TAHAPAN PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

2 Pengujian drying shrinkage cetakan ukuran 10 cm x 10 cm x 25 cm sebanyak 2 buah untuk tiap variasi kadar semen Tabel 3.2 Jumlah Benda uji Pengujian UCS Drying Shrinkage Variasi kadar semen Reclaimed Aspalt Pavement 7 hari 28 hari 10 x 10 x 25 4 5 6 100 3 3 3 3 3 3 - 2 2 Jumlah 9 9 4

G. TAHAPAN PENELITIAN

Adapun tahapan penelitian yang dilakukan adalah : 1. Tahap I Tahap persiapan dimana kita mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada penelitian ini. Bahan-bahan yang dipersiapkan adalah Reclaimed Aspal Pavement RAP, semen, air. 2. Tahap II Tahap Pemeriksaan bahan meliputi pemeriksaan gradasi agregat, a.Pengujian Gradasi agregat 1. Tujuan : Mengetahui variasi ukuran agregat 2. Prosedur : a Menyiapkan agregat kering oven b Memasang ayakan dengan susunan sesuai diameter lubang 50 mm, 37,5 mm, 25,0 mm, 9,5 mm, 4,75 mm, 2,0 mm, 0,425 mm, 0,075 mm dan pan. c Masukkan agregat ke dalam ayakan teratas kemudian ditutup rapat d Mengetarkan ayakan selama 5 menit, kemudian susunan ayakan diambil dari mesin penggetar e Memindahkan agregat yang tertinggal dalam masing-masing ayakan ke dalam cawan lalu ditimbang fMenghitung prosentase berat agregat yang tertinggal pada masing- masing ayakan. b. Pemeriksaan semen. Pemeriksaan semen dilakukan dengan pengamatan visual. Semen dianggap baik apabila belum terjadi penggumpalan. c.Pemeriksaan air. Pemeriksaan air tidak dilakukan karena air diambil dari saluran air bersih Laboratorium Bahan Fakultas Teknik UNS 3. Tahap III Dari data sekunder kadar semen dan kadar air optimum yang didapat maka selanjutnya dibuat rencana campuran untuk pembuatan benda uji kuat tekan bebas Unconfined Compressive Strength dan drying shrinkage. Kadar semen dan kadar air dihitung terhadap berat total agregat. 1 Pembuatan benda uji kuat tekan bebas Unconfined Compressive Strength UCS a. Siapkan bahan-bahan untuk campuran b. Timbang bahan-bahan yang akan digunakan secukupnya untuk membuat benda uji masing-masing 3 benda uji untuk 3 variasi kadar semen. c. Campur bahan-bahan tersebut dengan terlebih dahulu dilakukan pembasahan kadar air penyelimutan dan ditambahkan kadar air optimum aduk sampai rata d. Cetak benda uji dengan segera memadatkan campuran yang telah disiapkan kedalam cetakan silinder diameter 7 cm dan tinggi 14 cm dalam 3 lapis masing lapis dipadatkan sebanyak 25 kali tumbukan. Tumbukan diatur merata diseluruh permukaan benda uji e. Peram benda uji di dalam cetakan didalam ruang lembab selama 12 jam atau lebih lama bila diperlukan f. Setelah waktu pemeraman tercapai keluarkan dari dalam cetakan dan beri kode pada masing-masing contoh. 2 Pembuatan benda uji drying shrinkage Tujuan mengetahui besarnya penyusutan yang terjadi pada campuran Cement Treated Recycling Base CTRB. a. Prosedur pembuatan : Benda uji dibuat dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 25 cm. 1. Siapkan bahan-bahan untuk campuran 2. Timbang bahan-bahan yang akan digunakan secukupnya untuk membuat benda uji masing-masing 2 benda uji untuk 2 variasi kadar semen. 3. Campur bahan-bahan tersebut dengan terlebih dahulu dilakukan pembasahan kadar air penyelimutan dan ditambahkan kadar air optimum aduk sampai rata 4. Cetak benda uji dalam cetakan dan disimpan 1 hari. 4. Tahap IV Pada tahap ini dilakukan perawatan benda uji. a. Benda uji untuk pengujian kuat tekan bebas dibungkus plastik lalu disimpan pada tempat pemeraman masing-masing selama 7 hari. Guna menjaga kondisi tetap lembab benda uji ditutup karung basah. b. Benda uji drying shrinkage tidak memerlukan perawatan khusus hanya cukup dibiarkan dalam ruangan terbuka dan langsung diamati penyusutannya setelah cetakan dibuka pada umur 1 hari. Pengukuran dilakukan selama 7 hari pertama dengan interval 1 hari, sesudah itu pada hari ke 14 dan hari ke 28. 4. Tahap V Tahap ini dilakukan pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined compressive Strenght dan drying shrinkage a. Pengujian Kuat Tekan Bebas Pengujian kuat tekan bebas dilakukan pada benda uji berumur 7 hari dan 28 hari ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan yang mampu diterima oleh benda uji. Pengujian ini menggunakan mesin Universal Testing Machine UTM. Pencatatan yang dilakukan pada saat pengujian adalah besarnya beban P pada saat benda uji hancur. Prosedur Pengujian kuat tekan bebas : 1 Setelah waktu perawatan tercapai yaitu pada umur 7 hari dan 28 hari selanjutnya benda uji yang telah diberi kode siap untuk di uji. 2 Memasang benda uji pada mesin Universal Testing Machine UTM 3 Menghidupkan mesin UTM dan menurunkan pendesak bagian atas sehingga dekat pada permukaan benda uji. Setelah itu mulai bergerak sesuai dengan besarnya pembebanan. 4 Pada saat beban telah mencapai maksimum, maka salah satu dari jarum petunjuk jarum hitam akan kembali ke posisi semula nol, sedangkan jarum yang lain merah tetap menunjukkan ke angka pembebanan maksimum 5 Mencatat beban maksimum b. Pengujian drying shrinkage Prosedur pengujian 1 Benda uji umur 1 hari dikeluarkan dari cetakan 2 Sebelum dilakukan pengujian, benda uji ditimbang dan dilakukan pengukuran dimensinya 3 Setting alat Demountable Mechanical strain Gauge meliputi : - Perletakan benda uji, - Demec point, - Bar reference, - Demec Gauge 4 Meletakkan benda uji pada dudukan 5 Meletakan alat uji demec gauge pada demec point benda uji 6 Mengamati perubahan jarum pengukur pada alat uji demec gauge 7 Membaca dan mencatat angka pada jarum apabila jarum telah berhenti atau dalam keadaan stabil 8 Mengulangi pengukuran pada masing-masing demec point sebanyak 5 kali 9 Pengukuran dilakukan selama 7 hari dengan interval 1 hari dan hari ke 14 dan 28. Langkah-langkah penyetingan alat adalah sebagai berikut : a. Meletakkan benda uji pada dudukan b. Memberi tanda pada titik yang akan ditinjau sejarak 200 mm dan agar jaraknya tepat digunakan alat bar reference c. Demec point yang berbentuk butiran silinder berdiameter 3 mm ditempel dengan plastic steel tepat di atas titik-titik tersebut d. Setelah pemasangan selesai benda uji didiamkan selama kira-kira 4 jam sampai plastic steel mengeras sehingga posisi demec point benar-benar stabil. e. Kemudian pengukuran siap dilaksanakan dengan dengan membaca dan mencatat perubahan jarum. Dimana jarum disetel pada angka nol. 1 Tahap VI Pada tahap ini dilakukan analisa Data. Data yang diperoleh dari pengujian dianalisa untuk mendapatkan suatu kesimpulan hubungan antara variabel- variabel yang diteliti dalam penelitian ini 2 Tahap VII Dari hasil analisa dan pembahasan di buat suatu kesimpulan Tahapan penelitian selanjutnya dapat dibuat secara skematis dalam bentuk diagram alir berikut : Gambar 3.1. Diagram alir tahapan penelitian Mulai Studi pustaka Spesifikasi terpenuhi Reclaimed aspal pavement Persiapan alat dan bahan Tidak ya Agregat Baru Semen Penambahan Agregat baru Rencana campuran Analisa Data Pengujian Drying shrinkage Test Unconfined Compressive Strength Test Kesimpulan dan Saran Selesai Perawatan benda uji 1. Pembuatan Benda uji UCS 2. Pembuatan benda uji drying shrinkage Air Tahap I Analisis saringan Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI Tahap VII Data Sekunder - Kadar air Optimum - Kadar semen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Pemeriksaan Reclaimed Asphalt Pavement RAP

Data pemeriksaan agregat RAP meliputi pemeriksaan visual dan data laboratorium. Pemeriksaan visual dapat dilihat dari bentuk butiran dan tekstur permukaan agregat kasar. Dari hasil pengamatan didapat bahwa agregat ada yang terselimuti oleh aspal, memiliki tekstur permukaan yang kasar rough dan bersudut. Sedangkan dari bentuknya berbentuk pipih, bulat dan ada yang tak beraturan. Pemeriksaan laboratorium meliputi kadar air agregat halus, kadar lumpur agregat kasar, dan abrasi agregat. Sedangkan berat jenis dan penyerapan agregat kasar dan agregat halus, batas cair dan batas plastis menggunakan data sekunder yang telah dilakukan oleh PT. Pancadarma Puspawira selaku kontraktor proyek Rehabilitasi Jalan Boyolali Kartosuro. Adapun hasil pemeriksaan RAP dapat dilihat pada Tabel 4.1. dan untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A 46