Untuk mendeteksi manfaat ekonomi kawasan lindung terhadap masyarakat setempat perlu dilakukan analisis terhadap beberapa variabel ekonomi masyarakat
khususnya nelayan sebelum dan setelah adanya kawasan lindung. Analisis yang digunakan adalah valuasi ekonomi. Konsep valuasi ekonomi
ini muncul awalnya karena metode analisis biaya dan manfaat Cost-Benefit Analysis
yang konvensional sering tidak mampu menilai nilai manfaat sumberdaya alam secara komprehensip, karena tidak memasukkan manfaat
ekologis dalam analisisnya. Demikian juga meskipun kita mengetahui kerusakan yang ditimbulkan terhadap lingkungan akibat aktifitas ekonomi misalnya,
pengambil kebijakan sering tidak mampu mengkuantifikasikan kerusakan tersebut dengan metode ekonomi yang konvensional. Permasalahan-permasalahan diatas
kemudian menjadi dasar pemikiran lahirnya konsep valuasi ekonomi. Dengan berkembangnya ilmu ekonomi lingkungan pada tahun 1980-an, konsep valuasi
ekonomi sumberdaya dan lingkungan kemudian menjadi lebih luas dan mampu menjembatani kelemahan-kelemahan yang ada pada metode Benefit-Cost Analysis
yang konvensional. Pendekatan valuasi ekonomi yang digunakan dalam hal ini adalah
pende katan loss of productivity untuk melihat dan membandingkan kondisi ekonomi sebelum dan sesudah pembentukan Taman Nasional Karimunjawa.
Perbandingan tersebut adalah pengukuran nilai dari hilangnya produktifitas sumberdaya perikanan sebelum penetapan kawasan konservasi laut dan setelah
penetapannya. Pendekatan yang kedua adalah pendekatan simulasi, dilakukan untuk
melihat ketersediaan sumberdaya perikanan pada keadaan dimana data urut waktu menjadi kendala. Pendekatan simulasi dilakukan melalui iconic modelling.
Analisis simulasi ini menggunakan program komputer software Ventana Simulation Vensim
untuk melihat laju stok ikan, effort dan produksi dengan data hipotetikal.
Gambar 1. Diagram alir kerangka pemikiran Analisis Manfaat Ekonomi Sumberdaya Perik anan Kawasan Konsevasi Laut Taman
Nasional Karimunjawa
Pemanfaatan SDA dan Lingkungan
Pemanfaatan Berkelanjutan
Degradasi SDA dan Lingkungan
Pembentukan Kawasan Konservasi Laut
Analisis Manfaat Ekonomi Kawasan Konservasi Laut
TN. Karimunjawa
Analisis Time Series
Valuasi Ekonomi Sumberdaya Perikanan
Pendekatan Produktifitas Analisis Persepsi
Masyarakat Nelayan
Deskriptif
Analisis Teori
Aplikasi Kebijakan Pemodelan
Simulasi Analisis
Ekonomi Wilayah
3.2. Metode Penelitian
3.3.1. Lokasi Penelitian
Sebagaimana telah disebutkan diawal, penelitian ini akan dilakukan di Kepulauan Karimunjawa, yang secara administratif berada di Wilayah Kecamatan
Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Tidak semua wilayah Kecamatan Karimunjawa ditetapkan sebagai Wilayah Taman Nasional. Karena penekanannya
penelitian ini adalah untuk melihat nilai manfaat ekonomi Wilayah Konservasi Taman Nasional Karimunjawa, maka hanya penelitian ini hanya mengambil data
di kawasanpulau-pulau yang ditetapkan sebagai Taman Nasional. Desa yang tercakup dalam penelitian ini adalah sebagian Karimunjawa, Desa Kemujan dan
Desa Parang. Pulau-pulau yang tercakup hanyala h pulau-pulau yang berpenghuni, yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang dan Pulau Nyamuk.
3.3.2. Jenis dan Sumber data
Data primer yang dikumpulkan melalui pembuatan kuisioner dan wawancara langsung adalah data persepsi masyarakat nelayan di Kepulauan
Karimunjawa,, data biaya operasional alat tangkap serta nilai Willingness to Pay pengunjung Taman Nasional Karimunjawa. Jumlah responden yang diambil akan
disesuaikan dengan komposisi dan distribusi di keempat pulau, serta komponen- komponen masyarakat tertentu yang dibutuhkan keterwakilan datanya.
Sementara data sekunder yang dikumpulkan mencakup data ekonomi masyarakat, data kondisi lingkunganterumbu karang serta data yang berhubungan
dengan produksi ikan, khususnya selama 14 tahun terakhir, dari ta hun 1991 hingga tahun 2004. Data sekunder ini bersumber dari monografi desa, pelabuhan
perikanan, Kantor Biro Statistik setempat dan dari instansi lain. Data yang dapat menggambarkan kondisi dan pertumbuhan aspek
ekonomi masyarakat, yang selanjutnya dipergunakan untuk analisis kuantitatif diantaranya adalah:
1. Produksi Ikan
2. Harga
3. Biaya penangkapan
4. Jumlah nelayan
5. Jenis dan jumlah alat tangkap
3.3.3. Analisis Data
3.3.3.1. Analisis Valuasi Ekonomi
Analisis valuasi yang digunakan adalah valuasi ekonomi dengan
pendekatan produktifitas, mengacu pada Fauzi 2005.
Pada pendekatan produktifitas, nilai ekonomi dari kawasan konservasi laut didekati dengan cara membandingkan nilai kawasan akibat berkurang atau
meningkatnya produktifitas dari kawasan konservasi laut. Perubahan atau perbedaan yang terjadi pada nilai produktifitas ataupun nilai sumberdaya kawasan
secara keseluruhan menggambarkan secara proxy nilai ekonomi kawasan konservasi laut. Formulasi perhitungan perubahan produktifitas dari suatu
kawasan konservasi dapat ditulis dengan formula pada persamaan berikut: ............................................................................. 1
Dimana: NP
t
= Perubahan Nilai Produksi pada periode t NO
t
= Nilai output pada periode t x
t
= Output pada periode t Pr
= Perubahan produktifitas Dimana perubahan produktifitas diukur berdasarkan persamaan 2
berikut: ............................................................................................... 2
Dimana x pada persamaan diatas merupakan persamaan 3 berikut: ∆Ω
×
=
∆
t t
t
x NO
NP
t
x x
− =
∆Ω