Konsep Penanggulangan Bencana TINJAUAN PUSTAKA

secara real time dengan sistem SMS. Peralatan telemetri curah hujan ditempatkan di Kecamatan Gunungpati dan telemetri tinggi muka air ditempatkan di Bendung Simongan, karena kedua lokasi tersebut terdapat fasilitas infrastruktur yaitu adanya bangunan rumah dan listrik 5 Tahap pengumpulan data primer. Tahap ini dilakukan pengumpulan data primer curah hujan dan tinggi muka air sungai yang dilakukan secara real time dengan alat pengukur curah hujan dan tinggi muka air otomatis. 6 Tahap pembuatan perangkat lunak prediksi banjir dengan Jaringan Syaraf Tiruan. Tahap ini akan dibuat perangkat lunak prediksi tinggi muka air banjir dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan. Dalam prediksi tinggi muka air banjir ini sebagai masukan adalah data curah hujan jam- jaman yang dipasang di Kecamatan Gunungpati dan sebagai output adalah prediksi tinggi muka air banjir dua jam kemudian di Bendung Simongan. 7 Tahap pembuatan sistem peringatan dini banjir berbasis SMS dan Web. Dalam tahap ini dilakukan integrasi antara sistem telemetri curah hujan dan telemetri tinggi muka air dengan perangkat lunak peringatan dini banjir berbasis SMS dan Web ke dalam suatu sistem peringatan dini banjir. 8 Tahap implementasi peringatan dini banjir secara real time. Dalam tahap ini akan diuji coba semua perangkat keras dan perangkat lunak peringatan dini banjir ini secara real time dengan kondisi nyata. Dalam implementasi ini akan diteliti juga time response banjir Kali Garang dengan time response sistem informasi banjir. Jika time response sistem informasi banjir time response banjir Kali Garang, maka sistem peringatan dini berhasil. 9 Tahap Sosialisasi. Dalam tahap ini dilakukan sosialisasi ke petugas dan instansi terkait serta masyarakat sekitar Kali Garang terhadap peralatan sistem peringatan dini banjir Kali Garang yang dipasang. Sosialisasi dilakukan dengan cara melakukan pertemuan secara langsung dan juga melalui media masa. 10 Tahap analisis persepsi petugas banjir dan masyarakat terhadap peralatan sistem peringatan dini banjir dengan cara pengisian kuisioner. Dalam tahap ini dilakukan teknik pengisian kuisioner secara langsung ke petugas banjir dan wakil masyarakat atau RW. Responden yang dipilih untuk petugas banjir adalah petugas dan instansi terkait yang terlibat langsung penanganan banjir. Gambar 16 menunjukkan diagram alir pentahapan penelitian yang dilakukan. Gambar 16 Tahapan Penelitian sistem peringatan dini banjir Kali Garang berbasis SMS dan web

3.4 Metode Penelitian

3.4.1. Metode Pengumpulan Data

Metode Pelaksanaan pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini terdiri atas: 1 Studi awal pengumpulan data sekunder curah hujan yang akan digunakan adalah yang ada di Stasiun Gunungpati, sedangkan data tinggi muka air adalah data yang ada di Bendung Simongan. Data diambil pada saat terjadi banjir tahun 2006 untuk melihat response banjir Kali Garang. 2 Pengumpulan data primer berupa pengukuran telemetri besaran curah hujan dan tinggi muka air TMA secara real time. Data primer diperoleh dengan pengukuran langsung yaitu besaran curah hujan di sisi hulu Kali Garang Gunungpati dan tinggi muka air sungai di sisi hilir Bendung Simongan. Kedua peralatan tersebut dibuat di Laboratorium Teknik Elektro Undip.

3.4.2. Metode Jaringan Syaraf Tiruan untuk Prediksi Tinggi Muka Air Sungai

Secara garis besar langkah langkah pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dalam prediksi banjir tersebut adalah sbb: a. Masukan, adalah berupa data-data curah hujan di stasiun Gunungpati dan tinggi muka air Bendung Simongan tersebut yang diperoleh berdasar pengamatan selama 3 bulan yaitu pada bulan Januari sd Maret 2008 sebagai pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan. b. Data uji untuk Jaringan Syaraf Tiruan adalah data curah hujan di Gunungpati dan tinggi muka air di Bendung Simongan pada bulan April 2008. c. Bentuk Jaringan Syaraf Tiruan dipilih agar menghasilkan bentuk yang paling optimal dimana hasil prediksi dibandingkan dengan target data real yang mempunyai galat yang seminimal mungkin. d. Dari data curah hujan dan tinggi muka air tersebut merupakan masukan dan keluaran sehingga data data tersebut sebagai data pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan e. Kemudian dilakukan pembentukan Jaringan Syaraf Tiruan dengan masukan adalah curah hujan dan keluaran adalah tinggi muka air untuk dua jam ke depan.