Gambaran Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
GAMBARAN NILAI PROFESIONAL
KEPERAWATAN MAHASISWA PROGRAM PROFESI
NERS PSIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
DISUSUN OLEH :
IZZA ALIMIYAH PRANANINGRUM
1111104000060
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(2)
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 Keperawatan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Seluruh sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2015
(3)
(4)
(5)
(6)
vi
Data diri
Nama : Izza Alimiyah PrananingrumTTL : Jember, 25 Januari 1994
Alamat : Jl. Hos CokroAminoto No.2 , Purwojati, DukuhDempok, Wuluhan, Jember
Agama : Islam
Email : [email protected]
No HP : +6285773258798
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/ Program Studi Ilmu Keperawatan
Riwayat pendidikan :
TK Muslimat NU 57 Wuluhan – Jember SD NU 02 Diponegoro Wuluhan – Jember MTs AL-Ma’arif Wuluhan – Jember MA 03 AL-Ma’arif Wuluhan – Jember UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1997 – 1999 1999 – 2005 2005 - 2008 2008 - 2011 2011 - sekarang
Prestasi yang pernah diraih :
Juara 1 Lomba Cerdas Cermas tingkat SLTA (PORSENI) Tingkat Jember Selatan
Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris se-SLTA YASPPIBIS
Juara 1 Lomba Cerdas Cermat se-SLTA YASPPBIS Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Indonesia se-SLTA
YASPPIBIS
Juara 1 Lomba Esai FKIK 2012
Juara 1 Lomba Menulis Cerpen CSS MoRA Creativity Competition – Santri Week Nasional UGM 2012
2010 2010 2010 2010 2012 2012
(7)
vii
Juara 1 Lomba Cerpen Kesehatan tahun 2014
Juara 1 Lomba Literature Review Hari Tanpa Rokok tahun 2014
Juara 1 Mahasiswa Berprestasi 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014 2014
2014
Pengalaman organisasi :
Sekretaris IPPNU Komisariat SLTA YASPPIBIS Sekretaris OSIS MA 03 Al-Ma’arif
Sekretaris OSIS MA 03 Al-Ma’arif
Ketua Asrama Putri Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Staf Ahli Departemen Kaderisasi CSS MoRA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ketua LSO Kopri PMII Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (KOMFAKKES) Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Jakarta Ketua Bidang Kaderisasi PMII Komisariat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (KOMFAKKES)
Sekretaris Dewan Redaksi Majalah Santri CSS MoRA Nasional
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2008-2009 2008-2009 2009-2010 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2013-2014 2014-2015 2013-2015 2015-sekarang
(8)
viii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juni 2015
Izza Alimiyah Prananingrum, NIM : 1111104000060
Gambaran Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xix + 69 halaman + 11 tabel + 2 bagan + 8 lampiran
ABSTRAK
Nilai profesional keperawatan merupakan suatu pondasi dalam melaksanakan praktik keperawatan. Transmisi nilai profesional keperawatan dapat terjadi melalui proses pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran nilai profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan desain cross-sectional, menggunakan metode total sampling dengan responden berjumlah 54 mahasiswa aktif Program Profesi Ners PSIK UIN Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner NPVS-R (Nurses Professional Values Scale-Revised)
yang terdiri dari 26 pernyataan positif berskala Likert (Weis & Schank, 2009). Hasil penelitian menunjukkan nilai profesional keperawatan responden terdiri dari nilai terendah 78 dan nilai tertinggi 128 (M=99,69; SD=10,664). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi bagi institusi dan mahaisiswa atas nilai profesional keperawatan yang dimiliki, serta digunakan sebagai masukan untuk penyusunan kurikulum mengenai nilai profesional keperawatan selanjutnya.
Kata kunci : nilai profesional keperawatan, mahasiswa, program profesi Ners
(9)
ix
JAKARTA
Undergraduate thesis, Juny 2015
Izza Alimiyah Prananingrum, NIM : 1111104000060
Nursing Professional Values Illustration of Student of Ners Profession Programme in School of Nursing Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta
xix + 69 pages + 11 tables + 2 schemes + 8 attachments
ABSTRACT
Nursing Professional Values are the foundation of nursing practice. The transmition of those values could finished by education process. The aim of this study was to find the illustration of nursing professional values of Students of Ners Profession Program in School of Nursing Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta. The descriptive study with cross-sectional design used total sampling methode with respondents were 54 active students. The value was measured by Nurses Professional Values Scale-Revised (Weis & Schank, 2009) with 26-item Likert scale. The result show the lowest score is 78 and the highest score is 128 (M=99,69; SD=10,664). The result of this research can be used as evaluation for institution and student’s regarding their nurses professional values. In additon, it can be used for establishment nurses professional values curriculum.
Keyword : nursing professional values, student, Ners profession programme
(10)
x
PERSEMBAHAN
Allah telah mudahkan saya menyelesaikan salah satu tugas akhir saya,
skripsi. Kemudian skripsi ini saya persembahkan kepada,
Almarhumah ibu saya, Ibu Miftakhur Rokhmah, yang tanpa gentar telah
mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan saya, tanpa letih membesarkan,
menghadirkan seluasnya kemaafan, memberikan teladan kesabaran serta
cinta kasih kepada manusia. Ibu adalah cahaya yang Allah teteskan dari
rahmat-Nya yang Agung.
Ayahanda saya, Abah Shonhaji, yang dengan tulus dan sabar membesarkan
saya, mendidik, menghadirkan seluasnya kemaafan, serta mengajarkan
filosofi kehidupan dan ke-Tuhan-an yang kaya. Abah telah lebih dari sekuat
tenaga untuk menjaga dan menempa saya menjadi perempuan terbaik yang
dimilikinya.
Mas Muhammad Fauzinuddin, yang selalu sepenuh cinta mengajak pada
kebaikan dan prestasi, yang tidak bosan mengingatkan bahwa perjalanan
ini merugi tanpa menjadi pemenang. Engkau adalah semilir angin yang
hadir membawa sejuk dan melahirkan debar tanpa melenakan.
Kepada saudara kandung saya, Mas Ahmad Miftakhul Ulum As-subki, Mas
Ahmad Sirojul Alam, Adik Ahmad
I A
A’ w , A
Ahmad Ilma
’
,
y , M A
y , y
memberikan persaudaraan hangat yang sangat berharga. Kalian adalah
penimbul rindu, yang sekaligus meredakan rindu dengan candaan dan kasih
sayang yang hangat serta penimbul semangat.
(11)
xi
Sanjung serta syukur penulis haturkan kepada Allah SWT., yang menyusun sebaik-baiknya kehidupan serta memberikan begitu banyak kemudahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang menjadi laskar gagah berani dalam memperjuangkan cahaya Allah, yakni agama Islam. Semoga kita mendapatkan syafa’atnya kelak di yaumil qiyamah. Aamiin.
Dalam menuntaskan penyusunan skripsi ini penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil. Maka sepantasnya jika penulis memberikan penghormatan dan ucapan terimakasih, utamanya kepada :
1. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, SKM., MKM. selaku Dekan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc. selaku Ketua Program Studi dan Ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB. selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Ratna Pelawati, S.Kp., M.Biomed selaku Pembimbing I dan Ibu Ns. Gusrina Komara Putri, S.Kep., M.S.N selaku Pembimbing II yang telah memberikan banyak waktu, tenaga, dan buah pikiran sehingga proposal skripsi ini dapat tersusun.
4. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan keperawatan serta teladan yang baik.
5. Ibunda Miftakhur Rokhmah dan Abah Shonhaji, yang selalu menghaturkan kasih sayang dan panjatan do’a yang menghidupi perjalanan penulis. Saudara kandung penulis, Mas Miftakhul Ulum As-subki, Mas Sirojul Alam, Adik Ilmi Aslam A’lawi, Adik Ilma Rofi’udin, serta saudari ipar saya, Mbak Anifatus Shofiyah, yang selalu memberikan hangatnya persaudaraan. Kangmas Muhammad Fauzinuddin Faiz, S.H.I
(12)
xii
yang selalu memberikan semangat untuk hidup berprestasi dan utamanya tanpa bosan mengontrol jalannya proses perampungan karya tulis ini kepada penulis.
6. Kementerian Agama Republik Indonesia, khususnya bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, yang telah memberikan beasiswa penuh kepada penulis untuk melanjutkan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
7. Pondok Pesantren Islam Bintang Sembilan Wuluhan – Jember, yang telah menjadi tempat bagi penulis untuk mereguk sebanyak-banyak ilmu dan menjadi tempat terbaik untuk berkembang.
8. Sahabat-sahabat CSS MoRA (Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affair) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang menjadi keluarga pertama sejak penulis menginjakkan kaki di Ciputat.
9. Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (KOMFAKKES), yang menjadi sahabat perjuangan dalam menyelami Islam yang sesungguhnya dan dalam membentuk diri yang rahmatan lil „alamin. 10. Sahabat-sahabat di Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ)
Ilmu Keperawatan dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang menjadi sahabat mempelajari keorganisasian serta kepemimpinan.
11. Sahabat-sahabat redaksi Majalah Santri CSS MoRA Nasional, yang banyak membuat penulis belajar tentang jurnalisme.
Penyusunan proposal skripsi ini tentu tidak luput dari kekurangan, baik secara teknis, penulisan, maupun metode. Kritik konstruktif tentu sangat penulis harapkan dari berbagai pihak, demi penulisan selanjutnya yang lebih baik. Semoga penyusunan proposal skripsi ini menjadi awal yang baik bagi penyusunan skripsi yang bermanfa’at dan berkah. Aamiin.
Jakarta, Juni 2015
(13)
xiii
Halaman
Halaman Judul ... i
Pernyataan Keaslian ... ii
Pernyataan Persetujuan Pembimbing ... iii
Pengesahan Ujian ... iv
Pengesahan Skripsi ... v
Data diri ... vi
Abstrak ... viii
Abstract ... ix
Persembahan ... x
Kata Pengantar ... xi
Daftar Isi ... xiii
Daftar Singkatan ... xvi
Daftar Tabel ... xvii
Daftar Bagan ... xviii
Daftar Lampiran ... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Pertanyaan Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Ruang Lingkup Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai Profesional Keperawatan ... 9
1. Definisi Nilai Profesional Keperawatan ... 9
2. Komponen Nilai Profesional Perawat ... 10
(14)
xiv
B. Penerapan Nilai Profesional Keperawatan oleh Mahasiswa Perawat .... 13
C.Urgensi Penanaman Nilai Profesional Keperawatan ... 17
D. Mahasiswa Pendidikan Profesi PSIK UIN Jakarta ... 18
1. Mahasiswa ... 18
2. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ... 19
3. Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . 20 4. Pendidikan Profesi ... 20
E. Kerangka Teori ... 21
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS A. Kerangka Konsep ... 23
B. Definisi Operasional ... 24
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28
C. Populasi dan Sampel ... 29
D. Teknik Pengambilan Sampel ... 29
E. Instrumen Penelitian ... 30
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 31
G. Tahap Pengambilan Data ... 32
H. Teknik Analisis Data ... 33
I. Etika Penelitian ... 34
BAB V HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden ... 36
B. Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi NersPSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 37
C. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43
(15)
xv
Angkatan Profesi ... 44
BAB VI PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ... 46 B. Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 47 C. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61 D. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan
Angkatan Profesi ... 62 E. Keterbatasan Penelitian ... 63
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 65 B. Saran ... 68
Daftar Pustaka
(16)
xvi
DAFTAR SINGKATAN
AACN : American Association of Colleges of Nursing
ANA : American Nurses Association
BSN : Bachelor of Science in Nursing
FKIK : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan NPVS-R : Nurses Professional Values Scale – Revised
PPNI : Persatuan Perawat Nasional Indonesia PSIK : Program Studi Ilmu Keperawatan SL : Service Learning
(17)
xvii
Halaman
3.1 Definisi Operasional 24
5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta April 2014
36
5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Angkatan di Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta April 2014
37
5.3 Gambaran Total Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
37
5.4 Gambaran Nilai Kepedulian (Caring) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
38
5.5 Gambaran Nilai Aktivisme (Activism) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
39
5.6 Gambaran Nilai Kepercayaan (Trust) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
40
5.7 Gambaran Nilai Profesionalisme (Professionalism)
Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
41
5.8 Gambaran Nilai Kepedulian (Caring) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
42
5.9 Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin
43
5.10 Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Angkatan Profesi
(18)
xviii
Daftar Bagan
Halaman
2.1 Kerangka Teori 27
(19)
xix
Lampiran 1. Surat izin pengambilan data dan penelitian Lampiran 2. Izin penggunaan kuesioner NPVS-R Lampiran 3. Nurses Professional Values Scale-Revised
Lampiran 4. Terjemahan NPVS-R oleh Pusat Bahasa UIN Jakarta Lampiran 5. Kuesioner penelitian
Lampiran 6. Hasil uji validitas dan reliabilitas Lampiran 7. Rekapitulasi jawaban responden Lampiran 8. Hasil olahan statistik dengan SPSS
(20)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Potter dan Perry (2005) memaparkan, nilai yang dimiliki oleh sebuah subyek memberikan hidup dan identitas kepada subyek tersebut, baik sebagai individu, profesi, maupun masyarakat. Sebagai wujud identitas dan landasan dalam bertindak, perawat sebagai salah satu profesi pun memiliki nilai-nilai yang menjadi nilai profesional perawat. Nilai profesional tersebut menjadi pondasi dalam berhubungan dengan orang lain dan mengimplementasikan asuhan keperawatan (Potter & Perry, 2005).
American Association of Colleges of Nursing (AACN) telah menyusun tujuh nilai esensial yang menjadi nilai profesional perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Ketujuh nilai tersebut ialah altruisme, persamaan, estetika, kebebasan, martabat manusia, keadilan, dan kebenaran (Potter & Perry, 2005). Dalam penerapannya, ketujuh nilai tersebut yang ditambahkan nilai caring sebagai nilai utama dalam keperawatan, membantu perawat untuk memfilter berbagai pengalaman dan keputusannya dalam asuhan. Nilai tersebut mempengaruhi cara perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menggunakan dirinya sebagai theraupetic use of self. Selain itu, nilai-nilai tersebut membangun bingkai idealisasi terhadap sosok perawat.
Widyarini (2005) melalui penelitian kualitatifnya semakin menguatkan bahwa pasien berpersepsi jika perawat merupakan praktisi medis yang dengan profesionalitasnya akan membantu pasien untuk melewati masa sakit dengan
(21)
sebaik-baiknya. Pasien mempercayakan dirinya kepada perawat karena pasien menganggap perawat adalah penyedia pelayanan keperawatan yang profesional. Sehingga melalui profesionalitas perawat tersebut, pasien tidak khawatir untuk menyerahkan kondisi kesehatannya kepada perawat.
Konsep tersebut kenyataanya berbeda dengan yang ditemui peneliti di lapangan. Peneliti telah mendapatkan paparan klinik secara dini (early clinical exposure) dengan menjalani program Pra-Klinik sejak semester IV (tahun 2013) yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat melaksanakan praktik langsung tersebut, peneliti menemui beberapa ketidaksesuaian, salah satunya ialah tidak diterapkannya nilai profesional keperawatan oleh beberapa perawat. Sebagai salah satu contoh, pada bulan Januari 2014, peneliti menemui seorang perawat A yang membentak pasien X (dengan masalah congestive heart failure) yang ingin berjalan ke kamar mandi. Perawat A menginformasikan adanya larangan berkegiatan kepada pasien X dengan cara membentak pasien X. Pasien menyatakan bahwa sikap perawat A membuat pasien X kehilangan trust
kepada perawat A. Hal tersebut menunjukkan bahwa perawat A tidak menerapkan nilai caring dan menghargai martabat pasien X sebagai manusia.
Murdyastuti (2009) juga menemukan hal yang serupa. Ia meneliti tentang pengaruh motivasi perawat terhadap pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap Rumah Sakit Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Penelitian tersebut menunjukkan, sebagian besar perawat memiliki motivasi rendah untuk melakukan patient safety, yakni sebesar 66.7%. Padahal ia menemukan, sesungguhnya motivasi perawat yang muncul sebagai cerminan nilai altruisme
(22)
3
tersebut terbukti memiliki pengaruh positif yang signifikan dalam pelaksanaan
patient safety. Motivasi yang rendah tersebut membuat perawat kurang mempedulikan aspek patient safety dalam memberikan asuhan keperawatan, yang dibuktikan Murdyastuti dari hasil uji t yang mencari pengaruh variabel motivasi, yang menunjukkan nilai t3hitung = 2,360 > ttabel = 1,679.
Dedi, dkk, (2008) menggunakan faktor caratif caring milik John Watson (2004, dalam Dedi, 2008) untuk mengidentifikasi penerapan nilai caring oleh perawat pada sebuah rumah sakit di Bandung. Ia menemukan, dari 10 caratif caring, satu diantaranya belum diterapkan oleh perawat-perawat yang ada dirumah sakit tersebut. Faktor caratif yang belum diterapkan ialah komunikasi yang teraupetik, tulus, dan terampil.
Ketidaksesuaian tersebut dapat muncul dengan berbagai sebab. Hamilton (1992, dalam Potter & Perry, 2005) menjelaskan, bahwa manusia mempelajari nilai melalui observasi, pertimbangan, dan pengalaman. Sejalan dengan hal itu, perawat sebagai profesi mengalami transmisi nilai profesional keperawatan dengan mempelajari, mengamati, meneladani, serta mengalami nilai tersebut melalui proses pendidikan yang ditempuh sebelumnya. Transmisi nilai yang dialami perawat saat menempuh pendidikan akan menanamkan nilai tersebut pada diri perawat. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu aspek yang perlu dievaluasi saat membicarakan ketidaksesuaian penerapan nilai profesional keperawatan.
Salah satu masalahnya, belum dilakukan penelitian di Indonesia yang mengkaji tentang gambaran nilai profesional yang dimiliki mahasiswa perawat, baik pada mahasiswa Diploma III (DIII) maupun mahasiswa Strata 1 (S1).
(23)
Kajian tersebut penting guna mengevaluasi penanaman nilai profesional keperawatan pada setting pendidikan dan menilai kesiapan mahasiswa perawat Indonesia untuk menjadi perawat profesional. Penilaian kesiapan yang dimaksud tentu melalui penilaian terhadap tingkat nilai profesionalitas mahasiswa. Penelitian tersebut juga dapat digunakan sebagai evaluasi mengenai efektifitas pengajaran nilai profesional keperawatan dalam tataran pendidikan.
Masalah lainnya ialah belum adanya laporan yang membahas dampak dari tingkat nilai profesional mahasiswa perawat terhadap pasien yang diberikan asuhan keperawatan. Sedangkan kajian itu penting untuk mengetahui kemungkinan adanya dampak buruk karena faktor terkait, ketika mahasiswa mendapatkan early clinical exposure atau saat menjalani Program Profesi Ners. Penelitian maupun evaluasi mengenai nilai profesional yang dimiliki oleh mahasiswa juga belum dilakukan di Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Jakarta. Sedangkan mahasiswa PSIK UIN Jakarta menerima pengajaran tentang nilai profesional keperawatan di bangku kuliah dan mulai berinteraksi dengan pasien dalam Pra-Klinik, bahkan saat Program Profesi Ners berhadapan dan bertanggung jawab secara langsung kepada pasien di rumah sakit. Program Profesi Ners di PSIK UIN Jakarta dimulai sejak tahun 2010 hingga saat ini, dan belum dilakukan penelitian mengenai nilai profesional keperawatan.
Permasalahan diatas membuat peneliti merasa sangat penting untuk meneliti gambaran nilai profesional keperawatan yang dimiliki oleh mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan hubungannya terhadap performa klinik mahasiswa. Alasan dijadikannya mahasiswa Program
(24)
5
Profesi Ners sebagai sampel ialah karena kegiatan pembelajaran yang mereka laksanakan seluruhnya berinteraksi dengan klien atau pasien, baik di rumah sakit maupun komunitas.
B. Rumusan Masalah
Widyarini (2005) menemukan bahwa pasien berpersepsi bahwa perawat merupakan praktisi medis profesional yang dapat mereka percayai untuk diberi tanggung jawab terhadap proses penyembuhan penyakit pasien. Profesionalisme tersebut secara teori dilandasi oleh nilai profesional keperawatan sebagai pondasi praktik keperawatan. Namun, ada beberapa ketidaksesuaian yang terjadi di pelayanan keperawatan, salah satunya ialah tidak tercerminnya nilai profesinal keperawatan oleh perawat.
Nilai profesional yang dimiliki oleh perawat salah satunya didapatkan melalui proses pendidikan. Untuk mengevaluasi penerapan nilai profesional para perawat dimulai dari mengevaluasi nilai profesional keperawatan yang dimiliki oleh mahasiswa. Sedangkan evaluasi dan kajian tersebut belum dilakukan di Indonesia, khususnya di PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh karenanya, peneliti merasa penting untuk meneliti gambaran nilai profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka pertanyaan penelitian yang muncul ialah :
(25)
a. Bagaimana gambaran karakteristik mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
b. Bagaimana gambaran total nilai profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
c. Bagaimana gambaran nilai caring mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
d. Bagaimana gambaran nilai activism mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
e. Bagaimana gambaran nilai trust mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
f. Bagaimana gambaran nilai profesionalism mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
g. Bagaimana gambaran nilai justice mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi gambaran nilai profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 7, 8, dan 9.
2. Tujuan khusus
Beberapa tujuan khusus yang melandasi penelitian ini ialah :
a. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai caring mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(26)
7
b. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai activism mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai trust mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai profesionalism mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai justice mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
E. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian yang dilakukannya dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis bagi pihak-pihak berikut :
a. Bagi mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Jakarta
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi review bagi mahasiswa Program Profesi Ners mengenai nilai profesional dalam keperawatan, serta menstimulus mahasiswa untuk mengembangkan nilai profesional yang dimiliki. Hal tersebut diorientasikan pada persiapan mahasiswa untuk menjadi perawat profesional.
b. Bagi PSIK UIN Jakarta
Melalui penelitian ini, Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran nilai profesional keperawatan yang telah diselenggerakan hingga saat ini. Evaluasi tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan strategi pembelajaran yang mendatang.
(27)
c. Bagi pasien
Berhasil ditanamkannya nilai profesional keperawatan kepada mahasiswa sebagai calon perawat dapat memperbaiki kualitas pelayanan keperawatan yang didapatkan oleh pasien.
d. Bagi perkembangan pendidikan keperawatan
Data dan kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menjadi informasi bagi seluruh stakeholder pendidikan keperawatan di Indonesia mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai profesional perawat sejak masa pendidikan serta strategi yang digunakan.
e. Bagi penelitian selanjutnya
Seluruh bagian dan proses penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan bagi peneliti lain guna memunculkan penelitian-penelitian selanjutnya yang lebih dalam terhadap topik terkait.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai profesional mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April tahun 2015 di Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif - cross sectional. Populasi terdiri dari mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 7, 8, dan 9.
(28)
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Nilai Profesional Keperawatan
1. Definisi Nilai Profesional Keperawatan
Hayes (2006) mendefinisikan nilai profesional sebagai standar perilaku yang digunakan untuk menyusun tindakan yang diterima oleh praktisi dan grup profesional tempat mereka berada. Nilai berhubungan dengan emosi dan pengalaman yang mengarahkan sesorang pada pilihan tertentu, keputusan, dan tindakan (Naagarazan, 2006).
Nilai profesional keperawatan merupakan fondasi dari praktik, yang mengarahkan perawat dalam berinteraksi dengan klien, rekan sejawat, praktisi profesional lain, dan publik (AACN, 2008). Nilai-nilai yang menjadi identitas keperawatan ini memberikan perawat kerangka kerja dalam mengurus kesejahteraan klien dan menjadi fondasi perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan.
Profesionalisme didefinisikan sebagai pelaksanaan secara konsisten nilai-nilai utama yang dibuktikan dengan pelaksanaan kerja perwat dengan profesional kesehatan lain guna mencapai kesehatan optimal dan kesejahteraan bagi pasien, keluarga, dan komunitas dengan secara bijak menerapkan prinsip altruisme, keunggulan, kepedulian, etik, rasa hormat, komunikasi, dan akuntabilitas (AACN, 2008). Fisher (2014) mengatakan bahwa nilai profesional dapat dibuktikan dari sikap yang akhirnya mempengaruhi perilaku.
(29)
2. Komponen Nilai Profesional Perawat
American Association of Colleges of Nursing (AACN, 2008) menyebutkan beberapa nilai profesional keperawatan yang menjadi fondasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Berikut nilai profesional yang mencerminkan perawat profesional yang memandu perawat untuk berperilaku etik dalam pemberian asuhan keperawatan.
Pertama, memperhatikan atau mementingkan kesejahteraan dan keselamatan orang lain atau yang disebut altruisme. Altruisme dalam praktik profesional diwujudkan dengan pemberian perhatian dan advokasi perawat terhadap kebutuhan dan kesejahteraan klien. Wujud dari altruisme yakni dikesampingkannya kebutuhan perawat sendiri guna mendahulukan kebutuhan pasien yang lebih penting.
Kedua, yakni otonomi (autonomy). Perawat yang menerapkan nilai ini menunjukkan sikap menghargai hak pasien dalam pembuatan keputusan terkait kesehatan pasien. Dengan penuh kesadaran perawat menyusun dan memutuskan tindakan melalui pertimbangan-pertimbangan yang tepat.
Ketiga, menghormati martabat manusia dengan segala nilai dan keunikan yang dimiliki individu dan kelompok. Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya, meletakkan pasien pada posisi seorang manusia yang memiliki hak-hak untuk dihormati sebagai seorang manusia. Sebagai contoh, saat melakukan pemeriksaan fisik genitalia pada pasien perempuan, perawat tetap menjaga privasi pasien.
(30)
11
Keempat, yakni integritas yang diwujudkan dengan tindakan-tindakan yang sesuai dengan kode etik dan standar praktik. Refleksi yang muncul dari nilai integritas dalam praktik profesional perawat ialah kejujuran yang ditunjukkan perawat dalam sikapnya, serta diterapkannya kode etik dalam pemberian pelayanan keperawatan yang dibutuhkan klien.
Kelima, keadilan sosial yang ditunjukkan dengan menjunjung tinggi prinsip moral, prinsip legal, dan prinsip kemanusiaan sepanjang melaksanakan tugas sebagai perawat. Nilai ini menghantarkan perawat untuk tidak membeda-bedakan pelayanan keperawatan yang diberikannya kepada para klien. Perawat tidak membedakan klien berdasarkan ras, suku, budaya, negara, warna kulit, agama, maupun sekte kelompok yang lainnya. Perawat memandang bahwa seluruh pasien adalah manusia, sehingga kesemuanya memiliki hak yang sama untuk dipenuhi kebutuhan perawatannya.
Selain tidak membedakan perlakuan terhadap pasien, Lin, dkk (2011) menambahkan bahwa pasien memiliki hak untuk diperhatikan martabatnya sebagai seorang manusia (human dignity) saat menerima pelayanan keperawatan, dan perawat bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepeerawatan dengan menghormati klien.
Weis dan Schank (2009) telah menyusun instrumen untuk mengukur nilai profesional keperawatan. Instrumen tersebut berasal dari American Nurses Association (ANA) Code of Ethics for Nurses. Dari penelitian yang dilakukan untuk merumuskan instrumen tersebut, ia menemukan lima nilai profesional yang teridentifikasi sebagaikomponen dasar faktor analisis
(31)
dalam instrumennya. Nilai profesional keperawatan tersebut ialah caring, activism, trust, professionalism,dan justice.
Salah satu nilai profesional utama dalam profesi keperawatan adalah
caring. Weis & Schank (2009) mendefinisikan konsep caring sebagai pemberian perhatian dan penghormatan yang memberikan efek kepada kesejahteraan (well-being) orang lain. Caring sejak dahulu kala telah menjadi center of nursing dan akan tetap menjadi inti dari keperawatan hingga di masa depan, karena itu memberikan manfaat tidak hanya bagi pasien tetapi bagi perawat pula (Ma, dkk, 2003). Caring adalah merasakan untuk orang lain (Naagarazan, 2006).
Shaw & Degazon (2008) menyampaikan bahwa keadilan sosial diwujudkan dengan menghormati hak dasar orang lain sebagai seorang manusia yang dihargai. Dalam penerapannya pada asuhan keperawatan, seorang perawat harus menempatkan semua pasien sebagai seseorang yang memiliki hak yang sama. Adanya perbedaan karakter dan ciri pada pasien tidak dapat dijadikan alasan bagi perawat untuk membedakan cara perlakuan.
Weis & Schank (2009) menyusun sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur nilai profesional seorang perawat atau mahasiswa perawat, yakni Nurses Professional Values Sclae – Revised (NPVS-R). Instrumen ini disusun dan dikembangkan sedemikian rupa, sehingga tersusunlah 26 pernyataan positif dengan skala likert untuk mengukur nilai profesional keperawatan. Instrumen ini terdiri dari lima
(32)
13
faktor analisis yang merupakan turunan dari kode etik keperawatan yakni
caring, avtivism, trust, profesionalism, dan justice.
3. Fungsi Nilai Profesional Keperawatan dalam Asuhan Keperawatan
Nilai profesional merupakan landasan dari kode etik. Sedangkan pemahaman dan penguasaan tentang kode etik merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi oleh seorang perawat advanced (Jansen & Stauffacher, 2006). Kemantapan fondasi perawat akan nilai profesional yang dimilikinya akan mempengaruhi tindakan perawat saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien (Potter dan Perry, 2005). Oleh karenanya, nilai profesional keperawatan berfungsi sebagai fondasi sekaligus memberikan petunjuk atau arahan kepada perawat untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
B. Penerapan Nilai Profesional Keperawatan oleh Mahasiswa Perawat
Ma, dkk, (2013) melakukan sebuah penelitian tentang tingkat kemampuan caring yang dimiliki oleh mahasiswa sarjana muda di dua perguruan tinggi kesehatan di Provinsi Yunan, Negara China bagian Barat Daya. Penelitian yang terdiri dari 598 mahasiswa sarjana muda tersebut menyatakan bahwa kemampuan mahasiswa untuk mengetahui dan mempertimbangkan pasien justru rendah setelah menerima pengalaman klinik secara langsung. Studi kualitatif juga dilakukan kepada 16 mahasiswa sarjana muda untuk mengkaji sumbangsih latihan praktik klinik terhadap perkembangan kemampuan merawat. Dari wawancara yang dilakukan
(33)
sebagai studi kualitatif tersebut, mereka menemukan adanya beberapa motif yang mengarah pada faktor pendukung dan faktor penghambat.
Faktor pendukung yang pertama adalah promosi pendirian tentang tanggungjawab profesinal dan etik Pengalaman klinik yang mahasiswa dapatkan memberikan sentuhan emosional untuk memberikan perawatan kepada pasien dan menyadarkan mereka arti caring dalam profesi keperawatan. Pengalaman klinik mampu memperbaiki keinginan dan motivasi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan caring mereka (Ma, dkk 2013).
Tersedianya area untuk mempraktikkan caring menjadi faktor pendukung kedua. Mahasiswa menyatakan bahwa untuk mempelajari caring
tidak cukup dengan mempelajari teori dan memperbanyak lembar tugas. Cara yang sangat diperlukan dan efektif untuk mempelajari dan mendalami caring
ialah melalui praktik. Mahasiswa menilai, mereka memiliki kesempatan untuk mengamati praktik caring yang dilakukan oleh perawat dan mengkombinasikan teori dengan praktik dari adanya pengalaman klinik (Ma, dkk, 2013).
Faktor pendukung ketiga ialah pembelajaran dari teladan atau role model yang positif. Kepada Ma, dkk, (2013), mahasiswa mengungkapkan bahwa mereka menemukan salah satu cara efektif untuk memperbaiki kemampuan caring ialah dengan mengamati penerapan caring dari positive role models.
Beberapa faktor penghambat juga mengiringi, yang pertama ialah lingkungan belajar yang kritis. Salah satu faktor penghambat dalam
(34)
15
mempelajari caring menurut mahasiswa ialah tidak sesuainya atau berbedanya kondisi lingkungan praktik dengan yang dibayangkan oleh mahasiswa. Mereka menemukan bahwa di rumah sakit perawat bukan befrfokus pada kompleksitas kebutuhan individualisasi perawatan pasien, melainkan hanya berfokus pada penyelesaian tugas-tugas standar atau task-oriented. Hal ini dinalai mahasiswa sebagai lingkungan belajar yang tidak ideal dan jelas bukan caring learning environment, bahkan dapat menghalangi pembelajaran mahasiswa tentang caring.
Salah satu penyebab lain yang memperburuk kondisi lingkungan belajar ialah rendahnya hubungan interpersonal (interpersonal relationship)
diantara staf kesehatan. Mahasiswa menemukan, para staf kesehatan cenderung berusaha menghindari perselisihan dalam perawatan pasien dengan melindungi sendiri. Cara tersebut justru menjauhkan para staf kesehatan satu sama lain. Mahasiswa menyebutnya “mind your own business”.
Faktor penghambat kedua ialah bertemunya mahasiswa dengan pengajar klinik yang tidak tepat. Mahasiswa merasa bahwa tidak semua pengajar klinik merupakan pribadi yang peduli dan mempertimbangkan prinsip caring. Karena beberapa dari mereka bertemu dengan pengajar klinik yang tidak tepat, salah satunya tidak memperhatikan nilai caring dengan tidak memperhatikan kenyamanan klien. Hal itu mengganggu proses perkembangan nilai caring mahasiswa, karena mereka mengalami kebingungan dan berkecil hati (Ma, dkk, 2013).
Faktor penghambat ketiga ialah ketika mengalami shock akibat kontrasnya perbedaan hal yang ideal dengan kenyataan lapangan. Di dalam
(35)
kelas, para pendidik cenderung menekankan aspek caring tanpa menceritakan insiden-insiden non-caring yang dapat terjadi di rumah sakit. Hal itu membuat para mahasiswa memiliki imajinasi paling ideal terhadap praktik dan memiliki kesan yang kurang tepat tentang lingkungan praktik. Akhirnya, saat mahasiswa bertemu dengan kenyataan lapangan yang tidak sesuai dengan imajinasi mereka, mereka menemukan berbagai kesenjangan, merasa kaget, bahkan merasa kacau.
Hayes pada tahun 2006 melakukan studi terhadap 44 senior baccalaurate student dan 60 associate college student dari berbagai sekolah keperawatan di Florida bagian Barat Daya. Hayes ingin mengetahui perbedaan nilai profesional keperawatan yang dimiliki mahasiswa
baccalaurate dan mahasiswa associate collage. Studi yang menggunakan
Nursing Professional Values Scale-Revised (NPVS-R) kembangan Schank dan Weis (2009) tersebut menunjukkan, tidak ada perbedaan tingkat nilai profesional antara kedua mahasiswa tersebut (Hayes, 2006).
Parvan, dkk, (2012) melakukan penelitian tentang nilai profesional keperawatan mahasiswa perawat (Bachelor of Science in Nursing) di beberapa universitas di Iran. Penelitian itu melibatkan tiga universitas Tipe I dan lima universitas tipe III di Iran. Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 240. Dengan menggunakan instrumen Nursing Professional Value Scale (NPVS), Kobra, dkk menemukan tiga pernyataan teratas mengenai nilai profesional pada mahasiswa dari masing-masing universitas. Tiga pernyataan teratas (dengan nilai tertinggi) mahasiswa dari univeristas tipe I ialah “mempertahankan kompetensi pada area praktik”,
(36)
17
“mempertahankan kerahasiaan pasien”, dan melindungi hak moral dan legal pasien.”. Sedangkan tiga pernyataan terbawah ialah “terlibat dalam aktifitas asosiasi perawat profesional”, “terlibat dalam peer review”, dan melindungi hak peserta dalam penelitian” (Kobra, dkk, 2012).
Pada mahasiswa di universitas tipe III, tiga pernyataan berkaitan dengan nilai profesional dengan skor paling tinggi ialah “ mempertahankan kerahasiaan pasien”, “mencari pendidikan tambahan untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan”, “melindungi hak moral dan legal pasien”. Sedangkan tiga pernyataan dengan skor terrendah ialah “terlibat dalam keputusan kebijakan publik yang mempengaruhi distribusi sumber penghasilan”, “terlibat dalam peer review”, dan melakukan evaluasi diri terus menerus” (Kobra, dkk, 2012).
Iacobucci, dkk, (2012) melakukan penelitian mengenai nilai profesional yang dimiliki oleh mahasiswa keperawatan di United State. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probability convenience sampling dengan jumlah sampel 47 mahasiswa perawat senior. Uji korelasi (Pearson) yang dilakukan Iaobucci menunjukkan ada hubungan positif antara nilai profesional keperawatan yang dimiliki responden dengan harga diri yang dimiliki mereka (r(45)=0.378, p=0.009).
C.Urgensi Penanaman Nilai Profesional Keperawatan
Ma, dkk (2013) mengatakan bahwa saat ini institusi keperawatan di China menjadikan caring sebagai elemen sangat penting yang harus diajarkan pada pendidikan keperawatan. Hal itu dimaksudkan untuk menjamin atau
(37)
memastikan bahwa perawat yang baru saja lulus dan hendak memasuki dunia kerja telah disiapkan dengan penuh untuk memberikan pelayanan keperawatan yang holistik dan berkualitas kepada pasien.
Sebagai salah satu asosiasi pendidikan keperawatan di Amerika, AACN (2007) menegaskan bahwa sosialisasi dan penanaman nilai profesional keperawatan harus dimulai sedini mungkin dalam setting pendidikan. Nilai profesional keperawatan memang sulit diajarkan sebagai salah satu Program Profesional, namun institusi pendidikan keperawatan harus merancang lingkungan pembelajaran yang mendukung perawatan yang penuh empati, sensitif, dan berbelas kasih. Keperawatan yang dimaksud tentu yang ditujukan kepada individu, kelompok, dan komunitas, yang kesemuanya membuat mahasiswa sadar mengenai isu sosial dan etik.
Para pendidik di institusi pendidikan keperawatan memiliki kewajiban untuk mengembangkan nilai profesional keperawatan para mahasiswa agar sesuai dengan peran dan tanggungjawab mereka sebagai seorang perawat atau disebut role formation process (Fisher, 2014). Kecanggihan ilmu pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) perlu diintegrasikan untuk menghasilkan praktisi yang sukses (Fisher, 2014).
D.Mahasiswa Program Profesi PSIK UIN Jakarta 1. Mahasiswa
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 tahun 1990, mahasiswa adalah adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.
(38)
19
Menurut Djojodibroto (2004), mahasiswa merupakan satu golongan dari masyarakat yang mempunyai dua sifat, yaitu manusia muda dan calon intelektual, dan sebagai calon intelektual, mahasiswa harus mampu untuk berpikir kritis terhadap kenyataan sosial, sedangkan sebagai manusia muda, mahasiswa seringkali tidak mengukur resiko yang akan menimpa dirinya.
Menurut Ganda (2004), mahasiswa adalah individu yang belajar dan menekuni disiplin ilmu yang ditem puhnya secara mantap, dimana didalam menjalani serangkaian kuliah itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya diantara mahasiswa ada yang sudah bekerja atau disibukkan oleh kegiatan organisasi kemahasiswaan.
2. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebuah institusi pendidikan tingkat perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 1957 (UIN Jakarta, 2011). Perguruan tinggi ini dimulai dengan berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama). Pada tahun 2012 ia berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seiring dengan disahkaannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 pada tanggal 20 Mei 2012. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki banyak program studi, salah satunya ialah program Studi Ilmu Keperawatan dalam Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
(39)
3. Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) adalah salah satu pendidikan tinggi program sarjana yang diarahkan pada penguasaan disiplin ilmu keperawatan. Pendidikan ini berjenis Pendidikan Akademik dalam lingkup pendidikan keperawatan di Indonesia (PPNI). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional. PSIK merupakan salah satu program studi yang dimiliki UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2005. Mahasiswa yang telah lulus jenjang pendidikan akademik ini akan mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan yang disingkat S.Kep.
Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki peran untuk mencetak calon perawat yang berintelektual tinggi dan memegang teguh kode etik sebagai salah aturan dalam profesi. Selain itu, karakter khas yang akan dibentuk oleh program studi ini ialah calon perawat muslim yang mengintegrasikan kesalehan (piety) dalam melaksankan praktik keperawatan.
4. Program Profesi Ners PSIK UIN Jakarta
Program Profesi yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang ditujukan guna mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus (PPNI). Peserta didik yang telah lulus jenjang Program Profesi akan mendapatkan gelar Ners (Nurse) yang disingkat dengan Ns.
(40)
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memaparkan kompetensi yang ingin diasah kepada peserta didiknya dalam jenjang Program Profesi, sebagaimana berikut :
- Mampu berkomunikasi secara efektif
- Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan - Mampu melaksanakan asuhan keperawatan profesional di klinik dan
komunitas
- Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan - Mampu menjalin hubungan interpersonal
- Mampu melakukan penelitian di bidang kesehatan, khususnya keperawatan
- Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau belajar sepanjang hayat
(41)
E. Kerangka teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Hayes (2006), AACN (2008), Weis & Schank (2009), Fisher (2014), dan Modifikasi Jean Watson’s Theory of Human Caring
Standard of Practice Role
Formation Process
Caring
Justice
Professionalism Trust Activism Nursing
Practice Foundation
(42)
23
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Variabel adalah sesuatu yang berubah-ubah atau sifat yang memiliki nilai yang berbeda-beda (Wood & Ross-Kerr, 2011). Variabel merupakan jumlah yang memikul nilai yang berbeda dan dapat berubah-ubah (Waltz, dkk, 2010).
Penelitian ini akan menguji satu variabel, yakni nilai profesional keperawatan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai profesional keperawatan, sebagaimana direpresantisakan pada kerangka konsep dibawah ini.
Bagan 3.1 Kerangka konsep
Nilai profesional keperawatan :
Kepedulian (Caring)
Aktivisme (Activism)
Kepercayaan (Trust)
Profesionalisme (Professionalism)
(43)
B. Definisi Operasional
Wood dan Ross-Kerr (2011) mengatakan bahwa definisi operasional adalah definisi kerja yang merujuk pada makna yang dimaksud peneliti terhadap istilah yang digunakan dalam konteks peertanyaan penelitian. Definisi kerja atau definisi operasional bukan definisi istilah yang ditemukan di dalam kamus, melainkan definisi yang difikirkan peneliti ketika berbicara tentang topik penelitiannya dan variabel yang terkait. Definisi operasional merupakan pernyataan terhadap suatu istilah yang dikonsepkan untuk diukur (Waltz, dkk, 2010). Definisi operasional mewakili hasil dari proses operasionalisasi yang dilakukan oleh penelit i dalam penelitiannya.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Nilai profesional keperawatan
Nilai-nilai positif yang bersumber dari agama, budaya, adat istiadat yang dianut profesi untuk menjalankan profesi keperawatan
Skala Likert dengan nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting 2 = Agak Penting 3 = Penting
4 = Sangat Penting
Nurses Professional Values Scale-Revised (Weis & Schank, 2009)
Skor = 26 - 130, semakin mendekati angka 130, maka nilai profesional keperawatan
semakin baik
(44)
25
5 = Paling Penting (Weis & Schank,
2009)
Caring
(kepedulian)
Nilai yang
menunjukkan perhatian terhadap kondisi kesehatan pasien
Skala Likert dengan nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting 2 = Agak Penting 3 = Penting
4 = Sangat Penting 5 = Paling Penting
NPVS-R item 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25 (Weis & Schank, 2009)
Skor = 9 – 45, semakin mendekati angka 45, maka nilai caring
semakin baik (Weis & Schank, 2009)
Numerik
Activism
(aktivisme)
Nilai yang menunjukkan keikutsertaan dalam pengembangan keilmuan dan profesi keperawatan
Skala Likert dengan nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting 2 = Agak Penting 3 = Penting
4 = Sangat Penting 5 = Paling Penting
NPVS-R item 4, 10, 11, 19, 26 (Weis & Schank, 2009)
Skor = 5 – 25, semakin mendekati angka 25, maka nilai activism
semakin baik (Weis & Schank, 2009)
(45)
Professionalism
(sifat profesional)
Nilai yang menunjukkan tindakan sesuai ciri dan kualitas profesi
Skala Likert dengan nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting 2 = Agak Penting 3 = Penting
4 = Sangat Penting 5 = Paling Penting
NPVS-R item 5, 6, 7, 8 (Weis & Schank, 2009)
Skor = 4 – 20, semakin mendekati angka 20, maka nilai
professionalism
semakin baik (Weis & Schank, 2009)
Numerik
Trust
(kepercayaan)
Nilai yang menunjukkan kualitas untuk dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas profesi
Skala Likert dengan nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting 2 = Agak Penting 3 = Penting
4 = Sangat Penting 5 = Paling Penting
NPVS-R item 1, 2, 9, 14, 15 (Weis & Schank, 2009)
Skor = 5 – 25, semakin mendekati angka 25, maka nilai trust semakin baik (Weis & Schank, 2009)
Numerik
Justice
(keadilan)
Nilai yang
menunjukikan perlakuan sama rata terhadap seluruh pasien dengan
Skala Likert dengan nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting 2 = Agak Penting
NPVS-R item 3, 12, 13 (Weis & Schank, 2009)
Skor = 3 – 15, semakin mendekati angka 15, maka nilai justice
(46)
27
beragam latar belakang 3 = Penting
4 = Sangat Penting 5 = Paling Penting
semakin baik (Weis & Schank, 2009)
Jenis Kelamin Identitas diri sesuai kondisi biologis seksual
Kuesioner Kuesioner 1. Laki-laki
2. Perempuan
Nominal
Tahun Angkatan Urutan kelompok memulai Program Profesi Ners di PSIK UIN Jakarta
Kuesioner Kuesioner 1. Angkatan 7
2. Angkatan 8 3. Angkatan 9
(47)
28
BAB IV
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang ditempuh oleh penulis. Wood & Ross-Kerr (2011) mengibaratkan metode penelitian sebagai cetakan biru (blueprint) yang mengantarkan peneliti untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelaksanaan penelitiannya. Desain penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran rencana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian jenis ini digunakan untuk mengetahui gambaran suatu kondisi atau deskripsi tentang suatu hal secara objektif (Elfindri, dkk, 2011). Cross-sectional
digunakan sebagai pendekatan dalam mengkaji penelitian ini, yakni kajian dilakukan pada satu titik waktu yang sama (Mateo & Kirchoff, 2009).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pemilihan PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikarenakan belum dilaksanakannya kajian terhadap nilai profesional keperawatan yang dimiliki oleh mahasiswa PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2015.
(48)
29
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh bagian dari grup yang akan dikaji oleh peneliti (Gillis & Jackson, 2002). Pada penelitian ini, yang menjadi populasi ialah mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Jakarta angkatan 7, 8, dan 9.
Sampel merupakan perwakilan dari kehidupan kecil (microcosm) atau unit dari populasi yang akan dikaji oleh peneliti (Gillis & Jackson, 2002). Sampel menjadi sumber data yang bersumber dari bagian (subset) populasi yang berpartisipasi dalam penelitian (Mateo & Kirschoff, 2009).
Berikut ialah kriteria inklusi dari sampel :
- Mahasiswa yang sedang menempuh Program Profesi Ners
- Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Sehat jasmani dan rohani
- Bersedia menjadi sampel
Berikut ialah kriteria eksklusi dari sampel :
- Mahasiswa Program Profesi Ners yang sedang menempuh masa cuti
D. Teknik Pengambilan Sampel
Ada beberapa teknik pengambilan sampel yang dapat digunakan untuk penelitian ilmiah. Pengambilan sambil pada penelitian ini menggunakan metode total sampling. Total sampling atau sampel jenuh merupakan dijadikannya populasi sebagai sampel seluruhnya (Nasution, 2009). Total sampling dapat dilakukan terhadap populasi yang kecil, yakni yang jumlahnya jauh dari angka 1000.
(49)
E. Instrumen Penelitian
Kuesioner merupakan jenis instrumen yang peneliti gunakan pada penelitian ini. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan instrumen
Nurses Professional Values Scale-Revised (Weis & Schank, 2009). Instrumen baku berbahasa Inggris ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia melalui Lembaga Pusat Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nurses Professional Values Scale-Revised (NPVS-R) merupakan instrumen yang dikembangkan oleh Weis & Schank pada tahun 2009. Instrumen ini dirancang untuk mengukur nilai profesional keperawatan yang dimiliki perawat. NPVS-R terdiri dari 26 item pernyataan deskriptif singkat yang merefleksikan nilai professional keperawatan. Instrumen ini berupa menggunakan skala Likert dan dan memiliki lima faktor analisis, yakni
caring, activism, trust, professionalism, dan justice. Kelima faktor analisis tersebut memiliki nilai validitas konstruk 0.46 – 0.79 dan nilai koefisien alpha 70 – 85 (total koefisien alpha 0.92). Mahasiswa Program Profesi Ners akan menemukan pernyataan positif dalam instrumen dan menentukan tingkat kepentingan (the degree of importance) pernyataan tersebut sesuai dengan penilaiannya. Skala Likert tersebut terdiri dari 1=tidak penting, 2=agak penting, 3=penting, 4=sangat penting, 5=paling penting. Total nilai yang mungkin muncul dari jawaban mahasiswa Program Profesi Ners yakni antara nilai 26 hingga 130. Semakin tinggi total nilai yang dimiliki responden, maka semakin lebih kuat orientasi nilai profesional keperawatan yang dimiliki responden.
(50)
31
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang valid dan reliabel sangat penting digunakan agar peneliti mendapatkan data yang akurat (Riyanto, 2011). Penelitian ini menggunakan instrumen terstandar atau baku. Instrumen terstandar dan baku sesungguhnya tidak perlu dilakukan uji instrumen, karena telah diuji validitas dan reliabilitas. Namun, peneliti hendak kembali menguji validitas dan reliabilitas instrumen karena instrumen tersebut digunakan kepada responden dengan karakteristikyang berbeda.
Validitas merupakan keadaan yang menggambarkan kemampuan kuesioner untuk mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2010). Semakin besar derajat validitas suatu instrumen, maka hasil penelitian yang muncul semakin merefleksikan hasil yang sesungguhnya. Validitas adalah ketepatan atau kecermatan pengukuran, dan dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur (Riyanto, 2011). Instrumen akan diujikan kepada 20 orang mahasiswa untuk mendapatkan nilai hasil pengukuran mendekati normal (Notoatmodjo, 2010).
Uji validitas atas kuesioner NPVS-R yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dilakukan kepada 22 lulusan baru Program Profesi Ners (angkatan 6). Uji validitas itu dilakukan pada tanggal 31 Maret 2015. Analisa uji validitas dilakukan menggunakan Pearson Product Moment, karena kuesioner dalam bentuk skala likert dengan lima pilihan jawaban. Hasil uji validitas tersebut menunjukkan bahwa dari 26 pernyataan, terdapat sembilan pernyataan yang tidak valid, yakni pernyataan 1, 2, 3, 4, 5, 10, 19, 20, 21. Hal itu ditunjukkan dengan nilai r hasilnya kurang dari r tabel (n=22, ᾱ=5%,
(51)
r=,0423). Untuk menangani sembilan pernyataan yang tidak valid, peneliti menemui tiga ahli dalam Keperawatan Manajemen untuk melakukan content validity. Hasil akhir dari berbagai hasil diskusi dan berbagai saran para ahli, dihasilkan 26 item pernyataan positif, dengan sembilan pernyataan tidak valid telah direvisi secara redaksional.
Instrumen juga diuji kestabilannya dalam mengukur sesuatu, yakni dinamakan uji reliabilitas (Riyanto, 2011). Instrumen yang raliabel artinya mampu menunjukkan nilai yang sama pada penggunaan yang berulang-ulang. Pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen dinilai reliabel jika mampu menghasilkan jawaban yang sama dari waktu ke waktu.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner NPVS-R yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dinyatakan reliabel, dengan bukti nilai Cronbach‟s Alfa sebesar 0,878.
G. Tahap Pengambilan Data
1. Langkah pertama yakni peneliti mengajukan proposal penelitian dan melaksanakan seminar proposal.
2. Jika proposal penelitian beserta perangkatnya diterima, peneliti menyusun surat izin untuk melaksanakan pilot study untuk uji validitas dan reabilitas instrumen (kuesioner) kepada mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Surat Permohonan Izin pilot study diajukan kepada Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
(52)
33
4. Jika kuesioner telah valid dan reliabel, peneliti mengajukan surat permohonan izin pengambilan data kepada Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Jakarta dan kemudian mengambil data penelitian. 5. Pemberian izin yang didapatkan peneliti menjadi dasar hukum bagi
peneliti untuk menemui responden dan mengambil data.
6. Responden dipilih dengan cara total sampling atau sampel jenuh, yakni seluruh anggota populasi dijadikan sampel atau responden penelitian. 7. Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan responden secara
bergilir dalam beberapa gelombang (10 – 20 responden per gelombang). 8. Peneliti memberikan informed consent terkait penelitian dan iktikad untuk
menjadikan sampel terkait sebagai responden penelitian.
9. Setelah anggota sampel memberikan persetujuan untuk menjadi responden penelitian, peneliti memberikan kuesioner penelitian untuk diisi oleh responden. Kuesioner dibaca sendiri oleh responden.
10.Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kuesioner kurang lebih selama 10 menit dan pengambilan data dilaksanakan selama bulan Maret-April. 11.Kuesioner yang telah diisi dengan lengkap diserahkan kembali kepada
peneliti untuk selanjutnya diolah dan dianalisa.
H. Teknik Analisa Data
Peneliti melakukan analisa univariat data pada penelitian ini. Analisa tersebut dilakukan untuk mengkaji lebih dalam terkait nilai profesional keperawtan pada mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
(53)
Analisis univariat merupakan cara untuk menganalisis variabel tunggal (Lapau, 2012). Hasil analisa ini dapat menunjukkan distribusi ukuran kasus sampel (misal : distibusi umur) dan komposisi populasi. Analisa univariat pada kasus ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
I.Etika Penelitian
Profesi kesehatan telah sejak lama mempertimbangkan pentingnya pertimbangan etik dalam penelitian dan praktik. Pertimbangan etik tersebut berusaha untuk melindungi kemanusiaan, privasi, serta jaminan keamanan informasi pasien dan subyek penelitian. Pertimbangan etik yang dilakukan dalam penelitian menunjukkan kejujuran peneliti, objektifitas, kehati-hatian, penjagaan kerahasiaan, dan menghargai properti intelektual (Shamoo & Renik, 2003, dalam Waltz, dkk, 2010).
Waltz, dkk (2010) memaparkan beberapa prinsip etika dalam penelitian yang harus dilaksanakan oleh peneliti. Hal pertama terkait etik yang dapat dibicarakan ialah informed consent. Informed consent yang diterapkan pada setiap awal interaksi profesional ini merupakan sebuah usaha untuk saling memberikan pemahaman dan perizinan. Informed consent memberikan pasien atau subyek penelitian atas haknya terhadap pemilihan keputusan bagi dirinya sendiri, atau yang disebut autonomy.
Kedua, partisipan atau subyek penelitian menerima posisi etik, yakni dengan bebas berpartisipasi atau mengundurkan diri dari kegiatan penelitian tanpa diberi prasangka. Dalam penelitian tersbeut harus dipastikan bahwa
(54)
35
subyek penelitian terlibat secara sukarela atau tanpa paksaan. Seseorang harus dapat dengan bebas memilih untuk berpartisipasi atau mengundurkan diri dalam aktifitas pengkajian, baik dalam konteks klinik, pendidikan, maupun administratif.
Ketiga, prinsip privasi harus dilaksanakan dalam penelitian. Subyek penelitian akan memberikan informasi terkait dirinya kepada penliti atau mengizinkan peneliti mengkaji langsung subyek penelitian. Informasi yang didapatkan peneliti tersebut tentu bersifat privasi. Peneliti harus memastikan bahwa informasi yang diberikan atau dinyatakan subyek penelitian tersebut tidak akan membahayakan atau merugikan subyek penelitian.
Keempat, dalam etika penelitian terdapat pula kerahasiaan dan anonimitas. Kerahasiaan yang dimaksud ialah peneliti berkewajiban untuk menjaga agar informasi yang didapatkan dari subyek penelitian tidak tersebar tanpa izin orang terkait. Sedangkan anonimitas ialah tidak dimunculkannya identitas subyek penelitian dalam aktifitas pengkajian, misalnya di dalam lembar kuesioner. Hal itu penting guna melindungi subyek penelitian dan mmastikan bahwa subyek penelitian merespon dengan benar dan lengkap.
Kelima, peneliti berkewajiban untuk tidak melukai subyek penelitian, memaksimalkan potensi kemanfaatan, dan meminimalkan potensi kerugiaan atau bahaya yang ditimbulkan dari penelitian atau aktifitas pengkajian. Prinsip tersebut sejalan dengan norma dalam keperawatan, bahwa perawat memperjuangkan kebaikan dan kesejaahteraan pasiennya.
(55)
36
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Peneliti telah menyebarkan kuesioner Skala Nilai Profesional Perawat – Revisi (Weis & Schank, 2009) kepada 54 orang mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April tahun 2015.
A. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin
Berikut ini ialah gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta April 2014 (n=54)
Jenis Kelamin Frekuensi Persentasi
Perempuan 47 87
Laki-laki 7 13
Total 54 100
Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dari perempuan, yaitu sebanyak 87% dari seluruh responden. Sedangkan responden laki-laki sebanyak 13% dari keseluruhan responden.
2. Angkatan
Berikut ini ialah gambaran karakteristik responden berdasarkan angkatan profesi.
(56)
37
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Angkatan di Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta April 2014 (n=54)
Angkatan Frekuensi Persentasi
Tujuh 13 24,1
Delapan 33 61,1
Sembilan 8 14,8
Total 54 100,0
Menurut tabel distribusi frekuensi di atas, angkatan profesi delapan memiliki persentasi jumlah mahasiswa terbanyak, yakni sebesar 61.1%. Sedangkan angkatan tujuh dan sembilan masing-masing memiliki persentase 24.1% dan 14.8%.
B. Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Gambaran Total Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran total nilai profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tujuh, delapan, dan sembilan.
Tabel 5.3
Gambaran Total Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Professional Keperawatan 99,69 ± 10,664 78 - 128 Di bawah rata-rata (≤99,69) 25 (46,3%)
(57)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai profesional keperawatan yang dimiliki oleh mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki nilai terendah 78 dan nilai tertinggi 128 (dari 26 pernyataan dengan rentang nilai 26-130 : Weis & Schank, 2009). Nilai rata-rata atau mean yang muncul dari 54 orang mahasiswa ialah 99,69 dan dengan standar deviasi 10,664. Terdapat 46.3% yang memiliki nilai profesional keperawatan di bawah rata-rata (M = 99,69) dan 53.7% memiliki nilai di atas rata-rata (M = 99,69).
2. Gambaran Nilai Kepedulian (Caring) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran nilai kepedulian (caring) mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tujuh, delapan, dan sembilan.
Tabel 5.4
Gambaran Nilai Kepedulian (Caring) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Caring 35,94 ± 4,402 27 - 44
Di bawah rata-rata (≤35,94) 22 (40,7%) Di atas rata-rata (35,94) 32 (59,3%)
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai kepedulian (caring) yang dimiliki mahasisa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki nilai terendah 27 dan nilai tertinggi 44 (dari 9 pernyataan dengan rentang nilai 9-45 : Weis & Schank, 2009). Nilai mean dan standar
(58)
39
deviasi yang muncul masing-masing ialah 35,94 dan 4,402. Sebanyak 40,7% mahasiswa yang memiliki nilai caring di bawah rata-rata (M = 35,94) dan 59,3% mahasiswa dengan nilai di atas rata-rata (M = 35,94).
3. Gambaran Nilai Aktivisme (Activism) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran nilai aktivisme (activism) mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tujuh, delapan, dan sembilan.
Tabel 5.5
Gambaran Nilai Aktivisme (Activism) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Activism 18,39 ± 2,784 12 - 25
Di bawah rata-rata (≤18,39) 30 (55,6%) Di atas rata-rata (18,39) 24 (44,4%)
Penelitian menunjukkan bahwa nilai aktivisme (activism) mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki nilai terendah 12 dan nilai tertinggi 25 (dari 5 pernyataan dengan rentang nilai 5-25 : Weis & Schank, 2009). Nilai mean sejumlah 18,39 dan dengan standar deviasi 2,784. Nilai aktivisme di bawah rata-rata (M = 18,39) dimiliki 55,6% mahasiswa dan nilai di atas rata-rata (M = 18,39) dimiliki oleh 44,4% mahasiswa.
(59)
4. Gambaran Nilai Kepercayaan (Trust) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran nilai kepercayaan (trust) mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tujuh, delapan, dan sembilan.
Tabel 5.6
Gambaran Nilai Kepercayaan (Trust) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Trust 19,61 ± 2,498 15 - 24
Di bawah rata-rata (≤19,61) 29 (53,65%) Di atas rata-rata (19,61) 25 (46,25%)
Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki nilai kepercayaan (trust) dengan angka terendah yaitu 15 dan angka tertinggi yaitu 24 (dari 5 pernyataan dengan rentang nilai 5-25 : Weis & Schank, 2009). Nilai mean yang muncul atas nilai trust yaitu 19,61 dan standar deviasi 2,498. Terdapat 53,7% mahasiswa memiliki nilai
trust di bawah rata (M = 19,61) dan 46,3% memiliki nilai di atas rata-rata (M = 19,61).
5. Gambaran Nilai Profesionalisme (Professionalism) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran nilai profesionalisme (professionalism)
mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tujuh, delapan, dan sembilan.
(60)
41
Tabel 5.7
Gambaran Nilai Profesionalisme (Professionalism) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Professionalism 14,48 ± 2,196 11 - 20 Di bawah rata-rata (≤14,48) 30 (55,6%)
Di atas rata-rata (14,48) 24 (44,4%)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa angka terendah nilai profesionalisme mahasiswa Program Profesi PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ialah 11 dan angka tertinggi ialah 20 (dari 4 pernyataan dengan rentang nilai 4-20 : Weis & Schank, 2009). Nilai mean
yang mewakili nilai profesionalisme ialah 14,48 dan dengan standar deviasi 2,196. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa sebanyak 55,6% mahasiswa memiliki nilai profesionalisme di bawah rata-rata, sedangkan 44,4% lainnya memiliki nilai profesionalisme di atas rata-rata.
6. Gambaran Nilai Keadilan (Justice) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ialah gambaran nilai keadilan (justice) mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tujuh, delapan, dan sembilan.
(61)
Tabel 5.8
Gambaran Nilai Keadilan (Justice) Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Justice 11,26 ± 1,639 8 - 15
Di bawah rata-rata (≤11,26) 32 (59,3%) Di atas rata-rata (11,26) 22 (40,7%)
Dapat diketahui dari tabel di atas, bahwa nilai keadilan terendah yang dimiliki mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ialah 8 dan nilai tertinggi ialah 15 (dari 3 pernyataan dengan rentang nilai 3-15 : Weis & Schank, 2009). Sub variabel ini ini memiliki nilai mean sebesar 11,26 dan standar deviasi 1,639. Nilai keadilan (justice) di bawah rata-rata (M = 11,26) dimiliki oleh 59,3% mahasiswa, sedangkan 40,7% lainnya memiliki nilai keadilan di atas rata-rata (M = 11,26).
C. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini ialah tabel mengenai gambaran beda nilai profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan jenis kelamin.
(1)
,129
,613
,251
,104
,105
,001
,026
,514
,112
,003
,007
,457
,000
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
,538
**,474
**,559
**,426
**,600
**,657
**,529
**,390
**,491
**,500
**,594
**,380
**,591
**1
,000
,000
,000
,001
,000
,000
,000
,004
,000
,000
,000
,005
,000
(2)
Lampiran 7
REKAPITULASI JAWABAN RESPONDEN TERHADAP KUESIONER NPVS-R
No resp.
Jen. Kel.
Angk.
Prof. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26
R1 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4
R2 2 2 4 4 5 3 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4
R3 1 2 3 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5
R4 1 2 3 3 3 3 3 5 4 3 5 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3
R5 1 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R6 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R7 1 2 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 5 1 3 3 3 5 1 4 4 5 3
R8 1 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R9 1 2 3 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4
R10 1 2 3 5 4 3 4 4 5 4 5 4 3 3 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4
R11 1 2 3 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 3
R12 1 2 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 3 1 1 2 5 5
R13 1 2 4 3 5 3 5 5 5 3 2 3 2 3 4 5 5 5 3 2 3 2 5 2 3 3 5 3
R14 1 2 3 4 4 3 5 5 4 3 3 4 3 2 3 3 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 5 3
R15 1 2 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5
R16 1 2 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4
R17 1 3 3 4 5 3 3 3 5 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 5 3 3 4 5 2
R18 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3
R19 2 3 3 4 5 3 3 5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 1 3 4 3 4
R20 1 2 3 4 5 3 3 5 3 4 3 2 2 3 2 4 4 5 3 2 3 4 3 4 3 2 3 2
(3)
R22 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 5 5 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3
R23 1 1 3 4 5 3 5 3 5 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3
R24 2 1 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 3 4 4 5 5
R25 1 1 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 5 3 3 3 5 3
R26 1 1 5 5 5 2 3 3 3 3 5 5 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3
R27 1 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3
R28 1 2 5 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 4 4 4 3 3 4 3
R29 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 3 4 3 4 5 5 5 3 5 4
R30 1 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4
R31 1 2 4 4 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 3 3 3 3 5 4 4 5 5 5
R32 1 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5
R33 1 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 5 3 3 2 3 5 5 5 5 3 5 3
R34 1 2 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 2 3 3 3 5 4 4 4 5 5
R35 2 3 3 3 5 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
R36 1 2 4 3 4 3 4 5 5 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 3 3 4 5 3 3 4 5 3
R37 1 3 3 3 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
R38 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
R39 1 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 3 5 5 5 5 4 5 5 3
R40 1 2 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4
R41 1 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5
R42 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 3 3 4 5 4 5 4 4 5
R43 1 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 5 3
R44 1 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3
R45 1 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4
R46 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R47 2 2 4 4 4 3 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 3 5
(4)
R49 1 1 2 3 4 4 3 2 3 3 4 5 3 3 5 4 5 5 3 5 4 5 5 2 2 3 5 2
R50 1 1 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 1 4 4 5 5 3 3 5 4
R51 1 1 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5
R52 1 1 3 3 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 5
R53 1 1 4 5 4 3 3 3 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3
(5)
Lampiran 8
Hasil Olahan SPSS Univariat NPVS-R
Statistics
Jenis kelamin
N
Valid
54
Missing
0
Jenis kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
perempuan
47
87,0
87,0
87,0
laki-laki
7
13,0
13,0
100,0
Total
54
100,0
100,0
Statistics
Angkatan profesi
N
Valid
54
Missing
0
Angkatan profesi
Frequency
Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tujuh
13
24,1
24,1
24,1
delapan
33
61,1
61,1
85,2
sembilan
8
14,8
14,8
100,0
(6)