Beberapa petugas dan pejabat instansi terkait yang telah tercatat dalam software sistem peringatan dini banjir ini yang akan menerima SMS jika Kali
Garang meningkat statusnya dari normal ke waspadasiaga dan awas. Tabel 28 adalah contoh sebagian nama-nama instansi terkait yang akan merima SMS jika
terjadi perubahan status Kali Garang. Pengelompokan status pengiriman ke instansi terkait selama ini belum ada panduan yang tetap. Akan tetapi secara
struktur bahwa petugas banjir dan instansi pemerintah tingkat kelurahan akan mendapatkan pengiriman jika perubahan status Kali Garang tejadi dari normal ke
waspada, siaga dan awas. Sedangkan camat cukup kondisi siaga dan walikotawakil walikota dan sekda hanya akan menerima SMS jika statusnya
adalah awas. Tabel 28
Contoh beberapa orang yang akan menerima SMS jika Kali Garang meningkat statusnya
NO NAMA
JABATAN WASPADA
SIAGA AWAS
1 Sukawi Sutarip
Walikota Tidak
Tidak Ya
2 H Macfud Ali
Wakil Walikota Tidak
Tidak Ya
3 H Sumargo
Sekda Tidak
Tidak Ya
4 Nugroho Joko PM
Ka Dinas PU Semarang Tidak
Ya Ya
5 Chairun
Ka BGM Semarang Tidak
Ya Ya
6 Setiawan
Ka Santel Tidak
Ya Ya
7 Ari Joko Santoso
Kesbanglinmas Ya
Ya Ya
8 Fauzi
Ka Subdin Pengairan Ya
Ya Ya
9 Lukito
Ka Balai PSDA Ya
Ya Ya
10 Nasriel
SPV Ya
Ya Ya
11 Hidayat Pawitan
IPB Ya
Ya Ya
12 Joko Windarto
IPB Ya
Ya Ya
Dalam perangkat lunak sistem peringatan dini banjir ini, Gambar 71 menunjukkan tampilan status petugas banjir dan staf dinas terkait yang akan
menerima informasi banjir lewat SMS beserta statusnya. Untuk perangkat lunak sistem peringatan dini banjir Kali Garang ini adalah terintegrasi menjadi satu
bagian dengan perangkat lunak telemetri. Fasilitas lain dalam sistem telemetri adalah mengolah data, setting waktu pengiriman data, dan lain lain. Dalam
pengolahan data terdapat fasilitas export ke data Excel dan Word.
Gambar 71 Tampilan daftar nama dan no HP yang akan dikirim jika status Kali Garang berubah dari normal ke waspadasiagaawas.
6.4.2 Pengujian Sistem Informasi Banjir Berbasis Web
Pengujian Sistem Peringatan Dini Banjir Kali Garang berbasis Web ini sangat penting dilakukan sebelum dilakukan sosialiasi ke masyarakatinstansi
terkait. Pengujian yang dilakukan dalam sistem informasi banjir adalah apakah situs web site informasi banjir Kali Garang ini dapat diakses lewat internet. Web
site peringatan dini banjir Kali Garang Semarang ini dapat diakses dengan mengakses alamat web site yaitu di
www.semarang.go.id dimana akan muncul
icon Sistem Peringatan Dini Banjir Gambar 72.
Gambar 72 Tampilan web site sistem peringatan dini banjiir Kota Semarang www.semarang
.go.id.
Icon Sistem Peringatan DIni Banjir
Jika icon sistem Sistem Peringatan Dini Banjir ini di Klik maka akan
muncul kondisi tinggi muka air Kali Garang secara real time. Dari hasil uji coba sistem informasi banjir dengan internet, data yang ditampilkan adalah sesuai
dengan data yang diterima di server komputer pada saat itu seperti terlihat pada Gambar 73
Gambar 73 Tampilan Web site sistem peringatan dini banjir Kali Garang. Dalam sistem informasi banjir berbasis SMS dan Internet ini, untuk
mengakses situs info banjir Kali Garang kadang-kadang mengalami kegagalan terutama pada siang hari. Hal ini disebabkan sistem jaringan yang dibangun oleh
Pemkot mempunyai kendala-kendala fasilitas infrastruktur jaringan komputernya. Gambar 74 menunjukkan bentuk sistem jaringan internet
yang dipasang di Pemkot Semarang.
Com 3
Gambar 74 Sistem jaringan internet di Pemkot Semarang.
Dari Gambar 74 tersebut di atas terlihat bahwa server info banjir Kali Garang
tidak ditempatkan di server utama Pemkot Semarang. Hal ini menyebabkan sistem koneksi ke internet menjadi terhambat dikarenakan
melewati beberapa tahap dan jalur yang ada digunakan bersama sama dengan komputer lain. Untuk mempercepat sistem informas banjir dengan internet, maka
sistem jaringan info banjir seharusnya diubah ke dalam bentuk seperti pada Gambar 75.
Com 3
Gambar 75 Sistem jaringan internet yang seharusnya di Pemkot Semarang.
6.4.3 Integrasi Sistem Telemetri, Sistem Prediksi dan Sistem Informasi
Banjir
Dalam sistem peringatan dini banjir ini dilakukan pula intergasi setiap sub sistem yaitu integrasi anatar sistem telemtri, sistem perdiksi dan sistem informasi
banjir. Dalam sistem integrasi ini baru dilakukan tahap awal yaitu di mana ke tiga sistem tersebut telah terintegrasi dan telah bekerja tetapi informasi prediksi tidak
diinformasikan baik ke petugas ataupun ke masyarakat. Hal ini disebabkan sistem perdiksi perlu dilakukan uji coba lebih lama lagi dengan data latih yang
lebih banyak lagi serta data uji yang lebih banyak pula. Gambar di bawah menunjukkan hasil uji coba ke tiga sub sistem yaitu
sub sistem telemtri, sub sistem perdiksi dan sub sistem informasi banjir menjadfi satu sistem.