Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Kawasan

spasial, tingkat kerusakan vegetasi mangrove berdasarkan kriteria kerapatan tegakan ditunjukkan dengan perbedaan warna poligon mangrove tiap kelas Gambar 18. Gambar 18 Peta Tingkat Kerusakan Vegetasi Mangrove di SMMA. Tingkat kerusakan mangrove di dalam kawasan didominasi oleh kelas sangat rusak, yaitu sebesar 47 3,62 ha. Persentase kerapatan vegetasi mangrove yang tergolong kelas sangat baik di dalam kawasan SMMA yaitu sebesar 37 2,82 ha, dan rusak sebesar 16 1,23 ha. Menurut KLH 2004, kondisi mangrove di SMMA dengan tingkat kerapatan 492 pohonha termasuk dalam kriteria rusak 1000 pohonha dan penutupan vegetasi mangrove 50. Penentuan kondisi kawasan SMMA dilakukan dengan melihat kawasan sebagai satu ekosistem, yaitu ekosistem mangrove. Kondisi tingkat kerusakan vegetasi mangrove dilihat dari kerapatan individu pada tiap transek dan tutupan vegetasinya. Kondisi tingkat kerusakan di dalam kawasan dilihat dari jenis tutupan lahannya. Secara umum, sebaran ekosistem di dalam kawasan terdapat semak belukar, dan mangrove yang didominasi jenis Sonneratia caseolaris dan Nypa fruticans Gambar 19. Gambar 19 Peta Sebaran Ekosistem Mangrove SMMA. Penutupan vegetasi mangrove di SMMA sejak tahun 2000 hingga 2010 telah mengalami perubahan. Hal ini dilihat dari hasil analisis citra satelit pada tahun 2000 dan 2010 Gambar 20. Data citra tahun 2000 dan 2010 di-overlay untuk mengetahui perubahan tutupan vegetasi mangrove di kawasan. Hasil analisis data citra menunjukkan bahwa luas tutupan mangrove pada tahun 2000 yaitu 13,371 ha, sedangkan pada tahun 2010 seluas 7,680 ha. Luas tutupan mangrove di SMMA mengalami penurunan sebesar 5,69 ha. Namun, dilihat dari peta perubahan tutupan vegetasi mangrove, terjadi pengurangan dan penambahan tutupan di beberapa lokasi. Pengurangan ini dapat disebabkan oleh perubahan atau penurunan kualitas lingkungan habitat mangrove tersebut, diantaranya perubahan salinitas perairan di dalam kawasan, maupun pencemaran sampah organik dan anorganik. Sedangkan penambahan tutupan merupakan hasil dari kegiatan rehabilitasi yang telah dilakukan di kawasan.