Rumah Virus TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah

Sakit Hewan Institut Pertanian Bogor Rumah Sakit Hewan Institut Pertanian Bogor FKH-IPB didirikan pada tanggal 9 Mei 2000 berdasarkan SK Rektor IPB No. 052K13.12.1KP2000 yang dikelola oleh Tim Manajemen Rumah Sakit Hewan Pendidikan FKH-IPB. Secara operasional diresmikan oleh Presiden RI Abdurahman Wahid pada tanggal 11 Oktober 2000. Tugas dari RSH-IPB adalah menunjang pendidikan kedokteran hewan, serta memberikan pelayanan kesehatan kepada hewan selaku pasien, masyarakat pemilik hewan, dan lingkungan RSH-IPB 2000 . Visi dari RSH-IPB adalah menjadi Rumah Sakit Hewan rujukan spesialis terpilih di Indonesia. Misi RSH-IPB adalah menunjang pendidikan kedokteran hewan dan menyiapkan pendidikan dokter hewan spesialis bersamaan dengan pemberian pelayanan kesehatan kepada hewan selaku pasien dan masyarakat pemilik hewan.

2.2 Virus

Virus bukan sel dan bukan mikroorganisme karena tidak memiliki organel fungsional dan bergantung sepenuhnya pada inang untuk memproduksi energi dan sintesis makromolekulnya. Virus hanya memiliki satu tipe asam nukleat fungsional antara DNA atau RNA, tidak pernah keduanya, dan dibedakan dari mikroorganisme lain karena memiliki dua fase yang sangat berbeda selama siklus hidupnya. Fase hidup virus di luar sel inang merupakan fase untuk ditransmisikan dan virus tidak melakukan metabolisme. Di dalam sel inang, merupakan fase untuk bermetabolisme aktif dan membentuk bagian-bagian virus tersebut Murphy et al. 1999. Tujuan virus hidup bukan untuk menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, tumbuhan ataupun organisme lain, namun virus terseleksi oleh alam untuk meningkatkan virulensi yang merupakan proses dimana ekologi dan evolusi biologis memainkan peranan penting sehingga kemunculan virus dan penyakitnya tidak terlepas dari dinamika ini. Selama 50 tahun belakangan ini dalam penelitian virus memperjelas banyak rincian infeksi virus mengenai biologi sel dan molekulnya, imunologi, morfogenesis virus, dan topik lainnya. Penyebab dan proses munculnya penyakit viral perlu dipelajari secara genetis dan ekologis dimana beberapa faktor berhubungan dengan ekologi dan evolusi biologis dari agen patogen, inang, dan hubungan antara patogen dengan inang yang tidak dapat dihindarkan Lunet 2012. Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi infektivitas virus karena mempengaruhi protein permukaan yang akan terdenaturasi dalam waktu beberapa menit pada suhu 55 hingga 60 o C. Denaturasi ini mengakibatkan virion tidak mampu melakukan penempelan pada sel, penetrasi, danatau uncoating Murphy et al. 1999. Banyak penyakit yang disebabkan oleh virus pada anjing, diantaranya adalah Parvo dan Distemper. Salah satu cara untuk mendiagnosa penyakit viral, diantaranya dengan melakukan pemeriksaan terbentuk atau tidaknya badan inklusi virus tersebut. Badan inklusi merupakan akumulasi dari komponen struktur viral Sharma Adlakha 2009 . Menurut Murphy et al. 1999, badan inklusi virus yang terbentuk pada sel yang terinfeksi terdapat secara intrasitoplasma seperti penyakit Rabies dan Pox, serta intranuklear seperti penyakit Herpes dan Parvo. Beberapa virus seperti Canine Distemper