Waktu dan Tempat Metode

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

Data sekunder yang diperoleh dari RSH-IPB selama bulan Juli 2009 hingga Juni 2011 menunjukkan bahwa terdapat 39 anjing suspect Parvo dan Distemper. Berdasarkan hasil diagnosa dokter hewan yang diteguhkan menggunakan alat bantu Distemper dari 39 suspect. Seluruh suspect dipelihara di kota Bogor sehingga data cuaca yang digunakan sebagai pembanding adalah data curah hujan kota Bogor. Tabel 1 Jumlah kejadian kasus Parvo dan Distemper serta curah hujan selama Juli 2009 hingga Juni 2011 Bulan Parvo Distemper Curah Hujan Juli 2009 335 Agustus 2009 1 63 September 2009 356 Oktober 2009 2 500 Nopember 2009 387 Desember 2009 286 Januari 2010 1 414 Pebruari 2010 814 Maret 2010 1 576 April 2010 1 1 163 Mei 2010 1 339 Juni 2010 371 Juli 2010 1 1 307 Agustus 2010 1 2 615 September 2010 583 Oktober 2010 484 Nopember 2010 291 Desember 2010 1 295 Januari 2011 187 Pebruari 2011 129 Maret 2011 146 April 2011 228 Mei 2011 296 Juni 2011 2 296 Tabel 1 menunjukkan bahwa kasus Parvo terjadi pada bulan Agustus dan Oktober 2009, April, Mei, Juli, Agustus, dan Desember 2010, serta Juni 2011 dengan jumlah kasus tertinggi sebanyak 2 kasus pada bulan Oktober 2009 dan Juni 2011. Pada kasus Distemper, terjadi pada tahun 2010 di bulan Januari, Maret, April, Juli, dan Agustus dengan kejadian kasus tertinggi sebanyak 2 kasus pada bulan Agustus. Kejadian kedua penyakit ini tidak terjadi sepanjang tahun sehingga perlu dicari faktor yang mempengaruhi waktu terjadinya. Faktor yang dapat mempengaruhi baik virus maupun anjing tersebut adalah perubahan cuaca. Curah hujan adalah salah satu unsur cuaca yang digunakan sebagai penentuan keadaan cuaca dan musim di Indonesia, namun curah hujan di Bogor rata-rata tinggi sehingga tidak dapat diklasifikasikan sesuai musim berdasarkan sistem klasifikasi Oldeman. Oleh sebab itu, jumlah curah hujan bulanan digunakan sebagai pembanding dari kejadian kasus Parvo dan Distemper.

4.1 Kasus Distemper

Berdasarkan data pasien yang terinfeksi Distemper dari RSH-IPB, terlihat bahwa tingkat infeksi CDV lebih tinggi pada anjing mix breed jika dibandingkan pada anjing pure breed Gambar 9. Gambar 9 Diagram ras anjing yang terinfeksi CDV. Berdasarkan umur yang terinfeksi, terlihat bahwa umur yang terinfeksi adalah anjing yang di bawah 1 tahun. Tidak ada anjing dengan umur tertentu yang tingkat kejadiannya yang lebih tinggi daripada umur lainnya Gambar 10. Sedangkan menurut Legendre 2005, anjing dengan umur yang paling umum terinfeksi adalah 3 sampai 6 bulan namun hal ini tidak terjadi pada pasien di RSH-IPB. Beberapa pasien anjing yang terinfeksi Distemper di RSH-IPB ada yang tidak diketahui umurnya sehingga tidak terlihat umur anjing yang tingkat infeksinya lebih tinggi. Gambar 10 Diagram umur anjing yang terinfeksi CDV. Untuk jenis kelamin, CDV menginfeksi 50 betina dan 50 jantan. Tingkat kejadian antara hewan jantan dan betina terhadap infeksi CDV adalah sama. Gambar 11 Diagram jenis kelamin anjing yang terinfeksi CDV.