Kasus Parvo HASIL PEMBAHASAN

Menurut data pasien RSH-IPB, anjing yang terinfeksi CDV hanya terjadi pada 5 bulan selama tahun 2010 Tabel 1. Jumlah curah hujan yang beragam tiap bulannya diduga dapat secara tidak langsung mempengaruhi kejadian infeksi CDV karena menurut La Rocque et al. 2008, terdapat hubungan yang kuat antara dinamika penyakit dengan perubahan iklim. Gambar 12 Grafik kejadian kasus Distemper dan curah hujan. Faktor perubahan cuaca merupakan hal yang dilihat polanya terhadap kejadian infeksi CDV. Tidak terdapat pola tertentu yang pasti antara jumlah curah hujan dengan kejadian kasus Gambar 12. Namun dapat terlihat bahwa saat terjadi perubahan jumlah curah hujan, baik meningkat maupun menurun, kasus Distemper akan muncul walaupun tidak sesering infeksi Parvo. Jika peningkatan atau penurunan curah hujan terjadi secara bertahap, maka pada tahap awal akan terjadi infeksi CDV sedangkan pada tahap berikutnya anjing sudah dapat beradaptasi dengan tinggi atau rendahnya curah hujan tersebut.

4.2 Kasus Parvo

Berdasarkan data pasien RSH-IPB, 6 dari antara 10 anjing yang terinfeksi CPV adalah anjing pure breed, sedangkan 2 diantara 10 anjing adalah anjing lokal dan 2 diantaranya lagi adalah anjing mix breed Gambar 13. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat infeksi Parvo pada anjing pure breed lebih tinggi dibandingkan anjing lokal dan mix breed. Infeksi Parvo yang terjadi paling tinggi terjadi pada ras Rottweiler yang merupakan salah satu ras predisposisi terinfeksi CPV menurut Legendre 2005 dan Steiner 2008 Gambar 13 Diagram ras anjing yang terinfeksi CPV. Gambar 14 Diagram umur anjing yang terinfeksi CPV. Pada Gambar 14 terlihat bahwa anjing yang paling banyak terinfeksi CPV adalah saat berumur diantara 3 hingga 6 bulan, hal ini kurang sesuai dengan Tilley Smith 1997 yang mengatakan bahwa anjing di bawah umur 3 bulan paling tinggi resiko terinfeksinya. Secara keseluruhan anjing yang mengalami infeksi CPV adalah anjing dengan umur di bawah 1 tahun. Sedangkan jika ditinjau dari jenis kelamin, anjing jantan lebih tinggi tingkat terinfeksi CPV dibandingkan dengan betina Gambar 15. Gambar 15 Diagram jenis kelamin anjing yang terinfeksi CPV. Menurut data dari RSH-IPB, anjing yang terinfeksi CPV terjadi pada 8 bulan diantara 24 bulan selama Juli 2009 hingga Juni 2011. Jumlah curah hujan yang beragam pada tiap bulannya sehingga diduga secara tidak langsung dapat mempengaruhi terjadinya infeksi CPV. Gambar 16 Grafik kejadian kasus Parvo dan curah hujan. Faktor perubahan cuaca merupakan hal yang dilihat polanya terhadap kejadian CPV. Tidak terdapat pola tertentu yang pasti antara jumlah curah hujan dengan kejadian kasus. Namun dapat terlihat bahwa saat terjadi perubahan jumlah curah hujan, baik meningkat maupun menurun, kasus Parvo akan muncul. Jika peningkatan atau penurunan curah hujan terjadi secara bertahap, maka pada tahap awal akan terjadi infeksi CPV sedangkan pada tahap berikutnya anjing sudah dapat beradaptasi dengan tinggi atau rendahnya curah hujan tersebut. Menurut Côté 2011, Parvo terjadi di seluruh dunia sepanjang tahun tetapi umumnya pada cuaca yang hangat namun lembab atau basah. Perbedaan keadaan pada belahan dunia subtropis dengan tropis sehingga terdapat perbedaan jumlah musim akan mengakibatkan perbedaan munculnya kejadian penyakit.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN