Metode Analisis Data .1 Statistik Deskriptif

34 3.6.2 Metode Analisis Data 3.6.2.1 Statistik Deskriptif Untuk mendeskripsikan apakah faktor-faktor yang mempengarhi nasabahmasyarakat menggunakan alat pembayaran nontunai, penulis menggunakan statistik deskriptif, yaitu metode statistik yang berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data- data bervariasi, dan lain sebagainya Muhamad 2008: 200.

3.6.2.2 Uji Validitas

Untuk menguji skala pengukuran yang digunakan, peneliti menggunakan Uji validitas dan Uji realibilitas. Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sarwono, 2006: 99. Uji validitas, yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS 21, dengan membandingkan nilai r hasil Corrected Item Total Correlation r-hitung dengan r tabel situmorang, 2008: 43. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut: - Apabila �ℎ�����������, maka pertanyaan dinyatakan valid. - Apabila �ℎ�����������, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 35

3.6.2.3 Uji Realibilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen dan hasil pengujian tersebut merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang diukur.Realibilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas hasil pengukuran tertentu Sarwono, 2006: 100. Sama halnya dengan Uji Validitas, Uji Realibilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21. Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Situmorang, 2008:46 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha 0,60 atau cronbach’s alpha 0,80.

3.6.2.4 Analisis Faktor

Dalam analisis faktor tidak terdapat variabel bebas dan tergantung karena analisis faktor tidak mengklasifikasi variabel ke dalam kategori variabel bebas dan tergantung melainkan mencari hubungan interpendensi antarvariabel agar dapat mengidentifikasikan dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang menyusunnya Sarwono, 2006: 202. Analisis faktor diuji dengan menggunakan program SPSS 21. Melalui Analisis Faktor, dapat diketahui pernyataan-pernyataan mana yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi nasabahmasyarakat untuk menggunakan alat pembayaran 36 nontunai terhadap nasabahmasyarakat Bank Aceh Syariah di Kota Bireuen. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Bireuen

Kabupaten Bireuen merupakan salah satu kabupaten di Aceh yang memiliki 17 kecamatan, pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Bireuen sebanyak 413 817 jiwa, yang tersebar dimasing-masing kecamatan yaitu: Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Bireuen Perkecamatan No Kecamatan Jumlah Penduduk 1 Samalanga 28 925 2 Sp Mamplam 26 013 3 Pandrah 8 152 4 Jeunieb 23 713 5 Peulimbang 10 887 6 Peudada 25 505 7 Juli 30 556 8 Jeumpa 34 222 9 Kota Juang 47 419 10 Kuala 17 186 11 Jangka 27 314 12 Peusangan 50 481 13 Peusangan Selatan 13 905 14 Siblah Krueng 11 105 15 Makmur 14 760 16 Gandapura 22 196 17 Kutablang 21478 Total 413 817 Sumber: BPS Kabupaten Bireuen data diolah

4.2 Gambaran Umum Bank Aceh Syariah

Bank Aceh dahulu bernama Bank Pembangunan Daerah AcehBPD Aceh adalah satu-satunya bank daerah yang berguna untuk meningkatkan 38 perekonomian masyarakat khususnya di Aceh . Pendirian tersebut dipelopori oleh Pemerintah Daerah beserta tokoh masyarakaat dan tokoh pengusaha swasta di Aceh atas dasar pemikiran perlunya suatu lembaga keuangan yang berbentuk Bank, yang secara khusus membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di daerah, dan kemudian Bank Aceh mendirikan Bank Aceh Syariah pertama yaitu terletak di Banda Aceh, kemudian membuka beberapa cabang diseluruh Aceh, pada tanggal 21 Desember 2009 berdiri Bank Aceh Syariah Cabang Pembantu Bireuen berkedudukan di jalan Malikussaleh Nomor 12 Bireuen, Kecamatan Kota Juang, dengan pimpinan saat ini yaitu Bapak Muslim. Adapun visi, misi, motto, logo, jenis produk dan jasa yang ditawarkan Bank Aceh Syariah adalah sebagai berikut: a. Visi Mewujudkan Bank Aceh Syariah menjadi bank yang terus sehat, tangguh, handal dan terpercaya serta dapat memberikan nilai tambah yang tinggi kepada mitra dan masyarakat. b. Misi Membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan dunia usaha dan pemberdayaan dunia usaha dan pemberdayaan ekonomi rakyat, serta memberi nilai tambah kepada pemilik dan kesejahteraan kepada Karyawan. 39

c. MottoCorporate Image “Kepercayaan” adalah suatu manifestasi dan wujud Bank sebagai

pemegang amanah dari Nasabah, Pemilik dan Masyarakat secara luas untuk menjaga kerahasiaan dan mengamankan kepercayaan tersebut. “Kemitraan” adalah suatu jalinan kerjasama usaha yang erat dan setara antara Bank dan Nasabah yang merupakan strategi bisnis bersama dengan prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar dan saling menguntungkan diikuti dengan pembinaan dan pengembangan secara berkelanjutan. d. Logo Bank Aceh Syariah Gambar 4.1 Logo Bank Aceh Syariah Bentuk dasar adalah sekuntum bunga Seulanga Kenanga Cananga Odorata Canangium Odoratum yang terkenal akan keharumannya, dengan model ukiran khas Aceh dengan 3 helai kelopak bunga yang mewakili; manajemen Bank Aceh, pemegang saham dan masyarakat Aceh dengan warna: kuning kehijauan – hijau muda – hijau sedang sebagaimana warna bunga kenanga; melambangkan sebuah pertumbuhan dan kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat Aceh yang holistik dan menggambarkan dari semangat manajemen dan karyawan untuk terus 40 berusaha melakukan pengembangan bank, dengan mengedepankan kemitraan sehingga mampu menjadi bank kepercayaankebanggaan masyarakat Aceh. Bentuk elips seperti bulan sabit berwarna merah terbuka bagian atas dengan posisi miring adalah merupakan gambaran semangat Bank Aceh sebagai wadah lembaga keuanganperbankan yang membuka peluang informasi dan menampung aspirasi nasabah sebagai mitra sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan identitas kedaerahan dan kaidah yang islami. Gambar 4.2 Letak Logo Bank Aceh Syariah Letak logo diantara tulisan Bank dan Aceh menggambarkan logo sebagai mediator antara manajemen Bank Aceh dengan masyarakat Aceh, tulisan Bank menggunakan jenis huruf Friz Quardata Regular sedang tulisan Aceh menggunakan jenis huruf Friz Quardata Bold dengan maksud untuk lebih memperlihatkan nama Aceh. e. Jenis Produk dan Jasa Yang Ditawarkan Seperti halnya bank pada umumnya, Bank Aceh Syari’ah menawarkan produk dan jasa bagi para nasabahnya antara lain: 41 - Produk Penghimpunan Dana seperti: Giro wadiah, Tabungan Firdaus, Tabungan Sahara Haji dan Umrah, TabunganKu Syariah dan Deposito Mudharabah. - Produk Penyaluran DanaPembiayaan seperti: Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah, Ijarah, Qardh. - Jasa-Jasa seperti: Kiriman Uang SKN-BI dan RTGS, Inkasso, Jaminan Bank garansi bank kafalah, ATM, ATM Bersama, Referensi Bank dan lain-lain.

4.3 Karakteristik Responden

Responden yang mengisi kuesioner adalah nasabah yang menggunakan alat pembayaran nontunai di Bank Aceh Syariah di wilayah Bireuen. Hasil total terhadap kuesioner yang dijalankan adalah 100 responden. Adapun profil responden jika dilihat berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan Terakhir, Jenis Pekerjaan, Jumlah Pendapatan dan Jumlah Pengeluaran Perbulan adalah sebagai berikut: 4.3.1 Usia Dari aspek usia, persentase tertinggi ada pada responden berusia 15-24 tahun, yakni 48 persen. Pada usia ini sesorang sudah dapat dikatakan memiliki ilmu pengetahuan yang dalam untuk dapat menggunakan alat pembayaran nontunai. sebagian besar responden berada pada usia produktif, antara 25-34 tahun, yaitu sebesar 27 persen, dan pada usia 35-44 tahun sebesar 14 persen, pada usia 45-54 tahun sebesar 6 persen, dan persentase responden yang paling kecil pada responden yang 42 berusia 55 tahun, dimana umur akan berpengaruh sehingga semakin tua seseorang maka penggunaan instrumen pembayaran nontunai akan semakin berkurang. Adapun penyebaran karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Usia Data Primer

4.3.2 Jenis Kelamin