E. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling dilakukan dengan cara memilih sampel sesuai dengan
yang diinginkan peneliti Nursalam, 2008. Informan dianggap telah cukup apabila telah mencapai saturation dataredundancy data. Ini merupakan poin
dimana peneliti tidak lagi menemukan informasi baru, atau terus menemukan pola yang sama dari pernyataan partisipan Pitney, 2009.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan April 2016 dan
dilakukan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam in-depth interview.
2. Tahap pengumpulan data
a. Tahap persiapan pengumpulan data
1 Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu akan
mengurus perizinan penelitian ke pihak-pihak terkait di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2 Merancang pedoman wawancara yang akan ditanyakan kepada
informan penelitian. 3
Melakukan pendataan informasi yang diperoleh dari informan. 4
Data akan direduksidisederhanakan lalu akan disajikan sebagai data akhir untuk dianalisa.
5 Data yang telah dianalisa akan ditarik simpulan penelitian.
b. Tahap pelaksanaan pengumpulan data
1 Wawancara mendalam in-depth interview
Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang dipakai adalah wawancara
dengan menggunakan
pedoman wawancara
interview guide yang ditujukan untuk wawancara yang lebih mendalam in-depth interview. Wawancara mendalam adalah
salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan cara bertanya kepada
responden untuk memperoleh informasi mengenai fenomena yang akan diteliti. Dalam wawancara mendalam, pengalaman
hidup adalah prioritas, dan peneliti berkolaborasi dengan partisipan penelitian West, Richard dan Lynn H. Turner, 2008.
Pada in-depth interview peneliti berupaya untuk membuat informan penelitian berbicara dengan bebas dan mengutarakan
apa yang hendak disampaikan dengan sebenar-benarnya Gilbert A. Churchil, Jr, 2005.
Wawancara mendalam ini melibatkan peneliti yang memberikan pertanyaan kepada partisipan untuk menggali
informasi, perspektif, wawasanpengetahuan, perasaan, sikap, pengalaman atau fenomena yang dapat diobservasi
Janet, 2010 .
Alasan peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam yaitu memperoleh data yang lebih mendalam mengenai pengalaman
mahasiswa mengenai penerapan terapi komplementer dan alternatif.
Di sini penentuan durasi waktu wawancara disesuaikan dengan partisipan. Peneliti akan melakukan kontrak waktu
dengan partisipan sehingga mereka dapat meluangkan waktu untuk dilakukan wawancara mendalam tanpa mengganggu
aktivitasnya yang lain Holloway Wheeler, 2010. Tipe wawancara yang digunakan yaitu semi-structured
interview. Semi-structured interview menggabungkan dari wawancara
terstruktur dan
tidak terstruktur.
Sering dikombinasikan dari tanya jawab yang spesifik yang
menyebabkan jawaban yang bersifat bebas dari partisipan, dan pewawaancara dapat mengambil kesempatan ini untuk
menanyakan lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut untuk membuat partisipan menguraikan jawaban telah diberikan
Myers, 2008. Pertanyaan baru dapat timbul selama percakapan Bernsen Dybkjær, 2009.
G. Keabsahan Data