2
Mengatasi berbagai masalah emosi
3
Meningkatkan kinerja dan prestasi
4
Menstabilkan tekanan darah Zainuddin, 2009.
D. Peraturan Pemerintah Tentang Terapi Komplementer
Di Indonesia sudah memiliki peraturan pemerintah mengenai terapi komplementer dan alternatif. Seperti dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, Bab satuketentuan umum, pasal satu ayat enam dan tujuh menyatakan bahwa
“Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional yang selanjutnya disingkat STRTKT adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk
memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.” Dan “Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional, yang selanjutnya disingkat
SIPTKT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada tenaga kesehatan tradisional dalam rangka pelaksanaan pemberian Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer.” Dalam pasal dua
juga disebutkan bahwa “Peraturan Pemerintah ini bertujuan untuk membangun sistem pelayanan kesehatan tradisional yang
bersinergi dengan pelayanan kesehatan konvensional membangun sistem pelayanan kesehatan tradisional komplementer yang bersinergi dan dapat
berintegrasi dengan pelayanan kesehatan konvensional di fasilitas pelayanan kesehatan, memberikan pelindungan kepada masyarakat, meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan tradisional, dan memberikan kepastian hukum bagi pengguna dan pemberi pelayana
n kesehatan tradisional.” Dalam bab tiga tentang jenis pelayanan kesehatan tradisional, pasal 11,
bagian ketiga mengenai pelayanan kesehatan tradisional komplementer menyatakan bahw
a “Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dilakukan dengan cara pengobatanperawatan dengan menggunakan
keterampilan danatau ramuan.”
Dalam bab lima tentang sumber daya, bagian kesatu yaitu tentang sumber daya manusia, pada pasal 31 menyebutkan bahwa pelayanan
kesehatan tradisional komplementer dilakukan oleh tenaga kesehatan tradisional, tenaga kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat,
merupakan tenaga kesehatan yang ilmu dan keterampilannya diperoleh melalui pendidikan tinggi di bidang kes
ehatan paling rendah diploma.” Pada paragraf tiga, mengenai pendaftaran penyehat tradisional, pasal 39 juga
dikatakan bahwa “setiap penyehat tradisional yang memberikan pelayanan kesehatan tradisional empiri
s wajib memiliki STPT.” Dan pada paragraf empat tentang registrasi dan perizinan tenaga
kesehatan tradisional, pasal empat menyatakan bahwa STRTKT sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 diberikan oleh konsil setelah memenuhi persyaratan,
dan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat satu meliputi: memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan tradisional, memiliki sertifikat
kompetensi, memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental, mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpahjanji profesi, dan membuat
pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.” PP RI, 2014
E. Penelitian Terkait