Permutasi Dengan Beberapa Unsur Sama Penggunaan Aturan Kombinasi

84

E. Permutasi Dengan Beberapa Unsur Sama Penggunaan Aturan Kombinasi

Perlu diketahui bahwa konteks permutasi dengan beberapa unsur sama dalam hal ini berbeda dengan permutasi yang telah dikemukakan sebelumnya. Letak perbedaannya ialah pada susunan elemen-elemennya. Permutasi tanpa istilah tambahan bermakna sebagai susunan elemen-elemen dari suatu hasil eksperimen yang tidak membolehkan adanya pengulangan elemen, sementara permutasi dengan beberapa unsur sama membolehkan adanya pengulangan elemen. Masalah Ada berapa cara kita dapat menuliskan susunan huruf yang berasal dari kata MAMA . Penyelesaian Perhatikan bahwa huruf-huruf penyusun kata MAMA diambilkan dari himpunan { M , A } yaitu himpunan huruf-huruf abjad terdiri atas huruf M dan A . Unsur M dan A masing- masing diulang 2 kali pada kata MAMA . Berikut susunan huruf-huruf yang mungkin. 1. MMAA 2. MAMA M 1 A 1 M 2 A 2 3. AMMA M 2 A 2 M 1 A 1 4. AMAM M 1 A 2 M 2 A 1 5. AAMM M 2 A 1 M 1 A 2 6. MAAM Dengan demikian, maka ada 6 cara untuk menulis susunan huruf berbeda yang berasal dari kata MAMA . Sekarang dari diagram itu perhatikan bahwa cabang 4 memuat indeks diberi setelah anggota 6 dari masing - Masing huruf banyaknya sesuai indeks diberi A dan M setelah permutasi Seluruh 6  = cabang 4 memuat anggota 6 dari anggota masing - masing 4 berlainan huruf 4 dari huruf 4 permutasi banyaknya 4 = A dan A dari permutasi 2 M dan M dari permutasi 2 4 2 1 2 1  = 2 2 4 Contoh Lain Ada berapa cara kita dapat menyusun secara berjajar 4 bendera merah, 2 bendera kuning dan 1 bendera biru. Ada 6 cara Gambar 26 85 Penyelesaian Misalkan MMMMKKB adalah yang dimaksud sebagai 4 bendera merah, 2 bendera kuning dan 1 bendera biru. Perhatikan susunan warna dari bendera-benderanya. MMMMKKB  ada 7 bendera terdiri dari bendera merah : M = 4 buah bendera kuning : K = 2 buah bendera biru : B = 1 buah Sehingga : Susunan bendera yang dapat dibuat dari bendera-bendera MMMMKKB adalah: 7 1 , 2 , 4 P = cara. 105 2 . 4 4 . 5 . 6 . 7 1 2 4 7   Dengan rumusaturan kombinasi, pemikiran yang kita lakukan adalah seperti berikut. Banyaknya cara mengambil 4 bendera M dari 7 bendera yang ditempati adalah 7 4 C ; sehingga sisanya tinggal 7  4 = 3 benderaobyek. Banyaknya cara memperoleh 2 bendera K dari 7  4 = 3 bendera sisanya adalah 4 7 2  C , sehingga sisa berikutnya tinggal 7  4  2 = 1 bendera yang ditempati. Banyaknya cara memilih 1 bendera B dari 1 bendera sisa terakhirnya adalah . 1 1 C Sehingga banyaknya cara membentuk susunan bendera berlainan dari bendera-bendera MMMMKKB yakni 7 1 , 2 , 4 P menurut aturan kombinasi adalah seperti berikut. 7 1 , 2 , 4 P = 7 4 C . 4 7 2  C . 2 4 7 1   C = 7 4 C . 3 2 C . 1 1 C = 4 7 4 P . 2 3 2 P . 1 1 1 P = 1 2 4 7 1 2 4 2.1 . 3 . 4 . 5 . 6 . 7  . Secara umum banyaknya cara membentuk susunan n obyek terdiri dari n 1 obyek sama, n 2 obyek sama, … dan seterusnya hingga n k obyek sama menurut aturan kombinasi adalah: n n n n k P , . . . , , 2 1 = 1 2 1 2 1 3 1 2 1 ... ... . .         k k n n n n n n n n n n n n n n C C C C = ... . . 3 3 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 n n n n n n n-n n n n n n-n n n n n        ... ... 2 1 3 2 1 k k k n n n n n n n n n n          86 = . ... 3 2 1 k n n n n n Karena 0 = 1, maka: ... 3 2 1 ,..., , 2 1 k n n n n n n n n n P k  dengan n = n 1 + n 2 + … + n k . Rumus tersebut lebih dikenal sebagai rumus permutasi dengan beberapa unsur sama . Pembuktiannya dilakukan dengan menggunakan prinsip kombinasi . F. AturanPrinsip Kombinasi Masalah Misalkan pada suatu ulangan matematika disediakan 6 nomor soal. Siswa diminta bebas memilih 4 nomor soal diantara ke 6 nomor soal dengan syarat: 1 nomor soal  dari soal nomor 1 dan 2, dan 3 nomor soal  dari soal nomor 3, 4, 5, dan 6. Perintahnya adalah a Gambarkan hasil-hasil yang mungkin nomor- nomor soal yang mungkin dipilih untuk dikerjakan dalam bentuk diagram pohon, b Ada berapa cara nomor-nomor soal yang mungkin dipilih untuk dikerjakan, c Cermati dan nyatakan n S dalam bentuk perkalian faktor-faktornya. Penyelesaian Untuk memperjelas pemahaman, pertama kita gambarkan penyelesaiannya dalam bentuk diagram pohon, kedua memahami penalarannya. Cermati gambar peragaannya. 1 2 Kerjakan 1 nomor soal diantaranya 4 5 6 3 Kerjakan 3 nomor soal diantaranya II I Gambar 27 4 5 6 3 I II 1 2 Pilih secara bebas 1 nomor dari kel. I, dan 3 nomor dari kel. II. Obyek Eksp Cara Eksp 1 2 I 3 4 5 3 4 6 4 5 6 3 4 5 3 4 6 4 5 6 II 1,3,4,5 = s 1 1,3,4,6 = s 2 1,4,5,6 = s 3 2,3,4,5 = s 4 2,3,4,6 = s 5 2,4,5,6 = s 6 S No-no soal yg mungkin 2 cara 3 cara Gambar 28 87 Perhatikan bahwa nomor-nomor soal pada: kelompok I dapat dipilih dalam 2 cara, kelompok II dapat dipilih dalam 3 cara. Ternyata banyaknya cara yakni n S = 6 terkait dengan n 1 = 2 cara dan n 2 = 3 cara. Yakni n S = 6 = 2 3. Pertanyaannya adalah termasuk jenis apakah permutasi atau kombinasi atau bukan keduanya masing- masing titik sampel s 1 , s 2 , s 3 , ... , s 6 di atas? Amati bahwa susunan elemen pada masing-masing titik sampel s 1 , s 2 , s 3 , ... , s 6 di atas ternyata tidak memuat pengulangan elemen-elemen dari obyek eksperimen O = {soal kel I dengan soal kel II = {{1,2}  {3,4,5,6}}. Karena nomor- nomor soal yang mungkin dipilih untuk dikerjakan sesuai syarat-syarat yang ditentukan ternyata tidak memungkinkan adanya pengulangan elemen-elemen obyek eksperimen O dan urutan nomor-nomor soal yang harus dikerjakan boleh tidak urut maka berarti urutan nomor-nomor soalnya tidak diperhatikan. Karena urutan nomor-nomor soalnya tidak diperhatikan maka berarti s 1 , s 2 , s 3 , ... , s 6 masing-masing merupakan elemen-elemen kombinasi . Selanjutnya berdasarkan kerangka pemikiran yang ditunjukkan pada gambar 27 di atas ternyata banyak anggota ruang sampel S , n S = 6 = 2 3. Karena susunan hasil-hasil yang mungkin tidak memungkinkan adanya pengulangan unsur obyek eksperimen dan urutan unsur-unsur pada setiap hasil tidak diperhatikan maka: 2 = disedia ka n ya ng soa l nomor da r i soa l nomor C 3 1 dan 3 = . 4 3 disedia ka n ya ng soa l nomor da r i soa l nomor C Sehingga berarti n S = 3 1 C  4 3 C . Sehingga gambaran pemikiran selanjutnya menjadi: Gambar 29 n S = 6 = 2 1 C  3 2 C . = 2 1 C 4 5 6 3 I II 1 2 Pilih secara bebas 1 nomor dari kel. I, dan 3 nomor dari kel. II. Obyek Eksp Cara Eksp 1 2 I 3 4 5 3 4 6 4 5 6 3 4 5 3 4 6 4 5 6 II 1,3,4,5 = s 1 1,3,4,6 = s 2 1,4,5,6 = s 3 2,3,4,5 = s 4 2,3,4,6 = s 5 2,4,5,6 = s 6 S No-no soal yg mungkin 2 cara 3 cara 3 2 C = 88 Kini dengan melihat pola yang digambarkan dia atas dapat disimpulkan bahwa: Kini secara umum akan diperoleh suatu kaidah yang dikenal sebagai ”Prinsip Kombinasi”. Gambaran umumnya seperti di bawah ini. Coba pikirkan dengan cermat apa saja isian bilangan di masing-masing petak kosong pada prinsip kombinasi berikut ini. Gambaran Umum Prinsip Kombinasi Gambar 30 1 2 Kerjakan 1 nomor soal diantaranya 4 5 6 3 Kerjakan 3 nomor soal diantaranya II I Banyaknya cara = 2 1 C Banyaknya cara = 4 3 C Banyak cara memilih 4 nomor soal dari 6 nomor soal dengan syarat: Pilih 1 nomor dari kelompok I 2 nomor Pilih 3 nomor dari kelompok II  4 nomor, adalah: n A = 2 1 C  4 3 C   4 nomor   6 nomor Kesimpulan: Gambar 31 r 1 nomor dari  n 1 r 2 nomor dari  n 2 r 3 nomor dari  n 3 r k nomor dari  n k Pilih sembarang n 1 nomor soal n 2 nomor soal n 3 nomor soal n k nomor soal s 1 s 2 s 3 s n S Obyek Eksp Cara Eksp Hasil 2 Yg Mungkin n S = n = 1 1 n r C  2 2 n r C  3 3 n r C . . . . k k n r C Total = r nomor dari n nomor n +   r +   n +   89 Prinsip Kombinasi Jika terdapat sekumpulan obyek eksperimen sebanyak n terdiri dari n 1 , n 2 , n 3 , ..., n k obyek dengan n 1 + n 2 + n 3 + ... + n k = n dilakukan pengambilan secara acak sebanyak r obyek terdiri dari r 1 , r 2 , r 3 , ..., r k obyek dengan r 1 + r 2 + r 3 + ... + r k = r , dengan pengambilan r 1 obyek dari n 1 , dilanjutkan lagi dengan pengambilan r 2 obyek dari n 2 , ... dan seterusnya ... hingga pengambilan terakhir r k obyek dari sisanya yakni n k , maka banyaknya hasil yang mungkin adalah sama dengan n S = 1 1 n r C  2 2 n r C  3 3 n r C . . . k n k r C .

G. Identifikasi Masalah Pada Pada Pengambilan Sampel