4.5 Scanning Electron Microscopy SEM
Analisis SEM dilakukan untuk mengetahui morfologi dari film komposit chitosan-PVA. Menurut Merret et al. 2002 dari analisis morfologi dapat
diketahui karakteristik permukaan dari biomaterial meliputi struktur kimia, keberadaan kelompok ionik, morfologi struktur dan dimensi. Hasil analisis film
chitosan-PVA dengan SEM disajikan pada Gambar 9.
a b
c d
Gambar 9 Hasil analisis SEM film komposit polimer chitosan-PVA dengan perbedaan konsentrasi chitosan a chitosan 0 kontrol;
b chitosan 1; c chitosan 1,5; d chitosan 2 Berdasarkan hasil analisis SEM yang tersaji pada Gambar 9 secara umum
film chitosan-PVA tampak halus dan homogen serta terdapat butir-butir halus yang seragam yang terdapat pada permukaan film. Hal ini menunjukan bahwa
chitosan dan PVA tercampur dengan baik atau dengan kata lain terjadi interaksi antara chitosan dengan PVA. Menurut El-Hefian et al. 2010, pembentukan
campuran yang homogen dari chitosan dan PVA sebagian besar disebabkan oleh interaksi antara chitosan dengan PVA. Menurut Koyano et al. 2000 interaksi
chitosan dengan PVA adalah berupa pembentukan ikatan hidrogen antara gugus
amina NH
2
pada chitosan yang bermuatan positif dengan gugus hidroksil OH pada PVA yang bermuatan negatif. Ikatan hidrogen ini membuat kedua bahan
bercampur dengan baik dan menghasilkan homogenitas yang baik pada permukaan film. Interaksi kimia dari chitosan dengan PVA disajikan pada
Gambar 10.
Gambar 10 Interaksi kimia chitosan dengan PVA
Sumber: Devi et al. 2006
Hasil analisis morfologi film yang dihasilkan menunjukan semakin tinggi konsentrasi chitosan yang digunakan terlihat semakin banyak butiran-butiran
yang terdapat pada film. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan chitosan yang semakin banyak seiring dengan peningkatan konsentrasi chitosan. Homogenitas
dari film mempengaruhi kemampuan film dalam menyerap gelombang. Hal ini senada seperti yang disampaikan Wang et al. 2011 yang menyatakan bahwa
morfologi dan kristalinitas dari permukaan bahan penyerap gelombang radar sangat berperan penting pada penyerapan maupun pemantulan gelombang
elektromagnetik. Permukaan yang halus dan homogen merupakan morfologi yang sangat baik untuk menyerap gelombang, sedangkan pada permukaan yang kasar
kurang baik untuk penyerapan gelombang sebab struktur morfologi tidak homogen dan memungkinkan terjadinya pemantulan gelombang.
4.6 Tensile Strength Kuat Tarik