Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan

commit to user 11 dan tenggorokan, edema tenggorokan yang menyebabkan obstruksi jalan nafas, batuk, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik Brashier, et al., 2009.

3. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan

a. Anatomi Sistem Pernafasan Pulmo adalah organ tubuh yang berhubungan dengan lingkungan diluar tubuh, yaitu melalui sistem pernafasan Antaruddin, 2003. Ketika masuk hidung, udara disaring, dihangatkan, dan dilembabkan. Ketiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi yang terdiri dari epitel toraks bertingkat, bersilia, dan bersel goblet. Permukaan epitel diliputi oleh lapisan mukus yang disekresi oleh sel goblet dan kelenjar mukosa. Partikel debu yang kasar disaring oleh rambut-rambut yang terdapat dalam lubang hidung, sedangkan partikel halus akan terjerat dalam lapisan mukus. Gerakan silia mendorong lapisan mukus ke posterior di dalam rongga hidung, dan ke superior di dalam sistem pernafasan bagian bawah menuju ke faring Price dan Wilson, 2006. Faring merupakan bagian kedua dan terakhir dari saluran pernafasan bagian atas. Faring terbagi menjadi tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Alsagaff dan Mukty, 2008. Udara mengalir dari faring menuju ke laring atau kotak suara. Laring terdiri dari rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot – otot yang mengandung pita suara. Selanjutnya udara commit to user 12 inspirasi menuruni trakea. Trakea bercabang menjadi dua bronkus utama yang masuk ke dalam pulmo. Tempat trakea bercabang menjadi bronkus utama kiri dan kanan dikenal sebagai charina. Charina memiliki banyak saraf dan dapat menyebabkan bronkospasme dan batuk berat jika dirangsang. Bronkus utama kiri dan kanan tidak simetris. Bronkus utama kanan lebih pendek dan lebih lebar dibandingkan dengan bronkus utama kiri dan merupakan kelanjutan dari trakea yang arahnya hampir vertikal. Sebaliknya, bronkus utama kiri lebih panjang dan lebih sempit dibandingkan dengan bronkus utama kanan dan merupakan kelanjutan dari trakea dengan sudut yang lebih tajam Price dan Wilson, 2006. Setelah masuk pulmo, bronkus primer membentuk tiga bronkus pada pulmo kanan dan dua bronkus pada pulmo kiri. Bronkus primer bercabang berulang-ulang membentuk bronkus-bronkus yang lebih kecil. Cabang-cabang terminalnya dinamakan bronkiolus. Masing- masing bronkiolus bercabang membentuk 5 – 7 bronkiolus terminalis Junqueira dan Jose, 2001. Setelah bronkiolus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru, yaitu tempat pertukaran gas. Asinus terdiri dari bronkiolus respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada dindingnya, ductus alveolaris yang seluruhnya dibatasi oleh alveolus, dan saccus alveolaris terminalis, yaitu struktur akhir paru. Price dan Wilson, 2006. commit to user 13 Masing-masing paru berbentuk kerucut dan diliputi oleh pleura visceralis. Di pertengahan permukaan medial, terdapat hilus pulmonalis, suatu lekukan tempat masuknya bronkus, pembuluh darah dan saraf ke paru untuk membentuk radiks pulmonalis. Paru kanan sedikit lebih besar dari paru kiri dan dibagi oleh fisura oblikua dan fisura horisontalis menjadi 3 lobus, yaitu lobus superior, medius dan inferior. Sedangkan paru kiri dibagi oleh fisura oblikua menjadi 2 lobus, yaitu lobus superior dan inferior Snell, 2006. Dalam setiap paru terdapat sekitar 300 juta alveoli. Alveolus hanya memiliki satu lapis sel yang diameternya lebih kecil dibandingkan dengan diameter sel darah merah. Terdapat dua tipe lapisan sel alveolar: pneumosit tipe I, merupakan lapisan tipis yang menyebar dan menutupi lebih dari 90 daerah permukaan, dan pneumosit tipe II, yang bertanggung jawab terhadap sekresi surfaktan. Surfaktan dapat mengurangi tegangan permukaan dan mengurangi resistensi terhadap pengembangan pada waktu inspirasi, dan mencegah kolaps alveolus pada waktu ekspirasi. Alveolus dipisahkan dari alveolus di dekatnya oleh dinding tipis atau septum. Lubang kecil pada dinding ini dinamakan pori-pori Kohn. Lubang ini memungkinkan hubungan atau aliran udara antar sakus alveolaris terminalis Price dan Wilson, 2006. commit to user 14 b. Fisiologi paru Fungsi utama paru adalah untuk respirasi yaitu pengambilan oksigen dari luar masuk ke dalam saluran nafas dan berdifusi ke dalam darah. Proses respirasi dibagi atas tiga tahap utama yaitu ventilasi, difusi dan perfusi Antaruddin, 2003. Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan ke luar paru Price dan Wilson, 2006. Setelah alveoli diventilasi dengan udara segar, langkah selanjutnya dalam proses pernafasan adalah difusi Guyton, 2008 yang mencakup proses gas-gas melintasi membran alveolus-kapiler yang tipis tebalnya kurang dari 0,5 µm Price dan Wilson, 2006. Sedangkan stadium yang ketiga adalah perfusi Wiyono dan Susanto, 2006. Ketiga komponen ini selalu bersamaan, apabila ada gangguan pada salah satu tahap maka terjadi gangguan pertukaran udara atau gas. Penyakit pada sistem pernafasan dapat menyebabkan disfungsi paru yang signifikan. Disfungsi tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien Wiyono dan Susanto, 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi faal paru antara lain: usia, jenis kelamin, dan latihan fisik Antaruddin, 2003, lingkungan di mana orang tersebut bertempat tinggal, etnissuku bangsa, dan nutrisi Alsagaff dan Mangunnegoro, 1993. commit to user 15

4. Arus Puncak Ekspirasi APE