39
Tabel 6. Luas Wilayah di Desa Sukatani Menurut Penggunaannya Tahun 2009
No Penggunaan Wilayah
Luas Ha Persen
1 Tegal Ladang
173.82 64.61
2 Pemukiman
73.01 27.14
3 Perkebunan
16.50 6.13
4 Kuburan
3.49 1.30
5 Pekarangan
1.02 0.38
6 Perkantoran
0.07 0.03
7 Prasarana umum lainnya
1.10 0.41
Jumlah 269.01
100.00
Sumber: Profil Desa Sukatani, 2009
Luas lahan di Desa Sukatani mencapai 269.01 Ha yang dimanfaatkan untuk tegalladang, pemukiman, perkebunan, kuburan, pekarangan, perkantoran,
dan prasarana umum lainya. Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa persentase terbesar yaitu luas penggunaan wilayah untuk tegal atau ladang dengan persentase
64.61 persen, sehingga terlihat bahwa di Desa Sukatani ini memiliki potensi besar di bidang pertanian khususnya budidaya sayuran yang merupakan komoditas
unggulan.
5.2. Karakteristik Petani Responden
Karakteristik petani responden yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi luas lahan, status kepemilikan lahan, umur, tingkat pendidikan,
pengalaman berusahatani, dan status usahatani. Petani responden dalam penelitian ini berjumlah 65 orang.
5.2.1. Luas lahan
Petani responden dibedakan menjadi dua strata yaitu strata I dan strata II. Strata I merupakan luas lahan yang kurang dari 0.16 Ha dan strata II yaitu luas
lahan yang lebih dari sama dengan 0.16 Ha. Ukuran pembagian luas ini berdasarkan nilai pendekatan dari rata-rata luas lahan petani responden yaitu
40 sebesar 0.16 Ha. Lahan terluas yang dimiliki petani responden adalah 1 Ha dan
lahan tersempit 0.03 Ha. Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani responden memiliki luas lahan kurang dari 0.16 Ha, hal ini menunjukkan
bahwa usahtani tumpangsari ini di daerah penelitian masih termasuk dalam usahatani skala kecil. Berikut ini merupakan tabel yang menjelaskan sebaran
petani responden berdasarkan luas lahan di Desa Sukatani Tahun 2012.
Tabel 7. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan di Desa Sukatani Tahun 2012
Luas Ha Jumlah orang
Persen
0,16 44
67.69 ≥ 0,16
21 32.31
Jumlah 65
100.00
Sumber: Data Primer diolah, 2012
5.2.2. Status Kepemilikan Lahan
Status kepemilikan lahan dari petani responden di Desa Sukatani terdiri dari petani yang memiliki lahan sendiri dan lahan sewa. Berdasarkan Tabel 8,
menunjukkan bahwa sebagian besar petani responden berstatus sebagai petani dengan lahan milik sendiri, hal ini dikarena lahan yang akan disewakan di Desa
Sukatani sangat sulit. Berikut ini merupakan tabel yang menjelaskan sebaran petani responden berdasarkan status kepemilikan lahan di Desa Sukatani Tahun
2012.
Tabel 8. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Status Kepemilikan
Lahan di Desa Sukatani Tahun 2012
Status Kepemilikan Lahan Jumlah
Jumlah orang Persen
Petani Pemilik 44
67.69 Petani Penyewa
21 32.31
Jumlah 65
100.00
Sumber: Data Primer diolah, 2012
41
5.2.3. Umur Petani
Umur termuda petani responden yaitu 21 tahun dan umur tertua yaitu 75 tahun. Berdasarkan Tabel 9, rata-rata umur petani responden yaitu berkisar antara
31-40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani tumpangsari di Desa Sukatani diminati oleh petani yang berusia muda. Berikut ini merupakan tabel yang
menjelaskan sebaran petani responden berdasarkan umur petani di Desa Sukatani Tahun 2012.
Tabel 9. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Umur di Desa Sukatani Tahun 2012
Kelompok Umur tahun Total
Jumlah orang Persen
≤ 30 10
15.38 31-40
22 33.85
41-50 16
24.62 51-60
9 13.85
61 8
12.31 Jumlah
65 100.00
Sumber: Data Primer diolah, 2012
5.2.4. Tingkat Pendidikan Petani
Tingkat pendidikan formal petani responden umunya rendah, hal ini dikarenakan sebagian petani merupakan tamat Sekolah Dasar SD yaitu sebesar
46 orang atau setara dengan 70.77. Pendidikan petani responden yang paling tinggi adalah tingkat S1 atau sarjana. Berikut ini merupakan tabel yang
menjelaskan sebaran petani responden berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Sukatani tahun 2012.
42
Tabel 10. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Sukatani Tahun 2012
Tingkat Pendidikan Total
Jumlah orang Persen
SD 46
70.77 SMP
12 18.46
SMA 6
9.23 S1
1 1.54
Jumlah 65
100.00 Sumber: Data Primer diolah, 2012
5.2.5. Pengalaman Berusahatani
Lamanya pengalaman berusahatani mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil dan ketahanan dalam menghadapi berbagai permasalahan yang
muncul dalam proses usahatani tumpangsari tersebut. Hal ini dikarenakan, petani yang lebih berpengalaman akan lebih mengenal kelebihan dan kekurangan
usahatani yang dilakukan sehingga lebih siap menghadapi permasalahan yang mungkin timbul. Pengetahuan tentang budidaya tumpangsari ini didapat petani
secara turun temurun, baik dari orang tua maupun dari kerabat dan tetangga yang sama-sama melakukan budidaya secara tumpangsari, sehingga teknik budidaya
pun relatif seragam. Berdasarkan Tabel 11, dapat dilihat bahwa mayoritas petani responden memiliki pengalaman berusahatani tumpangsari kurang dari 10 tahun
atau setara dengan 43.08. Berikut ini merupakan tabel yang menjelaskan sebaran petani responden berdasarkan pengalaman berusahatani di Desa Sukatani
Tahun 2012.
43
Tabel 11. Sebaran Petani
Responden Berdasarkan
Pengalaman Berusahatani di Desa Sukatani Tahun 2012
Pengalaman berusahatani tahun Total
Jumlah orang Persen
≤ 10 28
43.08 11 - 20
18 27.69
21 - 30 10
15.38 31
9 13.85
Jumlah 65
100.00
Sumber: Data Primer diolah, 2012
5.3. Gambaran Umum Usahatani Tumpangsari Wortel di Desa Sukatani