Analisis Ekonomi Wilayah dan Pengembangannya Game Theory

merupakan sektor basis sedangkan bila nilainya sama atau lebih kecil dari LQ1 berarti sektor yang dimaksud termasuk ke dalam sektor non basis pada kegiatan perekonomian wilayah Kabupaten Jepara. Analisis LQ ini dilakukan dalam bentuk time-seriestrend , artinya untuk melihat beberapa kurun waktu yang berbeda apakah terjadi kenaikan atau penurunan.

3.3.3.5. Game Theory

Untuk Analisis Kebijakan Game Theory digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis konflik serta interaksi secara matematis yang terjadi antar stakeholder dalam pengelolaan dan pemanfaatan Kawasan Karimunjawa. Dalam pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa ini, stakeholder player adalah pemerintah daerah, masyarakat nelayan, dan Balai Taman Nasional Karimunjawa Dephut. Model sederhana Game Theory yang digunakan dalam menganalisis konflik pemanfaatan kawasan Karimunjawa dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Player, terdiri dari Pemerintah daerah G, masyarakat nelayan N, dan Departemen Kehutanan D. 2. Strategi, terdiri dari strategi untuk meneruskan menerima keberadaan kawasan konservasi A, atau tidak menerima kawasan konservasi B. 3. Payoff, data yang diperlukan untuk menentukan payoff tiap player adalah : • Pajak yang diterima oleh Pemda • Manfaat ekonomi yang diperoleh nelayan hasil valuasi ekonomi • Entry fee, atau pendugaan nilai entry fee melalui Analisis Willingness To Pay Tabel 1. Matriks Pahala Payoffs dalam Analisis Game Theory Player B 1 2 1 A1 , B1 A1 , B2 Player A 2 A2 , B1 A2 , B2 Dalam hal ini akan dibuat tiga tabel payoff, yang masing-masing akan memasangkan dua player, yaitu G dan N, N dan D serta G dan D. Terkait dengan konflik yang ada, maka akan dilakukan analisis deskriptif untuk menemukan solusi konflik. Teknik-teknik penyelesaian masalah atau alternatif penyelesaian konflik bertujuan untuk memfasilitasi proses pembuatan keputusan oleh kelompok-kelompok yang berkonflik, sehingga sedapat mungkin diperoleh penyelesaian yang memuaskan semua pihak tanpa ada satu pihak yang merasa terugikan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Keadaan Umum Wilayah Studi 5.1.1 Letak dan Luas Kawasan Secara geografis Kepulauan Kar imunjawa terletak di sebelah Timur Laut kota Semarang tepatnya pada posisi 50 40’ - 50 57’ LS dan 110 4’ – 110 40’ BT. Kep. Karimunjawa termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, yang terdiri dari tiga Desa yaitu Desa Karimunjawa, Kemujan dan Parang. Kepulauan Karimunjawa terdiri atas 27 pulau, 5 pulau diantaranya berpenghuni, yaitu P. Karimunjawa, P. Kemujan, P. Parang, P. Nyamuk dan P. Genting. Sedangkan Kawasan Taman Nasional Karimunjawa adalah seluas 111.625 hektar, terdiri atas sebagian besar kawasan perairan 110.117,30 Ha dan daratan berupa hutan hujan tropis dataran rendah dan hutan mangrove di P. Karimunjawa dan P. Kemujan 1.507,70 Ha. Gambar 3. Peta lokasi wilayah penelitian Taman Nasional Karimunjawa

5.1.2 Iklim

Berdasarkan klasifikasi tipe iklim Schmidt dan Ferguson, kawasan Taman Nasional Karimunjawa termasuk tipe C dengan rata-rata curah hujan 3.000 mmtahun. Temperatur udara berkisar antara 30 -31 C.

5.1.3 Oseanografi

Arus di perairan Kepulauan Karimunjawa pada musim baratbarat laut berasal dari laut Cina Selatan yang menyeret massa air laut menuju ke Laut Jawa sampai kearah timur yaitu Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafura dan sebaliknya pada musim tenggara. Kecepatan arus permukaan rata -rata berkisar antara 8-25 cmdetik. Kondisi ini sangat mempengaruhi kehidupan perairan, terutama ekosistem terumbu karang Supriharyono, 2003

5.1.4 Topografi

Topografi kawasan darat Taman Nasional Karimunjawa berupa dataran rendah yang bergelombang, dengan ketinggian antara 0 – 506 m dari permukaan laut dpl. Terdapat dua buah bukit, yaitu Bukit Gajah dan Bukit Bendera yang merupakan puncak tertinggi dengan ketingian + 506 m dpl.

5.1.5 Hidrologi

Di kawasan Taman Nasional Karimunjawa tidak terdapat sungai besar, namun terdapat lima mata air besar, yaitu Kapuran Pancuran Belakang, Legon Goprak, Legon Lele, Cikmas dan Nyamplungan, yang dimanfaatkan sebagai sumber air minum dan memasak oleh masyarakat sekitar.

5.1.6 Tipe Dasar Perairan

Pada umumnya tipe dasar perairan di Kep. Karimunjawa mulai dari tepi pulau adalah pasir, makin ke tengah dikelilingi oleh gugusan terumbu karang mulai dari kedalaman 0.5 meter hingga kedalaman 20 meter. Ekosistem terumbu karang terdiri dari tiga tipe terumbu, yaitu terumbu karang pantai fringing reef,