Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah brand name berpengaruh terhadap internal reference price. Berdasarkan hasil
perhitungan pada tabel IV.10 didapatkan hasil nilai CR sebesar 2,284 dengan nilai SE sebesar 0,101. Karena nilai CR 1,96 maka menunjukkan
bahwa hipotesis 3 diterima pada tingkat signifikan α = 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa brand name berpengaruh positif terhadap internal reference price. . Hal tersebut sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Grewal dan Krishnan 1998, yang menyatakan bahwa konsumen selalu menggunakan harga sebagai petunjuk ekstrinsik kualitas
produk, sehingga konsumen berpendapat bahwa semakin tinggi harga suatu produk, maka semakin baik juga nama merek brand name tersebut.
4. Hipotesis 4 : Brand perceived quality berpengaruh positif terhadap
internal reference price.
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah brand perceived quality
berpengaruh terhadap internal reference price. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.10 didapatkan hasil nilai CR sebesar -0,465
dengan nilai SE sebesar 0,099. Karena nilai CR 1,645 maka menunjukkan
bahwa hipotesis 4 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
brand perceived quality tidak berpengaruh terhadap internal reference
price .
5. Hipotesis 5 : Brand perceived quality berpengaruh positif terhadap
perceived store image.
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah brand perceived quality
berpengaruh terhadap perceived store image. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.10 didapatkan hasil nilai CR sebesar 2,304
dengan nilai SE sebesar 0,070. Karena nilai CR 1,96 maka menunjukkan
bahwa hipotesis 5 diterima pada tingkat signifikan α = 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa brand perceived quality berpengaruh positif terhadap perceived store image. Pernyataan ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Olshavsky 1985, yang menyatakan bahwa kualitas suatu merek dapat digunakan sebagai petunjuk image toko.
Grewal dan Krishnan 1998 juga menyatakan bahwa semakin tinggi kualitas suatu merek, semakin baik pula image toko yang menjual merek
tersebut.
6. Hipotesis 6 : Price discount berpengaruh negatif terhadap internal
reference price.
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah price discount berpengaruh terhadap internal reference price. Berdasarkan hasil
perhitungan pada tabel IV.10 didapatkan hasil nilai CR sebesar -8,053 dengan nilai SE sebesar 0,113. Karena nilai CR 2,56 maka menunjukkan
bahwa hipotesis 6 diterima pada tingkat signifikan α = 0,01. Tanda negatif
pada nilai CR menunjukkan hubungan negatif berkebalikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa price discount berpengaruh negatif
terhadap internal reference price. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Grewal dan Krishnan 1998, penetapan price discount produk
yang kurang tepat atau berada di luar range referensi internal harga konsumen akan membuat penilaian konsumen terhadap produk tersebut menurun.
7. Hipotesis 7 : Price discount berpengaruh negatif terhadap brand