masing-masing umur perawatan adalah sebesar 90.7 dan 91.7. Sedangkan nilai koefisien korelasi r adalah sebesar 0.952 dan 0.958 pada umur
perawatan 7 hari dan 28 hari . Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara kadar semen terhadap kuat tekan bebas
-1 ≤ r ≤ 1
2. Pembahasan drying shrinkage
Hampir semua bahan akan menyusut bila dikeringkan dan akan mengembangkan bila dibasahi. Drying shrinkage dimulai setelah beton
mengeras dan terjadi kehilangan uap air karena penguapan, yaitu ketika beton berada dilingkungan kering. Kebanyakan dari penyusutan terjadi pada awal
umur benda uji sampai pada benda uji berumur 7 hari, setelah itu tingkat kenaikan penyusutan berkurang secara signifikan. Bagaimanapun berkaitan
dengan kondisi yang tidak terkontrol pada masa curing, benda uji mengalami pemuaianswell ketika kandungan air pada benda uji mengalami penguapan.
Gambar 4.10. Drying shrinkage pada Cement Treated Recycling Base
Gambar 4.10 menunjukkan bahwa Drying shrinkage yang terjadi pada CTRB dengan kadar semen 6 lebih besar dari drying shrinkage yang terjadi
pada CTRB dengan kadar semen 5 Hal ini disebabkan karena benda uji CTRB kadar semen 6 mempunyai kadar air campuran dan kadar semen
lebih besar dari benda uji CTRB kadar semen 5 Semakin banyak air dan semakin tinggi kadar semen maka
semakin besar penyusutan yang terjadi Nugraha, 2007. Total kandungan pasta semen secara signifikan akan memperbesar penyusutan yang terjadi
Kayali et al, 1999. Semakin banyak kandungan pasta semen didalam campuran maka semakin tinggi drying shrinkage yang terjadi.
Nilai-nilai drying shrinkage dari beberapa campuran telah diselidiki. dan dibandingkan dengan hasil dari penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 4.10
dan Gambar 4.11. Tabel 4.10. Nilai Drying shrinkage pada beberapa campuran
Drying shrinkage µs Umur perawatan hari
Benda uji fas
1 3
7 14
28 CTRB 5
81 138.3
472.5 805.3
CTRB 6 40.5
151 474.5
826.3 PAC-N
1
0.5 96
381.17 473.67
693.83 PAC-Tuff
1
0.5 76
344.5 462.33
602.83
1
Dani 2009
Gambar 4.11. Drying shrinkage pada beberapa campuran
Dari gambar 4.11 dapat diketahui bahwa drying shrinkage yang terjadi pada Cement Treated Recycling Base CTRB dalam penelitian ini pada umur 1
sampai 7 hari lebih kecil dari Preplaced Aggregate Concrete normal PAC-N dan Preplaced Aggregate Concrete dengan penambahan limbah
batu tuff PAC-F dan pada umur 28 hari penyusutan CTRB lebih besar dari PAC-N dan PAC-F. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa factor antara
lain jumlah agregat kasar dalam campuran, ukuran dan bentuk beton, factor air semen, jumlah dan kehalusan semen, bahan tambah mineral, kelembaban
udara, chemical admixture. Dalam penelitian ini campuran CTRB mengandung semen yang lebih sedikit
dari PAC dan mempunyai kadar air campuran yang lebih banyak dari PAC. Semakin banyak kandungan pasta semen didalam beton, maka semakin tinggi
drying shrinkage yang terjadi. Penelitian Kayali et al 1999 juga menyimpulkan
bahwa kandungan
pasta semen
secara signifikan
memperbesar penyusutan.
Jumlah agregat dalam campuran akan mempengaruhi besarnya penyusutan yang terjadi. Kayali et al 1999 menyatakan bahwa agregat yang mengisi
antara 65 sampai 75 dari total volume beton, berpengaruh besar dalam mengurangi penyusutan. Agregat kasar berfungsi sebagai penahan susut pada
pasta semen, jadi semakin banyak jumlah agregat yang terdapat didalam beton maka susut yang terjadi akan semakin kecil
3. Prediksi Drying Shrinkage