinggi antar dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan toleransi value VIF variance inflation factor. Jika tolerance value 0,1 dan VIF 10 maka tidak terjadi
multikolonieritas. 3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t–1 Ghozali, 2006. Untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya autokorelasi dalam model analisis regresi, bisa digunakan cara
pengujian statistik Durbin Watson DW. Tabel 3.2
Nilai Durbin–Watson
Nilai DW Kesimpulan
Kurang dari 1,10 1,10 sampai 1,54
1,55 sampai 2,46 2,47 sampai 2,90
Lebih dari 2,91 Ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006. Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat
digunakan menggunakan grafik scatterplot. Dalam grafik scatterplot titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah
commit to user 47
angka 0 pada sumbu Y. Bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006.
Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi ploting. Semakin sedikit
jumlah pengamatan, semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh karena itu, diperlukan uji statistik untuk menjamin keakuratan hasil, seperti uji
glejser Ghozali, 2006. Uji Glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen Gujarati, 2003.
commit to user 48
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN