Kasus Distemper HASIL PEMBAHASAN

Kejadian kedua penyakit ini tidak terjadi sepanjang tahun sehingga perlu dicari faktor yang mempengaruhi waktu terjadinya. Faktor yang dapat mempengaruhi baik virus maupun anjing tersebut adalah perubahan cuaca. Curah hujan adalah salah satu unsur cuaca yang digunakan sebagai penentuan keadaan cuaca dan musim di Indonesia, namun curah hujan di Bogor rata-rata tinggi sehingga tidak dapat diklasifikasikan sesuai musim berdasarkan sistem klasifikasi Oldeman. Oleh sebab itu, jumlah curah hujan bulanan digunakan sebagai pembanding dari kejadian kasus Parvo dan Distemper.

4.1 Kasus Distemper

Berdasarkan data pasien yang terinfeksi Distemper dari RSH-IPB, terlihat bahwa tingkat infeksi CDV lebih tinggi pada anjing mix breed jika dibandingkan pada anjing pure breed Gambar 9. Gambar 9 Diagram ras anjing yang terinfeksi CDV. Berdasarkan umur yang terinfeksi, terlihat bahwa umur yang terinfeksi adalah anjing yang di bawah 1 tahun. Tidak ada anjing dengan umur tertentu yang tingkat kejadiannya yang lebih tinggi daripada umur lainnya Gambar 10. Sedangkan menurut Legendre 2005, anjing dengan umur yang paling umum terinfeksi adalah 3 sampai 6 bulan namun hal ini tidak terjadi pada pasien di RSH-IPB. Beberapa pasien anjing yang terinfeksi Distemper di RSH-IPB ada yang tidak diketahui umurnya sehingga tidak terlihat umur anjing yang tingkat infeksinya lebih tinggi. Gambar 10 Diagram umur anjing yang terinfeksi CDV. Untuk jenis kelamin, CDV menginfeksi 50 betina dan 50 jantan. Tingkat kejadian antara hewan jantan dan betina terhadap infeksi CDV adalah sama. Gambar 11 Diagram jenis kelamin anjing yang terinfeksi CDV. Menurut data pasien RSH-IPB, anjing yang terinfeksi CDV hanya terjadi pada 5 bulan selama tahun 2010 Tabel 1. Jumlah curah hujan yang beragam tiap bulannya diduga dapat secara tidak langsung mempengaruhi kejadian infeksi CDV karena menurut La Rocque et al. 2008, terdapat hubungan yang kuat antara dinamika penyakit dengan perubahan iklim. Gambar 12 Grafik kejadian kasus Distemper dan curah hujan. Faktor perubahan cuaca merupakan hal yang dilihat polanya terhadap kejadian infeksi CDV. Tidak terdapat pola tertentu yang pasti antara jumlah curah hujan dengan kejadian kasus Gambar 12. Namun dapat terlihat bahwa saat terjadi perubahan jumlah curah hujan, baik meningkat maupun menurun, kasus Distemper akan muncul walaupun tidak sesering infeksi Parvo. Jika peningkatan atau penurunan curah hujan terjadi secara bertahap, maka pada tahap awal akan terjadi infeksi CDV sedangkan pada tahap berikutnya anjing sudah dapat beradaptasi dengan tinggi atau rendahnya curah hujan tersebut.

4.2 Kasus Parvo