Gambaran Umum Wilayah Penelitian Analisa Tematik Hasil Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan merupakan salah satu fakultas yang terdapat pada Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ini menaungi empat jurusan, yang terdiri dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Program Studi Pendidikan Dokter, Program Studi Farmasi, dan Program Studi Kesehatn Masyarakat. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan terletak di Jalan Kertamukti No. 5, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Jumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yaitu kurang lebih 1589 mahasiswa. Dan pada Program Studi Ilmu Keperawatan terdapat mahasiswa yang berjumlah kurang lebih 230 mahasiswa.

B. Analisa Tematik Hasil Penelitian

1. Karakteristik informan Gambaran karakteristik informan penelitian meliputi usia, pengalaman praktek. Informan penelitian terdiri dari lima orang mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berusia rata rata 20 tahun dan memiliki pengalaman praktek terapi komplementer dan alternatif di Rumah Terapi Komplementer Alternatif di Tangerang selama 57 tiga minggu. Terapi komplementer dan alternatif di sini terfokus pada empat terapi yaitu terapi bekam, ruqyah, pijat bayi dan SEFT. Dan setiap informan penelitian diberi kode dari P1, P2, P3, P4, dan P5. 2. Pengalaman mahasiswa PSIK mengenai penerapan terapi komplementer dan alternatif Dari hasil analisis tematik pada terapi bekam, didapatkan tujuh tema, tema-tema tersebut meliputi: 1 pemahaman mahasiswa masih kurang mengenai cara melakukan terapi komplementer dan alternatif 2 prinsip sterilisasi kurang diterapkan pada terapi bekam 3 terapi komplementer dan alternatif memberikan manfaat bagi pasien 4 terapi komplementer alternatif belum digunakan sebagai pengganti terapi medis 5 terapi ruqyah dan SEFT belum digunakan bersamaan dengan terapi medis 6 terapi bekam dan pijat bayi digunakan bersamaan dengan terapi medis 7 penggabungan terapi bekam dengan terapi medis memberikan hasil yang lebih efektif bagi kesehatan pasien. Berdasarkan tujuh tema yang teridentifikasi dari hasil wawancara, berikut ini uraian dari dari masing-masing tema, yang meliputi : a. Pemahaman mahasiswa masih kurang mengenai cara melakukan terapi komplementer dan alternatif Penerapan terapi komplementer dan alternatif meliputi terapi bekam, ruqyah, pijat bayi dan SEFT. Temuan yang didapat dari hasil wawancara yang dilakukan pada informan penelitian yaitu sebagian besar informan masih belum mampu menyebutkan cara melakukan terapi bekam, ruqyah, pijat bayi dan SEFT secara lengkap dan berurutan. Dapat dilihat pada tiap pernyataan informan terdapat banyak kesamaan antara pernyataan informan satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, masih terdapat sedikit perbedaan dari tiap tiap pernyataan tersebut. Dan mereka juga menyatakan bahwa terapi yang sudah dipraktekkan yaitu ruqyah, pijat bayi, dan SEFT sudah sesuai dengan teori. Pada tema ini dibagi menjadi empat sub tema, yaitu sebagai berikut: 1 Cara melakukan terapi bekam Lima informan belum menyebutkan cara melakukan terapi bekam secara lengkap dan benar. Berikut pernyataan informan: “Caranya yang pertama itu dibersihin dulu badan pasien dengan alkohol, abis dibersihin, 1 baru di-cup, abis di-cup, di tusuk- tusukin baru diambil lagi darahnya, selang beberapa menit, dibuka, trus setelah dibuka baru dibersihin lagi pakek alkohol 2 ” P1 “Dibuka bajunya terus dipijit terlebih dahulu pake kom nya, baru dikasih alkohol dulu, trus minyak, dipijit terlebih dahulu, trus dibekam, baru dibersihin belakangnya, udah dibersihin, trus dilap lagi. 3 ” P2 “Pasiennya kita balur kaya minyak, abis itu dibekam kering dulu, di titik-titik tertentu 4 , nanti di kop nya ditaruh situ, …”P3 “Sebelumnya dipijit dulu 5 , setelah dipijit, kemudian pijitnya pake minyak, terus kita tusuk tusuk pake alat jarum itu, udah itu di kop- 1 Tidak menyebutkan untuk memeriksa tekanan darah, pemijatan terlebih dahulu sebelum dilakukan cupping 2 Daerah yang telah dilakukan bekam seharusnya di-swab dan diberi minyak zaitun 3 Tidak memberikan detail cara melakukan bekam basah atau bekam kering dan tidak memberi detail cara membersihkan area yang telah dibekam 4 Tidak menyebutkan untuk memeriksa tekana darah, melakukan pijat sebelum di-cup dan tidak menyebutkan untuk menggunakan alkohol 5 Tidak menyebutkan untuk menggunakan alkohol terlebih dahulu sebelum dipijat lalu in, pasang kopnya, itu kalo bekam yang basah ya, kalo misalnya bekam kering itu kan cuman pake udara dan digeser geser 6 , udah itu di copot, dibersihin 7 ” P4 2 Cara melakukan terapi ruqyah Empat dari lima informan menyatakan bahwa cara melakukan terapi ruqyah yaitu hanya dengan membacakan ayat-ayat Al Qur’an. Berikut pernyataan informan: “Terapi ruqyah itu prakteknya, lebih ke menfokuskan pasien dengan bacaan bacaan tertentu, misalkan ada ustadz atau ustadzah tertentu membacakan ayat-ayat, kemudian pasiennya itu fokus terhadap ayat ayat tersebut, lebih ke ayat ayat Qur’an yang dibacakan ke pasien. 8 ” P3 Satu informan lain menyatakan bahwa teknik terapi ruqyah yaitu dengan membacakan doa doa. Berikut pernyataan informan: “Untuk tekniknya itu sendiri yang saya tau, saat pasien itu datang, ke terapi ruqyah, biasanya penterapinya itu udah menyiapkan beberapa doa doa yang memang bisa menenangkan hati.” P5 Empat informan menyatakan bahwa terapi ruqyah sesuai dengan teori. Berikut pernyataan informan: “Untuk praktek lapangan kayaknya udah sesuai sama yang biasanya , udah sesuai sama teori” P1 Satu informan lainnya menyatakan bahwa : “Ditambahkan kalau misalnya cewek pasien kalau bisa cewek yang ngeruqyah”P2 cupping 6 Penjelasan partisipan adalah cara melakukan bekam seluncur bukan bekam kering Tidak menjelaskan detail cara membersihkan setelah bekam basah 8 Semua informan tidak menyebutkan persiapan tempat, persiapan jasmani, dan persiapan bagi peruqyah sebelum membacakan ayat- ayat dan do’a-do’a ruqyah 3 Cara melakukan terapi pijat bayi Ke lima informan masih belum memahami cara melakukan terapi pijat bayi yang sesuai dengan teori. Mahasiswa belum menyebutkan cara melakukan terapi pijat bayi secara lengkap dan masih terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan teori. Akan tetapi, di sini mahasiswa berpendapat bahwa terapi ini sudah sesuai dengan teori. Berikut pernyataan informan: “Sebenarnya ada, beberapa teknik ya ada pijatan india. Kaya ada, pijatan yang berbentuk kupu-kupu.Pokoknya dari kepala sampe ke kaki itu ada teknik-tekniknya tersendiri. 9 ”P1 “Pokoknya siapin alat-alatnya, dipijat dengan baby oil, trus yang penting kita tu harus mulai dari kaki, abis kaki, kakinya itu yang pokoknya kaya memerah susu, terus pokoknya di pergelangan kakinya, kaya titik titik, yang telapak kaki ni. 10 Abis itu baru di tangan, tangan juga hampir sama dari ininya. Aku lupa urutannya, yang pasti tu kaki, tangan, muka sama perut, kalau muka itu di alisnya, trus ini pipinya, trus jangan lupa ada reflek di sekitar mulutnya, terus pokoknya ke perut 11 , pijitnya yang I love u trus sama bulan bintang, 12 abis itu punggung, 13 yang penting kalau dipijat itu jangan ditekan banget maksudnya, jangan ditekan terlalu mendalam.” P2 “Pertama siapin alat-alatnya dulu, kaya minyak, dimulai dari telapak kaki, trus kemudian di jari jari kaki dipijat, dari pangkal ke ujung jari kaki, abis itu baru ke bagian betis dan pahanya dari atas ke bawah 14 , itu dilakukan menerus di yang kanan dan yang kiri, kemudian di bagian tangan stepnya sama yang kaya di kaki, kemudian di bagian perut, di bagian perut itu ada namanya bulan dan matahari, kemudian ada bentuk I love you, 15 kemudian bagian 9 Tidak menyebutkan detail teknik melakukan terapi pijat bayi 10 Tidak menyebutkan teknik pijat pada telapak kaki 11 Tidak ada dalam teori pijat bayi 12 Teknik pijat bulan bintang tidak ada dalam teori dan tidak menyebutkan teknik pijat water wheel 13 Tidak menyebutkan teknik pijat di bagian punggung 14 Teknik pijat bagian kaki dan tangan yang terdapat pada teori yaitu dengan gaya seperti memerah 15 Tidak menyebutkan teknik pijat water wheel dan sun and moon dada, untuk di bagian dada itu ada yang bentuk kupu kupu, …” P3 “dikasih minyak trus dipijit sesuai dengan langkah langkah yang udah ada, pokoknya kepala tangan, trus badan, kaki, trus bagian depan dulu, abis tu bagian belakang, 16 kayak memerah susu lah ya, tu tangan trus abis itu, aku lupa lupa namanya, kalo di bagian perut bulan matahari. 17 ” P4 “Untuk pijat bayi itu sendiri, dimulai dengan muka, tangan, dada, bagian perut, bagian kaki dan bagian punggung. 18 untuk di bagian kepala kita tidak boleh , nggak mesti kepala, semuanya , tidak boleh menekan terlalu erat terhadap si bayi. Sebenernya prinsipnya itu aja, untuk tehniknya hampir sama seperti pijat orang biasa seperti itu.” P5 Empat informan menyatakan bahwa terapi pijat bayi sudah sesuai dengan teori. Berikut pernyataan informan: “Menurut saya sudah sesuai praktek dengan ruqyahnya teori itu” P2 Satu informan lainnya menyatakan bahwa : “Untuk trust ke anaknya, kadang anak kecil nggak mau dipijat jangan dipaksa biarkan tenang dulu”P1 4 Cara melakukan terapi SEFT Pemahaman mahasiswa mengenai penerapan terapi SEFT masih kurang. Dapat dilihat dari pernyataan informan yang belum menyebutkan secara lengkap mengenai cara melakukan terapi SEFT dan masih terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan teori. Akan tetapi, mahasiswa sendiri berpendapat bahwa terapi ini sudah sesuai dengan teori. Berikut pernyataan informan: 16 Tidak menyebutkan teknik pijat bayi secara detail 17 Tidak menyebutkan teknik pijat water wheel dan sun and moon 18 Tidakmenyebutkan teknik pijat pada area yang telah disebutkan “Kalo dari pengalaman kemaren itu untuk terapi SEFT caranya ditekan dipijet-pijet dititik-titik tertentu, kaya ada di kepala, 19 di dahi, di dagu.Aku lupa, pokoknya kepala, dahi, sama dagu itu di titik-titik sambil menyebut kata- kata yang positif.”P1 “Tekniknya itu cuma dua yang aku tau, tekniknya itu yang mengetuk, pokoknya bagian tubuh dengan jari-jari, trus yang penting juga berpikiran positif, caranya itu pokoknya yang paling pertama itu di kepala, sambil mengucapkan kalimat kalimat positif, tergantung yang kita maunya, abis kepala, dahi, trus kan di samping mata, trus abis itu di bawah mata, trus abis itu di bawah idung, trus abis itu di bawah dagu, terus di bawah sini, di leher, di sini di bawah ini, trus pokoknya di dada, tempat agak atas, yang paling sakit, itu yang paling lama, pake kata kata yang positif juga, misalnya kaya ikhlas ikhlas sabar, terus di bawah ketiak, 20 udah gitu, sama ini pokoknya di tangan.” P2 “Kalo terapi SEFT itu pertama kita harus fokus terhadap salah satu masalah yang menurut kita paling berat dalam hidup kita, kemudian dikasih sugesti sugesti positif, kalo kemaren di tempat saya klinik, pertama itu bagian dada kalo nggak salah, bagian dada trus diputer-puter, ditekan kemudian sambil diucapkan kata kata positif, kata positifnya ikhlas ikhlas, kita ulang ulang, tekan lagi di bagian-bagian tertentu, misalkan di bagian ubun ubun, kemudian di atas alis, dekat alis, di ujung dan dipangkal nya, kemudian di bawah mata, di bawah hidung di bawah mulut, 21 kemudian di ketiak, 22 trus di siku, trus di bagian jari jari tangan, baik kanan maupun kiri.” P3 “Tehniknya bagian yang diketuk itu dari kepala, abis kepala trus bagian daerah mata, trus menuju ke bawah, trus ke pipi 23 , trus 19 Tidak menyebutkan tapping di daerah titik permulaan alis mata di atas tulang di samping mata, 2 cm di bawah kelopak mata, tepat di bawah hidung 20 setelah tapping di bawah ketiak, seharusnya masih dilanjutkan dengan tapping pada 2.5 cm di bagian bawah putting susu pria atau di perbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara wanita, di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan, di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan, serta pada jari-jari tangan 21 Setelah tapping di bawah mulut, seharusnya dilanjutkan dengan tapping di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang rusuk pertama 22 setelah tapping di bawah ketiak, seharusnya masih dilanjutkan dengan tapping pada 2.5 cm di bagian bawah putting susu pria atau di perbatasan antara tulang dada danbagian bawah payudara wanita, di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan, di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan , serta pada jari-jari tangan 23 Tidak ada dalam teori tapping pada teknik terapi SEFT bawah idung, mulut, telinga, trus bagian di atas dada, belikat itu, trus ke tangan, 24 sambil kita berserah diri kepada Allah.” 25 P4 “…Lalu kemudian ke bagian bawah leher, dua leher, lalu kemudian bawah ketiak atau kalau wanita itu, payudara ke dua duanya sambil mempraktekkan tapping di bagian bawah payudara terus kemudian bagian pinggang, pinggang bawah. 26 ” P5 Empat informan menyatakan bahwa terapi SEFT sesuai teori. Berikut pernyataan informan: “Kayanya yang kemaren itu waktu praktek sama kaya yang udah dipelajari maksudnya titik titik nya juga sama, caranya juga sama, penekananya juga, cara penekanannya juga udah sama” P1 Satu informan lainnya menyatakan bahwa: “Mungkin pas di prakteknya harus di tempat yang bener-bener bisa konsentrasi” P2 b. Prinsip sterilisasi kurang diterapkan pada terapi bekam Temuan dari hasil wawancara yaitu informan menyatakan bahwa prinsip sterilisasi pada terapi bekam kurang diterapkan pada terapi bekam. Berikut pernyataan informan: “untuk teori yang perlu ditambahkan itu lebih ke teori tentang sterilisasi itu sendiri, sterilisasinya itu sterilisasi alat, itu belum sesuai…” P5 24 Tidak menyebutkan secara detail tapping pada area tangan, tidak menyebutkan lanjutan tapping ke daerah ketiak, pada 2.5 cm di bagian bawah putting susu pria atau di perbatasan antara tulang dada danbagian bawah payudara wanita 25 Tidak menyebutkan detail tapping daerah mata 26 di atas tulang di samping mata, tepat di bawah hidung, diantara dagu dan bagian bawah bibir, di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang rusuk pertama, dan bagian bawah payudara wanita, bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan, bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan Di bawah ini pernyataan detail dari tiap partisipan yang menyatakan bahwa prinsip sterilisasi kurang diterapkan pada terapi bekam. Berikut pernyataan informan: “Pakek sarung tangannya sendiri harusnya kalau udah menyentuh badan pasien nggak boleh nyentuh alat alat yang sudah terkontaminasi lain” P1 “Sarung tangannya bukan sarung tangan steril.” P5 “Kemaren sterilisasi kan masih ditaruh di lemari yang enggak ada sterilisasinya walaupun alat bekam nya udah di sterilisasi tapi untuk penyimpanannya tetep di lemari yang tanpa ada sterilisasi.”P2 “Ketika ingin digunakan alat steril itu terkadang tidak sesuai, misalkan alat memang sudah disterilkan dan bagian yang terkena cairan sudah steril, namun pekerja terapis mengambil alat tersebut dengan tangan, dan memasukkan tangan ke daerah yang akan terkena cairan tubuh, itu kan alatnya menjadi tidak steril.” P3 “Kalo kop udah bekas darah harusnya nggak dipake tapi kebanyakan masih pada dipake.” P5 c. Terapi komplementer dan alternatif memberikan manfaat bagi pasien Berdasarkan hasil wawancara, terapi komplementer alternatif memberi efek yang baik bagi pasien. Keefektifan dari terapi komplemeter dan alternatif ini dibagi menjadi empat subtema, yaitu: 1. Terapi bekam memberikan manfaat bagi pasien Lima informan menyatakan bahwa terapi bekam memberikan manfaat bagi fisik pasien, contohnya sebagaimana pernyataan informan berikut: “Katanya kalau abis dibekam yang tadinya badannya pegel-pegel jadi nggak pegel- pegel.” P1 “Kadar gula darahnya tinggi, trus kolesterolnya juga agak tinggi tapi tidak mencapai batas yang ditentukan, dia pas di tes ulang lagi malah kadar glukosa sama kolesterolnya menur un” P2 “Tekanan darahnya tinggi, setelah dibekam baru tekanan darahnyalebih berkurang” P3 “Emosinya lebih stabil” P4 “Setelah dia terapi bekam, dia sudah bisa jalan meskipun agak tergopoh gopoh pasien stroke” P5 2. Terapi ruqyah memberikan manfaat bagi pasien Terapi ruqyah memberi efek yang baik bagi pasien, didukung oleh pernyataan informan: “Pasien sendiri bilangnya lebih enakan, lebih enteng, yang awalnya ngerasa ada beban…”P2 “Ruqyah itu fungsinya, kalo secara fisik tidak terlalu terliat, tapi memang lebih ke psikososialnya lebih bisa menentramkan hati pasiennya…”P3 “Manfaatnya jadi tidak tertutup dan lebih bisa legowo menerima situasi yang sedang terjadi terhadap dirinya.” P5 “Sebelum di ruqyah itu suka sakit perut, tapi setelah diruqyah katanya intensitas dari sakitnya itu berkurang, terus pasiennya juga sering pusing sebelum di terapi ruqyah, setiap bangun tidur itu.Tapi setelah ruqyah, intensitas pusingnya juga berkurang.”P1 “Kalau ada yang dinganggu oleh jin trus setelah diruqyah jin itu keluar dan lebih sehat orang tiu” P4 3. Terapi pijat bayi memberikan manfaat bagi pasien Kelima informan menyatakan bahwa terapi pijat bayi memberikan manfaat bagi fisik pasien, contohnya terdapat pada pernyataan informan sebagai berikut: “Awalnya susah makan jadi makannya lahap” P4 “otot ototnya sebelum dipijat itu misalnya lebih keras, maksudnya kaku, stelah dipijet jadi lebih rileks gitu otot ototnya” P3 “Manfaatnya untuk anak bisa tidur cepet, tidur lelap…” P4 “Waktu itu pernah ada gangguan pencernaan kayanya diare, abis di pijat bayi, dua hari setelahnya, dia udah nggak ada diare lagi” P3 4. Terapi SEFT memberikan manfaat bagi pasien Dari data hasil wawancara, didapati bahwa terapi SEFT memberi efek yang baik bagi pasien.Seperti emosi menjadi lebih stabil, menjadi lebih tenang menghadapi masalah, dan menjadi lebih ikhlas terhadap sesuatu. Berikut pernyataan informan: “Manfaatnya lebih ke emosi, emosinya lebih stabil trus lebih bisa menerima atau mengikhlaskan.”P1 “Yang awalnya dia ngerasa bebannya tinggi, maksudnya kaya tingkat stress, jadi lebih enakan, harus apa nih, harus banyak doa, banyak pikir positif.” P2 “Manfaatnya lebih ke me-release masalah tersebut, jadi dengan cara mengikhlaskan.” P3 “Diri kita lebih tenang, nggak gelisah, kalo mikirin ada masalah gitu.”P4 “Yang pertama, kita bisa mengubah mindset kita sendiri terhadap SEFT, untuk melihat sudut pandang terhadap sesuatu dari segala arah.Yang kedua kita lebih bisa menerima berbagai kondisi.Yang ketiga kita bisa melepaskan beban pikiran kita yang slama ini ada dalam pikiran kita.Terus yang terakhir, lebih menenangkan.Ada penurunan tekanan darah, tinggi tekanan darah sebelum SEFT, dan turun tekanan darah setelah SEFT.”P5 d. Terapi komplementer alternatif belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Berdasarkan hasil data wawancara, didapati bahwa terapi komplementer dan alernatif belum digunakan sebagai pengganti terapi. Tema ini dibagi menjadi empat subtema, yaitu: 1. Terapi bekam belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Tiga informan menyatakan belum menemukan pasien yang berpindah dari terapi medis kepada terapi bekam. Berikut pernyataan informan: “Belum ada, karna emang yang saya dapatkan pasien-pasien di sana lebih ke menjaga kesehatan tubuhnya bukan dia sudah berpenyakit kemudian beralih ke bekam.” P3 Sedangkan dua informan lain menyatakan ada yang bepindah dari terapi medis ke terapi bekam. Berikut pernyataan informan: “Waktu itu ada jadi dokter nyaranin nggak usah terapi medis lagi, malah ke tradisional aja misalnya kaya bekam” P2 “Ada contohnya dia ngobatin ke medis tapi nggak sembuh sembuh terus ke bekam” P4 2. Terapi ruqyah belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Lima informan menyatakan belum menemukan pasien yang berpindah dari terapi medis kepada terapi ruqyah. Berikut pernyataan informan: “Dari pengalaman belom ada, belom pernah melihat atau mendengar yang tadinya terapi medis ke terapi ruqyah” P1 3. Terapi pijat bayi belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Tiga informan menyatakan bahwa belum menemukan terapi pijat bayi yang digunakan sebagai pengganti terapi medis. Berikut pernyataan informan: “Saya belum menemukan yang dari medis, sakit trus ke pijat bayi” P5 Sedangkan satu informan lainnya menyatakan bahwa ada yang menggunakan terapi pijat bayi sebagai pengganti terapi medis. Berikut pernyataan informan: “Jadi misalnya kalau udah medisnya nggak ada dapet ya ke tradisional di terapi pijat malah lebih baikan gitu pijat bayi” P2 4. Terapi SEFT belum digunakan sebagai pengganti terapi medis Lima informan menyatakan belum menemukan pasien yang berpindah dari terapi medis kepada terapi SEFT. Berikut pernyataan informan: “Belum nemuin kalo dari medis ke terapi SEFT” P1 e. Terapi ruqyah dan terapi SEFT belum digunakan bersamaan dengan terapi medis Dari ke empat terapi, sebagian besar informan menyatakan bahwa belum ada pasien yang menggunakan terapi ruqyah dan SEFT bersamaan dengan terapi medis. Dan sebagian kecil informan yang menyatakan bahwa belum ada pasien yang menggunakan terapi bekam dan pijat bayi bersamaan dengan terapi medis. Lima informan menyatakan bahwa belum menemukan pasien yang menggabungkan terapi ruqyah dan terapi medis. Berikut pernyataan informan: “Kalau untuk menggabungkannya saya belum menemukan antara medis dan terapi ruqyah” P5 Tiga informan menyatakan bahwa belum menemukan pasien yang menggabungkan terapi SEFT dan terapi medis. Berikut pernyataan informan: “Kalo yang menggabungkan juga belom tau” P1 Dua informan lainnya menyatakan bahwa ada yang menggabungkan terapi SEFT dan terapi medis. Dan hasilnya efektif bagi pasien tersebut. Berikut pernyataan informan: “Iya tapi memang bukan mengobati penyakit fisiknya tetapi memang karna penyakit fisiknya akan akan menimbulkan psikologisnya juga ikut bermasalah, dia mengobati nya di SEFT” P3 “Merasa lebih ikhlas terhadap penyakitnya saat itu” P3 “Menggabungkan iya, hipertensi, nyeri kepala hebat biasanya, kebanyakan ini hanya sebagai tambahan, dari medis dapet obat yang langsung menyembuhkan, belum selesai, sisanya pengobatan alternatif” P5 “Hasilnya lebih efektif, skala nyerinya berkurang, tekanan darahnya turun” P5 Sedangkan dua informan menyatakan bahwa terapi bekam belum digunakan bersamaan dengan terapi medis. Berikut pernyataan informan: “Kalo saya belum nemu yang menggabungkan terapi bekam dan terapi medis” P2 Satu informan menyatakan bahwaa belum menemukan pasien yang menggabungkan terapi pijat bayi dan terapi medis. Berikut pernyataan informan: “Kalau menggabungkan, saya juga belum” P5 f. Terapi bekam dan pijat bayi digunakan bersamaan dengan terapi medis Tema ini teridentifikasi karena didapatkan pernyataan bahwa terapi bekam dan pijat bayi digunakan tanpa meninggalkan pengobatan medis. Terdapat tiga informan yang menyatakan bahwa terapi bekam dilaksanakan bersamaan dengan terapi medis. Berikut pernyataan informan: “Dia nambahin kaya tekanan darah tinggi, dia masih tetep ikut pengobatan dari dokter, cuman dia nambahin terapi bekamnya, nggak ninggalin obat-obat yang dikasih dokternya.” P1 Dan terdapat tiga informan yang menyatakan bahwa terapi pijat bayi digunakan bersamaan dengan terapi medis. Berikut pernyataan informan: “Kalo yang menggabungkan itu, dia pakek vitamin yang buat anak biar gampang makan itu, tapi dia tetep mengggabungkannya dengan minum vitamin itu dan dengan pijat bayi” P1 “Bayinya itu panas datang ke klinik tersebut, trus dipijat bayi, namun karna memang tidak langsung bisa langsung turun, kan maksudnya baru pijat bayi” P3 “Ada, dia itu BAB nya susah lancer, makanya pencernaannya itu nggak lancar, dia jadi pertumbuhannya itu terganggu, trus disaranin dokter masuk ke terapi pijat bayi ini” P4 Ke tiga informan menyatakan bahwa belum mengetahui secara langsung hasil dari penggabungan terapi medis dan terapi pijat bayi. Berikut pernyataan informan: “Saya belum tau hasilnya penggabungan terapi medis dan pijat bayi” P3 g. Penggabungan terapi bekam dengan terapi medis memberikan hasil yang lebih efektif bagi kesehatan pasien Penggabungan terapi bekam memberikan efek yang positif bagi pasien. Tiga informan menyatakan bahwa penggabungan terapi bekam dan medis dapat lebih cepat menurunkan tekanan darah. Berikut pernyataan informan: “Setau saya yang kemaren pengalaman pasiennya tersebut, memang lebih efektif, khasiat secara manfaatnya memang lebih ada manfaatnya ketika mereka bekam juga, obat juga dilakukan, bekam juga dilakukan, itu lebih cepat turunnya tekanan darah ” P3

BAB VI PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengalaman Mahasiswa PSIK FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mengenai Penerapan Terapi Komplementer dan Alternatif

5 30 139

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Gambaran Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 60 122

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Gambaran Berpikir Kritis Dalam Problem Based Learning (PBL) Mahasiswa Keperawatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta AGIL MAIZAR FKIK

0 0 96